
Pengantar
Banyak orang salah faham mengira bahwa orang yang mengamalkan Ilmu Ajian Panglimunan / Halimun itu dapat menghilang bagaikan siluman.
Sedangkan arti kata Halimun adalah kabut. Dan kata Panglimunan artinya tertutup / diselimuti kabut.
Sebenarnya cara kerja ajian ini adalah mengelabui penglihatan lawan, agar tidak dapat melihat diri kita secara jelas.
Kegunaan ilmu ajian ini adalah supaya kita luput dari penglihatan orang yang berniat jahat dan terhindar dari musuh.
Adapun versi dan redaksi ajian ilmu panglimunan / halimun ini ada bermacam-macam. Di kalangan kaum santri sendiri juga terdapat berbagai versi. Khazanah santri mulai dari jimat, wirid sampai Hizb. Dalam artikel ini yang disajikan adalah Versi Sarkub dengan Redaksi Burdah.
Alkisah
Dikisahkan pada jaman penjajahan jepang banyak kyai yang ditangkap oleh tentara jepang termasuk Hadrotus Syech KH. Hasyim Asyari.
Begitu juga KH. Abd. Wahab Hasbullah termasuk dalam target penangkapan. Maka datanglah tiga truck tentara jepang ke tambak beras akan menangkap beliau. Ketika mengetahui tentara jepang memasuki tambak beras, beliau masuk ke masjid dan rapal bait burdah berikut:
Bacaannya:
Bait pertama dirapal 3x dan bait kedua dirapal 10x
.
مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا * عَلىٰ حَـبِيْبِكَ خَـيْرِ الْـخَلْقِ كُلِّـهِمِ
هُـوَ الْحَبِيْبُ الَّذِىْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ * لِكُلِّ هَـوْلٍ مِنَ اْلأَهـْوَالِ مُقْتَحِمِ
.
Dengan barokah sholawat burdah tersebut, tentara jepang yang mengepung dan menyisir Ponpes Tambak Beras tidak bisa menemukan Mbah Wahab Hasbullah.
Picture
.
Wangsit tiktok: KH. M. Mushodiq Fikri Jember
No Responses