
Paham Wahabi muncul pada pertengah abad 18 di Dir’iyyah, sebuah dusun terpencil di Jazirah Arab. Kata Wahabi ini dambil dari nama pendirinya, Muhammad bin Abdul-Wahhab (1703-1792).
Namun, kendati Ibnu Abdul Wahhab dianggap sebagai Bapak Wahabisme, faktanya Kerajaan Inggris-lah yang membidani kelahirannya dengan gagasan-gagasan Wahabisme, dan merekayasa Muhammad bin Abdul-Wahhab sebagai Imam dan pendiri Wahabisme, untuk tujuan menghacurkan Islam dari dalam, dan meruntuhkan Daulah Utsmaniyyah.
Ketika berada di Basra, Irak, Ibnu Abdul-Wahhab muda jatuh dalam pengaruh dan kendali seorang mata-mata Inggris, Hempher, yang sedang menyamar. Ia salah satu seorang mata-mata yang dikirim London untuk negeri-negeri Muslim di Timur Tengah untuk menggoyang Kekhalifaan Utsmaniyyah dan menciptakan konflik di antara kaum Muslim.
Hempher, dengan berbagai pendekatan mengesankan yang dilakukannya, telah berhasil mencuci otak Ibnu Abdul-Wahhab dengan meyakinkannya bahwa orang-orang Islam mesti dibunuh, karena mereka telah keluar dari prinsip-prinsip Islam yang mendasar. Mereka semua telah melakukan perbuatan-perbuatan bidah dan syirik.
Hempher juga menciptakan mimpi liar dan mengatakan bahwa dia bermimpi Nabi Muhammad SAW mencium kening (di antara kedua mata) Ibnu Abdul-Wahhab, bahwa dia akan jadi orang besar, dan meminta kepadanya untuk menjadi orang yang dapat menyelamatkan Islam dari berbagai bidah dan takhayul.
Akhirnya, setelah kembali ke Najd, Ibnu Abdul-Wahhab mulai berdakwah dengan gagasan liarnya di Uyayna. Karena dakwahnya yang keras itu, akhirnya ia disusir dari tempat kelahirannya. Kemudian dia pergi berdakwah di dekat Dir’iyyah, di mana sahabat karibnya, Hempher dan beberapa mata-mata Inggris lainnya yang ada dalam penyamaran, ikut bergabung dengannya.
Sebetulnya banyak pihak yang menentang ajaran Ibnu Abdul-Wahhab yang keras dan kaku itu, termasuk ayah kandungnya sendiri dan saudaranya, Sulaiman Ibnu Abdul-Wahhab. Namun dengan uang, mata-mata Inggris telah berhasil membujuk Syekh Dir’iyyah, Muhammad Saud, untuk mendukung Ibnu Abdul-Wahhab.
Akhirnya, pada tahun 1744, Saud menggabungkan kekuatan dengan Ibnu Abdul-Wahhab dengan membangun sebuah aliansi politik, agama, dan perkawinan. Dengan aliansi ini, antara keluarga Saud dan Ibnu Abdul-Wahhab, yang hingga saat ini masih eksis, Wahabisme sebagai sebuah “agama” dan gerakan politik telah lahir!
Sebagai hasil aliansi Saudi-Wahabi pada 1774 ini, sebuah kekautan angtan perang kecil dibangun, yang terdiri dari orang-orang Arab Badui, terbentuk melalui mata-mata Inggris yang melengkapi mereka dengan uang dan persenjataan.
Sampai pada waktunya, angkatan perang ini pun berkembang menjadi sebuah ancaman besar yang pada akhirnya melakukan teror di seluruh Jazirah Arab sampai ke Suriah, dan menjadi penyebab munculnya fitnah terburuk di dalam sejarah Islam.
Sebagai contoh, untuk memberantas apa yang mereka sebut sebagai syirik dan bidah, Saudi-Wahabi telah mengejutkan seluruh dunia Islam pada 1801, dengan tindakan brutal menghancurkan makam Sayidina Husein bin Ali di Karbala, Irak. Mereka juga tanpa ampun membantai lebih dari 4.000 orang di Karbala dan merampok lebih dari 4.000 unta yang mereka bawa sebagai harta rampasan.
Sekali lagi, pada 1081, kaum Wahabi dengan kejam membunuh penduduk tak berdosa di sepanjang Jazirah Arab. Mereka menjajah banyak kafilah peziarah dan sebagian besar di kota-kota Hijaz, termasuk Makkah dan Madinah, mereka menyerang dan menodai Masjid Nabawi, membongkar makam Nabi.
Para teroris Saudi-Wahabi ini telah melakukan tindak kejahatan yang menimbulkan kemarahan kaum Muslimin di seluruh dunia, termasuk Kekhalifaah Utsmaniyyah di Istanbul. Sebagai penguasa yang bertanggung jawab atas keamanan Jazirah Arab, Khalifah Mahmud II memerintah sebuah angkatan perang Mesir dikirim ke Jazirah Arab untuk menghukum klan Saudi-Wahabi.
Bagaimanapun, beberapa anggota Dinasti Saudi-Wahabi sudah mengatur untuk melarikan diri; di antara mereka adalah Imam Abdul-Rahman al-Saud dan putranya yang masih remaja, Abdul-Aziz. Dengan cepat keduanya melarikan diri ke Kuwait yang dikontrol Kolonial Inggris.
Ketika di Kuwait, Abdul-Rahman dan putranya, Abdul-Aziz memohon uang, persenjataan dan bantuan kepada Inggris untuk merebut kembali Riyadh. Maka, melalui strategi licin, Kolonial Inggris dengan cepat menghancurkan Kekhalifaan Islam Utsmaniyyah dan sekutunya klan al-Rasyid secara menyeluruh, dan Kolonial Inggris pun memberi sokongan kepada Imam baru Wahabi, Abdul-Aziz.
Pada 1902, akhiranya Abdul-Aziz si Imam Wahabi berhasil merebut Riyadh. Salah satu tindakan biadab Imam baru Wahabi ini adalah menteror penduduknya dengan memaku kepala al-Rasyid pada pintu gerbang kota. Abdul-Aziz dan para pengikut fanatik Wahabi-nya juga membakar hidup-hidup 1.200 orang sampai mati.
Imam Wahabi, Abdul-Aziz, yang dikenal di Barat sebagai Ibnu Saud ini, sangat dicintai oleh majikan Inggrisnya. Banyak pejabat dan utusan Pemerintah Kolonial Inggis di wilayah Teluk Arab sering menemui dan mengunjunginya, dan dengan murah hati mereka mendukungnya dengan uang, senjata, dan para penasihat.
Kini, berangsur-angsur Imam Abdul-Aziz dengan bengis dapat menaklukkan hampir seluruh Jazirah Arab di bawah panji-panji Wahabisme untuk mendirikan Kerajaan Saudi-Wahabi ke-3, yang kini disebut “Kerajaan Saudi Arabia”.
(Oleh : Moh. Achyat Ahmad / Sidogiri)
Alif Hayah29/05/2013 at 22:19
Astaghfirullah, dahsyatnya politik penjajahan. Saat era penjajahan dengan kontak senjata sdh agak tabu, penjajahan ideologi, sosial, ekonomi, budaya, dan bentuk lain yang tampak anggun dan samar sudah dipilih sebagai alat pemusnah yang paling elegan. Tragisnya saudara kita sendiri sudah menjadi korban yang terpedaya, menghancurkan Islam dari dalam. Mereka tidak sadar akan makar para kuffar. Mereka mengira berada di jalan pahala dengan penegakan pemurnian tauhid dan syari’at, mereka tidak sadar sedang mengibarkan panji pengrusakan dan berada di jalan kesesatan, maksiat dan murka Allah. Dan ingatlah, bahwa setan itu licik dan samar. Wal ‘iyadzu billah. Hadanallah wa iyyakum ajma’in
Brigadir30/05/2013 at 08:56
Benar-benar akan terjadi kiamat….!!!, seperti yg disampaikan oleh Junjungan Kita Rosulullah SAW. (Allahummasholli washollim `alaih…)
mari kita bersatu dalam barisan pecinta-pecinta Rosulullah yg lemah lembut.
