Uraian Ilmu Yaqin, Ainul Yaqin dan Haqqul Yaqin

ILMU AINUL HAQQUL YAQIN
Sarkub Share:
Share

Penjelasan mengenai jenis keyakinan dalam ilmu tauhid/ akidah Islam: Ilmu Yaqin, Ainul Yaqin dan Haqqul Yaqin

.

1. Ilmu Yaqin  (علم اليقين)

Artinya: Keyakinan yang diperoleh melalui ilmu pengetahuan atau informasi yang valid.

» Sumber: Mendengar kabar atau laporan dari sumber yang sangat terpercaya (khabar shadiq), atau melalui penalaran logis dan studi.

» Analogi: Seorang ahli geologi yang belum pernah melihat Gunung Everest secara langsung, tetapi melalui penelitian, peta, laporan para pendaki, dan data satelit, dia yakin 100% bahwa gunung itu ada dan tingginya sekitar 8.848 meter. Keyakinannya bukan karena melihat, tapi karena ilmu.

» Contoh dalam Kehidupan:
– Keyakinan kita bahwa kota Mekkah ada, meskipun kita belum pernah pergi ke sana.

– Keyakinan kita tentang adanya gravitasi, meski kita tidak bisa melihatnya.

» Contoh dalam Agama:
– Keyakinan kita tentang keberadaan Surga dan Neraka berdasarkan informasi dari Al-Qur’an dan Hadits yang shahih.

– Keyakinan kita tentang hari Kiamat.

 

2. Ainul Yaqin  (عين اليقين)

Artinya: Keyakinan yang diperoleh melalui penglihatan mata kepala sendiri atau pengalaman langsung.

» Sumber: Menyaksikan bukti secara langsung dengan indera, terutama mata.

» Analogi: Orang yang sama akhirnya pergi dan melihat langsung Gunung Everest dengan matanya sendiri. Keyakinannya sekarang bukan lagi berdasarkan laporan orang lain, tetapi karena dia menyaksikannya sendiri. Keyakinannya menjadi lebih kuat dan nyata.

» Contoh dalam Kehidupan:
– Yakin bahwa ada kebakaran karena melihat apinya langsung, bukan hanya mendengar sirine mobil pemadam kebakaran.

-Yakin bahwa teman Anda sakit karena menjenguk dan melihat keadaannya langsung di rumah sakit.

» Contoh dalam Agama:
– Keyakinan para sahabat Nabi Muhammad SAW tentang kebenaran Islam karena mereka menyaksikan sendiri mukjizat dan bukti-bukti kenabian Beliau.
– Pada Hari Kiamat nanti, ketika manusia melihat Neraka, keyakinan mereka berubah dari ilmu yaqin (percaya karena diberitahu) menjadi ain yaqin (percaya karena melihat langsung).

 

3. Haqqul Yaqin  (حق اليقين)

Dalam beberapa klasifikasi, ada tingkatan ketiga yang lebih tinggi lagi, yaitu Haqqul Yaqin.

Artinya: Keyakinan hakiki yang menyatu dengan realitas, seolah-olah Anda telah menyentuh dan mengalami sendiri kebenaran tersebut.

» Analogi: Orang yang tidak hanya melihat api, tetapi masuk ke dalam api dan merasakan panasnya membakar. Dia tidak lagi memiliki keraguan sedikitpun karena telah menyatu dengan objek keyakinannya.

» Contoh dalam Agama:

– Keyakinan para Nabi dan Rasul yang tingkatnya sangat mendalam, dimana mereka tidak hanya mengetahui atau melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, tetapi merasakan kehadiran Allah dengan sangat dekat.

 

Kesimpulan

Tiga tingkat keyakinan ini digambarkan / ilustrasikan dalam contoh “api” :

  1. Ilmu Yaqin: Seseorang memberitahu Anda bahwa di seberang bukit ada api. Anda percaya padanya karena dia orang yang jujur.
  2. Ainul Yaqin: Anda pergi ke atas bukit dan melihat dengan mata kepala sendiri api yang menyala.
  3. Haqqul Yaqin: Anda mendekat dan masuk ke dalam api tersebut, sehingga Anda merasakan panasnya secara langsung.

Dalam konteks keimanan, seorang muslim pertama kali memiliki Ilmu Yaqin melalui belajar. Kemudian, dengan memperhatikan alam semesta (tafakur) dan merasakan kebesaran Allah dalam kehidupannya, keyakinannya bisa meningkat menuju Ainul Yaqin dan Haqqul Yaqin.

 

Pustaka Menyan

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan