PDF Sholawat Masyisyiah

Sarkub Share:
Share

Pengarang Sholawat Masyisyiah, Syeikh Abdus Salam Al-Masyisyi lahir pada tahun 559 H (1198 M dan wafat pada tahun 622 H (1261 M).

Pada hari beliau lahir,  syaikh Abdul Qadir al-Jilaniy mendengar suara hatif (bisikan ruhani); “Ya syaikh Abdul Qadir, cermatilah keadaanmu kepada penduduk kota Maroko, sesungguhnya yang akan menjadi wali Qutub di kota tersebut telah lahir”.

Nasabnya: Abdus Salam bin Masyisy bin Malik bin Ali bin Harmalah bin Salam bin Mizwar bin Haidarah bin Muhammad bin Idris al-Akbar bin Abdullah al-Kamil bin al-Hasan al-Mutsanna bin al-Hasan as-Sabth bin Ali bin Abi Thalib suami Fatimah az-Zahra putri Rasulullah SAW.

 

Kehidupan

Menikah dengan putri pamannya, dikarunia 4 putra: Muhammad, Ahmad, Ali, Abdus Shamad dan satu putri: Fatimah. Beliau bekerja di lahan pertanian seperti penduduk kampung lainnya dan tidak bergantung kepada orang lain.

 

Keilmuaan

Ibnu Masyisy hafal al-Qur’an  usia kurang 12 tahun.  Mumpuni dalam bidang ilmu  kezuhudan. Allah Ta’ala menyatukan dalam dirinya dua kemulian, dunia dan Agama, serta menjaga keutamaan keyakinan yang haqiqi.

Di antara gurunya adalah

  • Bidang ilmu pengetahuan adalah Syeikh Ahmad yang dijuluki (aqtharaan), dimakamkan di daerah Abraj dekat pintu Tazah.
  • Bidang tasawwuf (at-tarbiyah wa as-suluuk) Syeikh Abdurrahman bin Hasan al-’Aththar yang terkenal dengan az-Ziyyaat. Dari beliau Ibnu Masyisy belajar ilmu mua’amalah dengan masyarakat yang sumbernya berakhlak sesuai dengan akhlak Rasulullah SAW.

 

Peninggalan

Tidak terlalu banyak peningalan Syech Abdus Salam bin Masyisy, meskipun kedudukannya sangat tinggi yaitu guru dari 3 Wali Qutb yaitu:

  1. Syech Ibrahim ad-Dasuqi pendiri Tarekat Dasuqiyah atau Burhamiyah
  2. Syech Ahmad al-Badawi, pendiri Tarekat Badawiyah di kota Fez, Maroko.
  3. Syeikh Abu Hasan as-Syadziliy, pendiri Sadziliyah, murid yang sangat dekat dengan beliau.

Beliau dan tidak ingin di kenal oleh manusia, di antara do’anya “Ya Allah aku mohon kepada-Mu agar makhluk berpaling dariku, sehingga tidak ada tempat kembali bagiku selain kepada-Mu“. Allah Ta’ala mengabulkan permohonannya.

Adapun beberapa nasehat  Syeikh Ibnu Masyisy melalui muridnya yaitu Syeikh Abu al-Hasan as-Syaziliy

Syeikh Abu al-Hasan as-Syaziliy berkata: “Guruku mewasiatkan kepadaku dan dia berkata : ” Jangan kamu langkahkan kedua kakimu kecuali kamu hanya mengharap balasan dari Allah swt. Janganlah kamu duduk kecuali kamu merasa aman dari maksiat kepada Allah SWT. Jangan kamu berteman kecuali dia dapat menolongmu untuk ta’at kepada Allah SWT“.

Dan Ibnu Masyisy berkata secara langsung kepada Abu al-Hasan as-Syaziliy: “Senantiasa kamu suci dari rasa ragu dan dari kotoran dunia, ketika kamu dalam keadaan kotor maka bersucilah, ketika kamu mulai cenderung kepada syahwat dunia maka perbaikilah dengan bertaubat, jangan sampai kamu dirusak dan ditipu hawa nafsu, maka dari itu senantiasalah kamu merasa dekat kepada Allah dengan penuh ketundukan dan ketulusan hati.

Salah satu peninggalannya yang populer adalah Shalawat Masyisyiah, sebuah shalawat yang sakral di kalangan sufi.  Jika diucapkan oleh ruh, maka akan membuat pemilik ruh terasa melayang di keluhuran dan keindahan alam malakut.

—-

PDF Sholawat Masyisyiah

Dunlut di Pustaka Menyan

1. Google Drive   2. One Drive

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan