Hizib Shoghir Badawi: Teks Arab Lengkap dan Keutamaan Khusus

hizib shoghir badawi حزب الصغير البدوي
Sarkub Share:
Share

✨ Keutamaan Hizib Shoghir Badawi

💫 حزب الصغير البدوي

Hizib Shoghir Badawi, atau yang dikenal juga dengan Al-Hizb Al-Saghīr, adalah amalan wirid perlindungan sangat kokoh yang disusun oleh waliyullah besar, Sīdī Syech Aḥmad al-Badawī. Wirid ini dikenal memiliki fadhilah luar biasa sebagai benteng spiritual dari segala kejahatan dan memohon kecukupan (kafa’ah) dari Allah SWT.


📜 Mengenal Sīdī Aḥmad al-Badawī, Penyusun Hizib

Sīdī Aḥmad al-Badawī adalah seorang ulama sufi terkemuka dari Mesir (w. 1276 M) dan pendiri Tarekat Badawiyyah. Beliau termasuk dalam Qutbul-Arba’ah (Empat Wali Qutb Agung). Karya-karya spiritual beliau, termasuk hizib shoghir badawi, diyakini mengandung sirr (rahasia ilahi) yang kuat untuk pertolongan dan perlindungan.


🛡️ Fadhilah Utama Hizib Shohir Badawi

Pengamalan rutin hizib shoghir badawi berfokus pada dua keutamaan utama, yaitu:

  • Perlindungan Total
    Benteng dari sihir, hasad, fitnah, dan segala bentuk bahaya lahir maupun batin.
  • Kecukupan (Kafa’ah)
    Memohon Allah mencukupkan pengamal dari kejahatan musuh (tercermin dalam frasa “فسيكفيكهم الله”).
  • Kekuatan Batin
    Meneguhkan hati dan memberikan keberanian spiritual saat menghadapi kesulitan.

📖 Teks Lengkap Hizib Shoghir Badawi

Berikut adalah teks lengkap hizib shoghir badawi yang terdiri dari shalawat, doa perlindungan, Ayat Suci Al-Qur’an (Surat Al-Fīl, Surat Al-Baqarah 137 dan Surat Al-Anbiyā’ 89), dan Asmaul Husna.

1. Teks Arab Hizib Shoghir Badawi

حزب الصغير البدوي

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
.
لَوَوْا عَمَّا نَوَوْا، فَعَمُوْا وَصَمُّوْا عَمَّا طَوَوْا
.
رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّأَنْتَ خَيْرُ الْـوَارِثِيْنَ
.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيْلِ (١) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍ (٢) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْراً أَبَابِيْلَ (٣) تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍ (٤) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ (٥)
.
اَللّٰهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ، اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ، وَأَدْرَأُ بِكَ فِي نُحُوْرِهِمْ. بِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ
.
اَللّٰهُمَّ وَاقِيَةً كَوَاقِيَةِ الْوَلِيْدِ، بِـ ﴿كٓهٰيٰعٓصٓ﴾ كُفِيْتَ، بِـ ﴿حٰمٓ عٓسٓقٓ﴾ حُمِيْتَ
.
فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللّٰهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَلَاحَوْلَ وَلَا قُـوَّةَ إِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
.
وَصَلِّ اللّٰهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

.

2. Transliterasi Latin

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Wa ṣhallallāhu ‘alā sayyidinā Muḥammadin wa ‘alā ālihi wa ṣhaḥbihi wa sallam, Lawaw ‘ammā nawaw, fa ‘amū wa ṣhammū ‘ammā ṭhawaw, Rabbi lā tażarnī fardan wa anta khairul-wāritsīn.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi’aṣḥābil-fīl. Alam yaj’al kaidahum fī taḍlīl. Wa arsala ‘alaihim ṭairan abābīl. Tarmīhim biḥijāratim min sijjīl. Fa ja’alahum ka’aṣfim ma’kūl.

Allāhumma kfinīhim bimā shi’ta. Allāhumma innī a’ūżu bika min syurūrihim, wa adra’u bika fī nuḥūrihim, bika uḥāwilu wa bika uqātilu. Allāhumma wāqiyatan kawāqiyatil-walīd, bi Kāf Hā Yā ‘Ain Ṣhād kufīt, bi Ḥā Mīm ‘Ain Sīn Qāf ḥumīt, Fasayakfīkahumullāhu wa huwa-s-samī’ul-‘alīm, wa lā ḥaula wa lā quwwata illā billāhil-‘aliyyil-‘azhīm. Wa ṣhalli-llāhumma ‘alā sayyidinā Muḥammadin nabiyyil-karīmi wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallama taslīman wal-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn.

.

3. Terjemahan 🇮🇩

Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Semoga salawat dan salam terlimpah atas junjungan kami Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya. Mereka mengalihkan (niat jahat) dari apa yang mereka niatkan, lalu mereka menjadi buta dan tuli dari apa yang mereka rahasiakan. “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah sebaik-baik waris.”

Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Ya Allah, cukupkanlah aku dari kejahatan mereka dengan apa pun yang Engkau kehendaki. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka, dan aku menolak mereka dengan-Mu dari hadapan mereka. Dengan-Mu aku berupaya dan dengan-Mu aku berperang. Ya Allah, (berikan aku) perlindungan seperti perlindungan-Mu kepada al-Walīd. Dengan — Kāf Hā Yā ‘Ain Shād —, Engkau mencukupi, dengan — Hā.Mīm ‘Ain Sīn Qāf —, Engkau melindungi.

Maka Allah akan mencukupimu dari mereka, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan tiada daya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dan limpahkanlah ya Allah, salawat atas junjungan kami Nabi Muhammad, Nabi yang mulia, serta keluarga dan para sahabatnya dengan limpahan salam. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

🗒 Penjelasan Kalimat

Dalam teks Hizib Shoghir Badawi di atas, terdapat kalimat:

اَللّٰهُمَّ وَاقِيَةً كَوَاقِيَةِ الْوَلِيْدِ

Allāhumma wāqiyatan kawāqiyatil-walīd
Terjemahan: “Ya Allah, (berikan aku) perlindungan sebagaimana perlindungan-Mu kepada al-Walīd.”

Yang dimaksud dengan “Al-Walīd” (الْوَلِيْد) di sini merujuk pada salah satu makna spiritual atau tokoh suci, dan terdapat dua penafsiran utama yang sering disebutkan oleh para ulama dan pengamal wirid:

  1. Merujuk pada Nabi Isa A.S. (Spesifik)
    Penafsiran yang paling umum dan kuat di kalangan ahli tarekat, terutama yang terkait dengan Sīdī Aḥmad al-Badawī, adalah bahwa “Al-Walīd” merujuk kepada Nabi Isa Alaihissalām.
    * Alasan Penafsiran: Nabi Isa A.S. disebut juga al-walīd (orang yang dilahirkan) dalam konteks kelahirannya yang istimewa tanpa ayah. Perlindungan yang diberikan Allah kepada Nabi Isa sejak beliau berada di dalam kandungan, saat dilahirkan, hingga selama hidupnya dianggap sebagai perlindungan yang sempurna dan mutlak (wāqiyah). Doa ini memohon perlindungan dengan kualitas yang sama seperti yang diterima oleh Nabi Isa A.S.
  2. Merujuk pada “Anak Kecil” (Makna Umum)
    Secara bahasa, al-walīd berarti anak yang baru lahir atau anak kecil.
    * Alasan Penafsiran: Perlindungan yang diberikan Allah kepada seorang bayi atau anak kecil adalah perlindungan yang total, murni, dan tanpa batas, karena anak tersebut belum mampu membela diri sendiri dan sepenuhnya berada di bawah kasih sayang dan penjagaan-Nya. Dengan memohon perlindungan seperti al-walīd, pengamal menempatkan dirinya dalam posisi kelemahan dan ketergantungan total kepada Allah, memohon penjagaan yang sempurna.

Mengingat Hizib Shoghir Badawi adalah doa yang fokus pada perlindungan spiritual dan pertahanan diri, maka penafsiran yang paling mendalam adalah merujuk pada Perlindungan Ilahi yang sempurna (seperti yang diberikan kepada Nabi Isa A.S.), di mana tidak ada satu pun kejahatan yang dapat menembusnya.


🔑 Kunci Pengamalan Hizib Shoghir Badawi

Untuk mencapai fadhilah penuh dari hizib shohir badawi, perhatikan tiga kunci utama ini:

a. Ikhlas dan Tawassul

Niatkan pembacaan hanya karena Allah, diikuti dengan tawassul kepada Sīdī Aḥmad al-Badawī sebagai sanad amalan.

b. Istiqamah dan Bilangan

Idealnya dibaca rutin pada waktu-waktu tertentu, dengan mengulang bagian “فسيكفيكهم الله وهو السميع العليم” sebanyak 3, 7, atau 11 kali.

c. Keyakinan (Yaqin)

Penting untuk memiliki keyakinan penuh bahwa hizib shohir badawi ini adalah sarana, sedangkan perlindungan dan keselamatan mutlak hanya datang dari Allah SWT.


🕰 Waktu Terbaik Mengamalkan Hizib Shoghir Badawi

Pengamalan Hizib Shoghir Badawi (hizib shohir badawi) sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin (istiqamah) pada waktu-waktu tertentu yang dianggap paling baik dan mustajab untuk berdoa dan memohon perlindungan.


1. Waktu Utama (Setelah Shalat Fardhu)

Waktu yang paling diutamakan untuk membaca wirid atau hizib adalah segera setelah menyelesaikan shalat fardhu. Ini adalah waktu di mana doa memiliki kemungkinan besar untuk dikabulkan.

  • Setelah Shalat Subuh.
    Dianjurkan untuk memulai hari dengan perlindungan. Pengamalan di waktu ini memberikan ketenangan dan benteng diri sepanjang hari.
  • Setelah Shalat Maghrib.
    Waktu perpindahan dari siang ke malam, di mana energi spiritual sering dianggap lebih kuat, dan perlindungan diperlukan untuk malam hari.

2. Waktu Mustajab Lainnya

Selain setelah shalat fardhu, ada waktu-waktu khusus yang sangat baik untuk memohon perlindungan dan kecukupan (fadhilah utama hizib shoghir badawi ini):

  • Sepertiga Malam Terakhir:
    Waktu di mana Allah SWT turun ke langit dunia. Membaca hizib setelah Shalat Tahajjud sangat dianjurkan untuk meraih keberkahan yang maksimal.
  • Waktu antara Adzan dan Iqamah:
    Doa yang dipanjatkan pada waktu ini tidak tertolak (mustajab).
  • Pagi Hari (Setelah Matahari Terbit):
    Membaca hizib setelah Shalat Dhuha juga merupakan amalan yang baik untuk memohon kecukupan rezeki dan perlindungan.

3. Jumlah Pengulangan (Bilangan Khusus)

Untuk meningkatkan fadhilah kafa’ah (kecukupan) dan perlindungan, bagian spesifik dari hizib ini dianjurkan untuk diulang:

• Fokus Pengulangan:

Ulangi frasa kalimat berikut:

فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

(Fasayakfīkahumullāhu wa huwa-s-samī’ul-‘alīm.)

.

• Bilangan yang Dianjurkan:

  • 3 kali: Sebagai jumlah minimal.
  • 7 kali: Mengikuti bilangan yang dianjurkan dalam tradisi tertentu.
  • 11 kali: Untuk kekuatan perlindungan yang lebih sempurna.

Mengamalkan hizib shoghir badawi dengan istiqamah pada waktu-waktu tersebut, disertai dengan keyakinan yang kuat, akan menguatkan benteng spiritual Anda.


📝 Kesimpulan

Hizib shoghir badawi merupakan warisan berharga yang sangat efektif sebagai amalan perlindungan. Dengan menggabungkan doa Nabi, Ayat Qur’an, dan Asmaul Husna, hizib shohir badawi menawarkan benteng tak terlihat bagi setiap pengamalnya, menjadikannya salah satu wirid terkuat untuk menolak bala’ dan meraih kecukupan ilahi.


📂 Bacaan Pustaka Menyan

Salam Sarkub ☕👍

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan