Dari keterangan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwasanya K.H. Idris Jamaren merupakan keturunan ulama besar serta berguru pada ulama-ulama besar pula, maka tidak mengherankan apabila banyak para santri yang berdatangan untuk nyantri pada beliau dan kebanyakan santrinya menjadi ulama-ulama besar. Adapun santri-santri yang pernah belajar pada belaiu adalah sebagai berikut.
- K.H. Maksum Lasem pendiri Pesantren al-Hidayat, Rembang
- K.H. R. Abdul Fatah pendiri Pesantren Mangunsari, Tulungagung
- K.H. Mansyur pendiri Pesantren Al-Mansyur Klaten
- K.H.R Dimyati pendiri Pesantren Termas, Pacitan
- K.H. Arwani Amin pendiri Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus.
- K.H . Ahmad Abdul Hamid Pengasuh Pesantren al-Hidayah Kendal
- K.H Abdul Hadi Zahid pengasuh Pesantren Langitan, Tuban.
- K.H.R Abdul Mu’id pengasuh Pesantren Singo Manjat, Klaten
- K.H.Abdul Syukur, kakek dari KH.Imam Muzani pendiri Pesantren Darussa’adah, kebumen
- KH Abdullah Syathori pengasuh Pesantren Dar al-Tauhid al-Islami, Cirebon
- Prof. K.H.R. Muhammad Adnan, pendiri PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri), kini UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sekaligus menjadi rektornya yang pertama.
- KH. Ahmad Rukyat pengasuh Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal
- K.H Idris Kacangan Boyolali, mursyid Thariqoh Syadziliyah
- K.H. Yasin Jekulo pendiri Pesantren Mbareng, Kudus.
- K.H. Ahmad al-Hadi pendiri Pesantren pertama di Bali
- KH Masykur, Menteri Agama pada Kabinet Amir Syarifuddin (1947), Kabinet Presidenssil Moh. Hatta (1948), Kabinet VII Negara RI, Kabinet Darurat dan Komisariat PDRI (1949), Kabinet Hatta (1949) dan Kabinet Peralihan RI
(Kiriman dari Sahabat Sarkub: Eko Dalono, SKub)
No Responses