5 Cara Pahami Hadis dengan Benar

Sarkub Share:
Share

3. Bedakan antara Budaya Arab dan Sunah Nabi

Pada bab kelima dalam karyanya itu, Imam Besar Masjid Istiqlal menyampaikan ayat Alquran mengenai perintah mengikuti ajaran Rasulullah Saw. dan menjauhi larangannya. Allah berfirman, “Setiap ajaran yang Rasululluh Saw. memerintahkan kepada kalian, maka lakukanlah. Sebaliknya, yang Rasulullah Saw. larang tinggalkanlah,” (QS al-Hasyr [39]: 7). Ayat ini bukan berarti kita harus mengikuti secara total yang dilakukan Nabi Saw. Karena, bisa jadi sebagian perbuatan yang dilakukan Nabi Saw. itu merupakan budaya, bukan ajaran agama.

Hal ini, menurut Kiai Ali, dipertegas dengan adanya hadis Nabi Saw, “Nabi Saw. datang ke Madinah dimana para penduduk Madinah saat itu sedang melakukan penyerbukan kurma. “Andai kalian tidak melakukan penyerbukan itu, niscaya kurma kalian akan tumbuh baik,” saran Nabi.

Ternyata, saran Nabi Saw. itu tidak tepat. Kurma yang dihasilkan justru tidak bagus. Lalu Nabi bersabda, “Saya hanyalah manusia biasa, (bisa salah dan benar dalam masalah duniawi). Karenanya, mungkin kalian lebih tahu dengan masalah duniawi masing-masing,” (HR Muslim). Memakai jubah bagi lelaki, cadar bagi perempuan hanyalah bagian dari budaya. Karenanya, orang Indonesia tidak perlu mengikuti cara berpakaian orang Arab.

4. Pelajari Konteks Sosial Hadis

Konteks sosial yang ada pada masa Nabi Saw. tentu sangat berbeda jauh dengan masa kita pada saat ini. Dalam bab ini keenam ini, Kiai Ali Mustafa Yaqub mencontohkan hal sederhana yang terjadi pada masa Nabi Saw. dan sangat berbeda jauh dengan masa saat ini, seperti salat menggunakan sandal, meludah di dalam masjid, dan buang air besar di ruang lapang.

Nabi melakukan ketiga hal ini karena saat itu belum terdapat keramik di masjid, belum ada toilet. Bila saat ini ketiga perbuatan Rasulullah Saw. tersebut dipahami secara tekstual justru itu bertentangan dengan tujuan hadis-hadis tersebut diucapkan.

5. Sebagian Hadis Miliki Sababul Wurud

Latar belakang suatu kejadian yang menyebabkan Nabi Saw. menetapkan suatu permasalahan berdasarkan ucapannya, perbuatannya, atau penetapannya itu disebut dengan sababul wurud Hadis. Kiai Ali Mustafa Yaqub mencontohkan hadis tentang hijrah sebagai salah satu hadis yang memiliki sababul wurud.

Dalam hadis tentang hijrah, terdapat redaksi atau perempuan yang akan engkau nikahi. Lantas apa kaitannya antara perempuan dengan hijrah? Ternyata hadis ini menegur salah seorang sahabat yang hijrah bersama Nabi Saw. karena berharap mendapatkan seorang wanita yang bernama Ummu Qais.

Sumber : Ibnu Kharish | Penulis Tetap Datdut.com

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan