Tanya Jawab Bersama Habib Umar bin Hafidz
نصر السؤال
أرجو من سماحتكم تبيين حكم ختم الدعاء الجماعي بسر الفاتحة وذكر دليله لأننا نعاني كثيرا من المتشددين الذين يوقفون الدين على أقوال مجموعة معينة من العلماء دون غيرهم؟
Pertanyaan:
Saya mengharap dari yang terhormat Al-Habib Umar untuk menjelaskan hukum serta dalil menutup do’a bersama dengan sirrul Fatihah. Karena kami sering kali menghadapi orang-orang ekstrim yang membatasi agama dengan hanya berpegang pada beberapa ularna tertentu sedang yang lainnya tidak.
نصر الجواب
اعلم أخي أن الفاتحة أعظم سور القرآن، وقراءتها عمل صالح، والتوسل إلى الله بالعمل الصالح مجمعٌ عليه، ومنعُ قراءتِها كمنعِ قراءة أي شيء غيرها من القرآن لا يجوز إبرامه لأحد إلا بدليل، ولا دليل على منع قراءة شيء من القرآن إلا على الجنب والحائض، والله أعلم.
Jawaban:
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa fatihah adalah surat yang paling agung dalam Al-Qur’an dan membacanya merupakan amal shaleh. Sedangkan bertawassul dengan amal shaleh merupakan perkara yang di sepakati oleh para ulama. Melarang membaca fatihah sama halnya dengan melarang orang membaca surat apapun dalam Al-Qur’an. Tidak boleh menyerang seseorang kecuali dengan dalil, sementara tidak ada dalil yang melarang seseorang membaca Al-Qur’an kecuali orang yang sedang junub dan haid. Wallahu a ‘lam.
Sumber: Fatwa Habib Umar bin Hafidz di www.alhabibomar.com
Saya27/06/2012 at 09:21
Sependek pengetahuan saya tidak dalil sahih larangan wanita haid baca Al Quran. Jumhur ulama membolehkan asalkan tidak pegang mushaf Al Quran.
Melarangnya sama aja melarang wanita haid membaca basmalah ketika hendak makan atau melakukan kegiatan lain. Atau berdoa ketika hendak tidur.
Bahkan Aisyah aja pernah melakukan haji ketika haid. Hanya tidak boleh thawaf dan shalat.
Seperti sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
“Kemudian berhajilah, dan lakukan apa yang dilakukan oleh orang yang berhaji kecuali thawaf dan shalat.” (HR.Al-Bukhary dan Muslim, dari Jabir bin Abdillah)
syeh27/06/2012 at 12:11
LARANGAN BAGI WANITA HAID
Ada sejumlah larangan dalam Islam bagi wanita yang sedang dalam masa haid yaitu:
1. Shalat
2. Berwudu` atau Mandi Janabah
3. Puasa
4. Tawaf di Baitullah
5. Menyentuh mushaf (Quran)dan membawanya
6. Masuk ke Masjid
7. Bersetubuh/senggama/hubungan intim (jimak).
8. Melafazkan atau membaca ayat-ayat Al-Quran kecuali dalam hati atau doa/zikir yang lafadznya diambil dari ayat Al-Quran.
Larangan membaca Al-Quran (tanpa memegangnya) masih terjadi perbedaan pendapat. Sebagian ulama termasuk Imam Syafi’i dan Maliki membolehkan membaca Al-Quran bagi wanita haid dengan catatan:
– Takut lupa atau memang pekerjaannya mengajarkan/menghapal al-Qur’an.
– Sedang berargumentasi sehingga harus menggunakan al-Qur’an sebagai dalil
– Membaca ayat-ayat pendek yang tujuannya untuk zikir