Makna Hadits “Jangan Memujiku Secara Berlebihan”

Sarkub Share:
Share
لاَ تَطْرُوْنِي كَمَا أَطَرَتِ النَّصَارَى عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ
Janganlah kalian memujiku sebagimana pujian yang diberikan kaum nashrani kepada ‘Isa ibn Maryam,”
Sebagian kalangan memahami sabda Nabi SAW di atas sebagai larangan memuji beliau SAW dan mengkategorikan pujian kepada beliau sebagai sanjungan berlebihan yang bisa mengarah pada kemusyrikan dan memahami bahwa orang yang memuji beliau, melebihkan derajatnya di atas manusia biasa, menyanjung dan mensifati beliau dengan sifat-sifat yang berbeda dari yang lain, telah melakukan praktik bid’ah dalam agama Islam dan melanggar sunnah sayyidil mursalin Muhammad SAW.
Persepsi di atas adalah sebuah kesalahfahaman dan mengindikasikan dangkalnya pandangan orang yang memiliki persepsi demikian. Mengapa ? Karena Nabi SAW melarang pujian kepada beliau sebagaimana ummat nashrani memuji ‘Isa ibn Maryam saat mereka mengatakan : Isa adalah anak Allah. Makna dari hadits di atas adalah sesungguhnya orang yang memuji Nabi dan mensifatinya dengan sifat yang diberikan ummat nashrani kepada Nabi mereka berarti orang tersebut sama dengan mereka.
Adapun orang yang memuji dan mensifati beliau dengan karakter yang tidak mengeluarkan beliau dari substansi kemanusiaan seraya meyakini bahwa beliau adalah hamba dan utusan Allah serta menjauhi keyakinan ummat nashrani maka pasti ia adalah sebagian dari orang yang paling sempurna ketauhidannya.
 دَعْ مَا اِدَّعَتْهُ النَّصَارَى فِيْ نَبِيِّهِمْ      وَاحْكُمْ بِمَا شِئْتَ مَدْحًا فِيْهِ وَاحْتَكِمْ
فَاِنَّ فَضْلَ رَسُوْلِ اللهِ لَيْسَ لَهُ      حَدٌّ فَيُعَرِّبُ عَنْهُ نَاِطقٌ بِفَمٍّ
فَمَبْلَغُ الْعِلْمِ فِيْهِ أَنَّهُ بَشَرٌ      وَ أَنَّهُ خَيْرُ خَلْقِ اللهِ كُلِّهِمْ
·  Buanglah keyakinan ummat nashrani terhadap Nabi mereka.
Berilah beliau pujian sesukamu
·         Karena keutamaan Rasulullah tidak memiliki batas
Hingga mampu diungkapkan dengan lisan
·         Batas pengetahuan kita adalah beliau manusia.
Dan beliau adalah paling mulianya mahluk
Alloh SWT sendiri telah memuji Nabi Muhammad SAW dalam firman-Nya
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung“ ( Q.S.Al.Qalam : 4 )
Alloh menyuruh bersikap sopan dalam berbicara dan memberi jawaban terhadap Rosul:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih darisuara Nabi”. ( Q.S.Al.Hujuraat : 2 )
Alloh juga melarang kita bersikap kepada beliau sebagaimana sikap sebagian kita kepada sebagian yang lain, atau memanggil beliau sebagaimana sebagian kita memanggil sebagian yang lain. Allah berfirman :
لا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا
Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian ( yang lain ).” ( Q.S.An.Nuur : 63 )
Allah juga mengecam mereka yang menyamakan Nabi dengan orang lain dalam interaksi sosial dan tata cara pergaulan :
إِنَّ الَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِنْ وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْقِلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar ( mu ) kebanyakan mereka tidak mengerti.” ( Q.S.Al.Hujuraat : 4 )
Para sahabat yang mulia adalah orang-orang yang menyanjung Nabi SAW.Hassan ibn Tsabit membacakan syairnya :
أَغَرُّ عَلَيْهِ لِلنُّبُوَّةِ خَاتَمٌ     مِنَ اللهِ مَشْهُوْدٌ يَلُوْحُ وَ يُشْهَدُ
وَضَمَّ اْلإِلَهُ اِسْمَ النَّبِيِّ اِسْمَهُ    إِذَا قَالَ فِي الْخَمْسِ الْمُؤَذِّنُ أَشْهَدُ
وَشَقَّ لَهُ مِنِ اسْمِهِ ليجله    فَذُو الْعَرْشِ مَحْمُوْدٌ وَ هَذَا مُحَمَّدٌ
نَبِيٌّ أَتَانَا بَعْدَ يَأْسٍ وَفَتْرَةٍ     مِنَ الرُّسُلِ وَاْلأَوْثَانُ فِي اْلأَرْضِ تُعْبَدُ
فَأَمْسَى سِرَاجًا مُسْتَنِيْرًا وَهَادِيًا     يَلُوْحُ كَمَا لاَحَ الصَّقِيْلُ الْمُهَنِّدُ
فَأَنْذَرَنَا نَارًا وَ بَشَّرَ جَنَّةً      وَ عَلَّمَنَا اْلإِسْلاَمَ فَلِلَّهِ نَحْمَدُ
·         Orang yang bersinar wajahnya dan ada cap kenabian
  dari Allah yang terlihat cemerlang.
·         Allah menggabungkan nama beliau dengan nama-Nya
Ketika muadzin mengumandangkan Asyhadu, lima kali dalam sehari
·          Sebagai penghormatan, dari nama-Nya Tuhan memberikan kepada Nabi
 Maka Tuhan pemilik ‘arsy itu Dzat yang dipuji dan beliau orang yang banyak dipuji.
·         Beliau adalah Nabi yang datang setelah masa kekosongan
dari para rasul, pada saat arca-arca disembah di muka bumi.
·         Beliau adalah pelita yang menyinari dan petunjuk
yang mengkilap bak pedang India.
·         Beliau mengancam dengan neraka dan memberi kabar bahagia dengan sorga
dan mengajarkan Islam kepada kami, maka hanyalah untuk Allah segala pujian.
Selanjutnya Hassan juga mengatakan :
يَا رُكْنَ مُعْتَمِدٍ وَعِصْمَةَ لاَئِذٍ     وَمَلاَذَ مُنْتَجِعٍ وَجَارَ مُجَاوِرٍ
يَا مَنْ تَخَيَّرَهُ اِْلإَلهُ لِخَلْقِهِ       فَحَبَاهُ بِالْخُلُقِ الزَّكِيِّ الطَّاهِرِ
أَنْتَ النَّبِيُّ وَ خَيْرُ عَصَبَةِ آدَمَ      يَا مَنْ يَجُوْدُ كَفَيْضِ بَحْرٍ زَاخِرٍ
مِيْكَالَ مَعَكَ وَجِبْرَئِيْلَ كِلاَهُمَا     مَدَدٌ لِنَصْرِكَ مِنْ عَزِيْزٍ قَادِرٍ
·         Wahai pilar penyangga dan pelindung
orang yang berlindung, tempat orang meminta bantuan dan tetangga bagi yang berdampingan
·         Wahai orang yang dipilih Tuhan untuk makhluk-Nya
Allah telah memberimu perilaku yang bersih dan suci
·         Engkau adalah Nabi dan sebaik-baik keturunan Adam
 Wahai orang yang berderma laksana limpahan samudera yang pasang
·          Mikail dan Jibril senantiasa bersamamu
sebagai bantuan dari Dzat Yang Maha Perkasa dan Kuasa untuk menolongmu
 Shafiyyah binti ‘Abdil Muththallib meratapi dan menyebut-nyebut kebaikan Rasulullah SAW :
أَلاَ يَا رَسُوْلَ اللهِ كُنْتَ رَجَاءَنَا    وَ كُنْتَ بِنَا بَرًّا وَلَمْ تَكُ جَافِيًا
وَكُنْتَ رَحِيْمًا هَادِيًا وَمُعَلِّمًا     لَبَّيْكَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ مَنْ كَانَ بَاكِيًا
صَدَقْتَ وَبَلَغْتَ الرِّسَالَةَ صَادِقًا   رَمْتَ صَلِيْبَ الْعُوْدِ أَبْلَجَ صَافِيًا
فِدًى لِرَسُوْلِ اللهِ أُمِّيْ وَخَالَتِيْ    وَ عَمِّىْ وَ آباَئِيْ وَ نَفْسِيْ وَمَالِيَا
لَعَمْرُكَ مَا أَبْكِى النِّبِيَّ لِفَقْدِهِ    وَلَكِنْ لَمَّا أَخْشَى مِنَ الْهَرَجِ آتِيًا
كَأَنَّ عَلَى قَلْبِيْ لَذِكْرُ مُحَمَّدِ    وَ مَا خِفْتُ بَعْدَ النَّبِيِّ مُطَاوِيًا
فَلَوْ أَنَّ رَبَّ النَّاسِ أَبْقَى نَبِيَّنَا    سَعِدْنَا وَ لَكِنْ أَمْرُهُ كَانَ مَاضِيًا
عَلَيْكَ مِنَ اللهِ السَّلاَمُ تَحِيَّةً    وَاُدْخِلْتَ جَنَّاتٍ مِنَ الْعَدْنِ رَاضِيًا
أَفَاطِمُ صَلَّى الله ُرَبُّ مُحَمَّدٍ     عَلَى جَدَثٍ أَمْسَى بِطَيْبَةَ ثَاوِيًا
·         Wahai Rasulullah, engkau adalah harapan kami
 Engkau baik pada kami dan tidak kasar
·         Engkau pengasih, pembimbing dan pengajar
Hendaklah menangis sekarang orang yang ingin menangis
·         Engkau jujur, engkau telah menyampaikan risalah dengan jujur
Engkau telah melemparkan kayu salib yang mengkilap
·         Ibu, bibi, paman, ayah,
diriku dan hartaku menjadi tebusan untuk Rasulullah
·         Sungguh, aku tak menangisi kematian Nabi
Namun aku khawatir akan datangnya kekacauan
·         Di hatiku seolah-olah ada ingatan Muhammad
.Sesudah kematian beliau, aku tak takut pada kesusahan yang terpendam
·         Jika Allah mengekalkan Nabi kami
Kami akan bahagia, tapi urusan beliau telah berlalu
·         Salam dari Allah untukmu, sebagai ungkapan penghormatan
Engkau telah dimasukkan ke surga ‘Adn dengan suka cita
·         Wahai Fathimah, Allah Tuhan Muhammad telah menyampaikan shalawat
Atas kuburan yang berada di Thaibah
Ibnu Sa’d dalam Al Thabaqaat menyatakan bahwa bait-bait Shofiah ini adalah milik ‘Urwa binti Abdil Muththallib.
Ka’b ibn Zuhair menyanjung Nabi dalam qasidah populernya yang prolognya Sebagai berikut :
بِاَنْتِ سُعَادُ فَقَلْبِيْ الْيَوْمَ مَتْبُوْلٌ    مُتَيَّمٌ إِثْرَهَا لَمْ يُفِدْ مَكْبُوْلٌ
أُنْبِئْتُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ أَوْعَدَنِيْ    وَالْعَفْوُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ مَأْمُوْلٌ
إِنَّ الرَّسُوْلَ لَنُوْرٌ يُسْتَضَاءُ بِهِ    مُهَنِّدٌ مِنْ سُيُوْفِ اللهِ مَسْلُوْلٌ
فِيْ عَصَبَةٍ مِنْ قُرَيْشٍ قَالَ قَائِلُهُمْ     بِبَطْنِ مَكَّةَ لَمَّا أَسْلَمُوْا زَوَلُوْا
يَمْشُوْنَ مَشَى الْجَمَاِل الزَّهْرُ يَعْصِمُهُمْ      ضَرْب إذا عود السود التنابيل
·         Su’ad telah bercerai maka hatiku kini merasa sedih,
 diperbudak dan terbelenggu.Pengaruhnya tak bisa ditebus
·          Aku dikabari bahwa rasulallah menjanjikanku
Ampunan dapat diharapkan di sisi Rasulullah
·         Sungguh Rasulullah adalah cahaya yang menyinari
 Laksana pedang India dari beberapa pedang Allah, yang terhunus
·         Dalam kelompok suku Qurays di mana salah satu mereka berkata
Di dalam Makkah saat masuk Islam mereka berhijrah
·          Mereka berjalan seperti unta yang berkemilau. Mereka terlindungi
 oleh pukulan saat orang-orang negro yang pendek berusia lanjut.
Dalam riwayat Abu Bakar ibn Hanbali bahwasanya saat Zuhair sudah datang pada bait :
إِنَّ الرَّسُوْلَ لَنُوْرٌ يُسْتَضَاءُ بِهِ       مُهَنِّدٌ مِنْ سُيُوْفِ اللهِ مَسْلُوْلٌ
·         Sungguh Rasulullah adalah cahaya yang menyinari 
Laksana pedang India dari beberapa pedang Allah, yang terhunus
Maka, Rasulullah melemparkan selimut yang melekat pada badannya kepada Ka’ab dan bahwa Mu’awiyah menawarkan 10.000 dirham kepada Ka’ab untuk memiliki selimut tersebut. “Saya tidak akan memprioritaskan siapapun dengan Rasulullah,” kata Ka’ab. Waktu Ka’ab meninggal dunia Mu’awiyah mengambil selimut tersebut dari ahli warisnya dengan memberi 20.000 dirham kepada mereka.
Rasulullah juga memuji dirinya sendiri.
Beliau berkata :
أَنَا خَيْرُ أَصْحَابِ الْيَمِيْنِ
“Saya adalah sebaik-baik kelompok kanan ( Ashabul Yamin )”
أَنَا خَيْرُ السَّابِقِيْنَ
“Saya adalah sebaik-baik orang dahulu.
أَنَا أَثْقَى وَلَدِ آدَمَ وَأَكْرَمُهُمْ عَلَى اللهِ وَلاَ فَخْرَ
Saya adalah anak cucu Adam yang paling bertaqwa dan paling mulia di sisi Allah, namun saya tidak merasa angkuh.” HR Al Turmudzi dan Al Baihaqi dalam Al Dalaail.
أَنَا أَكْرَمُ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ وَلاَ فَخْرَ
Saya adalah orang paling mulia dari generasi awal dan akhir, namun aku tidak merasa angkuh.” HR. AL Turmudzi dan Al Darimi.
لَمْ يَلْتَقِ أ َبَوَىَّ عَلَى سِفَاحٍ قَطُّ    
Kedua orang tuaku sama sekali tidak pernah melakukan perzinahan.” HR Ibnu ‘Umar Al ‘Adani dalam Musnadnya.
Jibril berkata, “Saya telah menelusuri wilayah timur dan barat bumi. Saya tidak melihat seorang lelaki yang lebih utama melebihi Muhammad dan tidak melihat anak cucu seorang ayah yang lebih utama melebihi anak cucu Hasyim.”
HR Al Baihaqi, Abu Nu’aim dan Al Thabarani dari ‘Aisyah RA.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

10 Responses

  1. salafiy14/07/2013 at 06:01Reply

    Tinggalkanlah darimu bid-ah Dan syirik, maka itu lebih baik untukmu Wahai firqoh nahdhothul.

  2. dadang abdurahman25/10/2013 at 01:14Reply

    dg ngusaimint???di bikinin gedung mewah bwat meng agungkn plus yg mirip milad gtu anneh

  3. joko25/10/2013 at 10:21Reply

    betul sekali salafy, itu jg sangat baik untuk kamu salafy

  4. Anonim06/01/2014 at 11:03Reply

    NABI SAW LEBIH NJOWO DAN SANTUN ,DRPD ORG JOWO,JK ORG JAWA SBLM ADA ISLAN SDH ADA UNGGAH UNGGUH DAN SOPAN SANTUN APA LG STLH MSKNYA ISLAM TENTU LBH KLOP,NABI G MNGKN MEMINTA DIPUJI,TPI SETINGGI APA KTA MEMUJI BELIAU SEBATAS MANUSIA,MSH KURANG,,,,HAMPARAN DUNIA DAN ISINYA INI MSH INDAH DN MULIA NABI SAW ,KT ALLAH SUNGGUH ADA PDMU MUHAMMAD AHLAQ YG AGUNG,JK ALLAH MEMUJI KEINDAHAN RASUL KNAPA KTA MSH RAGU,,,,,NE CONTOH JK KTA MABUK ASMARA PD PCR KTA GAADA YG BILANG SYRIK,KNAPA KTA KASMARAN DG NABI,SYRIK???

  5. Zakaria Ibrahim20/03/2014 at 04:19Reply

    assalamualaikum wwb,,tpi ko d makkah & madinah sebagai tempat suci umat islam ga ada tuh acara2 memuji nabi s.a.w seperti kebanyakan kita lihat d indonesia?

  6. joko22/03/2014 at 09:24Reply

    zakaria ibrahim otak jangan didangkalkan. berpikir logis pakai landasan yang normal, cara beribadah itu banyak sekali. pertanyaan untuk saudara sudahkah saudara beribadah seperti rosulullah SAW. koreksi diri sendiri dululah ggah usah repot2 ngurusi ibadah orang lain

  7. Anang Bomax26/03/2014 at 00:12Reply

    WAHAI , KAUM MUSLIMIN TINGGALKAN KESESATAN KALIAN,,,,,(LALU SIAPA YANG BENAR SIAPA YANG SESAT,,,,,,,lalu apa kamu merasa paling benar…. KEBENARAN ITU HANYA ALLAH YANG MAHA MENGETAHUI…

  8. Bambang Mazda Serpong22/04/2014 at 16:45Reply

    kami adalah pengikut Nabi SAW dan kami bukan pengikut wahaby salafy …. kami cinta Nabi SAW ,dengan beliau dunia bercahaya,husnul khotimah,rpembawa rahmat alam semesta….Allah saja bersholawat masa kita umatnya tidak ….. kami bukan pengikut wahabi salafy …

  9. Sandra Raihani25/01/2015 at 12:22Reply

    Umat islam adalah umat pertengahan

  10. Abu Aqdam17/10/2015 at 12:14Reply

    Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad

Tinggalkan Balasan