
Keutamaan Membaca Al-Qur’an. Hadits Tentang Syafa’at (pertolongan) Al-Qur’an di Hari Kiamat bagi para pembaca dan pengamalnnya.
📜 Teks Hadits
قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اِقْرَؤُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّـهُ يَأْتِي يَـوْمَ الْقِيَامَـةِ شَفِيْعًـا لِأَصْحَابِـهِ (رواه مسلم، رقم: ٨٠٤)
🌙 Terjemahan
Rasulullah ﷺ bersabda: “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi para pembacanya.” (HR. Muslim, No. 804)
📚 Penjelasan
Hadits ini merupakan pengingat penting tentang keutamaan membaca Al-Qur’an dalam kehidupan seorang Muslim. Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah ﷺ dan diriwayatkan dalam Shahih Muslim, hadits ini menekankan bahwa Al-Qur’an bukan hanya bacaan harian, tetapi juga menjadi penolong (syafa’at) di akhirat bagi mereka yang rutin membacanya dan mengamalkan isinya.
Syafaat berarti pertolongan atau pembelaan. Dalam konteks ini, Al-Qur’an memiliki peran penting sebagai pemberi syafaat di hari kiamat, ketika setiap manusia mempertanggungjawabkan amalnya. Dengan demikian, Al-Qur’an akan hadir sebagai saksi dan pembela bagi orang-orang yang menjadikannya teman hidup.
Hal ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an bukan sekadar ibadah lisan, tetapi juga investasi spiritual jangka panjang.
Dalam konteks pendidikan agama Islam, hadis ini sangat relevan untuk ditanamkan kepada pelajar sejak dini. Oleh karena itu membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari, memahami maknanya, dan mengamalkan ajarannya adalah bagian dari pembentukan karakter Islami yang kokoh.
📖 Meraih Syafa’at Al-Qur’an
1. Membaca Al-Qur’an secara rutin
- Usahakan punya jadwal harian, meski hanya beberapa ayat.
- Lebih baik sedikit tetapi konsisten dari pada banyak tapi jarang.
2. Membaca dengan tartil dan tajwid
- Membaca dengan perlahan, sehingga memperhatikan hukum bacaan.
- Hal ini menunjukkan rasa hormat kepada kalamullah.
3. Menghafal dan mengulang hafalan
- Tidak harus hafal seluruh Al-Qur’an, tetapi berusaha menjaga ayat-ayat yang sudah hafal.
- Rasulullah ﷺ bersabda bahwa orang yang hafal Al-Qur’an, maka akan diberi derajat tinggi sesuai kadar bacaannya.
4. Merenungi makna (tadabbur)
- Jangan hanya dibaca, tetapi pahami pesan-pesannya.
- Tadabbur akan mendorong kita untuk mengamalkan isinya.
5. Mengamalkan isi Al-Qur’an
- Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, bukan hanya bacaan.
- Contoh: Al-Qur’an memerintahkan shalat, zakat, akhlak mulia, meninggalkan yang haram.
6. Mengajarkan Al-Qur’an
- Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”* (HR. Bukhari).
- Mengajarkan bisa dengan membaca bersama keluarga, anak, atau teman.
7. Berdoa dengan ayat-ayat Al-Qur’an
- Banyak doa dalam Al-Qur’an yang bisa kita amalkan (misalnya doa Nabi Yunus, doa Nabi Musa, doa Nabi Ibrahim, dll).
✨ Kesimpulan:
Syafa’at Al-Qur’an bukan hanya untuk yang membacanya, tapi juga bagi yang menghafal, merenungi, dan mengamalkannya. Semakin dekat kita dengan Al-Qur’an di dunia, maka semakin besar peluang kita mendapatkan syafa’at pertolongannya di akhirat.
📂 Pustaka Menyan


No Responses