Ucapan KH. Said Aqil Dipelintir Oleh Arrahmah dan Voa-Islam

Sarkub Share:
Share

Seperti biasanya, penggembosan terhadap tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dilakukan oleh media-media radikal untuk melancarkan serangannya. Tokoh yang sering digembosi lalu diblow up media mereka adalah KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU. Tujuannya tentu untuk melemahkan ormas terbesar di Indonesia tersebut karena ormas NU gencar menghadang faham radikal beragama yang diusung oleh media-medianya seperti Arrahmah.Com, Voa-Islam.Com, Nahimunkar.com, dan lain-lain.

Minggu, 12 Mei 2013 situs media islam online Arrahmah.Com menurunkan judul berita yang sangat tendensius, provokatif dan tidak sesuai dengan kenyataan: Ketua PBNU Said Aqil Siradj: Cikal bakal teroris itu rajin shalat malam, puasa dan hafal Qur’an. Di lain pihak media saudara kandungnya, Voa-Islam.Com menulis judul yang tak jauh beda: “PBNU: Cikal Bakal Teroris itu Rajin Shalat Malam, Puasa & Hafal Quran”. Beberapa saat kemudian tulisan artikel tersebut di copy oleh beberapa media islam yang lain, terutama oleh media-media yang membenci terhadap Nahdlatul Ulama seperti Nahimunkar.Com dan lain-lain.

Apa yang orang fikirkan ketika membaca judul tersebut? tentu saja orang (orang awam -red.) akan menyimpulkan bahwa KH. Said Aqil Siradj itu terlalu tendensius terhadap islam, tidak menghargai agama Islam, tidak menghargai orang yang rajin shalat malam, puasa, dan hafal al-qur’an. Bahkan ada yang menyebutnya, “Apakah Said Aqil ini tidak pernah shalat malam, tidak pernah puasa, tidak hafal Al-Qur’an?”. Tentu saja ini misi penyesatan terhadap umat yang dilakukan oleh media yang sangat hasud terhadap Nahdlatul Ulama, terutama ketua umumnya KH. Said Aqil Siradj.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

81 Responses

  1. yusufsukandar16/05/2013 at 12:32Reply

    Hidup NU

  2. abbas abdillah16/05/2013 at 12:49Reply

    kang sarkub,baca baik2 yaaa,,,,http://firanda.com/index.php/artikel/bantahan/221-nasehat-dr-said-aqiel-siradj-ma-untuk-ketua-pbnu-kiyai-haji-said-aqiel-siradj

    • syaikh google al saudi bin usa16/05/2013 at 15:19Reply

      Saya sdh ikut baca lek abbas…isinya kok ghibah.?

  3. Mas Derajad16/05/2013 at 15:22Reply

    @Abbas Abdillah :
    Dengan saudara meminta pembaca disini untuk membaca artikel Ustadz Firanda, itu maksudnya apa ?

    Apalagi dikaitkan dengan disertasi beliau waktu kuliah di Arab Saudi itu ?

    Yang jelas saja Mas.

    Kebenaran hakiki hanya milik Allah
    Hamba Allah yang faqir dan dhaif
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  4. vianida16/05/2013 at 15:41Reply

    gimana kang sarkub?
    kalau ane baca di link published by abbas abdillah juga bisa jadi… cuman dari the komentators kayaknya g ada dr pihak anti… jd pro semua… attau emang diset gitu ye??? kali ….|?

  5. orang gila16/05/2013 at 15:47Reply

    bung abbas abdillah tuh yang mesti belajar lagi tentang islam, jangan cuma bisanya ngomongin halam haram n kafir doank..
    tuch korban lumpur lapindo masih teriak – teriak, bukankah mereka orang islam?
    banjir yang masih jadi tamu tahunan, bukankah itu mengganggu orang islam?
    gelandangan n anak jalanan yang masih butuh tempat tinggal n makan, mana keislamanmu?
    harga kebutuhan pokok yang masih mahal, mana suara islammu?
    sumber daya negeri ini masih tidak digunakan sebagaimana mestinya, mana suaramu?
    masih banyaknya anak – anak orang islam yang miskin tidak bisa melanjutkan pendidikan yang layak, mana suara islammu?
    tuch dipelosok negeri banyak yang masih hidup melarat, mana suara islammu?

    jangan cuma jago ngomongin halal haram n kafir melulu, gak akan selesai sampe kiamat bung.

    salam tukan becak.

  6. Ibnu Abi Irfan16/05/2013 at 16:28Reply

    mungkin maksudnya adalah bahwasanya KH. said Aqil itu sebetulnya adalah pengecut. dia baru berani menyelisihi dan memusuhi wahabi setelah di Indonesia. ketika dulu masih kuliah disana, diberi fasilitas dan servis, sampai dia jadi Profesor, dia bungkam tatkala menghadapi syaikh2nya.

    yeap…jawabannya adalah karena sebagian besar masyarakat Indonesia itu mudah dibodohi. dan korbannya kebanyakan adalah jama’ah NU.

    • Abu Nawfal16/05/2013 at 18:36Reply

      Desertasi itu menunjukkan bagaimana Said Agil dulu dan sekarang. Rugi lah menuntut ilmu aqidah sampai jenjang S3 ternyata tidak membekas di hati beliau.

  7. Mas Derajad16/05/2013 at 18:56Reply

    @Ibnu Abi Irfan :

    Saudara mengatakan bahwa Yai Said Aqil pengecut dari sudut mana ? Jika dari kata-kata Ustadz Firanda tentang disertas/karya ilmiahi beliau, say rasa tidak tepat. Dengan dua alasan, pertama beberapa kali Ustadz Firanda ini membuat artikel yang jauh panggang dari api. Sebagai contoh, dia mengutip Kitab Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari tentang Maulid, katanya Beliau anti Maulid padahal beliau muthala’ah dengan santrinya Mbah Yai Hasyim saja tidak pernah, selain itu juga pernah Sang Ustadz ini, baru-baru ini, menggiring pemahaman makruh dalam amaliah tahlilan ke arah haram, karena kehabisan akal mau membuat hukum bid’ah yang hanya dhalalah. Dia memahami Bid’ah Makruhah sebagai haram. Sangat disayangkan pemahaman Ustadz ini.

    Kedua, saya tidak tahu persis dasar pembuatan disertasi Yai Said Aqil waktu kuliah, tapi menurut saya, beliau menyesuaikan disertasinya sesuai kurikulum di Saudi, yang main asal sebut bid’ah, kafir, syirik dls. kepada yang berseberangan dengan mereka. Jadi beliau lebih memilih pendekatan kurikulum, dan saya lihat bahasa beliau umum. Hanya Sang Ustadz saja yang memandangnya dari lughat, bukan dari kandungan menyeluruh.

    Nah, sekarang berkaitan dengan artikel, jelas beliau memperjelas dan mengingatkan agar kita tidak seperti pemahaman khawarij yang ta’at tapi menyimpang dari ajaran Islam sendiri yang berlandaskan Qur’an dan hadits. Anehnya media SAWAH justru memelintir ucapan beliau.

    Kebenaran hakiki hanya milik Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

    • furi17/05/2013 at 13:06Reply

      Setuju Kang Drajad

  8. Sinar Kujang16/05/2013 at 19:59Reply

    Dulu Almarhum Gus Dur juga begitu,sekarang Kang Said juga di gituin…sampai kapanpun selama masih ada tahlil,ziarah,marhabanan…tetap saja mereka usil…cape mikirin wahabi nih.

    • ahlul bid'ah10/08/2013 at 14:46Reply

      ga usah pusing kang….kita jalanin aja sesuai dengan keyakinan kita…..;)

      • orang_awam25/11/2013 at 09:28Reply

        keyakinan harus berdasarkan dalil lho…

  9. adit16/05/2013 at 21:15Reply

    subhanallah

  10. Muhammad Burhanuddin16/05/2013 at 21:43Reply

    Orang-orang Wahabi Khawarij dari sononya emang udah begitu.

  11. santri NU16/05/2013 at 22:56Reply

    @masdrjad
    Lalu bagaimana pendapat anda jika said aqil mencela Sahabat Nabi ?
    Apa anda mau bela juga? Bagaimana pembelaan anda??
    Jangan maksain bela ya, jadi lucu soalnya.

    • Mas Derajad17/05/2013 at 09:18Reply

      @Santri NU :

      Ow teman Penggembira juga ikutan komentar disini ya…:D

      Selalu komentarnya aneh, jauh panggang dari api. Mana ada artikel diatas menghujat Mas Bro yang ngaku-ngaku Santri NU ? 😀

      Kalau tidak bisa menunjukkan diatas ada hujatan, lebih baik saya tidak akan tanggapi omongan yang tidak jelas, yang bersembunyi dibawah “ketiak” nama Santri NU.

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

    • furi17/05/2013 at 13:08Reply

      Bagian mana Kyai Said Aqil Mencela Sahabat Nabi?

  12. Alif Hayah16/05/2013 at 23:14Reply

    @Santri NU
    Sebaiknya anda baca dulu secara saksama, apakah Kyia Said Aqil mencela sahabat? atau apakah shahabat Nabi sendiri yang diperintahkan Nabi agar membunuh shahabat lainnya yang tampak taat beribadah?
    Andalah yang sebenarnya lucu, lucu dan berbahaya seperti saudara-saudara anda yang dangkal otaknya, nafsu besar, akhlak buruk terhadap sesama muslim.

  13. santri NU17/05/2013 at 07:33Reply

    @alifhayah
    Tuh kan jwabannya lucu !
    Coba cari tahu dulu apa yg sy katakan ya,
    Jangan langsung komen mas!
    Anda sok pinter + tergesa-gesa mas.

    • Mas Derajad17/05/2013 at 09:23Reply

      @Santri NU :

      Saudara Alif Hayah, komentar Santri NU tidak usah ditanggapi. Dia hanya penggembira yang hanya meramaikan komentar di artikel ini. Kecuali dengan jelas dan lelaki dia bilang “Saya orang SAWAH (Salafy Wahabi) Why not ?” dan membahas artikel yang benar, baru ditanggapi. Dia ini suka lari-lari komentarnya dan setelah itu hilang. 😀

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

    • Alif Hayah17/05/2013 at 19:54Reply

      Hadanallah wa iyyakum ajma’in, Amin

  14. saif17/05/2013 at 13:21Reply

    NU = Nuntun Umat

  15. santri Nu tulen17/05/2013 at 14:43Reply

    @Santri NU : jangan ngaku-nagku santri NU lah, saya pastikan ente bukan santri NU tapi ente antek wahabi.bagi saya kang said adalah guru, apa yang beliau ucapkan pasti sumberya jelasssssssssssss,ga kaya wahabi yang ga jelasssssssss

    • Alif Hayah17/05/2013 at 19:52Reply

      Ya jelas, Kang. Mana mungkin dia mewakili karakter orang NU. Orang NU itu karakternya moderat, karena biasa shalawatan, tawassulan, jadinya adhem, 🙂

      • Abu Nawfal18/05/2013 at 08:31Reply

        Adhem…
        Tapi nggak ngikut Rasul….
        Adhem yang menipu!

  16. mbah dullah17/05/2013 at 19:46Reply

    arrahmah.com dan voa-islam.com kalau ada berita baik mengenai NU ga bakal di tulis situs mereka, tapi giliran berita dari NU yang berseberangan dengan pemahaman mereka pasti akan segera di beritakan dengan banyak PLINTIR SANA PLINTIR SINI…

  17. dzaky18/05/2013 at 00:30Reply

    Betapa mirisnya negeri ini jika sesama orang muslim sja saling mencela,,,

  18. bocah gendeng18/05/2013 at 04:06Reply

    sudah gak usah saling mengejek, jika ada suatu kelompok yang mengolok-ngolok kelompok kita biarkan saja, jangan di balas. karna bukan ahlussunah tidak mempunyai jiwa seorang pengejek. kita berdoa saja, semoga allah mengampuni kita semua.amiennnnnn

    • Mas Derajad18/05/2013 at 10:57Reply

      @Bocah Gendeng :

      Dalam artikel dan komentar diatas kami bukan mengejek, tapi menempatkan permasalahan pada proporsinya.

      Artikel diatas juga diangkat di NU Online koq. Coba lihat di www.nu.or.id. Intinya tidak ada asap tanpa api. Pak Yai Said Agil mengingatkan, tapi kalau dipelintir begini, kami pengikut Ahlus Sunnah Wal Jamaah berkepentingan menjelaskan, agar Warga Nahdhiyin dan Ahlus Sunnah Wal Jamaah tidak mempercayai berita itu. Mbah Yai Hasyim Asy’ari saja dikatakan menolak Maulid di Situsnya Firanda Andirja. Bagaimana jika dibaca oleh Warga Nahdhiyin dan Ahlus Sunnah Wal Jamaah ? Ini pendangkalan aqidahnya Salafi Wahabi yang harus kita luruskan.

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  19. Marhadi18/05/2013 at 23:19Reply

    assalaamu’alaikum . . .

    saudara2ku, mari kita jaga forum ini dengan penuh ketenangan,

    jauhi kata2 kasar.

    http://muslim.or.id/manhaj/buku-putih-syaikh-muhammad-bin-abdul-wahab-1.html#

  20. santri NU19/05/2013 at 00:37Reply

    @masdrjad yg biasanya kurang wawasan.
    Said Agil Siradj (pujaan ente) dia menuduh sahabat Mulia Amr bin Ash melakukan TIPUAN !!

    Baca buku hitam sipenipu berjudul “sejarah berdarah …. (Bukunya idahram) hal. 13!

    masrajad Begitukah akhlak seorang ketua NU ? begitukah kelakuan pujaan ente?? Sehebat apakah kang said sampai2 ia Berani mencela dan berbicara kotor dan dusta terhadap sahabat nabi ??

    Smoga masdrjd gak lari

  21. Mas Derajad19/05/2013 at 01:14Reply

    @Santri NU abal-abal :

    Katanya ilmiah ? Tunjukkan saja disini kalimat yang saudara kutip. Jelas dan lugas. Bukan main petak umpet. 😀 Katanya santri NU, koq menghujat Kyai NU. Wis Kang, tunjukkan saja terus terang bahwa saudara Salafi Wahabi Tulen. Itu lebih lelaki. 😀

    Lari ? Gak salah nih 😀

    Kebenaran hakiki hanya milik Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  22. santri NU19/05/2013 at 07:50Reply

    @masdrajad,
    Lebih lelaki ?? sy harap anda Sampaikan itu juga pada sipendusta & penipu IDaHRAM (orang JAHAT yg mengaku Syaikh itu) !!
    Itu juga kalo anda & kawan2 lain mengaku LELAKI !!

    • roni19/05/2013 at 15:26Reply

      @ santri NU abal-abal, argumen anda sangat lemah. komentarnya tidak bermutu, penuh fitnah dan apologis.

  23. Marhadi19/05/2013 at 07:56Reply

    assalaamu’alaikum . . .

    wahai saudara2ku ingatlah nasihat2 para ulama kita:

    “Percekcokan dalam agama itu mengeraskan hati dan menanamkan kedengkian yang sangat.”
    [Thobaqat Syafiiyyah 1/7, Siyar, 10/28]

  24. Maz HamMaad19/05/2013 at 09:00Reply

    سُبْحَانَ اللّهُ

  25. Ardha Billy19/05/2013 at 13:03Reply

    Lanaa A'malunaaa,,,,, lakum A'malukuuum,,,,,,,,,,, sing penting tahlilan oli berkat,,,, marhabanan,,, ziarah kubur,,,,,,,

  26. Bagus Sajiwo19/05/2013 at 13:33Reply

    sebgai media pengimbang erlu di share.

  27. Muhammad Dzikri19/05/2013 at 13:43Reply

    “Nanti dari umatku akan muncul seperti orang ini, hafal Qur’an, dalilnya Qur’an tapi tidak melewati tenggorokannya. Artinya tidak paham secara substansif. Mereka itu sejelek-jelek manusia bahkan lebih jelek daripada binatang. Saya tidak termasuk mereka, mereka tidak termasuk kami…. Prediksi Rasulullah ini terbukti tahun 40 H, Sayyidina Ali keluar dari rumahnya mengimami shalat Shubuh dibunuh, bukan oleh orang Kristen, bukan oleh orang Katholik, bukan oleh orang Hindu, bukan oleh orang nonmuslim. Yang membunuh Abdurrahman bin Muljam, qaimul lail, shaimun nahar, hafizhul Qur’an. Yang membunuh Sayyidina Ali ini tiap hari puasa, tiap malam Tahajjud, dan hafal Qur’an.”.

  28. Nurul Lailiy20/05/2013 at 01:40Reply

    Sudah biasa, min.. Makanya kita harus lbh intens memberikan pembanding dan menyuguhkan fakta yg ada agar masyarakat tdk salahpaham 🙂

  29. Mifta Mivtech Chudin20/05/2013 at 05:40Reply

    Setuju sekali, izin share.

  30. Akhid Rosyidi20/05/2013 at 10:42Reply

    kok sumbernya : di olah dari berbagai sumber.
    pidato lengkap beliau seperti apa memang?
    kata berbagai sumber ini tidak bisa dilacak oleh pembaca, shingga pembaca juga tidak bisa mengetahui mana yang benar.

  31. Aj Lee20/05/2013 at 13:37Reply

    Q cuma ingin menyampaikan rasa kagumQ kepada beliau..
    beliau sangat sabar dan tenang dalam situasi apapun..
    Q akan sentiasa mendukung panjenengan kang Said..insyaAllah

  32. bonek23/05/2013 at 09:38Reply

    aku sebenarnya ingin lihat secara utuh saja.. kira2 ada yg punya rekaman waktu acara itu nggak ya?… atau link youtube nya… bagi saya yg dhoif ini Tentukan saja, jalan dakwah mana yang akan anda ambil. Jangan ketinggalan kereta hanya karena sibuk berdebat diwilayah yang tidak dikuasai. Biarkan para ahli yang membicarakan. Pilihlah yang menurut Anda terbaik (yang penting tidak sesat) sambil terus berdoa agar yang Maha Kuasa membimbing dan mempertemukan Anda dengan keputusan yang terbaik. Agar di akhir nafas Anda bisa menyebut kalimat tauhid.”la ilaha illallah” Bisa?….

  33. Zaky27/05/2013 at 12:07Reply

    ralat kalimat
    akang bilang saya bukan NU : akang bilang akang bukan NU

  34. apaajaboleh28/05/2013 at 11:04Reply

    ustd/ kyai
    tolong kasih tahu sya,
    sya orang awam
    apa itu wahabi ama salafi sya gak mengerti perbedaannya
    klo yang dimaksud ahlus-subah wal jamaah siapa?
    T_T
    help me please …!

  35. elbuwarani28/05/2013 at 16:59Reply

    kalo misalnya saya bilang cikal bakal koruptor adalah mahasiswa, apa berarti saya berkata bahwa semua mahasiswa itu kelak akan jadi koruptor?? kalo saya bilang cikal bakal ayam adalah telur, berarti setiap telur itu pasti jadi ayam? jangan goblok memahami kalimat dooooooooooooonnnnnnkkkkk……

    ucapan KH Said Aqil S. itu maksudnya ya supaya orang yang ahli ibadah, bahkan hafidz sekalipun jika tak berhati2 bisa terjebak jadi teroris..

  36. Anon30/05/2013 at 09:52Reply

    waduh jadi benar voa islam itu media penghasut -.- haduhh

  37. antisakrub01/06/2013 at 07:43Reply

    tumben2an gue setuju sama isi artikelnya sakrub ini. hahaha

  38. elbuwarani02/06/2013 at 13:06Reply

    http://www.suara-muslim.com/2013/05/lagi-arrahmah-dan-voa-islam-pelintir.html

  39. zaenal abidin12/06/2013 at 15:59Reply

    K.H. Hasyim Asy’ari sudah mewanti-wanti agar kaum Nahdliyin tidak berhubungan dengan Syi’ah. jadi kalau ada Kyai NU berhubungan dengan Golongan Syi’ah, berarti dia telah berkhianat terhadap pendiri Nahdlatul Ulama.
    sumber :: http://www.youtube.com/watch?v=4thNi3WIhSs

  40. Jantuuk13/06/2013 at 11:16Reply

    Ketika seorang muslim yang lebih membela ideologi kelompoknya dari pada ideologi agamanya, maka ketika itu dapat dikatakan kelompok menggantikan agama..

    uasemm… bingung.. pegangan ah.. pegangan gue cuma 1.. islam ya islam bukan wahabi, salafy, nu,, n kelompok/mengelompokkan diri lainnya..

    ada yg bisa jelasin ga, Rasulullah masuk mazhab/kelompok mana dari kalian semua..??

    semoga Alloh mengampuni kita semua… dan melaknat orang yg mendustakan agama..

  41. yoga07/07/2013 at 07:32Reply

    Cippppppppp!

  42. Bagus Sajiwo22/07/2013 at 14:10Reply

    dari pd ribet udah perang agama aja..? lah biar tahu siapa yg mennANG

  43. manshur23/07/2013 at 11:16Reply

    jagalah hati, agar tidak menjadi keras.
    mas jantuk yang budiman, kami dan teman2 sebenarnya sangat tidak suka berselisih paham apalagi menyalahkan amalan ibadah orang lain, terbukti kami/ orang NU mengakui 4 madzhab yang mana 4 madzhab tersebut satu sama lain ada perbedaan dan kami tidak mempermasalahkan dan sangat menghargai, karena masing2 madzhab mempenyai landasan yang kuat menurut mursyid/guru masing2.
    akan tetapi amalan kami orang nu sering dicaci maki, mereka bilang kami sesat, kami hanya sedikit menanggapi apa yang mereka tuduhkan kepada kami.

    mas jantuk yang budiman. mengikuti madzhab, secara sederhana bisa saya maknai mengikuti amalan2 tertentu yang sifatnya ‘ubudiyah, berarti mengikuti tata cara suatu ibadah dengan mengikuti petunjuk guru dari masing2 madzhab, karena amalan harus ada ilmunya dan ilmu itu harus ada gurunya, kalo tdak ada gurunya berarti gurunya syaiton.

    dan menurut jumhur ulama’ kami, madzhab yang memenuhi syarat ada 4 yaitu hambali, maliki,hanafi, dan syafi’i. ulama tersebut menurut ulma’ telah memenuhi syarat keilmuannya.

    dan kami mas jantuk mohon maaf jika kami dalam menanggapi comen2 miring dari orang2 yang tidak suka dengan amalan2 kami kurang berkenan di hati mas jantuk, kami sebenarnya sudah berusaha berhati2 mas, tp ya namanya manusia.

    dalam hati saya cuma bertanya apa abu nawfal dan yang pake nama santri nu itu kalo tolabul ‘ilmi/belajar/ ngaji apa bercampur ghibah ya…? kok comennya seolah2 saudara merasa paling benar, paling shohih dan seolah – olah saudara wakil dari Allah untuk menghakimi suatu amalan orang lain.
    maaf kalo kurang berkenan, dan koreksi jika ada yang salah

    semoga hati kita tidak menjADI KERAS. selamat berpuasa semoga maqbulan amin

  44. lisya23/07/2013 at 17:45Reply

    Jika saya boleh komentar, Islam itu disampikan oleh nabi Muhammad SAW maka yang pastilah mutlak kebenarannya yaitu pengikut beliau. Terdapat 70-an golongan islam, tetapi hanya 1 yang benar dan yang kita utamakan petunjuk dari al-Qur’an dan Sunnah yang sudah jelas(valid) kebenarannya dan tidak mengada2/membudaya tetapi salah.

  45. azzam26/07/2013 at 05:15Reply

    Trus apa ciri-ciri dr kaum khawarij….sedangkan mereka berpedoman pada alquran dan haditsyg kalau saya lihat mereka jauh dr unsur bid’ah dan khurafat dalan menjalankan agamanya??
    Bukankah kita juga salah kalau langsung menghakimi sesama muslim,sebelum nyata ke kafirannya?????
    Justru saya melihat disinu ada saling menyalahkan dan membenarkan masing masing….
    Terus terang bagi saya yg awan malah semakin di buat bingung.
    Mohon penjelasan

  46. manshur27/07/2013 at 10:59Reply

    saudara azzam yang budiman, salut buat saudara menyikapi perbedaan dengan bijaksana.
    kami tidak menuduh mereka kurafat, ahli bid’ah apalagi menghakimi/mengkafirkan,
    tapi merekalah yang menuduh kami dengan sebutan lebel/ merk yang kurang pantas bagi sesama muslim. dan untuk tela’ah apakah seperti itu hasil dari belajar agama? malah ada saudara kita yang baru belajar agama langsung berani menuduh yang bukan2. saya sendiri pernah mengalaminya, tapi alhamdulillah saya tidak terprovokasi, dan alhamdulillah dia sekarang sudah lunak.
    kalo pun ada komentar dari teman2 yang agak kasar itu hanya buah dari provokatif dan hasutan mereka yang tidak senang dan dalam hatinya sudah su’udzon dengan kami, dan kami hanya menanggapi apa yang dituduhkan kpd kami dengan argumen mereka sendiri, selama ini merekaalah yang sering mengusik kami, seolah-olah mereka sudah paling benar, kami jg tidak tahu kenapa mereka begitu, disini saya cuma kasih saran mari kita bersama-sama menuntut ilmu sedalam-dalamya dengan hati yang damai dan obyektif. dan jangan lupa guru agama harus faqqih dan jelas keilmuannya.
    semoga kita senantiasa dalam hidayah allah

  47. Usep Sholahudin02/08/2013 at 10:53Reply

    Kalau saya sebagai orang awam, sy selalu ingin mencari tahu, karena kebeneran haqiqi milik Allah SWT, saya mencari tahu tentang NU,Muhammadiyah,PERSIS,Syiah, WAHABI dan lain-lain, sy mengambil yg baik-baik saja dari tiap-tiapnya (biasanya yg baik-baik itu yg cocok dengan akal fikiran dan hati saya), cuma memang sy agak kecewa terhadap sikap orang-orang yang sangat militan dan cenderung congkak (maaf) menjelek-jelekan faham yg lain, itu saja. Mengenai artikel ini (ucapan K.H. Akil Sirajd) memang di media-media wahabi sudah pasti dijelek-jelekan (karena wahabi ga suka NU itu sudah dari dulu) dengan cara yg kasar dan biadab dan di website inilah diluruskan kembali. Itu saja, semoga semua umat islam senantiasa menjaga persaudaraan sesamanya, amien.

  48. manshur02/08/2013 at 15:03Reply

    ya seperti itulah keadaannya menghujat tapi ggak merasa menghujat, semoga kita senantiasa dalam ridlo allah, allahua sholli ‘ala sayyidina muahammad, salam kenal untuk saudara q usep sholahudin,

  49. rodi12/08/2013 at 09:23Reply

    Dilarang keras berdusta mengatasnamakan SARKUB atau NU
    Dilarang mengisi di kotak isian dibawah ini dengan nama SARKUB, email SARKUB, dan website SARKUB.COM) BAGI YANG MELANGGAR LANGSUNG KAMI HAPUS KOMENTAR ANDA!
    ucapan-kh-said-aqil-dipelintir-oleh-arrahmah-dan-voa-islam
    Bapak Admin yth. Bagaimana pendapat anda jika ada orang yang berdusta mengatasnamakan Rasulullah SAW, atau ada orang yang memelintir ucapan Rasulullah SAW ?? siapa yang akan menghapus komentar pendusta/”pemelintir” itu ?
    apakah anda merasa lebih baik dari Rasulullah SAW, sehingga anda melarang orang berdusta mengatasnamakan SARKUB atau NU, akan tetapi membiarkan bahkan membela orang yang berdusta mengatasnamakan Allah dan Rasul NYA ?
    APAKAH ANDA ATAU KIYAI ANDA LEBIH BAIK DARI MANUSIA TERBAIK yaitu Rasulullah SAW

  50. solikin30/10/2013 at 13:50Reply

    INIKAH AMALAN SHOLIHA?

  51. aqib rifai10/11/2013 at 22:02Reply

    sudahlah kita orang muslim aswaja, NU terutama tidak usah ikut2an menjelek2an mereka, tidak usah cari2 aib orang lain. kalo kita NU di hina memang harus membela diri dengan hujjah argumen ato semacamnya. tapi tidak usahlah sampe ghibah apalagi cari2 aib mereka. toh mereka menjelek2kan kita. mereka juga yang rugi berkurang pahala dan dosa kita transfer ke dia

  52. Zunan Syahron07/01/2014 at 08:39Reply

    Said Aqil

    pada Mukaddimah
    disertasi S3
    yang ia tulis semasa ia kuliah di Universitas Umm Al Quro, hal: tha’ (ط) Said Aqil menyatakan: “Telah diketahui bersama bahwa umat Islam di Indonesia secara politik, ekonomi, sosial dan idiologi menghadapi berbagai permasalahan besar. Pada saat yang sama mereka menghadapi musuh yang senantiasa mengancam mereka. Dimulai dari gerakan kristenisasi, paham sekuler, kebatinan, dan berbagai sekte sesat, semisal syi’ah, Qadiyaniyah (Ahmadiyyah), Bahaiyah dan selanjutnya tasawuf.”

    Pernyataan Said Aqil pada awal dan akhir disertasi S3-nya ini menggambarkan bagaimana pemahaman yang dianut oleh Universitas Umm Al Quro. Bukan hanya Syi’ah yang sesat, bahkan lebih jauh Said Aqil dari hasil studinya menyimpulkan bahwa paham tasawuf juga menyimpang dari ajaran Islam. Karena itu pada akhir dari disertasinya, Said Aqil menyatakan: “Sejatinya ajaran tasawuf dalam hal “al hulul” (menyatunya Tuhan dengan manusia) berasalkan dari orang-orang Syi’ah aliran keras (ekstrim). Aliran ekstrim Syi’ah meyakini bahwa Tuhan atau bagian dari-Nya telah menyatu dengan para imam mereka, atau yang mewakili mereka. Dan idiologi ini sampai ke pada para pengikut Sekte Syi’ah berawal dari pengaruh ajaran agama Nasrani.” (“Silatullah Bil Kaun Fit Tassawuf Al Falsafy” oleh Said Aqil Siradj 2/605-606).

  53. joko30/01/2014 at 10:08Reply

    tukang fitnah + nagwur tambah 1 lagi, zunan syahron

  54. joko30/01/2014 at 10:10Reply

    tukang fitnah + ngawur tambah satu lagi

  55. Hamba Allah19/03/2014 at 10:54Reply

    Sepertinya Anda perlu belajar dari banyak Ustadz dan Kiai, tidak hanya satu Kiai Said Agil daja. Dan bagusnya Anda tidak memupuk fanatisme terhadap golongan Anda…belajarlah dan belajarlah…
    kalo bisa baca Al Quran gak cuman baca saja, tapi juga artinya..dan berita yang dikabarkan oleh Ummat Muslim lainnya…

    Karena terlalu fanatik terhadap Kiai dan golongan Anda, jadinya BUTA alias tidak tahu siapa sebenarnya Said Agil….karena yang Anda lihat hanya Lahiriyah saja…

  56. Irwan Ibrahim06/08/2014 at 03:31Reply

    Memang Benar kita sesama Muslim tdk bole ujub takabur mrasa paling benar & mngapang sesat sesama muslim tnpa ada dialog sblumnya wahai sodaraku Salafi Wahabi Mari kita jaga prsatuan kesatuan umat agar Islam kuat.

