Ngaji Dibilang Bid’ah Oleh Pengikut MTA, Warga pun Protes

Sarkub Share:
Share

Dibalik Protes Nahdliyyin Pace Terhadap Yayasan MTA Pace

Masyarakat Nahdliyyin di Pace, Nganjuk kemarin menyampaikan protes keberadaan Yayasan Majlis Tafsir Alquran (MTA) di balai desa kecamatan itu. Apa yang mendasari protes mereka? Wartawan Surabaya Post, Rony Kurniawan melaporkan dari Nganjuk.

Awalnya ada seorang warga desa Kepanjen, Pace bernama Tamam yang menolak ajakan menghadiri pengajian rutin Kamisan. Tidak hanya itu, Tamam juga melontarkan kata pedas kepada  ustadz Widodo ketika mendatangi kediaman santrinya itu.

Purnawirawan Angkatan Darat (AD) itu mengaku kaget dengan ungkapan Tamam yang memvonis pengajian yang digelar warga itu tergolong bidah. Termasuk di dalamnya istighotsah, yasinan dianggap sebagai perbuatan terlarang.

Ditemui di kediamannya kemarin, kemudian Widodo (57)  menceritakan bahwa yang menjadi puncak kemarahan warga, ketika Tamam membuang berkat (nasi) yang diberikan warga kepadanya.   Kabar itu pun tersebar ke telinga masyarakat Pace termasuk ke telinga pengurus Nahdlatul Ulama Cabang Pace, dan Ali Sofyan Alzirzis pengasuh  Ponpes Gondomayit, Maguwan Brebek.

Tanpa menunggu waktu lama, akhirnya masyarakat Pace, warga nahdliyin dalam hal ini anggota GP Ansor Pace, dan puluhan santri Ponpes Gondomayit turun ke jalan. Niatnya pendemo itu akan menggruduk kediaman Taman dan sekretariat Yayasan MTA di Kepanjen, Pace, Nganjuk.

Namun niatan itu berhasil dicegah oleh Muspika Pace, karena jika pendemo sampai menggruduk ke sekretariat Yayasan MTA itu dikhawatirkan akan menimbulkan sikap anarkis. Pasalnya para pendemo dalam posisi emosi.

Ditemui balai kecamatan, warga nahdliyin pun menyampaikan uneg-unegnya. Termasuk ketersinggungan mereka soal istighotsah, pengajian, yasinan adalah kegiatan tidak benar menurut ukuran Yayasan MTA. Ali Sofyan Alzirzis pun meminta kepada muspika untuk membubarkan keberadaan yayasan itu dengan segala aktivitasnya.

Usai acara itu, Kasi Penamas Kementiran Agama (Kemenag)  Nganjuk, Hanif Kamalodin kepada Surabaya Post mengatakan, ini persoalan khilafiyah. Harus dipelajari akar permasalahaanya sebelum mengambil tindakan. “Supaya tidak menimbulkan efek negatif,” lanjutnya.

Oleh karena itu, dia akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk kemudian mengambil langkah yang tepat guna menyelesaikan aksi protes itu. “Kita akan koordinasikan ke semua pihak,” tegasnya.

Benarkah Yayasan MTA melarang yasinan, istightosah, dan pengajian.  Suwardi, Ketua Yayasan MTA Perwakilan Nganjuk, menolak semua tudingan itu.

Kemudian dia dengan tegas, bahwa, yayasan  yang dipimpinnya itu tidak membid’ahkan kegiatan itu. Hanya dalam pemahaman organisasi yang diikutinya tidak mengajarkan kegiatan semacam itu. “Termasuk kita tidak mengajarkan tahlilan untuk orang meninggal dunia,” katanya. Tapi, menurut Suwardi, semua cara ibadah, termasuk rukun islam, rukun imam, cara sholat, termasuk Rasulullah sama. Tidak ada perbedaan dengan nahdliyin, dan Muhammadiyah.

sumber: Surabaya Post

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

79 Responses

  1. Triyono09/03/2012 at 13:33Reply

    Aneh tapi nyata. Ngakunya ahli sunah,tapi kalau diajak mengikuti sunah & meninggalkan bid’ah tersinggung & protes. Memang benar sesuai dengan sabda Rasulullah,bahwa diakhir jaman nanti berpegang teguh dengan sunah itu laksana menggenggam bara api.

    • Author

      Wong Tegal09/03/2012 at 13:44Reply

      Aneh tapi nyata. wahabi Ngakunya ahli sunah,tapi kesehariannya cuma bisa ngafir2ke lan mbid’ah2i wong thok. opo Nabi SAW pernah mencontoh perbuatan seperti itu terhadap warga?

    • zaky08/08/2012 at 16:08Reply

      Aneh tapi nyata. ngakunya ngikutin sunnah nabi ga nyuruh alquraan di beri harkat, kamu malah baca alquraan pake harkat.

    • Buyut MTA21/05/2013 at 10:24Reply

      Saudara Tri otak saudara sudah tercemar MTA, coba saudara amati Ustadz Sukino bisa tidak membaca Al-qur’an dengan fasih, bertobatlah sebelum ajal menjemputmu

  2. Triyono09/03/2012 at 13:52Reply

    Mana buktinya kalau MTA mengkafir-kafirkan,jangan menebar fitnah nanti kembali keantum sendiri.

    • Author

      Wong Tegal09/03/2012 at 13:58Reply

      serampangan mbid’ahin amalan warga nahdliyyin.

    • zaky08/08/2012 at 16:09Reply

      aduh tiap hari kaleee saya denger cuy.. telinga gue ga budeg

  3. Emka Shofa09/03/2012 at 14:10Reply

    Ganyang MTA!

  4. Triyono09/03/2012 at 14:11Reply

    Rasulalloh setiap kutbah jum’at selalu menasehati & mengingatkan umatnya agar jangan berbuat bid’ah karena bid’ah itu sesat & kesesatan tempatnya dineraka. Berani sekali kamu menolak & membantah apa yg Rasulalloh sabdakan. Timbulnya perpecahan umat karena adanya bid’ah yg dibuat. Ketahuilah bahwa dengan adanya 1 bid’ah maka akan mematikan sunnah yg serupa. Sungguh kalau kamu mengetahui bagaimana nikmatnya hidup didalam sunnah. Karena bila kita melaksanakan sunnah-sunnah laksana hidup bersama Rasulalloh.

    • Author

      Wong Tegal09/03/2012 at 14:13Reply

      bid’ah yang mana om? bid’ah duniawi apa bid’ah agamawi? lha katanya SEMUA bid’ah sesat? gimana sih? gak konsisten blas :p

    • zaky08/08/2012 at 16:10Reply

      hahah . .
      pas nabi khutbah jumat kamu soft ke berapa ya? kayaknya kamu dengerinnya lagi tidur tuh hehe

    • billy13/08/2012 at 17:01Reply

      Antum bisa nunjukin dasar satu hadits saja, beserta sanadnya yang menjelaskan kalau Nabi SAW setiap khutbah jum’at selalu menasehati $ mengingatkan agar umatnya jangan berbuat bid’ah.Sekali lagi setiap Khutbah jum’at. Kalau antum kagak bisa nunjukin berarti antum dusta…!!!

    • bintang raya29/09/2012 at 22:54Reply

      SUNNAHNYA TRIYONO=SUNNAH MTA=GOMBAL. TUMPAS HABIS PAHAM MTA

  5. rohim mudiputra09/03/2012 at 14:41Reply

    lek tri…..jgan ngartiin bid’ah ala kulitnya sja..jadinya y kayak gitu..dikit-dkit bid’ah…dikit-dkit bid’ah….mngapa bid’ah d artiin dkit-dkit????????????

    • sarfani18/10/2012 at 14:25Reply

      betul………mngapa bid’ah d artiin dkit-dkit?….

  6. aswaja selalu09/03/2012 at 17:51Reply

    Pak De Tri andalannya cuma ” Kullu Bid’atin Dholalah” aja nih…haduuuuh cape deeeehhhhhhh, gini nih kalo taqlid buta, ga mau belajar juga dari ulama-2 aswaja yg sanad keguruannya sampe kpd Nabi saw…..

  7. Triyono10/03/2012 at 01:15Reply

    Coba kalau sekarang Rasulalloh masih hidup dan beliau bersabda semua bid’ah sesat,kesesatan tempatnya neraka. Apa antum-antum berani membantah beliau…

    • C K P08/08/2012 at 13:30Reply

      ya sudah syurga kamu tempatin sendiri sama group MTA kamu, AKU HANYA INGIN RDHO DARI ALLOH SWT DAN DI AKUI UMMAT MUHAMMAD SAW GITU SAJA KOPQ REPOT.

    • billy13/08/2012 at 17:07Reply

      kalau Rasulullah SAW masih hidup pasti akan menasehati antum, yang merasa diri paling nge-sunnah dan melihat yang lain paling nge-bid’ah.

    • bintang raya29/09/2012 at 22:58Reply

      BUKAN BELIAU YG DIBANTAH. TP PRODUK OTAKMU YG DANGKAL ITU

    • Abidin21/05/2013 at 10:29Reply

      Masalah bid’ah malah sarang bid’ah itu MTA, kebanyakan radio yang dibuat dakwah oleh MTA tidak berijin / radio gelap, bagaimana …., jaman Nabi dulu dakwah tidak lewat radio berarti tidak ada tuntunannya apakah itu tidak bid’ah

      • kromo07/06/2013 at 10:33Reply

        kamu paham arti bid’ah ga ??? pelajari dulu baru komment

  8. Mbah Jo10/03/2012 at 11:52Reply

    Andai klo Rosululloh masih hidup,tentu malu ada umatnya yg saling mengkafirkan sodaranya…

  9. Mbah Jo10/03/2012 at 12:10Reply

    Buat yang sering ngatain ini bid’ah,itu sesat,ono kafir…
    Bagaimana dengan fakta, seseorang yang telah dikubur puluhan tahun,,namun jasadnya masih utuh (seorang kyai di juru mudi,tangerang) yang diliput media bbrapa waktu lalu. Menurut ahli warisnya (anaknya),beliau semasa hidupnya istiqomah ngamalin yasin/yasinan & tak pernah menyakiti orang.
    Klo memang yasinan itu bid’ah sesat,mungkinkah Alloh menjaga jasadnya dari kerusakan..?
    Juga seorang tetangga kampung yang sederhana, ibadahnya biasa saja,ikut yasinan,tahlilan,toh pada akhir hayatnya bisa mengucapkan kalimah toyyibah. Klo amaliah itu juga bid’ah sesat,mungkinkah Alloh ridho dengan membimbingnya mengucap kalimah toyyibah di sakaratul mautnya…?
    Ingatlah,semakin kau menyakiti perasaan sodaramu,semakin jauh rahmat Alloh kepadamu.
    Bagaimana mau disebut Islam rahmat bagi seluruh alam,jika cara2 penyampaian dakwah tidak ubahnya seperti penjajah..?
    Gimana sama umat lain,klo kpda ssamanya saja saling menyakiti..?
    Bukankah Rosululloh sbgai uswatun hasanah..?

    • Urip,Syarif10/03/2012 at 22:05Reply

      Betul mbah..
      Kata pepatah bijak,tidak semua air asin rasanya,meski semua air membasahi semua yg disentuhnya..

  10. Triyono11/03/2012 at 16:19Reply

    Mbah Jo… Jasad yg utuh bukan jaminan bahwa dia diakherat selamat / masuk surga / diridloi Allah. Misalnya ada jasad koruptor atau orang kafir yg masih utuh setelah dikubur beberapa tahun,apakah itu menunjukkan dia juga diridloi Allah? Adakah petunjuk dari Al Qur’an atau As-sunnah yang menyatakan demikian ? Yang menjadi jaminan bahwa kita diridloi Allah itu ialah bila kita selama hidup didunia menjalankan syariat yang Rasulalloh sampaikan & menjauhi segala yg Rasulalloh larang.

    • ari-yanto13/03/2012 at 14:52Reply

      menurt data statistik gak ada koruptor yg tubuhnya awet stlah mati,,yg jasadnya awet hanyalah dari kalangan ulama dan Hafidz..memang wahabi,salafi,mta itu termasuk golongan khawarij..Seperti yg disabdakan Rasulullah..mereka memahami Al Quran cuma dikerongkongan saja..Alias tidak mengetahui hakekat Ilmu Allah..Alias menafsirkan secra sesat

    • bintang raya29/09/2012 at 23:01Reply

      HEHEHE.. MANA ADA JASAD KORUPTOR UTUH. RODO ENCER SITHIK THO

  11. Gudang Senjata15/03/2012 at 08:08Reply

    Kang Triyono Ngopi yuh kalian udud dulu. Wez ga usah dijawabi lagi toh nyatane nda pernah sampean dengar kabar walau cuma dari 1 bibir banci pun yg bilang ada penjahat mayate Wutuh. Firaun pun keropos, gak utuh. Kenyataane piye? sampean berani dukung kebenaran fakta itu nda? Ne gak berani, berati sampean pecundang. Njeh sderek2?

  12. Mbah Jo16/03/2012 at 10:42Reply

    Ngati-ati dulur2…
    Ndak perlu kita kebawa esmosi..
    Sebagai umatnya Kanjeng Nabi,kita teladani salah satu uswah beliau SAW,sopan santun. sebagai orang timur yang menjunjung adab,haruslah hormat kepada yang lebih sepuh, dan sayang kepada yg lbih muda,yg masih butuh bimbingan.
    Bukan mengajarkan budaya jahil methakil dgn saling mencaci dan menuduh..karna sepanjang yang mbah tahu,Kanjeng Nabi ndak pernah ngajari gitu..(jgn2 nyebut Kanjeng Nabi dibilang bid’ah juga deh..)
    Salam ukhuwah dan salam aswaja..

  13. Triyono16/03/2012 at 18:40Reply

    Antum-antum semua yg dikepalanya sudah tumbuh subur syubhad percuma dinasehati. Sebagaimana Imam Syafi’i yang menasehati seorang tokoh ahli bid’ah tapi tidak digubris tapi malah mencela beliau. Apa jawab Imam Syafi’i “Sungguh kamu tidak beruntung”. Akhirnya ahli bid’ah itu mati masih dalam kesesatannya.

    • zaky08/08/2012 at 16:13Reply

      hahahahaha
      bego banget nih padahal imam syafii tuh yg bagi bidah jadi beberapa bagian, kalo cerita jgn setengah bacanya eh sperseratus mungkin wkwkwkw

  14. oni01/04/2012 at 17:10Reply

    sing tok maksud ahli bidah ki sopo? opo podo sing dimaksud Imam syafi’i. Ojo melu melu Mbidahke tanpo ngelmu. mengko ndak yahudi kesenengen. Wah kasil hasutanku dipangangan tenan karo kowe

  15. oni01/04/2012 at 17:13Reply

    Biasane kuwi wong nuduh ,mbalik marang awakke dewe.digawe bidah kro yaudi ora kroso.

  16. mas karjo04/04/2012 at 20:02Reply

    mpun mas tri..kersane mawon sdr2 kita bertindak spt itu,,,entah benar atpn salah biar di buktikan sendiri kelak di akherat
    kewjban kita hanya mengingatkan,,,terserah mau di dengar ato di abaikan…lawong amalan di alquran cetho2 gag ono wae tetep ditindakne…islame malah dadi ribet
    padahal islam itu mudah…

  17. Mbah Tu18/04/2012 at 14:31Reply

    Jamane ashabusshimal = alias umat karen-karen.., ilmune podho thithi’e.., tapi rumongso paling iso…,endi sing bener engkok weruh lek wis podho mbalik dadi lemah…, jamane wong wis podho ra kuwat ngempet howo nepsu.., ra kuat meneng.., pingine coment. sopo sing wani njamin lek golongane paling bener lan paling yaqin mbesuk dadi penduduk suwargo..? mosok isine postingan mek gegeraaan thok..,lek ancen ono sing rumongso bener lan sakti…, buktikno saiki.., lek ono sing iso mati pitung dino pitung mbengi trus urip maneh, trus iso crito wis kepethuk Nabi Muhammad lan Alloh Taala… baru aku percoyo omonganane,… tapi lek sik podho mangan segone tur doyan turu, gak betah melek karo luwe…, omongo opo wae…mblegedhes…., alis bol genjol…

  18. endang19/05/2012 at 09:23Reply

    wah rusak agama ini kalo umatnya gak mau diskusi ilmiah dan gak mau mendengarkan pendapat para ulama yang telah dengan sabar menjelaskan ilmu secara ilmiah pula, dengan dalil yang rojih… syariat ini sudah sempurna, masih saja kita cari ibadah baru. sholawat baru dan diyakini bertuah ditempel di rumah-rumah bisa menangkal balak dan membuka rizki???? baru dibuat oleh seseorang, bukan dari nabi diyakini seantero jagad indonesia punya kekuatan seperti itu? aneh kan? tapi ya silahkan kalo kalian percaya pada sesuatu yang baru-baru yang gak datang dari nabi gitu… jangan khawatir, kita tetap sesama unat Islam harus saling bersilaturrahmi.

    • Mas Derajad19/05/2012 at 21:54Reply

      @Triyono, Endang dan Rudy Kelihatannya bahasa anda baik tapi banyak hal telah anda distorsi. Kalau memang tidak suka amalan Warga Nahdiyin ya sudah, diam saja, atau ands boleh bicara dalam komunitas anda saja. Jangan anda berdalil yang tidak jelas. Kita dihargai karena ucapan kita. Lihat saja ucapan anda :
      – Triyono : Anda mengutip ucapan ulama’ besar kami Imam Abu Abdullah Muhammad Bin Idris AsSyafi’i, padahal anda sendiri ingkar pada pendapat beliau tentang ta’rif bid’ah. Ucapan saudara seakan mengenal ucapan beliau. Padahal beliau hidup tidak jauh dari masa Rasulullah junjungan kita bersama. Beliau ahli sanad huffadz Qur’an, ahli sanad hadits, Imam Mujtahid, dan masih banyak kelebihan beliau. Jangan bicara sesuatu tapi anda sendiri ingkar.

      – Rudy : Anda membuat ta’rif bid’ah peribadatan dan keduniawian. Padahal anda mengakui bid’ah hanya satu dhalalah. Imam atau panutan anda yang mana yang bilang itu ?? Anda mengatakan juga kelompok anda, MTA atau yang lain tidak pernah melarang atau mengkafirkan?? Tapi membid’ahkan begitu?? Dasarnya apa?

      – Endang : Anda membawa-bawa dalil dan sebagainya seakan anda tahu banyak, tapi hanya bicara tanpa menyebut dalil mana dan untuk amalan Warga Nahdiyin yang mana? Menurut saya lebih baik anda diam dan kalau mau mengikuti imam anda ya sudah ikuti, jangan mengatakan ibadah tambahan dll.

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah

      Hamba Allah yang dhaif

      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  19. aljohani28/05/2012 at 23:03Reply

    Tak melu komen…………Guru Fisika Muslim……….

    OK kayaknya seru, maka nyong masuk. Begini masalah utuhnya mayit tak ada hubunggannya dengan diterima atau tidaknya di surga oleh Allah. Bisa dibuat dengan teknologi pengaweta entah buatan atau alami (tak sengaja oleh alam), secara STALIN atau LENIN maha guru komunis atheis sampe sekarang utuh mayatnya karena diawetkan,,ndak percaya silahkan ke negara RUSIA sana. Masalah bidah atau ndak kembali ke sumbernya Qur’an dan Hadist, yang jelas Qur’an nya sama dan pasti benar makna tulisannya. Tafsirnya bisa macem2 tergantung yg maknain semaunya gimana. Hadist kalo benar dari nabi pasti tidak bertentatangan dengan “bunyi” Quran, jika ditemui Hadist hasan betentangan dengan Quran “mungkin” pemaknaannya yg “kurang” tepat. Saya lahir dari keluarga NU tulen tapi sekarang lagi seneng ndegerin Ustazd Sukino lewat MP3. Intinya hukum Islam itu Quran Hadist entah dari mana mendapatkannny atau gurunya…….mau ambil pendapat yg mana terserah karena memang tidak ada paksaan dalam beragama secara Indonesia bukan negara Islam. Kalo nyong baca beritanya,,, warganya sedkit “maksa” nyruh warga MTA ikut tahlilan, dan warga MTA nya juga agak “pekok” sampai mbuang berkat segala,,, apa rak iso nolak nganggo coro seng luweh alus……..wes kono seng NU ya NU wae seng MD ya MD wae seng MTA ya MTA wae seng Kresten ya kresten wae…..damai bro…..

  20. gusti31/05/2012 at 12:11Reply

    saya terus memantau baik media massa atau interaktif via internet…sebenarnya mau jadi pembaca aja tapi tangan saya tidk kuat untuk menahan pengen coment…..beginin kawan …..
    .sesama muslim harus saling membangun….
    gini ajadeh teman, bagi PENYIAR RADIO pengajian MTA via satelit atau radio BAHASANYA di aloske wae,BAHWA TAHLILAN, DAN SEBAGAINYA …MTA, HANYA SEKEDAR TIDAK MENJALANKAN BUKAN MENGHAKIMI bahwa itu BIT’AH. Walau bagaimanapun si pendengar pasti akan teriak apabila hal itu terus di publikasiakan apalagi via satelit yang notabenya seluruh dunia mendengar, Bagi Waga NU…yang sudah mempunyai citra tersendiri di masyarakat..biar tdak membingungkan. harus bijak apabila menemukan suatu hal yang kedengranya kurang enak…toh MTA sediri jug terbuka ..ada contact personya , ada kantornya, ada pimpinanya , ada MUI yang selalu mengawal semua kegiatan pengajianya. kalau main grudug, serang apalagi pembubaran paksa pengajian. kan gak enak di dengar kaum muslimin…ntar orang pada bilang natalan ama ahmadiah aja di lindingi mask pengajian dibubarkan…gak enak kan di dengar…damailah saudaraku.. saya kira MTA dan NU sama sama bagus cuma berbeda dalam strategi dakwahya. akan lebih kuat lagi kalau bergabung toh MTA sendiri saya denger sangat open mided banget. piye to ….cocock …

  21. Abi Fikri07/06/2012 at 00:16Reply

    ilmu yang bermanfaat adalah: semakin tinggi ilmu akan membuat kita semua semakin tawadhu’ dan takut kepada Alloh SWT.

  22. Lilik Gunawan16/07/2012 at 11:14Reply

    [tingak-tinguk, kukur-kukur batuk… wis karepmulah arep do nganggo paham opo wae, tapi karo sedulur mbok yo sing akur, ndak bangsane dewe ajurrr…]

  23. Qois22/07/2012 at 16:30Reply

    mohon maaf saja sebelumnya, jika kalian para pengikut MTA memandang Bid’ah hanya sebatas sesuatu yang tidak ada/tidak diperintah pada zaman nabi maka akan lucu jadinya kalo semuanya sesat. Kalian main internet, hp, motor, mobil, pakai celana dalam, pasta gigi dan lain sebagainya sesat. kenapa kalian masih juga internetan, naik mobil dsb seperti zaman rasulullah? kenapa kalian tidak naik unta saja??????? he he he
    asal kalian tau saja, pembukuan dan pemberian harakat pada Al-Qur’an yang kalian baca merupakan hasil ijma’ dari para sahabat dan sama sekali tidak ada dalil, perintah ataupun dasarnya!!!!!! dan itu merupakan bid’ah yang nyata, jika kalian menganggap semua bid’ah sesat berarti al-Qur’an sesat juga donk????????? Na’uudzubillahi min dzaalik! Intinya bid’ah itu tidak sesederhana apa yang kalian pahami…..

  24. ayik31/07/2012 at 00:35Reply

    tafsir quran ada ilmu nya..tafsir hadis ada ilmuya..kalau menafsirkan quran & hadis tanpa ilmu bisa kliru semua..
    Misal..hadis nabi”tinggal kanlah apa yang aku tinggalkan..
    dan ada hadis lagi” aku tinggalkan 2 perkara yaitu quran & sunnah”…
    kalau 2 hadis ini kita sambung…berarti kita harus ninggalin quran & sunah…
    mangkanya tafsir harus ada ilmunya…
    klo bi’ah…kan jelas mengada2 dalam urusan agama…
    lebih di tekankan pada tauhid dan ushul fiqih…klo amaliyah yang bersifat tradisi atau kebiasaan asal tidak bertentangan dengan tauhid & fiqih sah sah saja..akan tetapi tidak menghukumi tradisi tersebut..misal..(tahlilan 1,2,3,4,5,6,7,40,100,1000 hari dihukumi wajib/sunah..Ni baru bi’ah..mitoni orang hamil di hukumi wajib/sunah..Ni baru Bi’ah)semua hal yang bersifat tradisi tidak dapat kita anggap sebagai ritual agama secara mutlak karna ritual agama harus sesuai aturan fiqih klo tidak sesuai dianggap batal…klo tradisi misal tahlilan mau 17,18,60,90 hari ya silakan karna tidak ada hukum yang membatalkan tahlilan dan klo dikatakan tahlilan membuat berat karna biaya yang harus dikeluarkan TOLONG jangan salah kan TAHLILANYA,karna tahlilan bisa dilakukan sesederhana mungkin klo sampai biaya terlalu tinggi mungkin ada rasa gengsi dari tuan rumah hingga mengdakan tahlilan sampai terlalu Mewah…dan misal Maulidurrosul mau dilakukan tiap hari tanpa menunggu tgl 12 robiul awal ya silakan KARNA juga tidak ada hukum yang menbatalkan maulidurrosul…MOHON DIBEDAKAN ANTARA TRADISI DAN RITUAL AGAMA..TRADISI BUKAN RITUAL AGAMA..RITUAL AGAMA BUKAN TRADISI..tapi jika ada tradisi yang bertentangan dengan tauhid tetap harus diluruskan tanpa MENCEDERAI tradisi tersebut..INILAH YANG DILAKUKAN WALI SONGO DITANAH JAWA…dan Harus di ingat Rosulloh SAW turun di dunia untuk menyempurnakan ahlak manusia…mari benehi aklak kita masing2..ahlak kepada ALLAH..ahlak Kepada Rosulloh SAW..Ahlak kepada sesama manusia… INI pemahaman saya bila ada salah mohon diluruskan..TERIMA KASIH

  25. Iban13/08/2012 at 15:21Reply

    paling setuju pendapat ayik yang terakhir

  26. sugiyanto13/08/2012 at 21:15Reply

    saya cuma meng himbo untuk warga MTA tolong kalo ngaji alquran tajuwidnya yang pas katanya ahli tafsir al’qurankalo tajuwid nya aja ngak pas apa lagi artinya

  27. abdee01/09/2012 at 08:52Reply

    setuju sekali dengan tulisannya kang ayik,,, makasih pencerahannya…

  28. paijo04/09/2012 at 13:21Reply

    assalamu’alaikum wr. wb.

    salam aswaja, kalo ada orang yang ahli bidah berarti saya pengen tahu tentang fakta ini : bagaimana hukumnya orang mengendarai motor, kereta api, pesawat, dan transportasi modern saat ini ?
    bukankah kanjeng nabi juga tidak mencontohkan? bukankah untuk kemashlahatan umat?
    kalo anda mengatakan itu bidah tp anda msh menggunakan berarti anda tidak konsisten, harusnya anda pake unta !

  29. Cak Yud05/09/2012 at 00:24Reply

    Mas paijo kalau koment jangan bikin ngakak dong !!! Sory mas, jenengan pura2 tidak tahu atau memang blm tahu… kalo blm tahu ngaji dulu ya mas, sbb kalau tak jelaske disini dikira saya ngguroni jenengan. Yg jelas garis besarnya: soal duniawi itu / bukan ibadah itu kita yg lebih tahu, tp kalo soal ibadah (agama) mk nabi yg lebih tahu jd kita tinggal ikuti tata cara ibadah sesuai arahan nabi Muhammad Saw, mk tidak perlu bikin tambahan ibadah lg. Termasuk budaya, kalau budaya itu mengandung unsur syirik ya buang jauh2. Pasti lebih aman & diridhoi… matur nuwun.

  30. Mas Derajad05/09/2012 at 12:53Reply

    @Cak Yud :
    Cak tenanan ta sampean Wong Jawa Timur. Koyoke sampean pinter dalil ya Cak ?

    Ngene ae Cak, aku melok takon asale bid’ah iku lek didelok soko ilmu Nahwu iku asale soko fi’il opo isim ? Usulnya dari kata apa ? Sifatnya bagaimana ? Duduknya dalam kalimat bagaimana ? Ta’rif hadits yang menyebut bid’ah itu apa artinya ?

    Wis lek iso njelasno kanti gamblang, monggo aku ikut nyimak sampean. Ben sampean gak ngoyoworo ngomonge.

    Saya tunggu jawabannya ya…!?

    Kebenaran hakiki hanya milik Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  31. anwar zaini11/09/2012 at 16:28Reply

    assalamulaikum saudara2 ku seiman seagam…

    sebelum kita komentar, mari netralkan dulu bilamana diantara kita punya aliran/golongan tertentu…
    dan baru coba kita masuk dalam satu area “Islam”…agama yang kita cintai dari dunia sampai akhir hayat nanti…

    sebenarnya, prinsip dasar beragama dengan konsisten itu mudah, tapi yg tidak mudah adalah mengamalkannya yakni “lakukan apa yang ada tertulius dalam qur’an dan hadits”, baik berupa perintah maupun larangan.dan bilamana kita ragu2, maka kita coba tanyakan ke ahlinya yg lbh tahu agama…

    saya sangat menyayangkan, bila dalam diskusi timbulnya diskusi yg tdk sehat…saling mencela…walaupun saya sendiri juga masih jauh dari memahami masalah agama, setidaknya mari berfikir yang logis, beragama sesuai tuntutan yang ada dan jelas bisa dipertanggjwbkan, yakni qur’an dan hadits…dan dalam menyikapi adanya banyak hal dalam kehidupan sehari2, mengenai tradisi, ritual2 yang tdk sesuai dan atau berlawanan dengan agama…sebaiknya semua dikembalikan dengan tuntutan yang ada, dengan cara yang baik dan santun…

  32. aldi08/10/2012 at 16:54Reply

    Cak Yud says:
    05/09/2012 at 00:24
    Mas paijo kalau koment jangan bikin ngakak dong !!! Sory mas, jenengan pura2 tidak tahu atau memang blm tahu… kalo blm tahu ngaji dulu ya mas, sbb kalau tak jelaske disini dikira saya ngguroni jenengan. Yg jelas garis besarnya: soal duniawi itu / bukan ibadah itu kita yg lebih tahu, tp kalo soal ibadah (agama) mk nabi yg lebih tahu jd kita tinggal ikuti tata cara ibadah sesuai arahan nabi Muhammad Saw, mk tidak perlu bikin tambahan ibadah lg. Termasuk budaya, kalau budaya itu mengandung unsur syirik ya buang jauh2. Pasti lebih aman & diridhoi… matur nuwun.

    Reply
    Mas Derajad says:
    05/09/2012 at 12:53
    @Cak Yud :
    Cak tenanan ta sampean Wong Jawa Timur. Koyoke sampean pinter dalil ya Cak ?

    Ngene ae Cak, aku melok takon asale bid’ah iku lek didelok soko ilmu Nahwu iku asale soko fi’il opo isim ? Usulnya dari kata apa ? Sifatnya bagaimana ? Duduknya dalam kalimat bagaimana ? Ta’rif hadits yang menyebut bid’ah itu apa artinya ?

    Wis lek iso njelasno kanti gamblang, monggo aku ikut nyimak sampean. Ben sampean gak ngoyoworo ngomonge.

    Saya tunggu jawabannya ya…!?

    Kebenaran hakiki hanya milik Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

    Read more: http://www.sarkub.com/2012/tersinggung-karena-ngaji-dibilang-bidah-oleh-pengikut-mta/#ixzz28hUGWFDD……………..((((lah ini mana cak yud nya..kabuuuuuur?????????

  33. alfin08/10/2012 at 17:00Reply

    peletakan harokat di alquran itu wajib gak ya??klo wajib..wajib apakah itu??siapa pertama org yg melakukanya??apakah itu termasuk bid ah???bid ah apakah itu?,,peletak pertama dapat pahala tidak??apa justru dapat dosa??….mohon warga sarkub bisa beri penjelasan…trim

    • Author

      Tim Sarkub09/10/2012 at 19:09Reply

      anda tanya apa ngeles? mirip model pertanyaan interogasi polisi saja.

  34. kentus09/10/2012 at 21:46Reply

    ayo yasinan biar dapat berkat.

    • Author

      Tim Sarkub10/10/2012 at 19:22Reply

      anak MTA ngarepin berkat tahlilan? ckckckck

  35. kentus09/10/2012 at 21:59Reply

    aneh tapi nyata kenapa yang menolak keberadaan MTA rata2 hanya orng NU saja? ormas lain tidak menolaknya. jangan2 yang dimaksud aliran sesat itu NU itu sendiri. yang telah menyesatkan masyarakat tuk percaya adanya jimat dan lainnya yang mengandung petuah.

  36. udin11/10/2012 at 15:43Reply

    mas kentus mpean percaya kisah 25nabi kita?insyallah mpean percaya kenapa nabi musa as masih pake tongkat utk membelah lautan knapa ga,langsung doa aja. itu contoh.akhii.padahal itu nabi apa lagi kita yg jlas ga,semulia nabi nah monggo mpean pikir

    • kentus12/10/2012 at 21:15Reply

      itu nabi OM manusia pilihan,mereka diberi mukzizat oleh Alloh. sedangkan kita manusia biasa.

      • udin15/10/2012 at 14:48Reply

        itulah..mas entus manusia sperti nabi yg derajatnya udah jellas disisi allah masih di suruh oleh allah pake tongkatnya apa lagi kita yg hijabnya ga ke itung dan itu adalah contoh dan banyaklagi contoh2 laennya dan semua itu bi,iznillah kalao mujizat buat nabi; buat manusia biasa karomah

      • imoet16/10/2012 at 17:39Reply

        walah-2merasa paling benar menafsirkan alqur’an tapi melafalkan huruf jim aja belepotan jim di baca zal gimana kalau jadi imam/baca qur’an bisa rusak semua tu artinya alias ancurrr belajar tajwid dulu;makanya jadi orang jangan sotoy. makan bangku pesantren dulu biar faham…belajar ilmu itu bertahap seperti org makan satu sendok-satu sendok bukannya satu piring langsung di telan bisa masuk gawat darurat tuh

      • ahlikubur16/10/2012 at 19:52Reply

        tus..tus.. kok yo ra entus-entus kuwe ki.. mbok yo ngajio disik sing pener nang Kyai sing ngalim ngallamah lan wis wushul nang Gusti ALLAH.

        • kentus16/10/2012 at 20:52Reply

          aku ki ra mbelo MTA OPO NU aku malah seneng alirane syeh siti jenar.

          • kocrit16/10/2012 at 21:09

            he tus kok alirane podo aku.

  37. kusmanta13/10/2012 at 10:34Reply

    Sholat jumat kan ibadah, khutbahnya pake bahasa Indonesia,jawa, sunda dll bid’ah bukan itu

  38. kusmanta17/10/2012 at 22:15Reply

    Sdr Triyono,kalau jumatan cari yang khutbahnya pake bahasa arab dunk, kan tuntunanya Rosululloh, bid’ah tuch kata Sdr Ayu eh . . .mf sukina

    • bowo18/10/2012 at 08:44Reply

      kalau sudah jelas yang yasinan,tahlilan,shalawatan,maulidan,al kahfian, al baqarahan masuk neraka apalagi yang tidak melakukan itu hemmmm mungkin lebih betah dineraka

  39. gata28/10/2012 at 21:44Reply

    INILAH ISLAM………… ANTAR ISLAM KOK SALING MENYAKITI YA…………IRONIS SEKALI…… ITULO ADA YANG TEPUK TANGAN YAITU ORANG KAFIR, KARENA DIA SENANG MELIHAT ORANG ISLAM BERTENGKAR………
    “HOREEEEEEE MENANG” KATA ORANG KAFIR.
    KITA SUDAH DI ADU DOMBA TAPI TIDAK TAHU……… .
    KALO KITA ULIL ALBAB YANG BERAKAL PASTI TAHU BAHWA KITA DIADU AMA ORANG KAFIR.
    AKU NGAJI DI NU TIDAK SEPERTI INI….ASTAGFIRULLAH APA INI WEBSITENYA ORANG YANG INGIN ISLAM HANCUR YA….INI BUKAN WEBSITE RESMI NU…. YA……KARENA TIDAK SESUAI DENGAN AKU NGAJI DI NU.
    KASIHAN KH.HASIM ASHARI YANG BERJUANG UNTUK TEGAKAN SYARIAT ISLAM DI INDONESIA… KITA HARUS MALU!!!!!!

    SEKALI LAGI MARI ERATKAN UKUWAH ISLAM KITA.

    • Author

      Tim Sarkub28/10/2012 at 23:07Reply

      menyakiti? contoh menyakiti itu adalah seperti apa yg dilakukan oleh MTA yang selalu “menyakiti hati” masyarakat sekitarnya dengan cara mudah mengecap kafir, sesat, bid’ah, syirik pada amaliyah-amaliyah warga Nahdliyyin.

  40. gata29/10/2012 at 04:56Reply

    MTA kwi opo to mas?ora mudeng….. ono coro mta,coro wahabi, coro nu, coro muHamadiyah..coro sunni syah dan lain lain.LA CORO ISLAM GMANA ? AGAMA KITA KAN ISLAM.BUKAN WAHABI BUKAN PULA MTA BUKAN PULA NU, TETAPI ISLAM KENAPA KITA TIDAK KITA GUNAKAN CARA NABI MUHAMMAD?????? DALAM SEGALANYA ….. KATANYA NABI MUHAMMAD USWATUN HASANAH. DAN TIDAK MUNGKIN NABI MEMBERATKAN UMATNYA DALAM IBADAH. MTA KUWI AGAMANYA OPO TO MAS???? WAHABI KUWI AGAMANYA OPO TO MAS? PANJENENGAN GETING KARO ALIRAN KUWI ??? TOLONG JELASKAN MAS…… SUPAYA AQ TAHU.JIKA DIA AGAMANYA BUKAN ISLAM DAN INGIN MEMECAH BELAH AGAMA ALLAH MARI KITA BERJIHAD…..!!!!

  41. Buyut MTA20/05/2013 at 10:36Reply

    Wahai Saudaraku MTA, setelah sekian lama saya mengikuti pengajian Jihat Pagi saya belum pernah mendengarkan Ustadz Sukino membaca Al-Qur’an secara lengkap malah yang membacakan orang lain. Setelah saya tanyakan sana-sini ternyata Ustadz membaca Al-Qur’an kurang fasih, dan tidak bisa membaca kitab gundulan. Kalau begitu bagamana Saudaraku

  42. Arie25/02/2014 at 08:45Reply

    biasa orang MTA kalo sdh buat statement yang memancing gejolak masyarakat begitu direspon oleh masyarakat mereka mengingkarinya, dengan memelintir kalimatnya sendiri,malah menuduh org sekampung yang datang melakukan fitnah…sdh modus itu…sdh bnyk contoh….

  43. Hmjn Wan26/08/2014 at 06:53Reply

    Ass. Wr. Wb.
    Dengan mempertajam perbedaan, tak ubahnya seseorang yang suka menembak burung di dalam sangkar. Padahal terhadap Al-Qur’an sendiri memang terjadi perbedaan pendapat. Oleh sebab itu, apabila setiap perbedaan itu selalu dipertentangkan, yang diuntungkan tentu pihak ketiga. Atau mereka sengaja mengipasi ? Bukankah menjadi semboyan mereka, akan merayakan perbedaan ?
    Kalau perbedaan itu memang kesukaan Anda, salurkan saja ke pedalaman kepulauan nusantara. Disana masih banyak burung liar beterbangan. Jangan mereka yang telah memeluk Islam dicekoki khilafiyah furu’iyah. Bahkan kalau mungkin, mereka yang telah beragama tetapi di luar umat Muslimin, diyakinkan bahwa Islam adalah agama yang benar.
    Ingat, dari 87 % Islam di Indonesia, 37 % nya Islam KTP, 50 % penganut Islam sungguhan. Dari 50 % itu, 20 % tidak shalat, 20 % kadang-kadang shalat dan hanya 10 % pelaksana shalat. Apabila dari yang hanya 10 % yang shalat itu dihojat Anda dengan perbedaan, sehingga menyebabkan ragu-ragu dalam beragama yang mengakibatkan 9 % meninggalkan shalat, berarti ummat Islam Indonesia hanya tinggal 1 %. Terhadap angka itu Anda ikut berperan, dan harus dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT. Astaghfirullah.
    Wass. Wr. Wb.
    hmjn wan@gmail.com

  44. Much Marzuki30/09/2014 at 16:59Reply

    Assalamu alaikum sedulur 2. wis rak sah ribut. Kabeh mau ada pegangannya. Nek do ribut dewek2 ngene sopo sing di untungke coba?. Po ora isin to yen wong nasrani do podho ngguyu liat tingkahe sampean. Sing MTA yo wis rak usah di gayang2. Kan dekne juga ada tuntunannya. sing NU yoo kono do podho jalani opo sing dipercoyo. wis rak musime do phone ribut. Monggo kaji al qur'an lan hadist sendiri2 menurut golongane dewek2. Rak usah ngangggo acara ngusir, ngrutug, nggebugi lan sakpanunggalane. Isin ambe wong diluar Islam to sing podho seneng ndelok sampean podho ribut. Ngono wae kok susah yooo.

Tinggalkan Balasan