Apalagi Wahhabi ( pengikut muhammad bin abdul wahhab dari Najd ) aliran sesat yang dikuti oleh Afrokhi , sebuah aliran yang telah didiskualifikasi oleh Rasulullah SAW dan dinilai sebagai generasi pengikut syetan dalam hadits shahih:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا، قَالَ، قَالُوا: وَفِي نَجْدِنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ، قَالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا، قَالَ، قَالُوا: وَفِي نَجْدِنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ، قَالَ: هُنَاكَ الزَّلاَزِلُ وَالْفِتَنُ، وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ. رواه البخاري (979) والترمذي (3888) وأحمد (5715)
“Dari Ibn Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman bagi kami.” Mereka memohon: “Najd kami lagi wahai Rasulullah, doakan berkah.” Beliau menjawab: “Ya Allah berkahilah Syam dan Yaman bagi kami.” Mereka memohon: “Najd kami lagi wahai Rasulullah, doakan berkah.” Beliau menjawab: “Di Najd itu tempatnya segala kegoncangan dan berbagai macam fitnah. Dan di sana akan lahir tanduk (generasi pengikut) syetan.” Hadits shahih ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (979), al-Tirmidzi (3888) dan Ahmad (5715).
Atas bebagai pertimbangan di atas itulah maka Team Sarkub memutuskan untuk segera mengadakan penelitian dan penelusuran lebih lanjut terhadap Afrokhi Abdul Ghoni.
Dengan semangat ukhuwah Islamiyah maka pada hari Ahad tgl. 13 Februari 2011 Team Sarkub yang terdiri : KH. Thobari Syadzili, Ust. Dafid Fuadi, Mbah Aqil Fikri, Pengemis Makam, Ka Kanda, Sedot WC & Saifullah (Wartawan Aula) mengadakan kunjungan ke Afrokhi yang bertempat tinggal di Dusun Puthuk Desa Banaran Kec. Kandangan Kab. Kediri Jawa Timur. Maksud dan tujuannya adalah untuk silaturrahim dan tabayun (kalrifikasi).
Sebelum berangkat ke alamat tersebut, team berkumpul di rumah Ust. Dafid Fuadi sejenak untuk istirahat dan shalat Zhuhur, setelah itu team langsung meluncur ke alamat tersebut. Sampai di dusun Puthuk jam 13.00 WIB, karena dusun tersebut berada di pelosok dan penuh liku maka team bertanya kepada warga setempat di mana letak rumah Afrokhi, meskipun warga memberitahu tapi rata-rata ekspresi wajahnya menunjukkan rasa kurang suka. Maklum, sejak Afrokhi menjadi wahhabi ia seringkali melukai perasaan hati warga. Afrokki tidak jarang mencaci maki amaliah warga setempat sehingga lama-kelamaan warga menjauh darinya.
Setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya team sampai di rumah Afrokhi. Rumah tersebut terletak di sebuah gang kecil di dusun tersebut dengan jalan masuk agak curam. Sebuah rumah kecil nan sederhana yang teras depannya ada papan nama yang catnya mulai menua yang bertuliskan “Podok Pesantren dan Madrasah Rohmatulloh” dengan tanpa santri satu orang pun. Rumah tersebut terletak di lokasi pekarangan sempit.
Team turun dari mobil, lalu menghampiri rumah tersebut dan mengucapkan salam. Muncullah seorang pemuda tanggung berjenggot dan bercelana cinkrang berkata : “Mau mencari siapa?”.
Team Sarkub : “Pak Afrokhi ada di rumah ?”
Pemuda tanggung : “O..pak Kyai tidak ada di rumah”.
Team Sarkub : “Pergi ke mana ?”
Pemuda tanggung : “Mungkin Pak Kyai mengantar putranya ke neneknya, paling-paling sebentar, ayo silahkan masuk, coba saya telepon beliau !”.
Team Sarkub masuk ke rumah Afrokhi dan menunggu di ruang tamu sempit. Di ruang tamu tersebut nampak beberapa kitab standar yang jumlahnya tidak banyak dan kitab-kitab terjemahan bahasa Indonesia karya orang-orang wahhabi. Tidak lama kemudian, datanglah pemuda dewasa berjenggot dan berkata : “Maaf, Pak Kyai mungkin pulangnya masih lama.”
Team Sarkub : “Beliau pergi ke mana ?”
Pemuda dewasa : “Kami kurang tahu persis, tapi biasanya beliau seringkali ada acara mendadak. Mungkin kalau hari minggu seperti ini beliau mengisi acara di Batu Malang, kadang-kadang sampai dua tempat”.
Team Sarkub : “Kira-kira pulangnya jam berapa?”.
Pemuda dewasa : “Tidak tentu, biasanya ya lama sampai malam”.
Team Sarkub : “Ya sudah, tidak apa-apa, kami tunggu saja sampai beliau pulang.”
Pemuda dewasa : “Tapi lama lho…pulangnya, mungkin ada pesan untuk beliau?”.
Team Sarkub : “Tidak ada, kami hanya ingin silaturrahim saja, kami tunggu saja sampai beliau pulang. O..ya berapa nomor hp beliau ?”
Pemuda dewasa : “Wah, maaf, kemarin nomor hpnya hilang.” (sambil senyum yang dipaksakan).
Team Sarkub : “O…ya ya.”
Pemuda dewasa : “Maaf, saya tinggal dulu , ya.”
Team Sarkub : “O..ya silahkan”.