Teks Qasidah Baladi Tuban, Habib Muhammad Al-Habsyi

Qasidah Baladi Tuban
Sarkub Share:
Share

Pendahuluan

Qasidah Baladi Tuban yaitu qasidahnya Habib Muhammad bin Idrus al Habsyi (Ampel Gubah), pada saat beliau  nyarkub di makam Kanjeng Sunan Bonang (Raden Maulana Maqdum Ibrahim atau Syech Maqdum Ibrahim) kota Tuban. Selanjutnya, Doa Qasidah Baladi Tuban ini dapat juga kita pergunakan sebagai perantara / wasilah untuk memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala. 

 

Teks Qasidah & Terjemahan

• Teks Arab Qasidah Baladi Tuban

.
وَقَالَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
هَذِهِ الْقَصِيْدَةُ بِبَلَدِ الطُّوْبَانِ

١٩ رَبِيْعِ أَوَّل ١٣٣٣

 

۞ يَا لَيْتَنِي فِي حِمَاكُمْ دَوْبَ أَتَنَعَّمُ 

 يَا بَابَ إِبْرَاهِيْمَ وَلَا سَيْرَ فِي مَجْرَاكُ

  • ١ 

 

۞ مِنْ حُلِّ طَيَّاتِكُمْ مَا يَعْتَرِيهِ الْهَمُّ 
 جُدْ لِي يَشْرَبُهُ هَنِيئًا صَافِيًا مِنْ مَاءَكُ

  • ٢

 

۞ نُورُ النُّبُوَّةِ وَسَطَ ذَا الْحَيِّ قَدْ خَيَّمُ 
حَاشَا عَلَيْكَ أَنْ تَقْصِرَ فِي الَّذِي يَعْنَاكُ 

  • ٣

 

۞ زِيَارَتُكَ يَا حَبِيبَ الْقَلْبِ لِي مَغْنَمُ
اُنْظُرْ إِلَى حَالِنَا وَاطْلُبْ لَنَا مَوْلَاكُ

  • ٤

 

 ۞ شُفْ لِي مَطَالِبَ جَلِيلَةً هُوَ بِهَا يَعْلَمُ
وَأَنْتَ وَاقِعٌ وَاسِطَةً مَا بَيْنَنَا فِي ذَاكُ

  • ٥

 

۞ جِئْنَا عَلَى قَصْدٍ وَأَنْتَ يَا حَبِيْبُ أَفْهَمُ
مَا خَابَ حَاشَا عَلَى اللَّهِ كُلُّ مَنْ قَدْ جَاكُ

  • ٦

 

۞ لَنَا رَحْمَةٌ بِسَاقِ الْعَرْشِ تَتَكَلَّمُ
قُوْمُوا بِهِمَّةٍ قَوِيَّةٍ فِي عَجَلٍ وَإِدْرَاكُ

  • ٧

 

۞ أَنْتَ الْهَزِيرُ الَّذِي بِالْوَعْيِ فِيْهِمُ
فِيَا خَسَارَةً فِي الدَّارَيْنِ مِنْ يَشْنَاكُ

  • ٨

 

۞تَصْرِيْفُكُمْ عِنْدَنَا عَيْنُ الْقَضَاءِ الْمُبْرَمُ
يَبْشِرْ بِحَرْبِ الْمُهَيْمِنِ كُلُّ مَنْ عَادَاكُ

  • ٩

 

۞ مَنْ حَلَّ جَاوُهُ وَلَا زَارَكَ حَرَامٌ أَنْ يَتَمُ
مَقْصُودَ قَلْبِهِ وَلَوْ حَصَلَ بِقَشْ وَأَمْلَاكُ

  • ١٠

 

۞ تُصْبِحُ هَيَا لَاتِجِي فِي ذِهْ وَلَا فِي ثَمُّ
تَتَقَاسَمُونَهُ عَنْدَا الرَّمَيَانِ وَالشُّبَّاكُ

  • ١١

 

۞ قُمْ وَانْتَبِهْ مِنَّا يَا سَادَةَ الْمُهْتَمُ
وَشُنْ غَارَتَكَ وَأَدْرِكْ كُلَّ مَنْ نَادَاكَ

  • ١٣

 

۞شُفْ ذَا زَمَانَ الْجَفَا شَابَ الدَّوِيِّ بِالدَّمِّ

وَتَوَلَّوُا النَّاسُ أَهْلَ الْكُفْرِ وَلَا شِرَاكُ

  • ١٤

 

۞ وَسَاعِدُوهُمْ عَلَى الْبَاطِلِ كَلَابُ الدَّمِ

وَصَارُوا أَهْلَ الْوَفَاءِ فِي غَايَةِ الْأَضْنَاكُ

  • ١٥

 

۞ كُلُّ مَا مَضَى قُلْنَا بَايَقَعْ مَنْسَمُ

مُسَاهِنِينَ الْفَرَحَ يَقْرُبْ وَهِيَ تَحْتَاكُ

  • ١٦

 

۞ إِنْ عَادَ شَيْءٌ حَلَّهَا يَا مُبْدِعِينَ الدَّمُّ

طَالَتْ عَلَى النَّاسِ أَهْلَ الْجَهْلِ وَالنُّسَّاكُ

  • ١٧

 

۞ وَأَمَّا الْوَسِيْلَةُ لَنَا مَتْوَعُنَا الْأَعْظَمُ

صَلَّى عَلَيْهِ الْعَلِيُّ مَا دَارَتِ الْأَفْلَاكُ

  • ١٨

 

۞ وَالْأَلِ وَالصَّحْبِ مَا بَرَقَ الْحَمَا لِلْمُ

وَاشْتَاقَ قَلْبِي إِلَى وَادِي الْعِجَلِ وَالرَّاكُ

  • ١٩

 

 

• Terjemahan Qasidah Baladi Tuban

(Dengan Makna Qasidah Baladi Tuban Interpretasi Puitis)

  • Duhai, andai aku selalu berada dalam dalam perlindungan kalian, sehingga senantiasa menikmati kenikmatan.
  • Wahai pintu (seperti) Ibrahim, dan tiada perjalanan yang sebanding dengan alirannya (jejaknya).
  • Dari keindahan lipatan (sifat/kemuliaan) kalian, maka tiada kegelisahan yang menyelimutinya.
  • Berilah (kemurahan hati) kepadaku, agar aku dapat meminumnya dengan nikmat dan jernih dari airmu.
  • Cahaya kenabian telah bersemayam (berkemah) di tengah-tengah kehidupan ini.
  • Maka mustahil bagimu untuk lalai terhadap orang yang memohon perhatianmu.
  • Sehingga mengunjungimu, wahai kekasih hati, adalah keuntungan besar bagiku.
  • Maka pandanglah keadaan kami dan mohonkanlah kepada Tuhan kami untuk kami.
  • Lihatlah (perhatikanlah) permohonan-permohonan mulia yang Dia (Allah) Maha Mengetahuinya.
  • Sedangkan engkau adalah perantara yang nyata di antara kami dalam hal itu.
  • Maka dari itu kami datang dengan tujuan yang pasti, dan engkau wahai kekasih, paling mengerti.
  • Demi Allah, maka tidak akan kecewa siapapun yang datang kepadamu.
  • Bagi kami ada rahmat yang berbicara (memohon) di tiang ‘Arsy.
  • Bangkitlah dengan semangat yang kuat, dengan bersegera dan penuh kesadaran.
  • Engkaulah sang pemenang yang penuh kesadaran di antara mereka.
  • Maka, alangkah ruginya di dua alam (dunia dan akhirat) orang yang membencimu.
  • Ketetapan (tindakan) kalian bagi kami adalah hakikat dari ketetapan pasti (takdir) yang ditetapkan.
  • Bergembiralah dengan peperangan (ancaman) dari Allah Yang Maha Mengawasi bagi setiap orang yang memusuhimu.
  • Barangsiapa singgah di sampingnya, namun tidak mengunjungimu, haram baginya untuk meraih…
  • …tujuan hatinya, meskipun ia mendapatkan harta dan kekayaan.
  • Selanjutnya pagi hari dia kebingungan tak tahu harus ke sini atau ke sana
  • Lalu ia terbagi-bagi diantara para pemanah dan para penjaring
  • Bangun dan perhatikan kami, wahai para pemimpin yang peduli (yang penting).
  • Karena itu lakukan seranganmu dan tolonglah setiap orang yang memanggilmu.
  • Lihatlah, zaman kekeringan (kesulitan) ini telah dipenuhi darah di padang tandus.
  • Dan orang-orang telah cenderung kepada orang-orang kafir tanpa adanya kemitraan (atau: tanpa segan).
  • Mereka (orang-orang zalim) menolong kebatilan seperti anjing-anjing yang haus darah.
  • Dan orang-orang yang setia berada dalam kesukaran yang luar biasa.
  • Segala yang telah berlalu, kami katakan, akan terjadi.
    (Mereka) menyambut dengan riang gembira karena kebahagiaan semakin dekat, dan ia berada di bawahmu.
  • Jika ada sesuatu yang kembali, maka selesaikanlah wahai yang menciptakan darah (makhluk hidup).
  • (Cobaan) telah menimpa manusia, baik orang-orang bodoh maupun para ahli ibadah.
  • Adapun wasilah (perantara) bagi kami, dialah pemberi manfaat kami yang agung.
  • Semoga Allah Yang Maha Tinggi melimpahkan shalawat kepadanya selama langit (gugusan bintang) beredar.
  • Dan kepada keluarga serta sahabatnya, selama awan memancarkan kilat.
  • Dan hatiku merindukan lembah Al-‘Ijal dan Ar-Rak.

 

Catatan Tambahan

Doa Qasidah Baladi Tuban ini ditulis pada tahun 1333 Hijriah atau sekitar 1914-1915 Masehi. Bisa jadi pada masa itu, mungkin banyak konflik atau terjadi keadaan yang sulit.

Banyak Qasidah seperti qasidah baladi tuban.ini yang ditujukan untuk pujian kepada Nabi Muhammad ﷺ atau para wali sebagai wasilah. Tujuan utamanya yaitu memohon pertolongan dan syafaat Allah melalui perantara yang nyata seperti yang tersirat pada bait-bait tentang “nur nubuwah” (cahaya kenabian) dan “perantara yang nyata.”

(*) Beberapa kata atau frasa dalam Qasidah Baladi Tuban (seperti pada bait ke-20 dan ke-21) menggunakan bahassa kiasan / dialek lokal, sehingga membuatnya sulit untuk diterjemahkan secara harfiah tanpa pengetahuan mendalam tentang dialek tersebut.

 

Pustaka Menyan

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan