Disela-sela kesibukannya berdakwah salah satunya dengan mengisi kuliah umum dan ceramah di Malang Jawa Timur kemarin, KH. Thobary Syadzily al-Bantani, Ketua Umum Tim Sarkub, menyempatkan diri bersilaturrahim ke rumah kediaman KH Marzuki Mustamar, pengasuh Pondok Pesantren "Sabilur Rosyad" Gasek, Karang Besuki, Sukun, Malang, Jawa Timur pada hari Jumat kemarin, 17 Mei 2013.
Dalam silaturrahim itu KH. Thobary Syadzily, yang juga merupakan Ketua Lajnah Falakiyyah PWNU Propinsi Banten dan Anggota Tim Komisi Fatwa dan Hukum MUI Kota Tangerang Banten, berbincang-bincang banyak dengan KH. Marzuki Mustamar. Dalam perbincangan itu di antaranya KH. Marzuki Mustamar berkata kepadanya bahwa beliau siap untuk berdiskusi langsung secara ilmiah di dunia nyata dengan Ahmad Sukino pimpinan Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Solo Jawa Tengah, yang sering menghina amaliah-amaliah Nahdhiyyin dalam penyampaian dakwahnya. Seandainya acara diskusi itu jadi, KH. Thobary Syadzily dan segenap Tim Sarkub lain siap mendampingi beliau.
Terkait dengan masalah tuntutan yang diajukan oleh MTA Solo Pimpinan Sukino ke Kejaksan Agung Jakarta, KH Marzuki Mustamar dituntut dan dijerat denga pasal berlapis antara lain :
1. Penyebar fitnah
2. Pencemaran nama baik, institusi dan pribadi
3. Menyebabkan perasaan tidak nyaman
4. Pelanggaran undang undang IT ( penjara 6 tahun )
Berkas tuntutan tersebut sudah masuk di Kapolri dan Jaksa Agung.
Dengan adanya tuntutan tersebut, Tim Sarkub melalui KH. Thobary Syadzily, dan seluruh teman teman khususnya yang berada di wilayah Banten akan mendukung sepenuhnya perjuangan KH Marzuki Mustamar melawan tuntutan yang diajukan MTA Solo ke Kejaksaan Agung Jakarta. [ml/sarkub.com]
A'an18/05/2013 at 19:02
saya setuju dn sngt mendukung, karna memang pengajiannya sangat menyinggung perasaan warga nahdliyin, saya sering membicarakan ttg sukino ini dg teman2 yg tempat tinggalnya disekitar kota solo.
namun Asukino tidk mungkin mau datang di forum dialog, kita yg harus dtg di majlisnya dn langsung membahas apa2 yg sudah dia smpaikan dipengajiannya yg banyak beredar di you tube, karna di majlisnya memang di persilahkan menanyakan apa saja yg ingin di tanyakan, nah” disitulah kita dialog dg dia didepan jamaahnya.
Noobie18/05/2013 at 21:46
saya juga sudah geram dengan wahabi mta ini, kalo udah pake cara kayak gini mari kita teman2 aswaja bikin pasukan berani mati untuk menggempur sukino dkk.
ayusa18/05/2013 at 23:50
semua adalah sahabat, sy dukung NU, tapi jgn bubarkan MTA.
Zaynal19/05/2013 at 02:17
SECARA halus dulu.. Sukino diajak diskusi. Kalo maunya kasar, kenapa tidak..?!
A'an19/05/2013 at 05:08
PASUKAN ASWAJA DEMAK SUDAH SIAP!!!
Pak Dhe19/05/2013 at 06:30
Lebih Baik dialog antara sesama Muslim,.setiap orang yang beda pandangan mestinya mau mengikuti aturan Allah SWT, tunjukkan Akhlaqul Karimah. Tidakkah kita malu sama Allah SWT,.selalu bertengkar masalah beda paham. syukron
Marhadi19/05/2013 at 08:00
assalaamu’alaikum . . . .
wahai saudara2ku,
berkomentarlah dengan kata2 yang bijak, jauhi kata2 kotor dan provokasi,
kalau ada yang salah sampaikanlah dengan cara yang hikmah
( wa jaadilhum billatii hiya ahsan . . .)
Pak Dhe19/05/2013 at 13:28
sangat setuju sdrku Marhadi,..wa alaikumussalam,.wr wb..
A'an19/05/2013 at 14:53
kalau yg diajak dialog gk mau, gimana kang???….dn MTA lah yg memprovokasi setiap hari, telinga kami tidak tuli, mata kami tidak buta, hati kami tdk mati,.
kami tdk memprovokasi tp kami belajar brtindak tegas.
Abi Syifa19/05/2013 at 09:12
assalamu'alaikum wr. wb.
kalau dalam bicara saja tidak bisa baik, kok mau diskusi. apa ada Rosul mengajarkan untuk mencela dan bicara kotor. setelah beberapa kejadian dibeberapa daerah ternyata yang mengaku ahlulsunnah wal jamaah tetapi main anarkis dan menghalang-halangi orang mengaji Qur'an dan hadist, itu sunah siapa? yang terbukti pada akhirnya nanti adalah kebenaran islam.
semoga Allah membuka hati dan pikiran kita…
Ojo Lali Ngaji19/05/2013 at 09:13
aammuuuuuuchhhhhhhhhh………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!
ASSYUHADA FONDATION JEMBER19/05/2013 at 16:29
http://sphotos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/s480x480/555090_462536500484711_1337330020_n.jpg
Pencariilmu20/05/2013 at 06:15
@ A’an , Itu artinya AlQur’an mulai masuk di pikranmu dan qolbumu…..karena Ayat2 ALLAH SWT mengenai atau menunjuk kepada kita yang meyakininya sebagi kitab suci umat ISLAM,bersyukur ada yang mengingatkan ayat2 Al Qur’an dari MTA ! Bravo saudara seiman……
Alif Hayah20/05/2013 at 08:58
Dialog langsung atau menjawab fikrah dengan karya merupakan tradisi al-Salaf al-Shalih yang baik. Saudara kita tampaknya sudah begitu banyak yang menggunakan cara dakwah yang kaku karena ideologinya kaku, hitam putih, ala Khawarij. Menggunakan kata-kata yang menyakiti.
Viva Sarkub, santun berdakwah, sejuk beribadah
Mas Derajad20/05/2013 at 12:28
@Pencari Ilmu :
Saudara menyatakan :
“bersyukur ada yang mengingatkan ayat2 Al Qur’an dari MTA !”
Kami yang mengikuti I’tiqad Ahlus Sunnah Wal Jamaah memang sangat bersyukur dengan orang/tokoh yang mengingatkan ayat-ayat Qur’an, TAPI dengan pemahaman yang benar pula. Dan tokoh tersebut memahami betul cara mengambil hukum/hujjah dari Qur’an dengan ilmu yang memadai. Tapi kalau MTA, penafsiran Qur’annya hanya berdasarkan terjemah berbahasa Indonesia yang kemudian ditafsiri sendiri. Itu berbahaya, karena yang melakukan bisa tersesat dalam memahaminya. Lebih jauh lagi menyesatkan orang lain jika disampaikan.
Kebenaran hakiki hanya milik Allah
Hamba Allah yang dhaif dan faqir
Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad
JAMIUN01/10/2013 at 14:07
contohnya om, Surat nopo? MTA nafsirke Nopo
Mas Derajad20/05/2013 at 06:00
@Abi Syifa dan Abu-abu lain yang segrup :
Assalamu'alaikum wr. wb.
Yang dihalang-halangi bukan ngaji Qur'an dan haditsnya, tapi ajaran tafsir semaunya sendiri dari terjemah Bahasa Indonesia itu yang dipertanyakan dan ditentang. Karena bertentangan dengan ulama-ulama Salafus Shalih. Selain itu tuduhan kepada amaliah lain yang dianggap syirik, khurafat, bid'ah dll itu yang menjadikan masyarakat menentangnya.
Semoga mereka, pengikut MTA kembali ke jalan yang benar.
Yatim Supriyanto20/05/2013 at 12:58
opo maneh iki? le semrawut…
budi21/05/2013 at 13:57
Kl kita dengar ceramah KH Marzuki.. memang isinya lebih banyak fitnah tuduhan2 yg dasarnya..katanya…tanpa bukti dan dasar yg valid….monggo dicermati saudara2. Apakah ini cermin seorang ulama?
Kl ndak mau mengkoreksi,
Maka tepat sekali kl mta menempuh jalur hukum….Itu jauh lebih bermartabat..saudara2…
Tim Sarkub21/05/2013 at 16:19
anda silahkan simak ceramah ini
Ridwan Pagaralam22/05/2013 at 10:57
Apa perlu cara kekerasan untuk menghadapi MTA?
Afwan.
🙂
Pencariilmu24/05/2013 at 06:25
Mas Derajad
20/05/2013 at 12:28 #
Betapa kasihannya umat ini apabila dalam beragama dan beramal ibadah masih mengikuti cara 2 seperti yg Tim sarkub cs sampaikan , gak ada tuh yg disampaikan oleh majelis MTA yg menyalahi Al Qur;’an dan Assunnah, masak hanya menolak amalan yg ga dituntunkan Rasullullah dan Al Quran tms menyesatkan ? ga kebalik tuh…? selama ini saya mengikuti krn penasaran ternyata betul….jadi terhipnotis Al Qur’an, karena lewat kajian yang disampaikan oleh Ustad Drs. Ahmad Sukino, semakin bersemangat untuk memanfaatkan hidup yg hanya sebentar ini…..alhamdulillah,tdk seperti dulu lagi repot dengan ritual2 ziarah wali, peringatan haul, yasinan tiap malam jum’at, puasa rejeb yg hadis lemah, Suro, nisfu sya’ban…..duh…jadi harus bertobat karena beribadah tidak tahu ilmunya, jadi terus terang saudaraku…kajian dari majlis ini tidak akan menyesatkan bahkan menyelamatkan umat karena jadi takut kepada ALLAH untuk melanggar aturannya, jangan menutup mata dan telinga, realita bagaimana saudara2 kita yg berislam seperti kebanyakan org, bagaimana perbuatannya ? menyakiti…masyarakat…benar kan…..?bohong, mencuri…dst banyak membuat kerusakan ! bagaimana ? katanya …
A’an
19/05/2013 at 05:08 #
PASUKAN ASWAJA DEMAK SUDAH SIAP !
Mas Derajad, bagaimana ? ikut SIAP memimpin menuju pada kebaikan apa kerusakan ?
Bagaimanapun juga panjenengan semua saudara seiman, apapun yg saudara cela dan akan saudara lakukan , insyaallah mau bersabar…tetapi kalau keterlaluan spt yg sdh dilakukan saudara 2 Cs yg biasa menyebut dg kata2 buruk (artikel diatas, atau dakwah KH Marzuku M ) maka perlu di urus agar jadi pembelajaran dan sekaligus untuk saling mengingatkan spt dalam QS :Al ‘ Ashr, Matur nuwun Mas Derajad, sy percaya panjenengan umat yg dalam beragama sangat tinggi ilmunya,krn sy jg ikuti tulisan yg disampaikan oleh TIm Sarkub, yg sesuai tuntunan ya dikuti yg tidak sesuai Al Qur’an & assunnah ya tidak diikuti, ternyata mudah dalam beragama Islam spt skg tidak njelimet, spt dulu.
Mas Derajad24/05/2013 at 13:35
@Pencari Ilmu :
Bismillahirrahmanirrahim
Saudaraku mengatakan :
“gak ada tuh yg disampaikan oleh majelis MTA yg menyalahi Al Qur;’an dan Assunnah, masak hanya menolak amalan yg ga dituntunkan Rasullullah dan Al Quran tms menyesatkan ?”
Saya sudah mengikuti beberapa pengajian Bapak Ahmad Sukino dari video pengajiannya. Ada beberapa catatan saya diantaranya tentang tawasul, ziarah kubur, dan beberapa amalan lain.
Dari penjelasannya tampak sekali bahwa penjelasan itu berdasarkan tafsirnya sendiri, dan bukan didasarkan pada qaul ulama. Misalnya saja dasar tawasul yang didasarkan pada Qur’an Surat An Nisa ayat 64. Menurutnya itu bukan dalil tawasul. Padahal dalam Tafsir Imam Ibnu Katsir jelas penafsiran beliau didasarkan pada riwayat tertentu.
Dari sini jelas, maaf, kapasitasnya (Pak A. Sukino) ini sangat kita pertanyakan. Bahasa Arabnya saja, maaf, belepotan.
Ini yang saya katakan berbahaya penafsiran yang dinisbatkan pada pemikiran akalnya sendiri. Padahal ulama-ulama dahulu (Salafus Shalih) sangat berhati-hati terhdapa tafsir Qur’an. Jika hal ini diterapkannya sendiri, sungguh ini tersesat, lebih jauh lagi jika disampaikan kepada orang awam akan menyesatkan. Na’udzubillah min dzalik.
Saudaraku juga mengatakan :
“selama ini saya mengikuti krn penasaran ternyata betul….jadi terhipnotis Al Qur’an, karena lewat kajian yang disampaikan oleh Ustad Drs. Ahmad Sukino, semakin bersemangat untuk memanfaatkan hidup yg hanya sebentar ini…..”
Al Qur’an bukan kalam untuk hipnotis, tapi merupakan petunjuk bagi manusia dan bukti dari petunjuk serta dan pembeda yang baik dan buruk. Mungkin saudara terhipnotis dengan gaya Pak Sukino yang santun (saya pun mengakui kesantunannya). Tapi untuk mendalami Qur’an harus dengan ilmu yang sanadnya muttashil, tidak bisa hanya karena santun. Apalagi dalam menafsirkan ayat untuk hujjah atas suatu amaliah, bahkan lebih jauh lagi menyalahkan. Jelas ini akan bertentangan dengan amaliah masyarakat sekitar yang mendapat sumber hujjahnya dari ulama yang jelas keilmuannya.
Saudaraku juga mengatakan :
“alhamdulillah,tdk seperti dulu lagi repot dengan ritual2 ziarah wali, peringatan haul, yasinan tiap malam jum’at, puasa rejeb yg hadis lemah, Suro, nisfu sya’ban…..duh…jadi harus bertobat karena beribadah tidak tahu ilmunya, jadi terus terang saudaraku…kajian dari majlis ini tidak akan menyesatkan bahkan menyelamatkan umat karena jadi takut kepada ALLAH untuk melanggar aturannya, jangan menutup mata dan telinga, realita bagaimana saudara2 kita yg berislam seperti kebanyakan org, bagaimana perbuatannya ? menyakiti…masyarakat…benar kan…..?bohong, mencuri…dst banyak membuat kerusakan ! bagaimana ? katanya …”
Nah kalimat diatas jelas tuduhan dan tidak berdasarkan penjelasan dari hujjah yang jelas. Justru kami mengtakan saudara masih katanya. Lebih baik saudaraku bisa menghormati. Jika ada ikhtilaf mari berikan ruang bagi kita masing-masing dengan tidak menyalahkan tapi saling ta’aruf sehingga ada sikap, tawadu’, tasamuh, tawasut, dan tawazun.
Terakhir kami sampaikan bahwa perbedaan ikhtilaf sudah sering terjadi, mari saling menghormati. Tapi jika saudaraku ingin berdiskusi dan mendudukkan segala sesuatunya berdasarkan ketentuan hukum hujjahnya, mari kita bicarakan dengan satu persatu dengan tidak saling menjatuhkan, tapi didasarkan pada nash yang jelas.
Wallahu a’lam
Kebenaran hakiki hanya milik Allah
Hamba Allah yang dhaif dan faqir
Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad
Fahmi fii sabilillah09/06/2013 at 11:24
Mari Mendukung keputusan yang benar
jang terpengaruh ajaran yang aneh aneh
muhammad taufik07/06/2013 at 14:53
@pencariilmu
Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamu’alaikum wr.wb…
saudaraku silahkan klik di “www.majelirosulullah.org” disitu ada e-book “KENALILAH AKIDAHMU” yang ditulis oleh habib munzir almusawa. Semoga bermanfaat, dan semoga kita selalu mendapat hidayah Allah SWT. aamiin…..
Wassalamu’alaikum wr.wb…
adi bowo24/05/2013 at 08:22
mas drajad.
jumpa lagi,
gimana kabarnya?
Mas Derajad24/05/2013 at 13:43
@Adi Bowo :
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah saya sehat wal afiat. Semoga saudara juga demikian.
Semoga kita selalu dalam petunjuk dan anugerah kasih sayang Allah
Kebenaran hakiki hanya milik Allah
Hamba Allah yang dhaif dan faqir
Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad
Ganjur24/05/2013 at 22:36
Alhamdulillahirabbil ‘alamin…
Bersyukur saya bisa meninggalkan MTA yang dulu sempat saya ikuti dan bersyukur pula sekarang saya bisa rutin mengikuti Dzikrul Ghafilin bersama Bpk. Kyai dikampung saya di Semarang.
mass mah27/05/2013 at 22:54
assalamualaikum,,,, sangat setuju dengan hal itu karena MTA berfatwa kontradeksi terhadap kaum nahdhiyyin dan fatwanya sangat tidak sesuai dengan inteprestasi dari pada al qur,an ,,sebenarnya asukino tu kalau ngaji punya referensi kitab tafsir apa siihhh,,, tafsirnya jalan lain ya bukan jalalain,,,,
Pencariilmu30/05/2013 at 08:05
Bismillahirrahmanirrahim,
ASSALAMMU’ALAIKUM…@ Mas Derajad
Mudah sekali memahami penjelasan sampean yang paaannnjaang….. sekali saya hafal gaya jawaban atau sangkalan atau argumentasi dari kelompok atau pemahaman tetang amalan dari Tim ini, mudah kesimpulannya kalau menurut pendapat orang2 yg menurut panjenengan bersanat ilmu agama dari… dst..bla..bla…yah spt keterangan -2 sebelumnya, jelas sekali berbeda jadi yg menurut ulama2 karena mereka umat setelah rasul dan sahabat, dan waktu hidupnya tidak berhubungan dg sahabat sdh jauh sekali maka menurut saya pribadi jelas sekali tdk bisa diikuti hadistnya jadi yg bisa sama kalau amalan kita adalah yg jelas2 dari Al qur’an dan assunnah, baru kita jadi benar2 Islam jadi…disini benar saya dan panjenengan Cs memang berbeda,Kalau panjenengan Al Qur’an dan Assunnah belum cukup makanya ditambahi dari Ijma atau apalah saya ga ngerti istilah keren dari Ilmu panjenengan yg macam2 itu.
terlepas..dari terhipnotis Al Qur’an benar saya merasakan sejak belum kenal MTA, tetapi setelah mengikuti kajiannya semakin terpana dg AlQur’an yg gak selesai2 dikaji. Dan Naudzubillahimindalik kalau sampai terhipnotis penceramahnya..spt itu jelas akan menjadi taklid pd seseorang dan itu sdh diperingatkan di Al qur’an dg jelas. Nggih sampun Maturnuwun sampun jelas saya dg kalian saudara yg Nahdliyin
benar benar berbeda, tetapi kalimat dan ceramah yg disampaikan oleh KH Marzuki Mustamar ttg kebohongannya masih terngiang, kalau saya biasa t5idak sakit hati, yang kasihan beliaunya Dosen kok bicaranya jelek kayak tdk mencerminkan seseorang yg berilmu, kalau bisa dengerin berulang2 ceramahnya itu, hayo…kalau benar2 konsekwen mestinya berani dong…ngaku salah…atau apa yg dilakukan benar ?Wah…kalau merasa diri benar…inilah bahayanya tanda2 kehancuran umat….nggih mboten Mas Derajad…?saya yakin jenengan …tetap membelanya……krn ………..?
Pencariilmu30/05/2013 at 08:18
Maaf saya pribadi tetap mengikuti AL Qur’an dan assunnah juga contoh sahabat Nabi yg tentu saja yg tidak menyelisihi keduanya dan ternyata itu sd cukup …..dalam melaksanakan amal ibadah menurut tuntunan, Islam is the Best, Subahannalloh…beruntung sekali bisa memeluk Islam secara Kaffah !
Mas Derajad31/05/2013 at 14:59
@Pencari Ilmu :
Bismillahirrahmanirrahim
Saudara mengatakan :
“Maaf saya pribadi tetap mengikuti AL Qur’an dan assunnah juga contoh sahabat Nabi yg tentu saja yg tidak menyelisihi keduanya dan ternyata itu sd cukup …..dalam melaksanakan amal ibadah menurut tuntunan, Islam is the Best, Subahannalloh…beruntung sekali bisa memeluk Islam secara Kaffah !”
Mengikuti ulama adalah mengikuti Qur’an dan Sunnah berdasarkan pemahaman yang benar, karena memang itu adalah disiplin ilmu beliau dalam menggali hukum dari keduanya.
Kebenaran hakiki hanya milik Allah
Hamba Allah yang dhaif dan faqir
Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad
Seo31/05/2013 at 00:47
Semangat ya abah!
Magribill31/05/2013 at 08:59
saya pribadi mendukung perjuangan KH Marzuki Mustamar dlm membela kebenaran & menghadang radikalisme sesat (pen.wahaby)
hamba ALLAH01/06/2013 at 01:05
assalamualaikum
sunnatullah benar2 indah …dan perbedaan adalah sunnatullah
semoga diskusi dan komentarnya tetap santun dan tidak keluar dari akhlak
melihat perbedaan pendapat di blog ini …sungguh jelas mana yg memahami agama Allah dengan benar (haq) dan mana yg hanya memahami kulit dan dengan logika saja tp merasa paling benar dan mengaku sudah merasakan kebenaran dari yg dipahami padahal itu belum tentu benar
Awwaluddin Ma’rifatullah
Apa mula-mula agama? yaitu mengenal Allah, karena Sabda Nabi saw (mula-mula agama itu mengenal Allah)
Apa arti Ma’rifat? yaitu mengenal Uluhiyah Zat Allah dan mengenal sifatNya yang wajib, mustahil dan jaiz dengan pengenalan yang putus dengan segala dalilnya dengan yakin
mungkin kita perlu bertanya pd diri sendiri …apa kita sudah benar shadat dan sholatnya? atau apa kita selama ini hanya mengenal Allah hanya sekedar mengenal nama Nya saja .,apa sholat kita selama ini karena Allah atau karena yg lain ..karena takut neraka /me?ngharapkan nikmat surga ,,tentunya qolbu kita sendiri yg bisa menjawabnya…dan hanya dengan rahmat Allah lah yg bisa menjadikan seseorang dijalan yg haq.
jd sebelum kita mengkafirkan saudara2 kita sesama muslim alangkah baiknya kalo kita coba menjawab pertanyaan2 itu ,,janganlah karena kita belum memahami ilmunya sudah keburu bilang orang lain kafir,bid’ah..dll
Kebenaran hakiki hanya milik Allah
Hamba Allah yang dhaif dan faqir (setuju buat mas Derajat , semoga rahmat Allah selalui menyertai anda)
hidayah dan petunjuk itu milik Allah dan ,Allah berkuasa memberikan hidayah kepada mereka2 yg dikehendaki…
mohon maaf kalo ada kesalahan dan khilaf …
Hanya Allah yang wujud dan nyata ,, pemilik kebenaran sejati
wassalamualaikum
kusmanta05/06/2013 at 16:21
mari kita galang dukungan untuk KH Marzuki Mustamar, . . . . Aswaja is the best
Fahmi fii sabilillah09/06/2013 at 11:26
kita dukung dengan cara melindungi dakwah beliau.
Syukron yaa akhiyy
ifoel06/06/2013 at 09:25
radio nya dibanting saja, atau dijual……ayah saya murid mbah Hasyim Asy;ari meski belum pernah temu ( usia saya 1 th) beliau wafat. Lalu pindah Solo, soo perkembangan MTA bukan lawan NU yg klas nya internasional, tumbuh dari pengajian bawah pohon depan mangkunegaran. Jika merasa terganggu, buat saja radio tandingan. Mana nanti yg laku, org Solo meski pengajiannya dikatakan LIAR, krn tanpa sanad….namun org org nya sdh cerdas…..demikian masbroo…
rinto ari s06/06/2013 at 11:48
mengaji itu kan luas,,,,,cari hal – hal yang tidak saling menyingggung atau bersinggungan
Fahmi fii sabilillah09/06/2013 at 11:20
Allahu akbar.
terus lah berjuang Kiai.
saya sangat mempercayai ajaran panjenengan.
saya selalu melihat karomah anda di Majlis al-Mutattofat.
Syukron.
Muhdinu Karjan29/06/2013 at 20:35
mari kita tungu sikap tabayun sehingga tidak terjadi……. katanya-katanya ,…..perkataan yang dibenci Allah
HIDUP ISLAMKU…!!!
Kyai Khoss30/06/2013 at 19:16
He .. he … he,
Wis terserah kono Le… le podho arep adu ngelmu
sing penting podho rukun yo le
Ojo penthung2an
warga indonesia06/07/2013 at 13:14
sabda rosulullah SWA.bahwa akan datang masanya islam terpecah menjadi 73 golongan dan yg akan slmat masuk surga adalah satu yaitiu ahlussunah wal jamaah yg kalau di beberkan :ahlsunah adalah orang yang mengikuti nabi ,sunah pun di bagi menjadi tiga 1.Qouli 2.fi’liy dan 3.taqriri cuma yg ke tiga jarang yang mengaerti sehingga banyak orang gampang menghukumi bid’ah sperti ketika para sohabat memuji rosul kemudian rosul memperbolehkan bahkan meberi hadiah selimut yang berwarna lurik hitam basa arabnya burdah,emoga mejadi bahan renungan bagi yang sulka mengatakan bid’ah amin
alfath08/08/2013 at 14:28
Sarkub, pantes ae koyok ngene pemuda2 nya banyak yg liberal ora diurusi wong ora ngganggu amalane (ulil.misrawi dll masih buanyak lagi) mergo iso ndelekno duwet soko ngendi2 paran , guatel yen dijak ngaji tenan ora oleh duit, wong biasae 1 jam jutaan hare Nurut Umum kok
1. shalat berikrar dalam do’a iftitahnya (bersedia diatur oleh Allah dalam segala hal hidup mati untuk Allah) ndak sinkron karo amalane, syari’at islam NO NKRI yes, omongmu mambu ,
2. dungo kok nyanyi- nyanyi jan ra jelas Islame
3. akur karo agama liane tapi sak podo podo dirusuhi jan ra jelas sopo panutane
Nurut Umum ck ck Nuruto Islam ta lak genah
uake jane, kanggo ngureki kupinge cek bolong cek’e dong
Umar14/08/2013 at 18:56
maaf kami masyarakat awam juga pengen tau bagaimana tanggapan kyai marzuki soal daging anjing yang dihalalkan, katanya berdebat dgn A. sukino nya sendiri yang banyak tanya n katanya juga si sukino langsung cabut ketika dikasih arab gundul, dsb. Tapi kan MTA mbantah semua itu. N menurut pngakuan a. sukino d blum pnah tu ktemu sm kyai marzuki, tolong pencerahannya, mungkinkah seorang kyai NU ngarang2 cerita?
ini video bantahannya http://www.youtube.com/watch?v=87dhDjGp7Fw
Mari Luruskan MTA15/09/2013 at 09:26
ini beberapa rekaman video fatwa2 Drs. Ahmad Sukino:
1. https://archive.org/details/KontroversiSoalAnjingHalalAtauHaramMenurutMTA
2. https://archive.org/details/MembacaYasinDanTahlilDiKuburanMenurutMTA
3. https://archive.org/details/HewanYangDisembelihOlehPendeta01
4. https://archive.org/details/HewanYangDisembelihOlehPendeta02
Mari Luruskan MTA15/09/2013 at 09:53
Pada video:
3. https://archive.org/details/HewanYangDisembelihOlehPendeta01
4. https://archive.org/details/HewanYangDisembelihOlehPendeta02
Pak Drs. Ahmad Sukino menyatakan bahwa hewan yang disembelih oleh non muslim adalah halal hukumnya untuk dimakan. Tetapi anehnya, jika ada orang muslim yang menyembelih hewan untuk mengadakan acara syukuran (slametan dalam bahasa Jawa) hukum sembelihan hewan tadi jadi haram untuk dimakan, bahkan nasi dan hidangan slametan tadi jika diberikan kepada warga MTA, justru akan dibuang ke tempat sampah atau sungai.
hamba,allah30/09/2013 at 23:53
orang yang condong pada kesesatan maka akan mencari-cari sendiri tafsir al-qur’an.
Annas Marzuki04/12/2013 at 13:15
aku kebetulan sering mendengarkan MTA dan aku selidiki ternyata gak ada masalah, aku baca di Al-Qur'an terjemahanya jg gitu sama dengan yg di Al-Qur'an… berarti ini hanya tuduhan keji para pengikut nenek moyang yang gak punya dasar..
Annas Marzuki04/12/2013 at 13:16
ajaran tafsir semaunya sendiri yang bagaimana yang anda maksud? klo 7 harian apa Rasulullah juga mengajarkan?
joko06/12/2013 at 09:21
maklumlah saudara annas marzuki belum ngerti tafsir dan ilmunya. silahkan saudara belajar ilmu tafsir, ulumul qur’an dan juga baca tafsir al qur’an annawawi, baidlowi dll insya allah saudara akan mendapatkan hikmah dan paham
Kang Mundzir (santri KH. Marzuki Mustamar)06/12/2013 at 12:35
Saudara annas ini tidak tahu apa tidak mengerti ya?
Muhammad Syukron28/12/2013 at 02:49
Annas Marzuki Dari bhs Arab diterjemahkan ke bhs indonesia, dipastikan ada makna yg tidak sesuai seperti yg dimaksudkan bahasa arab-nya. Oleh karena itu, tidak patut seorang menafsirkan Al-qur'an dengan "hanya" bermodalkan terjemahan.
Dan sekiranya kelompok anda "merasa" benar sendiri, kenapa tdk mengajak diskusi secara ilmiah dg kelompok lain yg anda anggap sesat.
Cobalah berpikir ringan saja,,, sejak kapan guru anda belajar agama (qur'an, hadits, sejarah Nabi dan para sahabat, sejarah perkembangan islam) ?. Seberapa fasih dan dalam kemampuan bhs arab guru anda ?
Kamu tahu imam syafi'i yg saya ikuti madzhabnya, sejak masih belia belaiu sdh belajar agama, pada usia 7 (atau 9 thn) sdh hafal al-qur'an, berguru dg ulama2 di madinah, iraq dll. Jadi bisa dikatakan sepanjang hidupnya yg ada adalah belajar agama dan mengamalkannya.
Muhammad Syukron28/12/2013 at 02:56
Annas Marzuki Saya jg pernah beberapa kali mendengarkan ceramah ust sukino di youtube,,,, memang bagi saya tdk masalah topik yg saya dengarkan waktu itu. Tapi kalo saya bandingkan dengan penjelasan ulama2 yg lain,,, saya yang awam sj menyimpulkan: yang dipaparkan ust sukino argumen2nya masih dangkal. Bisa diumpamakan bahwa ada 100 kitab, tapi ust sukino hanya baca 10 kitab terus dia bilang A, B sampai Z, dan seolah-olah tidak ada 90 kitab yg lain.
Harjono Sentot29/12/2013 at 13:49
apapun yang dikatakan para orang pinter, bagi saya setelah rutin mendengarkan pengajian mta, saya lebih rajin menjalankan ibadah, belajar ilmu agama yang praktis bisa sambil naik mobil, naik motor, kajian rutin lewat radio, internet, tv,video streaming dll, beginilah yang banyak diharapkan banyak muslim, kapan ormas lain menyusul terobosan mta? supaya kami juga bisa menyerap ilmunya…pengajian di masjid saya 2 minggu sekali bakdha subuh..terasa sedikit sekali ilmu yang kami dapatkan,
Harjono Sentot29/12/2013 at 13:52
Yang tegar pak Marzuki, fotonya kelihatan takut.
Bagas Fahmi Zulfiqar07/01/2014 at 06:45
bravo kyai mustamar, km anak muda underground dibelakangmu,sy cuma mo tanya sbnrnya pd siapa dl ustad sukina menimba ilmu,,,,,,jk merujuk pada salapi atau sesiapa,napa g pke baju mareka,,???,hemat kami org bicara ilmu dia hrs punya riwayat keilmuanya, atau krna uda pnya jamaah bnyk hatinya trtutup gengsi,jk org merasa benar ilmunya bsa diuji akurasi sahihnya dan riwayat yg nyambung pd Nabi SAW,jktdk berarti pak sukina berbuat bid;ah,dg berkedok qur;an dn asunnah,smg calon2 jamaah mTA bs berpikir lapang dn tdk pakai kc mata kuda utk mempelajari islam
Anonim16/01/2014 at 15:30
catatan sejarah indonesia tak bakal lepas dari tradisi,guncangan2 ini sudah ada sejak dl,sjarah mencatat kerasnya LDII ,membantai kaum sarungan ,kebal! lalu,diakar rumput dl umat muhammadiyah jg prnh ,ahirnya skg sdh lunak apalagi fatwa pak amin yg bolehkan maulid maka semangkin guyub antara muhmmdyh dan kaum sarungan,nnnah skg muncul salapi dan mta,sy rasa mereka hnya firqoh2 kecil,dan nyanyian basi buat kaum sarungan,,,,,andai kyai marjuki dituntut dg pasal2 diatas,sy titip pesan sampaikan utk yg mulia p sukina itu gurunya siapa,gitu sj dn prnh nyantri dmn? knapa buat aliran sndiri???jk seorang berhujjah tanpa guru berarti,tnpa sanad ilmu,jk demikian org tesb berbuat bid;ah,dgn kedok kitabullah dn assunnah
Adnan Kangkang07/06/2014 at 03:02
EKSPRESI KYAI MARZUKI EMANG DARI DULU SEPERTI ITU..
Joyo Karneli Crot27/01/2015 at 00:45
Dgr berita simpang siur. Akhirnya aku coba mendengarkan radio mta secara rutin. Ternyata kabar2 yg aneh itu cm fitnah. Malah ada tetanggaku yg dulunya preman jd ikut pengajian mta dan skrg rajin ibadah.