Perspektif Al Qur’an Tentang Orang Tua Rasulullah SAW

Sarkub Share:
Share

مجمع الزوائد – (ج 8 / ص 395)

13819 – ص . 395 عن ابن عباس { وتقلبك في الساجدين } قال : من صلب نبي إلى نبي حتى صرت نبيا

رواه البزار ورجاله ثقات

Artinya : “Dari Ibnu Abbas mengenai potongan ayat :

وتقلبك في الساجدين

“Dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.”

Beliau berkata : Dari sulbi seorang Nabi kepada Nabi yang lain hingga engkau menjadi Nabi. Diriwayatkan oleh Al Bazzardan rijal-rijalnya (semua tokoh perowinya) tsiqot.” (Majma’az Zawaid Juz 8 Hal. 395)

Imam Al Alusi dalam tafsir Ruhul Ma`ani ketika berbicara mengenai ayat tersebut berkata :

واستدل بالآية على إيمان أبويه صلى الله تعالى عليه وسلم كما ذهب اليه كثير من أجلة أهل السنة وأنا أخشى الكفر على من يقول فيهما رضي الله تعالى عنهما“

Artinya : “Aku menjadikan ayat ini sebagai dalil atas Imannya kedua orang tua Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang dinyatakan oleh banyak daripada tokoh-tokoh besar Ahlus Sunnah. Dan aku mengkhawatirkan orang yang mengatakan kekafiran orang tua Nabi Muhammad SAW, akan jatuh kekufuran kepada mereka, semoga Allah meridhai kedua orang tua Nabi” (Ruh Al-Ma’ani : 19/138)

Al Imam Abu Laits As Samarqandiy (Wafat tahun 373 H)

بحر العلوم – (ج 3 / ص 278)

ويقال وتقلبك في الساجدين يعني : تقلبك في أصلاب الآباء ، وأرحام الأمهات من آدم إلى نوح ، وإلى إبراهيم ، وإلى من بعده صلوات الله عليهم .

Artinya : “Dan dikatakan: Dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud, maksudnya yaitu perubahan gerak badanmu di antara sulbi-sulbi para ayah dan rahim-rahim para ibu mulai dari Nabi Adam, Nuh sampai Ibrahim terus sampai orang-orang setelahnya. Semoga Sholawat Allah tercurah atas mereka (semua).”

Al Imam Ibnu Ujaibah di dalam tafsirnya Al Bahrul Madiid berkata :

البحر المديد – (ج 4 / ص 357)

قال القشيري : { وتقلبك في الساجدين } من أصحابك ، ويقال : تقلبك في أصلاب آبائك من المسلمين ، الذين عرفوا الله ، فسجدوا له ، دون من لم يعرفه . ه .

Artinya : “Al Imam Al Qusyairiy berkata : Dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud dari sahabat-sahabatmu. Dan diakatakan : Dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di sulbi-sulbi para ayah dari golongan muslimin yg mengetahui Allah lalu mereka semua sujud kepada-Nya.”

Al Imam Ibnu Abi Hatim (meninggal tahun 327H) di dalam tafsirnya berkata :

تفسير ابن أبى حاتم – مشكول – (ج 11 / ص 40)عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، فِي قَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ: ” وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ ” ، قَالَ:”مَازَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَقَلَّبُ فِي أَصْلابِ الأَنْبِيَاءِ حَتَّى وَلَدَتْهُ أُمُّهُ”.

Artinya : “Dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah : ” وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ “Beliau berkata : Nabi Sawselalu berpindah dari sulbi-sulbi para Nabi hingga dilahirkan oleh ibunya.”

Al Imam Suyuthi dalam kitab tafsirnya Ad Durrul Mantsur :

المنثور – (ج 7 / ص 418)

عن ابن عباس في قوله { وتقلبك في الساجدين } قال : ما زال النبي صلى الله عليه وسلم يتقلب في أصلاب الأنبياء حتى ولدته أمه .وأخرج ابن مردويه عن ابن عباس قال : « سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلت : بأبى أنت وأمي أين كنت وآدم في الجنة؟ فتبسم حتى بدت نواجده ثم قال » إني كنت في صلبه ، وهبط إلى الأرض وأنا في صلبه ، وركبت السفينة في صلب أبي نوح ، وقذفت في النار في صلب أبي إبراهيم ، ولم يلتق أبواي قط على سفاح ، لم يزل الله ينقلني من الإِصلاب الطيبة إلى الأرحام الطاهرة مصفى مهذباً لا تتشعب شعبتان إلا كنت في خيرهما .

Artinya : “Dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah SWT :

وتقلبك في الساجدين

Dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Beliau berkata: Nabi Muhammad SAW selalu berpindah-pjndah dari sulbi para nabi hingga dilahirkan oleh ibunya. Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, Demi ayah dan ibuku, dimanakah dirimu dan Nabi Adam ? Apakah di Surga ? Rasulullah SAW tersenyum hingga terlihat giginya, lalu beliau berkata: “Aku berada di sulbi Adam dan (ketika) diturunkan ke bumi aku masih tetap berada di sulbinya. Aku menaiki perahu di sulbi datukku Nuh. Aku dilempar ke dalam api (sedangkan aku) di sulbi datukku Ibrahim. Dan tidaklah kedua orang tuaku menemui perzinahan. Allah selalu memindahkan aku dari sulbi-sulbi yang baik dan rahim-rahim yang suci, dibersihkan serta dimurnikan. Tidak bercabang-cabang 2 golongan (bangsa) melainkan aku berada di pihak yang terbaik di antara keduanya.”

Syekh Abu Thayyib Muhammad Shiddiq Khan Al Husainiy dalam tafsirnya, Fathul Bayan fi Maqashidl Quran berkata :

فتح البيان في مقاصد القرآن – (ج 9 / ص 425)

(وتقلبك في الساجدين) المصلين، أي ويراك إن صليت في الجماعة راكعاً وقائماً وساجداً، كذا قال أكثر المفسرين وعن مقاتل أنه سأل أبا حنيفة رحمهما الله هل تجد الصلاة بالجماعة في القرآن قال لا يحضرني فتلا له هذه الآية، وقيل: يراك في أصلاب الرجال الموحدين من نبي إلى نبي من لدن آدم وحواء إلى عبد الله وآمنة، حتى أخرجك في هذه الأمة؛ فجميع أصوله رجالاً ونساء مؤمنون.

Artinya : “Lihat pada bagian ini :

وقيل: يراك في أصلاب الرجال الموحدين من نبي إلى نبي من لدن آدم وحواء إلى عبد الله وآمنة، حتى أخرجك في هذه الأمة؛ فجميع أصوله رجالاً ونساء مؤمنون

Melihat dirimu (Muhammad) dari sulbi-sulbi laki-laki yang Mengesakan Allah SWT mulai dari seorang nabi ke nabi yang lain mulai dari Nabi Adam dan Hawa’ sampai Abdullah dan Aminah hingga melahirkanmu untuk umat ini, maka semua orang tua Nabi Muhammad SAW baik laki-laki dan perempuan itu semuanya orang mukmin.

Dan masih banyak lagi ulama lain yang membahasnya.

3. AHLUL BAIT NABI

Al-Allamah Al Arif Billah Syaikh Zaki Ibrahim berkata :

“Sesungguhnya ahlul bait Nabi tak akan masuk ke dalam neraka dan ibunya adalah daripada ahlul bait Nabi sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dan lainnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: “Aku memohon kepada Allah supaya tidak ada satupun ahlul baitku yang masuk ke dalam neraka, maka Allah mengabulkan permohonanku.” Dan begitu pula yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Jarir Ath-Thobari dari Ibnu Abbas tentang penafsiran ayat: wa la saufa yu’tika Rabbuka fa tardha; Dan daripada keridhoan Muhammad adalah tidak ada satu daripada ahlul baitnya yang masuk ke dalam neraka. Maka memintakan ampun kepada ibunya dalam kondisi yang seperti ini juga merupakan suatu hal yang sia-sia dan percuma, dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam disucikan Allah dari hal yang percuma dan sia-sia.(‘Ismatun Nabi Zaki Ibrahim hal.96)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan