Masalah-Masalah Yang Menjadi Fokus Dakwah Kaum Salafi-Wahabi

Sarkub Share:
Share

400px-Ali_GomaaKaum 'salafi' ekstrim berpegang teguh dengan beberapa masalah yang sebenarnya tidak mewakili mayoritas umat. Lagi pula, semua masalah tersebut bersifat furu^iyyah (cabang). Ironisnya, mereka justru menjadikannya sebagai barometer untuk pengelompokkan kaum muslimin. Kemudian mereka meneriakkan kepada seluruh masyarakat bahwa masalah itu sudah punya rumusan hukum yang qath"i (pasti) dan tidak ada pertentangan di dalamnya. Tidak kalah anehnya, mereka juga mengklaim bahwa kebenaran hanya ada di tangan mereka. Orang yang mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan mereka akan diklaim sebagai pemberontak, fasik dan menyimpang. Paling tidak, orang itu akan dianggap sebagai hamba yang tidak taat dan meremehkan agama, bahkan diklaim sebagai ingkar sunnah.

Mereka menyibukkan kaum muslimin dengan berbagai permasalahan tersebut. Sekalipun, mayoritas dalil yang melegitimasi pendapat mereka hanyalah dalil lemah, bahkan cacat. Oleh karena itu, di bawah ini penulis akan memaparkan berapa dalil yang digunakan para ulama menjawab sejumlah masalah di atas.

Perlu kami tekankan, bahwa kita tidak boleh menjadikan beberapa masalah di atas sebagai barometer atau standaritas untuk mengotak-ngotak kaum muslimin menjadi beberapa kelompok. Namun, yang pantas kita jadikan tolak ukur adalah tingkat kecintaan kita kepada Allah Ta'ala, Rasulullah saw., dan pokok-pokok agama yang yang sudah disepakati para ulama.

Kami memilih 17 masalah dari banyak masalah di atas, yaitu:

  1. Mensifati Allah Ta'ala dengan ruang (tempat).
  2. Menghina pengikut mazhab Asy'ariyah.
  3. Mengingkari praktek taklid dalam mazhab fikih yang empat.
  4. Lancang mengobral fatwa tanpa didasari keahlian dan ketentuan.
  5. Memperluas pemahaman bid'ah sehingga menyebabkan sebagian besar kaum muslimin dianggap sebagai ahli bid'ah.
  6. Mengharamkan tawasul kepada Rasulullah saw., dan menganggapnya sebagai perbuatan syirik kepada Allah.
  7. Mengharamkan shalat di masjid yang di dalamnya terdapat makam, dan memerintahkan secara terang-terangan untuk membongkarnya.
  8. Menganggap tabarruk (mengambil berkah) dengan atsar (peninggalan) Nabi saw. dan orang yang saleh lainnya sebagai termasuk perbuatan syirik kepada Allah.
  9. Mengharamkan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. dan menganggapnya sebagai perbuatan bid'ah.
  10. Mengharamkan safar (perjalanan) untuk menziarahi makam Rasulullah saw., dan juga makam-makam nabi maupun orang-orang saleh lainnya.
  11. Menuduh orang yang mengharapkan sesuatu dengan berkata 'Demi Nabi saw/ sebagai tindakan syirik kecil.
  12. Mengklaim kedua orangtua Rasulullah saw. sebagai ahli neraka di hari kiamat kelak.
  13. Orang meninggal tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap orang yang menziarahi makamnya.
  14. Mengingkari berbabagai macam zikir dan wirid.
  15. Menganggap biji tasbih sebagai bid'ah.
  16. Berpedoman pada penampilan lahir, dan menjadikan bentuk pakaian tertentu sebagai bagian dari ibadah.
  17. Berdakwah tanpa bekal yang cukup, dan mencampur­adukkan antara nasihat (tablig) dengan ilmu.

 

Sumber: Prof. Dr. Ali Jum'ah (Mufti Agung Mesir) dikutip dari Buku “Menjawab Dakwah Kaum 'Salafi'"

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

4 Responses

  1. syafri05/09/2016 at 08:44Reply

    mohon pembahasan nya mengenai pokok pokok ajaran salafi wahabi ini sebagai penguat

Tinggalkan Balasan