
Kumpulan Doa Nabi Musa AS Dalam Al-Qur”an
Bahasan artikel ini adalah tentang kumpulan doa Nabi Musa AS yang secara eksplisit sebagai doa permohonannya yang tercantum dalam surat-surat Al-Qur’an.
Perincian Doa Nabi Musa AS
Terdapat 10 poin doa atau permohonan utama yang dipanjatkan oleh Nabi Musa AS, baik sendiri maupun bersama kaumnya, yang terukir dalam ayat-ayat Al-Qur’an, yaitu:
- Doa Kelapangan Hati/Lisan (QS. Thaha: 25-28)
- Doa Memohon Kebaikan/Rezeki {QS. Al-Qashash: 24)
- Doa Memohon Ampunan )QS. Al-Qashash: 16)
- Doa Memohon Keselamatan & Petunjuk (QS. Al-Qashash: 21-22)
- Doa Berlindung dari Kejahilan (QS. Al-Baqarah: 67)
- Pernyataan Keyakinan & Petunjuk (QS. Asy-Syu’ara: 62). Sebagai doa dalam konteks kepasrahan.
- Sumpah Tidak Menjadi Penolong Orang Zalim (QS. Al-Qashash: 17). Sering dikelompokkan sebagai pernyataan sumpah setelah doa ampunan.
- Doa agar Terhindar dari Fitnah (QS. Yunus: 85-86) – Doa permohonan Musa AS dan pengikutnya.
- Permohonan Dukungan Nabi Harun AS (QS. Al-Qashash: 34) – Permintaan yang terkabulkan.
- Doa Ampunan untuk Diri dan Saudara (QS. Al-A’raf: 151)
Jadi, angka yang paling umum adalah 5 hingga 8 doa, dengan mempertimbangkan hanya permintaan yang diawali dengan seruan seperti {Rabbi} (Ya Tuhanku) atau yang merupakan seruan perlindungan.
Teks Arab Doa dan Terjemah
Berikut kumpulan doa Nabi Musa AS yang terdapat dalam Al-Qur’an, lengkap dengan tulisan Arab, dan artinya, sesuai dengan konteks peristiwa yang melatarbelakanginya:
1. Doa Memohon Kelapangan Hati, Kemudahan Urusan, dan Kelancaran Bicara (Saat Menghadap Firaun)
Doa ini adalah yang paling sering diamalkan untuk meminta kelancaran dalam berdakwah, berbicara, atau menghadapi masalah. Surat Thaha (20): Ayat 25-28, yaitu
رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى. وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِى. وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِى. يَفْقَهُوْا قَوْلِي
“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.”
2. Doa Memohon Kebaikan dan Rezeki (Saat di Madyan)
Setelah Nabi Musa AS menolong dua orang wanita memberi minum ternak mereka dan beliau berada dalam kondisi letih serta membutuhkan pertolongan. Surat Al-Qashash (28): Ayat 24, yaitu
رَبِّ إِنِّىْ لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِـيْرٌ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan kebaikan apa pun yang Engkau turunkan kepadaku.”
3. Doa Memohon Ampunan (Setelah Tidak Sengaja Membunuh)
Diucapkan ketika Nabi Musa AS merasa bersalah karena telah tidak sengaja membunuh seorang Qibthi (kaum Fir’aun). Surat Al-Qashash (28): Ayat 16, yaitu
رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَٱغْفِرْ لِى فَغَفَرَ لَهُۥٓ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Maka Dia (Allah) mengampuninya, sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
4. Doa Memohon Perlindungan dari Kaum yang Zalim dan Memohon Petunjuk
Ketika Nabi Musa AS melarikan diri dari Mesir menuju Madyan, merasa takut, dan memohon keselamatan serta petunjuk jalan yang benar. Surat Al-Qashash (28): Ayat 21-22, yaitu
رَبِّ نَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ. عَسَىٰ رَبِّىٓ أَن يَهْدِيَنِى سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
“…dia berdoa, ‘Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.’ Dan tatkala ia menghadap ke negeri Madyan, ia berdoa (lagi), ‘Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar.’ “
5. Doa Berlindung dari Kejahilan (Saat Perintah Menyembelih Sapi)
Doa Nabi Musa AS ketika kaumnya Bani Israil mengajukan banyak pertanyaan yang merumitkan (jahil) terhadap perintah Allah untuk menyembelih sapi. Surat Al-Baqarah (2): Ayat 67, yaitu
أَعُوذُ بِٱللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ ٱلْجَٰهِلِينَ
“Aku berlindung kepada \text{Allah} agar tidak termasuk orang-orang yang jahil (bodoh/bertindak tanpa ilmu/ragu-ragu).”
6. Doa Saat Genting/Yakin Akan Pertolongan Allah
Doa ini saat Nabi Musa AS dan pengikutnya berada di tepi laut dan dikejar oleh Fir’aun dan bala tentaranya. Surat Asy-Syu’ara (26): Ayat 62, yaitu
قَالَ كَلَّا ۖ إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ
“Dia (Musa) menjawab: ‘Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.’
Tambahan Doa
Ya, selain doa-doa yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa doa penting lain yang diucapkan oleh Nabi Musa AS yang juga dicatat dalam Al-Qur’an, termasuk doa yang beliau panjatkan bersama saudaranya, Nabi Harun AS.
Berikut tambahannya untuk melengkapi daftar:
7. Doa Memohon untuk Tidak Menjadi Penolong Orang yang Berdosa/Zalim
Doa ini setelah Nabi Musa AS menyesali perbuatannya membunuh seorang Qibthi (dari kaum Fir’aun). Beliau bertekad untuk tidak lagi membantu orang-orang yang zalim. Surat Al-Qashash (28): Ayat 17, yaitu
قَالَ رَبِّ بِمَآ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِّلْمُجْرِمِينَ
“Musa berkata, ‘Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa.’ “
8. Doa Memohon agar Terhindar dari Fitnah dan Selamat dari Kaum Kafir (Doa Bersama Bani Israil)
Doa Nabi Musa AS dan Bani Israil sebagai bentuk penyerahan diri dan permohonan keselamatan saat dikejar Fir’aun atau saat menghadapi tekanan kaum dzalim/kafir. Surat Yunus (10): Ayat 85-86, yaitu
فَقَالُوا عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ. وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
“Lalu mereka berkata, ‘Kepada \text{Allahlah} kami bertawakal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir.’ “
9. Permohonan agar Diteguhkan dengan Nabi Harun AS sebagai Pendukung Dakwah
Walaupun bukan doa dalam bentuk seruan Rabbi, ini adalah permohonan Nabi Musa AS kepada Allah untuk memperkuat dalam berdakwah. Kemudian Allah menjawab dan mengabulkannya. Surat Al-Qashash (28): Ayat 34 (Bagian dari permohonan Musa kepada Allah sebelum menghadap Fir’aun), ayatnya yaitu
وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِي ۖ إِنِّي أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ
“Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku.”
10. Doa Memohon Ampunan untuk Diri Sendiri dan Saudara Nabi Harun AS
Doa Nabi Musa AS setelah peristiwa penyembahan patung anak sapi oleh sebagian Bani Israil. Surat Al-A’raf (7): Ayat 151 yaitu
قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِأَخِى وَأَدْخِلْنَا فِى رَحْمَتِكَ ۖ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
“Musa berdoa, ‘Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku, dan masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu, sesungguhnya Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.’
Doa-doa di atas bersumber langsung dari ayat-ayat Al-Qur’an yang mengisahkan perjalanan dakwah Nabi Musa AS bersama Nabi Harun AS dan kaumnya.


No Responses