Rahasia Kelahiran di Hari Rabu

Sarkub Share:
Share

Ulasan ini saya buka dengan doa Imam Zainal Abidin yang sering dimunajatkan di hari rabu.

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Ya Allah..
Jika hari ini ada di antara kami..
yang sedang sakit,
mohon angkatlah penyakitnya ya Allah…
Berikanlah kesembuhan untuknya..
Kerana hanya Engkau lah yang Maha Menyembuhkan..

Ya Allah..
Jika hari ini ada di antara kami,
Yang kesulitan rezki,
Mohon mudahkanlah dan bukalah jalan rezekinya ya Allah..
Kerana hanya Engkau Maha Pemberi Rezeki..

Ya Allah..
Jika hari ini ada di antara kami
yang hatinya sedang susah dan bersedih, menerima dan menghadapi ujian-Mu…
Mohon kuatkanlah ia untuk mampu bertahan dan bersabar..
Dan hiburlah ia dengan penuh kurnia-Mu..
Kerana janji-Mu yang tak pernah Kau ingkari..
Setelah kesusahan ada kesenangan dan kemudahan.

Ya Allah..
Jika hari ini ada di antara kami
yang sedang ada benih-benih sakit hati dihatinya..
Sombong, iri hati, dengki dan dusta..
Mohon bersihkan dan sucikanlah ya Allah..

Ya Allah..
Mohon ampunilah segala dosa dan khilaf kami..
Pun jika sampai hari ini ada diantara kami, yg merasa disakiti dan dizalimi kerana kesalahan kami yang disengaja atau pun yang tidak disengaja…
Bukakanlah pintu hatinya..agar memaafkan kami..
Ya Allah, ampunkanlah dosa kami, dosa kedua ibu bapak kami, dosa keluarga kami, dosa guru guru kami, dosa rekan rekan kami, dosa tetangga kami dan dosa kaum Muslimin dan muslimat. Sesungguhnya Kau lah Maha Pengampun dan Maha Mengasihani.

Sahabat dan saudaraku..
Prof. Dr. Umar Al-Muqbil hafidhahullah ditanya,
شيخنا الفاضل -حفظه الله تعالى ورعاه- ما مدى صحّة الحديث أدناهُ: من السنن المتروكة في هذه الأيام الدعاء بين الظهر والعصر يوم الأربعاء: عن ‏جابر بن عبد اللَّه رضي الله عنه،‏ ((أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثاً: يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين، فعرف البشر في وجهه)) قال جابر: ((فلم ينزل بي أمر مهم غليظ، إلا توخيت تلك الساعة، فأدعو فيها فأعرف الإجابة))رواه البخاري في(الأدب المفرد)

“Guru kami yang mulia (semoga Allah senantiasa menjaganya). Ada sunnah yang ditinggalkan di zaman ini yaitu doa pada hari Rabu antara Zhuhur dan ‘Ashar. Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata,

“Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa di Masjid Al-Fath tiga kali, yaitu hari Senin, Selasa, dan Rabu. Dikabulkan doa yang beliau panjatkan di hari Rabu antara dua shalat (Zhuhur dan ‘Ashar, seperti dalam riwayat Ahmad dan Ibnu Sa’ad dari Jabir). Nampak kegembiraan di wajah beliau ketika itu.”

Jabir berkata,

“Tidaklah aku mendapatkan perkara berat melainkan aku memanjatkan doa pada waktu tersebut. Ternyata saat aku berdoa ketika itu, doa tersebut diijabahi (dikabulkan).” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, juga oleh Imam Ahmad, oleh Al-Bazzar dan selainnya.

Hari Rabu berhubungan dengan nabi Isa as. yang melekat padanya sebuah rahasia tentang akhir dari setiap maqom, bagaimana manusia disegel/ dicap dan oleh “siapa”. Jika hari lahirmu adalah Rabu, maka Isa as. adalah temanmu, jadi bersegeralah kepada kehidupan yang suci walaupun banyak menderita.

Dalam Futuuhaat al-Makiyyah, Ibnu ‘Arabi menyebut hari Rabu sebagai hari Cahaya (al-yawm an-nuur), merupakan hari keempat dari ketujuh hari, pusat dari seminggu, menempati posisi sentral di antara planet-planet yang lain dalam seminggu, analog dengan kedudukan sentral Matahari pada hari Ahad (Fut. I : 1155).
Yang lahir di hari rabu insya Allah hatinya bercahaya dan mempunyai jiwa spiritual yang hebat.

Adalah Sulthonul Auliya Pemimpin para wali, Syekh Abdul Qadir Jaelani (470–561 H) (1077–1166 M) merupakan seorang ulama fiqih dan tasawuf yang sangat dihormati oleh Sunni dan dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme. Ia memperoleh anugerah kemuliaan dengan dilahirkan pada hari Rabu tanggal 1 Ramadan di 470 H, 1077 M selatan Laut Kaspia yang sekarang menjadi Provinsi Mazandaran di Iran. Ia wafat pada hari Sabtu malam, setelah magrib, pada tanggal 9 Rabiul akhir di daerah Babul Azajwafat di Baghdad pada 561 H/1166 M
Sesungguhnya seorang muslim yang lahir pada hari rabu, dan istiqomah dalam wirid maqomnya, maka dia akan mendapat percikan karomah kewalian Sang Syekh.

Terakhir….
Dari Anas bin Malik ra. ia berkata: “Rasulullah SAW telah ditanya tentang hari Rabu. Maka Baginda menjawab:

Hari rabu adalah Hari Penumpasan. Para sahabat bertanya,” Mengapa demikian ya, Rasulullah?” Lalu Baginda menjawab: Kerana pada Hari itu Allah telah menenggelamkan (menghancurkan) Fir’aun dan kaumnya, memusnahkan kaum ’Aad dan kaum Tsamud, yakni kaum Nabi Saleh AS yang ingkar terhadap kerasulan & kenabiannya.

Maka, barang siapa yang hendak sembuh dari sakit, hendaknya ia berobat pada Hari Rabu.

Adapun dzikir pada hari rabu semua dzikir sangatlah baik. Namun pemilik kelahiran hari rabu hendaknya memperbanyak dzikir istighfar di hari rabu, yaitu kalimat : أَسْتَغفِرُ اللهَ العَظِيم

Sebanyak-banyaknya tanpa batasan jumlah. Demi meraih ampunan, ridlo, kedekatan, kemuliaan dan anugerah yang berlimpah.

Wallaahu A’lamu bish showaab

Sumber : Dr Kyai Sahil Althaf, MKub

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan