Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)

Sarkub Share:
Share

Sebagai sekte yang di-create berdasarkan campur tangan non Muslim, penyimpangan dalam ajaran Wahabi yang tak hanya berdasarkan fatwa-fatwa Muhammad bin Abdul Wahab, tapi juga fatwa para ulamanya, seperti Syaikh Ali al-Kudhair, Syaikh ‘Aidh ad-Duwaisri, Syaikh Abdullah an-Najdi, dan Syaikh Nashir al-Fahd, luar biasa parahnya. Fatwa-fatwa itu bahkan cenderung nyeleneh dan berbahaya. Ini lah beberapa di antara fatwa-fatwa tersebut :

1. Fatwa Syaikh Ali al-Kudhair: Boleh berdusta dan bersumpah palsu demi agama (baca: Wahabi), khususnya bagi para da’i dan mubaligh.
2. Fatwa Syaikh ‘Aidh ad-Duwaisri: Boleh menipu Syi’ah dan orang-orang lain yang berfaham sesat (non Wahabi).
3. Fatwa Syaikh Sulaiman al-Kharasyi: Boleh merampok harta orang-orang sekuler, serta halal nyawa dan kehormatan mereka (persis seperti yang diyakini para teroris seperti Imam Samudera cs).
4. Fatwa Syaikh Ibnu Baz: Boleh menghancurkan website/situs seseorang atau lembaga tertentu, mencuri password dan memata-matai email demi dakwah Salafi Wahabi.
5. Fatwa Syaikh Ibnu Jibrin: Fatwa jihad terhadap Syi’ah dan wajib melaknat mereka.
6. Fatwa Dewan Fatwa Tetap (Lajnah Da’imah): Haram menabur bunga di atas makam (Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak melarang hal ini).
7. Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin: Haram belajar bahasa Inggris.
8. Fatwa Syaikh Nashir al-Fahd: Haram bertepuk tangan, haram ucapan salam dan penghormatan dalam latihan militer.
8. Fatwa Syaikh Abdullah an-Najdi: Haram bermain bola sepak.
9. Fatwa Syaikh Hamud ibnu Aqla asy-Syu’aibi: Halal nyawa dan kehormatan Abdullah ar-Ruwaisyid, penyanyi Kuwait.
10. Fatwa Ulama-ulama Besar Saudi (Hai’ah Kibar al-‘Ulama): Haram game Pokemon dan sejenisnya bagi anak-anak.
11. Fatwa Syaikh Utsman al-Khamis dan Sa’d al-Ghamidi: Haram penggunaan internet bagi kaum wanita.

Selain fatwa-fatwa yang aneh, nyeleneh, dan tidak masuk akal, para ulama Wahabi juga memiliki ajaran dan pendapat yang bertentangan dengan ajaran Rasulullah Saw, para sahabat, dan para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Misalnya;
1. Dalam kitab karangan Abdullah Ibnu Zaid, ulama Wahabi, yang berjudul al-Iman bi al-Anbiya’i Jumlatan (Beriman Kepada Semua Kitab) disebutkan kalau Adam a,s. bukanlah nabi dan juga bukan rasul Allah.
2. Dalam buku al-Qaulu al-Mukhtar li Fana’i an-Nar karangan Abdul Karim al-Humaid, ulama Wahabi, disebutkan bahwa neraka tidak kekal dan orang-orang kafir tidak diazab selamanya di neraka karena akan dipindahkan ke surga.
3. Dalam buku kaum Wahabi yang berjudul Fatawa al-Mar’ah disebutkan bahwa menceraikan istri ketika haid tidak menyebabkan jatuhnya talak (padahal ‘ijma ulama mengatakan, seorang suami yang menceraikan istrinya ketika sang istri sedang haid, maka talaknya tetap sah dan si istri menjadi haram bagi suaminya).
4. Dalam buku berjudul Fatawa al-Mar’ah juga disebutkan bahwa perempuan tidak boleh menyetir mobil (‘Ijma ulama mengatakan, perempuan boleh mengendarai mobil selagi tidak ada fitnah dan tetap terjaga aurat serta kehormatannya).
5. Dalam buku berjudul Fatawa al-Mar’ah juga disebutkan bahwa suara wanita di sisi lelaki ajnabi (bukan mahram atau orang yang boleh dinikahi) adalah aurat yang haram untuk didengar suaranya. Dengan kata lain, wanita haram berbicara di sisi laki-laki (di zaman Rasulullah Saw, perempuan dapat bertanya langsung kepada beliau tentang urusan agama. Ini berarti, dalam Islam, tak apa-apa perempuan berbicara di sisi laki-laki).
6. Dalam buku Halaqat Mamnu’ah karangan Hisyam al-Aqqad, ulama Wahabi, disebutkan bahwa mengucap zikir la illaha ilallah sebanyak seribu kali adalah sesat dan musyrik (padahal dalam Al Qur’an surah al-Azhab ayat 41 Allah berfirman; “Wahai orang-orang yang beriman berzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”)
7. Ibnu Utssimin, ulama Wahabi, berkata; “Ziarah kubur bagi wanita adalah haram, termasuk dosa besar, meskipun ziarah ke makam Rasulullah.” (padahal dalam ajaran Islam tak ada larangan wanita melakukan ziarah kubur, termasuk menziarahi makam Rasulullah Saw).
8. Dalam buku at-Tahqiq wa al-Idhah li Katsirin min Masa’il al-Haj wa al-Umrah karangan Abdul Aziz ibnu Abdullah ibnu Baz disebutkan bahwa memotong jenggot, apalagi mencukurnya, hukumnya haram (padahal Islam tidak melarang memendekkan jenggot agar kelihatan rapih, bahkan dianjurkan, karena Allah SWT mencintai keindahan)
9. Ibnu Baz dalam majalah ad-Dakwah edisi 1493 Hijriyah (1995 Masehi) yang diterbitkan Saudi Arabiah menyatakan, haram bagi perempuan muslim mengenakan celana panjang, meskipun di depan suami dan celana panjang itu lebar serta tidak ketat (Islam tidak melarang wanita memakai celana panjang. Apalagi di hadapan suami).
10. Dalam kitab al-Ishabah, al-Juwaijati, imam Masjid Jami’ ar-Raudhah, Damaskus, Syiria, disebutkan, ketika berada di Masjid ad-Daqqaq, Damaskus, salah seorang ulama Wahabi mengatakan, shalawat kepada Rasulullah Saw dengan suara nyaring setelah adzan hukumnya sama seperti seorang anak yang menikahi ibu kandungnya (Islam tidak melarang umatnya bershalawat setelah adzan).
11. Ibnu Baz mengatakan, mengucapkan kalimat shadaqallahu al-adzim (maha Benar Allah dengan segala firman-Nya) setelah selesai membaca Al Qur’an adalah bid’ah sesat dan haram hukumnya (Islam justru menganggap baik mengucapkan kalimat itu karena mengandung pujian kepada Allah, dan sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Qur’an surah Ali-Imran ayat 95 yang bunyinya; “Katakanlah shadaqallahu (Maha Benar Allah (dengan segala firman-Nya).”)

Dari beberapa contoh di atas jelas sekali terlihat kalau ajaran Wahabi telah keluar dari Islam karena terlalu banyak fatwa para ulama dan ajarannya yang tidak sejalan, bahkan bertolak belakang, dengan ajaran Islam. Maka benar pula lah sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Kitab Az-Zakah bab al-Qismah yang penggalan sabdanya berbunyi; “ … Mereka keluar dari agama Islam seperti anak panah tembus keluar dari (badan) binatang buruannya …” Subhanallah.

Tak ada yang abadi di dunia ini. Begitu pula dengan kejayaan Wahabi. Karena menganggap umat Islam selain pengikut ajarannya adalah kafir dan selalu memerangi, bahkan membunuhi umat Islam dengan dalih jihad fisabilillah, lambat laun antipati terhadap sekte ini meluas di seluruh wilayah Jazirah Arab, sehingga pada akhir abad 19 dakwah para ulama Wahabi tak laku lagi. Bahkan selalu dicerca dan dikecam.

Sadar kalau sektenya dalam bahaya, dengan didukung pemerintah Arab Saudi dan Inggris tentu saja, para ulama penerus Muhammad bin Abdul Wahab menggunakan jurus baru untuk tetap meng-eksiskan sekte ini di muka bumi. Apalagi karena sejarah Wahabi yang kelam dan kotor membuat tak sedikit pengikutnya yang menjadi risih setiap kali berhadapan dengan pengikut sekte Islam yang lain, terutama jika berhadapan dengan pengikut Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Dalam bukunya yang berjudul as-Syalafiyah Marhalah Zamaniyah Mubarokah La Madzhab Islami, Prof. Dr. Sa’id Ramadhan al-Buthi mengungkapkan, Wahabi mengubah strategi dakwahnya dengan mengganti nama menjadi Salafi karena mengalami banyak kegagalan dan merasa tersudut dengan panggilan Wahabi yang dinisbatkan kepada pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab. Oleh karena itu, sebagian muslimin menyebut mereka sebagai Salafi Palsu atau mutamaslif.

Menurut buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi, penggunaan nama Salafi untuk Wahabi, sehingga sekte ini sekarang dikenal dengan nama Salafi Wahabi, pertama kali dipopulerkan oleh salah seorang ulama Wahabi yang bernama Nashiruddin al-Albani, seorang ulama yang dikenal sangat lihai dalam mengacak-acak hadist, dan juga seorang ahli strategi. Hal ini diketahui berdasarkan dialog Albani dengan salah seorang pengikutnya, Abdul Halim Abu Syuqqah, pada Juli 1999 atau pada Rabiul Akhir 1420 Hijriyah.

Selain mengganti nama, sekte ini juga mengubah strategi dakwahnya dengan mengusung platform dakwah yang sekilas, jika tidak dipahami benar maksud dan tujuannya, terkesan sangat indah, terpuji dan agung, yakni “kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah”. Apa yang salah dengan platform ini? Gampang dijawab.

Wahabi adalah sekte dengan ajaran yang bahkan oleh para ulama pengikut mazhab yang empat, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali dianggap sebagai ajaran sesat. Pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab, adalah seorang pria arogan, kasar, dan telah dicuci otak oleh Kementerian Persemakmuran melalui salah seorang agen mata-matanya, Hempher, sehingga telah menyimpang jauh dari ajaran Islam. Ulama-ulamanya pun, termasuk Ibnu Taimiyah, mengeluarkan fatwa-fatwa yang ganjil, nyeleneh dan juga tidak sesuai dengan ajaran Islam. Lalu, bagaimana mereka dapat mengajak setiap Mukmin kepada Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw yang dijabarkan dan dijelaskan para ulama dalam hadist? Al Qur’an dan Sunnah yang mana yang mereka maksud?? Ibnu Taimiyah sendiri, karena fatwa-fatwanya yang nyeleneh dan menyimpang dari Islam, ditangkap, disidang, di penjara di Damaskus, dan meninggal di penjara itu. Sejarah mencatat, sedikitnya ada 60 ulama, baik yang hidup di zaman Ibnu Taimiyah maupun yang sesudahnya, yang mengungkap kejanggalan dan kekeliruan fatwa-fatwa ulama Wahabi itu dan juga ajaran Wahabi.

Penggunaan nama salafi, sehingga kini Wahabi menjadi Salafi Wahabi pun wajib dipertanyakan, karena salafi merupakan sebuah bentuk penisbatan kepada as-salaf yang jika ditinjau dari segi bahasa bermakna orang-orang yang mendahului atau hidup sebelum zaman kita. Sedang dari segi terminologi, as-salaf adalah generasi yang dibatasi oleh sebuah penjelasan Rasulullah Saw dalam hadistnya; “Sebaik-baik manusia adalah (yang hidup) di masaku, kemudian yang mengikuti mereka (tabi’in), kemudian yang mengikuti mereka (tabi at-tabi’in).” (HR. Bukhari dan Muslim). Jadi, berdasarkan hadist ini, as-salaf adalah para sahabat Rasulullah Saw, tabi’in (pengikut Nabi setelah masa sahabat) dan tabi at-tabi’in (pengukut Nabi setelah masa tabi’in, termasuk di dalamnya para imam mazhab karena mereka hidup di tiga abad pertama setelah Nabi saw. wafat). Maka jangan heran jika dalam bukunya as-Syalafiyah Marhalah Zamaniyah Mubarokah La Madzhab Islami, Prof. Dr. Sa’id Ramadhan al-Buthi menyebut kalau sebagian muslimin menyebut Salafi Wahabi sebagai Salafi Palsu atau mutamaslif.

Yang juga perlu diwaspadai, kadangkala penganut ajaran Wahabi juga menyebut diri mereka Ahlus Sunnah, namun biasanya tidak diikuti dengan wal Jama’ah untuk mengkamuflasekan diri agar umat Islam yang awam tentang aliran-aliran/sekte-sekte/golongan-golongan dalam Islam, masuk ke dalam golongannya tanpa tahu sekte ini menyimpang, dan mengamini ajarannya sebagai ajaran yang benar. Karena itu penting bagi setiap Muslim untuk mempelajari sejarah agamanya, dan sekte-sekte yang berada di dalamnya.

***

Faham Salafi Wahabi masuk Indonesia pada awal abad 19 Masehi. Menurut buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi, faham sesat ini dibawa oleh segelintir ulama dari Sumatera Barat yang bersinggungan dengan sekte ini ketika sedang menunaikan ibadah haji di Mekah.

Namun demikian, para ulama ini tidak menelan mentah-mentah ajaran Wahabi, melainkan hanya mengambil spirit pembaharuannya saja. Buku karya Syaikh Idahram itu bahkan menyebut, spirit yang diambil ulama Sumatera Barat dari faham Wahabi kemudian menjelma menjadi gerakan untuk melawan penjajah Belanda yang berlangsung pada 1803 hingga sekitar 1832 yang kita kenal dengan nama gerakan Kaum Padri dimana salah satu tokohnya adalah Tuanku Imam Bonjol. Gerakan ini tidak sekeras dan sekaku Wahabi karena dikulturisasi dengan budaya lokal, sehingga mudah diterima masyarakat.

Berkembangnya Wahabi di Indonesia sempat membuat sejumlah tokoh Islam kerepotan karena dituding sebagai pengikut sekte ini. Mereka yang sempat dicap sebagai Wahabisme adalah Syaikh Ahmad Surkati (pendiri al-Irsyad al-Islamiyah), KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), dan Abdul Munir Mulkhan (cendekiawan Muhammadiyah yang juga guru besar UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta), namun semua ini terbantahkan, karena KH. Ahmad Dahlan seorang sufi. Bahkan untuk membantah tuduhan bahwa ia penganut Wahabi, Syaikh Ahmad Surkati menulis begini; “Tangan saya gemetar ketika menulis bantahan ini. Bukan karena saya takut terhadap gerakan yang keras itu, melainkan karena saya memang tidak mengetahui, apalagi mengikutinya.”

Masih menurut buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi, pada 1995 Wahabi mulai memiliki media cetak di Indonesia dengan terbitnya Majalah Salafi yang dibidani Ja’far Umar Thalib dan kawan-kawan. Ja’far Umar Thalib juga kita ketahui sebagai Panglima Laskar Jihad.

Saat ini Wahabi telah terpecah menjadi dua faksi, yakni Salafi Yamani dan Salafi Haraki. Selain berjenggot dan mengenakan celana yang menggantung di atas tumit, para pengikut Wahabi dapat dikenali dari ciri-ciri sebagai berikut :

1. Selalu menggerak-gerakkan jari telunjuk naik turun saat tasyahhud awal maupun akhir (padahal Rasulullah Saw tidak pernah melakukan hal ini, karena seperti dijelaskan para ahli fikih, yang dimaksud menggerakkan jari telunjuk saat tasyahhud adalah dari kondisi tangan menggenggam, telunjuk digerakkan hingga menunjuk ke depan (isyarah). Hanya itu, dan tidak digerak-gerakkan terus menerus. Apa yang dilakukan pengikut Wahabi adalah bid’ah)
2. Sesuai doktrin sekte ini, pengikutnya diberikan penggambaran bahwa seperti halnya manusia, Allah SWT juga memiliki wajah, dua mata, mulut, gigi, dua tangan lengkap dengan telapak tangan dan jari-jemari, dada, bahu, dan dua kaki yang lengkap dengan telapak kaki dan betis. Allah berupa seorang pemuda berambut gelombang dan berpakaian merah. Allah duduk di atas Arasy seperti layaknya manusia duduk di kursi. Dia berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dan turun dari langit yang satu ke langit yang lain. Jika Allah duduk di Arasy, maka akan terdengar suara mengiuk seperti bunyi pelana kursi unta yang baru diduduki (doktrin ini mirip doktrin dalam Kristen, dimana Isa a.s yang dianggap sebagai anak Tuhan merupakan seorang pemuda dengan rambut bergelombang dan berselendang merah).
3. Pengikut sekte ini memiliki didoktrin bahwa tauhid dibagi tiga, yakni tauhid Ulûhiyyah, tauhid Rubûbiyyah, dan tauhid al-Asmâ’ Wa ash-Shifât , sehingga diyakini bahwa Abu Jahal dan Abu Lahab lebih baik, lebih bertauhid, dan lebih ikhlas dalam beriman kepada Allah SWT daripada umat Islam (padahal dalam Al Qur’an kedua tokoh ini justru dilaknat Allah SWT).
4. Selalu berbeda dalam menentukan hari-hari penting. Misalnya, berpuasa hanya 28 hari di bulan Ramadhan (Ahlus Sunnah wal Jama’ah 29 atau 30 hari), dan pada 1419 Hijriyah (1999 Masehi) menetapkan bahwa waktu wukuf di Arafah bagi jemaah haji pada 17 Maret, padahal para ahli falak berdasarkan hilal menetapkan bahwa waktu wikuf pada 18 Maret.
5. Sangat kaku dan sangat letterlijk (terlalu harfiah) dalam memahami ayat-ayat Al Qur’an dan hadist (padahal Islam sangat fleksibel. Apalagi karena Islam diturunkan Allah sebagai rahmatan lil alamin).
6. Mengkafirkan umat Islam yang tidak sepaham, dan mudah menuding apa yang dilakukan umat Islam sebagai bid’ah dan musyrik, seperti misalnya melakukan ziarah kubur dan mengucapkan “shadaqallahu al-adzim” setelah membaca Al Qur’an.

(Tamat)

[Sumber]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

32 Responses

  1. Aji Saka29/02/2012 at 21:22Reply

    Ajaran Wahabi di Indonesia melakukan pergeseran berubah bentuk di mirip2kan seperti ahli sunnah wal jamaah atau mungkin ajarannya sdh sampur aduk tdk murni wahabi lagi dlm bentuk bermacam2 pemahan tapi yg pasti dimana2 selalu bikin resah dan bikin gara2 , sy tidak melihat ciri2 poin 2, dan mungkin generasi mudanya sdh tdk mendapatkan poin 2,dan menganggap point 2 adalah fitnah

    • Abu Nawfal30/05/2013 at 18:25Reply

      Tentu saja resah, karena ladang kebidahan dan kesyirikannya terusik.

  2. Triyono17/03/2012 at 06:35Reply

    Wahabi adalah merupakan aliran sesat yang muncul dinegeri andalus jauh sebelum Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dilahirkan. Orang-orang yang mengatakan bahwa syaikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah pendiri wahabi adalah sebodoh-bodohnya orang & tidak tahu sejarah. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab mendakwahkan kepada manusia agama tauhid yang murni,membela yang haq dan menghancurkan yang bathil,sebagaimana dakwah Rasulalloh kepada manusia, ajaran yang jauh dari kesyirikan & bid’ah-bid’ah yang dibuat oleh tangan-tangan kotor yang mengatas namakan islam.

    • Alif Hayah21/05/2013 at 09:40Reply

      Bung, kami bukanlah anak kecil yang bisa anda bodohi dengan rekayasa dan manipulasi informasi bodoh dan bejat seperti yang anda lakukan. Andalah yang sebenar-benarnya tidak tahu sejarah. Gerakan Wahabi sesat saat ini bukan hanya ada di Andalus pada masa lalu, tapi juga ada di Indonesia, dan andalah salah satu pengikutnya. Nama anda saja bid’ah, Triyono, bahasa Jawa, peninggalan orang-orang Hindu penganut animesme. Ganti dulu namamu, Bung! Mungkin dengan kehendak-Nya, Allah Swt. berkenan memberikan Hidayah dan kesehatan lahir dan batin, kesehatan ragawi dan cara berfikir dan merasa bagi anda, Amin.

  3. Mbah Jo17/03/2012 at 23:30Reply

    Bila wahabi adalah manifestasi ajaran Rosululloh SAW & salaf soleh yang kaffah,tentu akan disambut hangat oleh umat,membawa kesejukan disetiap wilayah dakwahnya.
    Tapi fakta di lapangan adalah sebaliknya,yang terjadi adalah keresahan dan potensi perpecahan sesama umat,karena metode dakwahnya dgn statemen bid’ah,syirik, dan yg lebih tragis adalah stempel kafir kpd sodara muslimnya yg tidak sepaham.
    Merunut catatan dan bukti sejarah,hal ini tidak terjadi sebelum lahir dakwah yang diprakarsai oleh sang syaikh,MAW.
    Bila ulama yg wara’ pada masa jauh sebelum Syeh MAW,dgn keluhuran akhlaqnya dan menjunjung tinggi kaidah Islam yg mulia disebut sebagai pencemar/mengotori aqidah,tengoklah diri kita..
    Jangan hanya karena keinginan yg gigih untuk melihat semut di sebrang lautan,sehingga gajah di depan mata pun tak terlihat..
    Cintailah agamamu dgn sgenap jiwa & ragamu,tapi jgn karena cintamu kepada agamamu kau sakiti hati sodara se-imanmu…

    • hamba01/05/2013 at 12:06Reply

      saudaraku . . . . . . . . haram mengkafirkan muslim . . . . . .

    • hamba01/05/2013 at 12:07Reply

      kenapa Rasulullah dimusuhi sebelum wafat dan sesudahnya?

  4. orang biasa18/03/2012 at 01:40Reply

    Orang bodoh yang anda tuduh juga tahu,wahabi muncul setelah Syeh bin Abdul wahab lahir..sebelumnya, gak ada wahabi spt yg Bung Triono bilang.
    Dakwah Rosul SAW jauh dari kekerasan,baik kata atw perbuatan..lha klo dul wahab..? Guru & Sodaranya sndiri aja di kafirkan..gmna org lain..? pokoknya klo gak sependapat,syirik,kafir. Dan ini menular kpd pengikut2nya(moga2 gak taqlid..)
    Telaahlah sejarah dg arif & benar bung..!
    Gejolak perpecahan umat mulai muncul sejak syeh Abdul wahab memulai misi ‘pemurnian aqidah’ nya.( sebutan syaikh jg bid’ah loh,krna gak dicontohkan oleh Rosul..)
    Melihat sebuah objek dari berbagai sisi,itu lebih bijak,agar terlihat bentuk aslinya,ketimbang melihat hanya dari satu sisi,sehingga samar kelihatannya…

  5. Triyono20/03/2012 at 22:18Reply

    Orang-orang yg memusuhi & membenci dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahab ada 2 golongan : 1.Golongan yg berada dikubang kesyirikan. Mereka memusuhi Syaikh karena ingin kembali ke dalam kesyirikan mereka,sebab Syaikh menyerukan tauhid sedangkan mereka orang-orang yg gandrung dengan kesyirikan. 2.Orang-orang jahil yg tertipu oleh juru dakwah kebatilan,orang-orang jahil tsb hanya taklid buta kepada orang jahil pula atau orang yg dengki.

    • arman26/04/2012 at 18:58Reply

      Jadi, kalau tidak sepaham dengan Wahaboy termasuk golongan musyrik dan wajib diperangi? Ga beda dengan kafir harby macam Amerika dong? Kata George Bush dedengkot mereka bilang, “You’re either with us, or against us”. Tapi bisa dimaklumi, bukankah biangnya Wahaboy dulu menciptakan sektenya hasil kongkalikong dengan kafir harby Inggris, yaitu Lawrence of Arabia. Melibatkan badui Al-Saud tentunya. He he he…

  6. Triyono20/03/2012 at 22:34Reply

    Memang para penyembah kubur selalu membuat makar & ingin memadamkan bendera tauhid,akan tetapi Allah berkehendak menghidupkannya.
    “Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.” (QS.Ash Shaff : 8)
    “Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh” (QS. Al A’raaf : 199)

    • pak Raden12/08/2012 at 03:58Reply

      mas hati2 ya mengambil ayat2 di Qur’an jangan dipakai untuk kepentingan sesaat ataupun sekedar membenarkan suatu golongan … itulah artinya menjual ayat Qur’an dengan harga murah

  7. zay22/03/2012 at 07:10Reply

    karang khawarij ya ngene iki

  8. Pencari JalanMu30/03/2012 at 17:40Reply

    Baca buku manhaj dari buku buku yg tidak suka dakwah salaf, kepriben toh mas ????
    baca tuh kitabny langsung,,, insyaAllah dapat hidayah, jangan jadi pembeo saja.
    Ini akibat taqlid buta, ngakunya ahlus sunnah wal jama’ah, padahal ahlut taqlid wal jama’ah.

    Ahlus sunnah itu sbisa mungkin ittiba’, ga taqlid aja.
    mau taqlid sama imam 4 silahkan, toh imam yg 4 aqidah dan manhajny lurus.

    Ala kulli haal, bantahan yg tidak valid dan ilmiyah.

  9. syaif31/05/2012 at 02:43Reply

    Klo seandainya menegakkan sunnah tu dibilng wahabi, katakanlah “kami jadi bngga jd wahabi”
    Jika menegkkan amar ma’ruf nahi munkar dibilng teroris, dengarlah “kami bangga jadi teroris”

    • Author

      Wong Tegal31/05/2012 at 06:53Reply

      iya memang anda itu wahabi kok, tapi tidak menegakkan sunnah dan amar ma’ruf nahi munkar

  10. suulsalafy31/05/2012 at 14:25Reply

    wah memang enak jadi salapi wahhabi itu…. didadaku banyak amunisi yang siap untuk kutembakkan lewat apapun ke org-orng indonesia yg ngaku Islam tapi suka syirik dan bidah…..daripada memuslimkan orang kafir susah mending mengkafirkan muslim aja…(jadi malu aku sama syaikh al khalifa yang di tanzania baru umur 5 tahun dah mengislamkan banyak orang kafir…http://www.youtube.com/watch?v=mLY9qAPGAyA&feature=player_embedded#!

  11. faheem24/06/2012 at 21:17Reply

    boy boy sekalian… baca nih !

    http://knights-of-masjid.blogspot.com/2012/04/dialog-hikmah-syaikh-muhammad-bin-saad.html

  12. faheem24/06/2012 at 21:29Reply

    lucu liat point ini :

    1. 1. Selalu menggerak-gerakkan jari telunjuk naik turun saat tasyahhud awal maupun akhir (padahal Rasulullah Saw tidak pernah melakukan hal ini, karena seperti dijelaskan para ahli fikih, yang dimaksud menggerakkan jari telunjuk saat tasyahhud adalah dari kondisi tangan menggenggam, telunjuk digerakkan hingga menunjuk ke depan (isyarah). Hanya itu, dan tidak digerak-gerakkan terus menerus. Apa yang dilakukan pengikut Wahabi adalah bid’ah)

    4. Selalu berbeda dalam menentukan hari-hari penting. Misalnya, berpuasa hanya 28 hari di bulan Ramadhan (Ahlus Sunnah wal Jama’ah 29 atau 30 hari), dan pada 1419 Hijriyah (1999 Masehi) menetapkan bahwa waktu wukuf di Arafah bagi jemaah haji pada 17 Maret, padahal para ahli falak berdasarkan hilal menetapkan bahwa waktu wikuf pada 18 Maret.

    wkwkwkwk

    jika yang seperti itu diidentikan dengan Wahhabi….berapa banyak orang & organisasi Islam termasuk Muhamadiyah DI INDONESIA….. juga di Luar negeri anda Tuduh Wahhabi…. wah bisa menyengsarakan anda di akhirat jika mempunyai tudingan seperti ini….

    fahami dulu Ushul dan Furu’ dalam hal Fiqh… baru bicara

    seperti ttg gerak2an telunjuk : menuruut Hadits riwayat Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban…itu digerak2an…. tapi dalam Riwayat Muslim TIDAK DIGERAKKAN…

    berarti ini masuk Ushul atau Furu’ ?????

    metodologi apa sih bro yang ente pake untuk nulis artikel beginian ??? apa udah selaras dengan qowaid & dhowabitnye ??

  13. iman30/05/2013 at 07:27Reply

    kenapa wajah said agil kayak orang kopet ya, gak bersinar

    • Author

      Tim Sarkub30/05/2013 at 16:50Reply

      wajah anda mana? silahkan tampilkan.

  14. Abu Nawfal30/05/2013 at 18:31Reply

    “Fatwa Syaikh Ibnu Jibrin: Fatwa jihad terhadap Syi’ah dan wajib melaknat mereka.”

    Jadi anda tidak setuju untuk melaknat dan berjihad melawan syiah?
    Lihatlah betapa kaum sunni di irak dibantai oleh syiah…..

  15. ibn adhie07/06/2013 at 09:51Reply

    Assalamualaikum ya ikhwatul islam….
    SAYA TELAH MENELITI SITUS TEAM SARKUB INI DI SUMBERNYA…
    TERNYATA SITUS INI DIPENUHI OLEH ORANG-ORANG SYI’AH YG BERADA DI MADURA…

    ORANG-ORANG SYIA’AH INI BERDALIH BAHWA DALAM ARTIKEL INI PENUH DENGAN DAKWAH SUNNAH TAPI KETAHUILAH SAUDARA SEIMAN-SEISLAM….
    MEREKA MEMUTAR BALIKKAN FAKTA, MEREKA SENGAJA AGAR CAHAYA SUNNAH YG TIDAK BERCAMPUR SYIRIK JADI JELEK…

    LIHATLAH LOGO TIM SARKUB, DISITU TERTULIS SYIN…
    YANG BERARTI AWAL KATA DARI SYI’AH….
    LIHAT JUGA MEREKA MENGATASNAMAKAN SARKUB=SARANG KUBUR….

    ANA SENDIRI DARI NU TP MENOLAK KEMUNGKARAN BERDO’A DIDEPAN KUBUR DAN MEMBACA AL-QUR’AN DIDEPAN KUBUR…

    GURU NGAJI ANA KH. ABDUL SALAM, KH. BAKRI…
    ANA TAKLID SAMA MEREKA KARNA NGAJAR NGAJINYA BAGUS…

    BUKA MATA KALIAN SEMUA, JANGAN MAU DITIPU OLEH ORANG SYI’AH TIM SARKUB….

    • senyum07/06/2013 at 10:29Reply

      Jyaaaah….ane rasa juga dah pade tau kaleee, ini situs buat lucu2an ajee kok….ga usah dibawa serius laaa
      ane pikir sih kl lagi stress daripada putus asa mending liat web ini, dengan melihat web ini kita akan tau bahwa kita masih ada sedikit iman dalam keadaan terpuruk sekalipun dengan tidak minta2 di kubs bowww atau klenik2an gt

  16. abuacheng14/08/2013 at 01:15Reply

    Nah ini lah yg dikatakan bahwa SYIAH indonesia sedang mencoba menyebarkan paham sesatnya dengan berkampanye menjaga ukhuwah islamiyah ( katanya syiah ) dengan bertaqiyyah mengaku ASWAJA untuk menjadikan orang yg di juluki ” WAHABI” sebagai musuh bersama.
    karena syiah pintar namun licik, memanfaatkan Aswaja dan orang yg dijuluki wahabi utk bersiteru krn adanya potensi perbedaan dan yg bisa dijadikan konflik oleh syiah.
    mengambil kesempatan dalam kesempitan….kenapa Aswaja yg coba di rangkul oleh syiah utk memusuhi ‘ WAHHABI ‘….? kenapa bukan sebaliknya…?
    karena tidak mungkin syiah merangkul wahaabi utk memusuhi aswaja krn wahhabi telah dibenci dan dikafirkan sejak dulu oleh syiah.

    perhatikan khotbah ulama syiah iraq ini,
    https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=ziKUWNvQp-c

    dan perhatikan teriakan apa yg ditujukan kpd # org sunni yg akan mereka gantung di Iran https://www.youtube.com/watch?v=CC1bi1_VyPA
    pasti kita Masih ingat beberapa tahun belakangan dahulu….perbedaan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama ( NU )
    sekarang dimunculkan lagi…tapi bukan dengan nama Muhammadiyyah tapi di ganti dengan nama Wahhabi…
    jadi…hati-hatilah akan siasat dan strategi syiah…jangan smp kita dimanfaatkan dan menjadi korban tanpa sadar menjadi simpatisan syiah.
    aswaja sejati pasti merujuk kpd pendiri dan sesepuh NU KH. Hasyim Asyari rahimahullah dalam fatwa beliau :

    المقالة الثانية:
    وليس مذهب في هذه الأزمنة المتأخرة بهذه الصفة إلا المذاهب الأربعة، اللهم إلا مذهب الإمامية والزيدية وهم أهل البدعة لا يجوز الاعتماد على أقاويلهم. اهـ (الشيخ محمد هاشم أشعري، رسالة في تأكد الأخذ بمذاهب الأئمة الأربعة، ص 29).
    Bukanlah yang disebut mazhab pada masa-masa sekarang ini dengan sifat yang demikian itu kecuali Mazahib Arba’ah (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’I dan Imam Ahmad). Selain dari pada itu, seperti mazhab Syiah Imamiyah dan Syiah Zaidiyah, mereka adalah ahul bid’ah yang tidak boleh berpegang kepada pandangan-pandangan mereka.
    (Risalah fi Ta’akkud Al-Akhdzi bi Al-Madzahib Al-Arba’ah, h.29)

  17. ihsan16/11/2013 at 11:00Reply

    Besok kalau posting artikel, tolong diposting juga sumbernya, jangan sampai terjadi fitnah di kalangan umat, apalagi orang awam seperti saya…..

  18. Uya de Winner27/11/2013 at 11:36Reply

    belajarlah dulu sebelum anda mengatakan sesuatu.jangan berkata di depaan publik seprti ini tanpa dalil dari alquran dan sunah.saya adalah mantan oengikut pemahaman anda……dan saya yakin bahwa yang anda tuduh wahabi ini justru adalah yang insya ALLOH SELAMAAT.SEMOGA ALLOH MEMBERIKAN HIDAYAH BAGI SELURUH UMAT ISLAM UNTUK MENGIKUTI FAHAM AHLUSUNAH WAL JAMAAH YANG SEJATI

  19. Ulil AlBab27/11/2013 at 21:14Reply

    Sebenarnya dalam Islam utamanya dalam Al;Quran dan sunnahnya tidak dikenal nama Islam Garis Keras, yang dikenal dalam surat AlFath ayat 29 seorang yang beriman wajib tegas terhadap sifat-sifat kekafiran yang ada , baik dalam diri sendiri maupun yang datang merayu seorang mukmin, jika dikatakan Islam ada kekerasan,hanyalah oknumnya saja yang mengadakan kekerasan atau orang lain mengistilahkan Islam garis keras, karena Allah tak pernah mengatakan itu, memang garis keras identik dengan radikal, yang memberi nama radikal adalah non muslim dizaman penjajahan, dan hendaknya seorang mukmin tak perlu terpancing dengan pandangan itu, jika kita berjuang karena Allah, sebenarnya tidak ada kekerasan dan keradikalan, karena banyak orang yang diajak menjadi orang benar tetapi kebanyakan mereka tidak mau, maka muncullah dengan istilah Islam garis keras dan kata Islam Radikal. Tak pernah Allah mengajarkan kekerasan dan keradikalan, ” Fabimaa rahmatin minallaahi linta lahum walau kunta fadz dzon golidzol qolbi lan fadh dhuu min haulika ( Ali Imran), Muhammah jika bukan karena rahmat Allah niscara engkau bertindak kasar, maka orang-orang di sekelilingmu akan meninggalkan kamu

  20. qbnsfs04/12/2013 at 16:25Reply

    Buat TIM SARKUB…Semoga Allah memberikan kekuatan untuk terus berjihad memberantas WAHABI di Indonesia…Amiiiiiinnnnnn….
    Maju terus Sarkub……

    Begini nih klo Taqlid Buta…
    Ternyata banyak yg kebakaran Jenggot para wahabrot ngebaca Artikel ini….
    Sadar mas, sadar, tobat……Nabi kita telah memberitahukan kita jauh-jauh hari…
    Udah kesasar..eeehhhh nyalahin TIM SARKUB yg gak bener..sadar bung…

    haree gene masih aje percaya ma ajaran Salafi palsu (WAHABI)….capee deh…

    Jenggot panjang-panjang gak keurus, Brantakan gak rapi…keliatan rebek banget….rapiin donk…heheheheh

  21. pipit26/12/2013 at 11:53Reply

    Sebaiknya masing2 intropeksi diri.ora bener kabeh..!!!!!!!!!!!!

  22. Hidayat01/07/2015 at 15:02Reply

    saya fakir akan ilmu agama….tp klo fatwa seperti begitu masya Allah…Ulama kok seperti itu yaaa………..

  23. Godam L29/03/2016 at 06:36Reply

    Syi'ah laknatullah….

Tinggalkan Balasan