Syamsul hadi30/05/2013 at 11:13
copas puisi Gus Mus
AKU HARUS BAGAIMANA?
Aku Pergi Tahlil, kau bilang itu amalan Jahil
Aku Baca Sholawat Burdah, kau bilang itu Bid’ah
………..lalu aku harus bagaimana?
Aku bertawasul dengan baik, kau bilang aku Musyrik
Aku ikut majlis dzikir, kau bilang aku kafir
………..lalu aku harus bagaimana?
Aku sholat pakai lafadz niat, kau bilang aku sesat
Aku mengadakan mauled, kau bilang tak ada dalil yang valid
………..lalu aku harus bagaimana?
Aku gemar berziarah, kau bilang aku alap-alap berkah
Aku mengadakan selametan, kau bilang aku pemuja setan
………..lalu aku harus bagaimana?
Aku pergi yasinan, kau bilang itu tak membawa kebaikan
Aku ikut tasawuf sufi, malah kau suruh aku menjauhi
………..lalu aku harus bagaimana?
Yaa sudahlah….aku ikut kalian
Kan kupakai celana cingkrang, agar kau senang
Kan kupanjangkan jenggot, agar dikira berbobot
Kan kuhitamkan jidat, agar dikira ahli ijtihad
Aku kan sering menghujat, biar dikira hebat
Aku kan sering mencela, biar dikira mulia
Yaa sudahlah…Aku pasrah pada Tuhan Yang kusembah….
alamak14/07/2013 at 14:24
BERAGAMA ISLAM ITU DENGAN BERPEDOMAN AL QUR’AN DAN SUNNAH , BUKAN DENGAN PUISI ..
d@lijo14/07/2013 at 19:23
iya semua juga begitu… alquran dan sunah jadi pedoman bukan puisi mas dab
selemah lemah pemahan tentang islam juga tahu itu
makanya dipahami dulu..oarng bilang apa..
aku harus bagaimana ..? to pertanyaan maaf mas dab aku orang awam jika ini dan itu di bidahkan apa dulu juga begitu islam datang di negri ini..apa meraka semua pendahulu kita juga ahli neraka karana pelaku bidah
seberapa habatkah pemahaman islam kita …
aku harus bagaimana…?..ngikutin apa yang antum pahami…
“apakah jika mau ke mekah kudu ngikutin jalan yang kamu tahu..juga padahal banyak jalan menuju mekkah…toh tujuanya sama kita bertemu disana…”maaf pakai kiasan lagi
Dani21/10/2013 at 20:28
Bukan AL QUR’AN DAN SUNNAH, tapi yang mulia Abdul-Wahhab
kelihatan banget komen gk mikir dulu
semar31/05/2013 at 08:32
Hasil copas
Hidayatullah.com—Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Ustadz Syuhada Bahri, ketika mengomentari gencarnya pemberian label Wahabi oleh beberapa pihak. Menurutnya, stigma yang kini ditimpakan kepada aktifis da’wah Islam itu adalah kekeliruan yang fatal.
“Wahabi itu kan dinisbatkan kepada Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab. Mestinya kalau mau disebut ya Muhammadi atau Muhammadiyah, sebab nama Wahab itu nama bapaknya,” terang Syuhada Bahri.
Lebih lanjut, katanya, gerakan Wahabi adalah gerakan mengajak orang untuk kembali kepada Al-Quran dan As- Sunnah. Aneh, kemudian saat ini justru dinisbatkan seolah-olah menjadi gerakan teror.
“Asal tahu saja, ulama-ulama yang ada di Saudi itu, mereka semua mengeluarkan fatwa dan mengharamkan tindakan kekerasan,” tambahnya. “Mereka bilang begitu (Wahabi, red), hanya karena ingin memojokkan saja. Sampai kapan pun orang yang tidak senang kepada Islam akan selalu begitu. Dan, pasti nanti mereka akan kalah,” tegasnya. [ain/www.hidayatullah.com]
Tim Sarkub31/05/2013 at 15:59
Menurut kami itu pembelaan yang basi.
Kebanyakan orang Wahabi mengingkari nama “Wahhabiyyah”, mereka berkata: “Tidak ada yang namanya kelompok Wahhabi”. Mereka bersikap demikian karena mereka tahu sejarah hitam gerakan wahabi; yang penuh dengan darah, teror, dan pembunuhan, lalu untuk mengelabui orang banyak gerakan mereka itu dibungkus dengan nama “Salafi”. Sementara, berikut ini bukti nyata bahwa sebagian mereka mengakui, -bahkan bangga-, menyebut gerakan yang dibawa Muhammad bin Abdul Wahhab ini dengan nama “Wahhabiyyah”. Ini tertulis nyata dalam buku yang mereka terbitkan sendiri; ditulis oleh salah seorang pemuka mereka di wilayah Qatar, bernama: “Ahmad bin Hajar Al Buthami Al bin Ali”, judul bukunya: “as Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab ‘Aqidatuh as Salafiyyah Wa Da’watuh al Islamiyyah”. Bahkan buku ini diedit dan sebarluaskan oleh pemuka Wahabi lainnya, yaitu “Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz”.
silahkan anda baca selengkapnya disini: http://syaikhbinbaz.wordpress.com/2012/05/30/bin-baz-bangga-dengan-nama-wahabi/
Kang Adie06/06/2013 at 22:18
syafiiyah aja yg di nisbatkan pada kakeknya imam syaafiie (muhammad bin idris bin syaafiie) biasa aja tuh hehehe…. kenapa harus takut dinisbatkan sama abdul wahab?
semar31/05/2013 at 09:08
http://www.merdeka.com/khas/wahabi-benci-nabi-aliansi-wahabi-dan-saudi-1.html
Tim Sarkub31/05/2013 at 15:57
terimakasih atas link-nya. sangat mencerahkan
alamak14/07/2013 at 14:20
WAH GAWAT !! GAK BISA BEDAKAN MANA LINK PEMBODOHAN DENGAN LINK PENCERAHAN ..
d@lijo14/07/2013 at 19:33
jika nait antum lurus ya pake jalan lurus mas dab…sidiq ..amanah.. fathonah tablig jangan di tinggalkan…
sampaikan kebenaran walupun pahit iya…jika tahu pahit ya jangan jadii semakin pahit…
ato apalah itu namanya sampaikan walau satu ayat…iya pake jalan lurus jangan asal asalan menyampaikan hasilnya peduli amat…jangan jadi fitnah mas dab
cinta sunnah02/06/2013 at 13:06
sebenarnya siapa sih yang sekarang mendapat dana bantuan dr luar untuk kegiatan2 yang terus menyebarkan isu wahabi???
cah ndesso05/06/2013 at 23:45
Aku jadi harus bagaimana pak ustadz?
Sebaiknya ikut takhayul & bid’ah atau ikut sunnah yg shohih?
Salahkah bila mencukupkan diri untuk mengambil amalan yg ada dasar shohih nya dari sahabat maupun dari nabi?
