Warga Laporkan Radio Wahabi yang Meresahkan Masyarakat

Sarkub Share:
Share

radio wahabiSejumlah tokoh masyarakat mendatangi kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur KPID di Surabaya kemarin (3/4). Mereka mengadukan sebuah radio yang menyebarkan kebencian dan cenderung membuat resah masyarakat. Dwi Yudha Pustiko dari Ma'had Tahfidzul Qur'an al-Islamy menceritakan bahwa ada sebuah radio yakni Suara Hati Muslim yang beralamatkan di Jagalan Malang yang bersiaran cukup meresahkan.

"Dalam siarannya, radio yang berada di Masjid An-Nur ini kerap menyudutkan kelompok masyarakat tertentu khususnya Nahdlatul Ulama," katanya (3/4).

"Kedatangan kami ke KPID ini untuk mengingatkan bahwa siaran radio ini sangat mengganggu ketenangan warga sekitar," lanjutnya.

"Yang juga dilaporkan karena siaran radio ini tersebar hingga kota-kota lain seperti Jember dan Lumajang yang secara jarak lumayan jauh," ungkapnya.

Terhadap laporan ini, KPID Jawa Timur yang diwakili oleh Muhammad Dawud menyatakan sangat berterimakasih. "Kami telah memanggil pengelola radio tersebut dan melakukan klarifikasi laporan masyarakat," katanya.

Komisioner KPID Jawa Timur ini sangat berharap agar seluruh anggota masyarakat tidak semena-mena dalam memanfaatkan kanal yang ada. "Frekuensi yang tersedia adalah milik publik, sudah selayaknya hal itu dapat dioptimalkan untuk kemaslahatan bersama," kata Sekretaris PW ISNU Jatim ini.

Karena itu, Dawud berharap warga bisa melaporkan bila mendapatkan siaran radio yang dirasa mengganggu ketentraman masyarakat.

"Laporkan kepada KPID kalau ada siaran yang mengganggu masyarakat karena secara aturan, hal itu memang menyalahi undang-undang," pungkasnya.

 

Sumber: NU online

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

5 Responses

  1. markus diantoro05/04/2014 at 20:12Reply

    Assalamualaikum wr wb.,
    Astaghfirullohal adziim.
    Semoga Allah mengampuni kita.
    Peristiwa seperti ini telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
    Semoga semua pihak bijaksana menghadapi permasalahan PERBEDAAN ini. Saya yakin semua berpegang pada Al Quran dan Hadits. Namun banyak (beberapa) ayat ada yang mutasyabihat.
    Ulama salaf, para Imam besar (Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali) sudah berbeda pendapat sejak lama.
    Para ulama salaf tidak pernah mengkafirkan yang lain dan saling menghormati.
    Ingat juga bagaimana para ulama saling berkunjung ke daerah, ke guru maupun muridnya.
    Ingatlah bagaimana kisah Amirul Mukminin Abassiah yang akan mencetak Al muwatha’ untuk disebarkan ke seluruh penjuru, maka Imam Malik tidak menyepakati karena sadar akan tidak perlunya pemaksaan dan sadar adanya perbedaan.
    Ingat bagaimana tawadlu’nyaImam Syafi’i dalam berbeda pendapat dengan ulama lain.
    Mengapa tidak saling bekerjasama mengislamkan yang masih kafir.
    Mengapa tidak mengislamkan SYIAH? Yang rukun Iman, rukun islam, adzan, sholat, menentang khulafaurrasyidin dll berbeda
    Mengapa yang furu’iyah BERBEDA tidak saling menghormati, bukan membidahkan, apa lagi mengkafirkan sesama? Lihat Ibnu Umar berbeda tentang shalat syafar?
    Jika RIDLO Alllah didahulukan semua akan selamat.
    Jika nafsu jadi sandaran niscaya syetan telah berperan.
    Astaghfirulloh.

    Semoga para kiyai, ustad, ulama bisa meniru para pendahulu yang salih.

    Wallohu a’lam.
    Sumber:
    http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,51-id,42965-lang,id-c,hikmah-t,Ketika+Imam+Syafi+i+Tidak+Qunut-.phpx
    http://www.hidayatullah.com/kajian/ikhtilaful-ummah/read/2013/07/31/5739/imam-syafii-dan-para-lawan-debatnya.html#.Uz_-CVeym58
    http://www.kiblat.net/2013/09/17/sikap-bijak-imam-malik-menyikapi-perbedaan-pendapat/
    http://bhotel-perbedaanmadzhabempat.blogspot.com/
    http://verdiindrasatria.blogspot.com/2013/07/sejarah-dan-pandangan-hukum-imam-fiqih.html
    http://pustakaimamsyafii.com/contoh-khilaf-perbedaan-pendapat-di-antara-para-ulama-ahlus-sunnah-akan-tetapi-mereka-tidak-saling-mengingkarinya.html

    nb. ini saya posting juga ke Al Umm

  2. markus diantoro05/04/2014 at 22:02Reply

    Assalamualaikum wr wb.,
    Astaghfirullohal adziim.
    Semoga Allah mengampuni kita.

    Peristiwa seperti ini telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
    Semoga semua pihak bijaksana menghadapi permasalahan PERBEDAAN ini. Saya yakin semua berpegang pada Al Quran dan Hadits. Namun banyak (beberapa) ayat ada yang mutasyabihat.
    Ulama salaf, para Imam besar (Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali) sudah berbeda pendapat sejak lama.
    Para ulama salaf tidak pernah mengkafirkan yang lain dan saling menghormati.
    Ingat juga bagaimana para ulama saling berkunjung ke daerah, ke guru maupun muridnya.
    Ingatlah bagaimana kisah Amirul Mukminin Abassiah yang akan mencetak Al muwatha’ untuk disebarkan ke seluruh penjuru, maka Imam Malik tidak menyepakati karena sadar akan tidak perlunya pemaksaan dan sadar adanya perbedaan.
    Ingat bagaimana tawadlu’nya Imam Syafi’i dalam berbeda pendapat dengan ulama lain.
    Semoga para kiyai, ustad, ulama bisa meniru para pendahulu yang salih.

    Ada kemungkinan orang lain (Syiah, yahudi, nasrani) membuat isyu? Atau mengaku NU?
    Mengapa tidak saling bekerjasama mengislamkan yang masih kafir.
    Mengapa tidak mengislamkan SYIAH? Yang rukun Iman, rukun islam, adzan, sholat, dll berbeda dan menentang khulafaurrasyidin?
    Mengapa yang furu’iyah BERBEDA tidak saling menghormati, bukan membidahkan, apa lagi mengkafirkan sesama? Lihat Ibnu Umar berbeda tentang shalat syafar?
    Jika RIDLO Alllah didahulukan semua akan selamat.
    Jika nafsu jadi sandaran niscaya syetan telah berperan.
    Mengapa masih membiarkan orang ISLAM persiapan caleg ke dukun? Mandi air kembang?

    Astaghfirulloh.

    Wallohu a’lam.
    Sumber:
    http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,51-id,42965-lang,id-c,hikmah-t,Ketika+Imam+Syafi+i+Tidak+Qunut-.phpx
    http://www.hidayatullah.com/kajian/ikhtilaful-ummah/read/2013/07/31/5739/imam-syafii-dan-para-lawan-debatnya.html#.Uz_-CVeym58
    http://www.kiblat.net/2013/09/17/sikap-bijak-imam-malik-menyikapi-perbedaan-pendapat/
    http://bhotel-perbedaanmadzhabempat.blogspot.com/
    http://verdiindrasatria.blogspot.com/2013/07/sejarah-dan-pandangan-hukum-imam-fiqih.html
    http://pustakaimamsyafii.com/contoh-khilaf-perbedaan-pendapat-di-antara-para-ulama-ahlus-sunnah-akan-tetapi-mereka-tidak-saling-mengingkarinya.html
    http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,12-id,50690-lang,id-c,buku-t,Membaca+Kebiasaan+Pendiri+NU+dan+Muhammadiyah-.phpx

  3. archer18/04/2014 at 23:22Reply

    Tak perlu resah jika yang disampaikan untuk kebaikan ummat. Namu jika yg disiarkan untuk kejahatn atau kemaksiatan baru protes.

  4. Gus Aril aswaja04/09/2015 at 10:12Reply

    orang yg teriak2 radio wahabi , berarti otaknya miring. justru Virus wahabi itu mengajak kpd alqur’an dan hadits.maka aku cinta kpd radio yg mengajak utk mengikuti alqur’an dan hadits.
    klo ada orang yg suka teriak2 berarti otaknya miring ber-agama tapi gak pakai dalil,tapi ibadah hanya ikut2an saja..hahaha….mikirr….

Tinggalkan Balasan