  57. Deni Luqman01/02/2015 at 13:46Reply

    Tau gak yang bunuh sahabat umar siapa, abu lu lu ,…ketika umar sedang sholat abu lu lu menikam pisau ke umar,,,,tau gak sekarang makam abu lu lu dimana, ada di iran markas syiah,bangunan nya di tinggikan,di ziarahi, dan dia di angep pahlawan sama org syiah karna membunh umar sahabat nabi,..,,,.

  58. Yanti Radhia Pertiwi01/09/2015 at 02:07Reply

    Alasan pembunuhan Ali bin Abi Thalib, kata Said Aqil, karena Khawarij menuduhnya telah menggunakan hukum manusia hasil musyawarah Daumatul Jandal atas perselisihan antara pihak Ali dan Muawiyah.

    “Wal hasil, inilah cikal bakal radikalisme, terorisme dalam Islam. Korbannya bukan siapa-siapa, korbannya adalah awwalu man aslama minal sibyan, remaja pertama yang memeluk Islam,” imbuhnya.

    Menanggapi hal itu, Amir JAT Wilayah Jakarta, Ustadz Nanang Ainur Rofiq meluruskan penjelasan Ketua PBNU Said Aqil Siradj tentang Khawarij. Menurutnya, ciri Khawarij yang disampaikan Said Aqil Siradj justru tendensius bagi kaum Muslimin.

    Said Aqil begitu sering mengulang-ulang ciri Khawarij adalah Qaimul Lail, Shaimun Nahar, Hafizhul Qur’an (sering mendirikan shalat malam, berpuasa di siang hari dan hafal Al-Qur’an) padahal ciri itu sebenarnya gambaran seorang Muslim yang taat.

    “Apakah khawarij itu karena rajin shalat malam dan lain sebagainya? padahal ada perkara mendasar di sana soal Khawarij,” ujarnya di hadapan ratusan hadirin yang hadir.

    Padahal substansi dari kisah Dzilkhuwaisir adalah paham mengkafirkan yang serampangan terhadap Ali bin Abi Thalib yang menjadi khalifah dan menerapkan syariat Islam. Jauh berbeda dengan pemerintah sekarang yang tidak menerapkan hukum Islam.

    Kemudian, ciri yang paling mencolok dari paham Khawarij juga mengkafirkan para pelaku dosa besar, inilah yang tidak dijelaskan oleh Said Aqil Siradj.

    “Persoalan Khawarij itu adalah karena mereka mengkafirkan pelakudzanbun kabair (pelaku dosa besar), ini yang tidak dijelaskan. Padahal semua ulama itu paham apa itu dzanbun mukaffirah, dzanbun kabair, dzanbun ma’ashi,” jelasnya.

    Pemahaman itulah yang bertentangan dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah. “Ahlus Sunnah melarang mengkafirkan orang yang melakukan dzanbun kaba’ir (pelaku dosa besar),” tandasnya. (ahmed widad/voa-islam), salam-online

    Sumber : (SALAM-ONLINE)

  59. Yanti Radhia Pertiwi01/09/2015 at 02:09Reply

    Betuuull

  60. Khabib Bastari05/10/2015 at 03:02Reply

    Jika ibadah, akidah, urusan ghoib dikias, payahlah!

  61. Aris Priyono03/11/2015 at 17:22Reply

    ah elu mah emang pada sama bahlulnya ama si aqil tapi oon. sarjanalah dari kuburan. cari sensasi yg baik to le le le….

  62. Aris Priyono03/11/2015 at 17:23Reply

    thariqat sarkub sampah! bau busuk!

  63. Ahmad Riyanto31/12/2015 at 07:27Reply

    Sepengetahuan saya pribadi sebagai muslim yg awam bukankah sudah jelas zaman yg sekarang ini adalah zaman terakhir yg dimana nabi dan rosul kami MUHAMMAD s.a.w sudah terangkan 1400 tahun yg lalu jadi kalian para nahdhyyin dalam kelompok mana?jika kalian menyebut aswaja apa ga malu jika kalian ternyata jelas mendukung demokrasi padahal kalian tahu demokrasi itu yg buat siapa islam tak kenal demokrasi yg ada AL-QURAN dan ASSUNNAH klo sudah begini kalian mau bilang apa sama ALLAH swt?hukum ALLAH swt di atas segalanya jadi mentri agama sekalipun tidak bisa mengalahkan asas ISLAM dari pemikiran kalian pun lahirlah islam liberal dari kalian juga lahir said aqil siraj yg nyelenah seperti gusdur maka pantaskah kalian disebut aswaja? renungkan akhi dan fikrkan jangan menambah kerusakan di bumi ALLAH swt karena azabNYA amatlah pedih malu di dunia dan akhirat ….perbaiki diri dan barakallahu fik.

Tinggalkan Balasan