Memanjangkan jenggot, berpakaian di atas mata kaki itu salah ya pak ustadz? saya dengar juga membuat kijing (membangun) kubur itu tidak diperintah nabi? Kalau amalan sesuai sunnah itu tidak baik yg baik itu yg bgm pak? Syi’ah kah? Sufi kah? Atau ahmadiyah? Mohon pencerahan ustadz, maaf bila terlalu panjang
senyum10/06/2013 at 09:06
Cah ndeso sebaiknya anda banyak tersenyum aja melihat orang2 doyan tahayul & Bid’ah dan khurafat
Kita dan orang tua kita terdahulu juga begitu kan dulu ? jadi senyum2 aja walaupun malu hati melihat tingkah kita dulu
Untuk sekarang ya banyak2 bersyukur krn bny sahabat yang mengingatkan kita untuk merasa cukup dengan apa yang ada dalam Al Quran dan Hadist (karena itu pun sudah sangat banyak yang perlu kita gali lebih dalam lagi bersama ahli ilmu dari guru2 salaf kita)
Totok Nur Arifianto23/11/2013 at 03:33
maaf ambil ceritanya dari mana ? kok ndak ada daftar pustakanya ?
Tim Sarkub23/11/2013 at 18:33
Kan kami sudah menuliskannya paling bawah, lihat:
(Oleh : Moh. Achyat Ahmad / Sidogiri)
Jimi Roy24/11/2013 at 00:43
nggak uah kena pusing dengan 3 tanduk setan, orang kok dalam diri kita saja tanduk setannya lebih dari tiga (ngebadeg) yang paling banyak kita kena tanduk syetan :
dengan tulisan diatas kita :
1. terkena propokasi ikut dalam keburukan ( ta`aawanuu `alal `itsmi wal`udwan )S.4:3
2. dengan kelakuan pendapat Wahabi kita ikut pengaruh jahat (ikut saling menghujat)
3. Hilangnya persudaraan sesama manusia (makhluq Allah) kontaminasi Iman
4. Hilang Allahnya dari dada kita ( dalam hati kita tidak boleh buruk sangka) AlHujurat 11-12
5. Keikhlasan hidup seorang beriman akan hilang, sebab sudah mau tahu ibadah orang lain, dia sedang berdakwah , eh kita membencinya, paahal diterima atau tidak urusan kita sendiri, hilanglah positifnya
6. hilangnya petunjuk Allah, sebab seharusnya dengan cerita diatas banyak sekali pelajaran yang sangat berharga buat seorang Muslim yang beriman, wawasan kita bertambah, Ilmu kita bertambah, jikaaa wahabi demikian, sekarang bagaimana hubungan kita kepada Allah, dan hubungan kita sesama manusia, padahal kita ambil yang positifnya bukan yang negatifnya, tetapi kebanyakan yang diambil negatifnya yang pada ujungnya pada sakit hati dah, rugi sekali sesama mukmin demikian.
Ingat seseorang yang beriman tangguh, tidak terkontaminasi keyaqinannya kepada Allah, dalam situasi apapun, seluruh aspek dimasukkannya Iman, jaci selalu penuh kebaikkan, biar aja, mau wahabi kek, mau Ibnu taimiyah kek, mau 4 mazhab kek , mau apa nkek, hanyalah tinggal menghargai saja kok sulit amat, padahal akn dapat nilai kebaikkan dari Allah, kita iyakan saja soal ibadah kan sudah masing-masing porsinya, dihadapan Allah kan cuma taqwanya yang dinilai, dan diterima bukan kehebatan, popularitas atau bukan salafinya, justrub yang berdosa karena tanggapan emosinya……..fikirkan yang berjiwa Ulil Albaab
Zulkarnain El-Muhammady As-Salafy10/12/2013 at 03:40
http://koepas.org/index.php/datfak/441-dusta-aswaja-syi-ah-tentang-foto-syaikh-muhammad-bin-abdul-wahhab-rahimahullah
Syifa Syamsudin12/12/2013 at 13:36
heibaaat,,,, sarkub hebat, hebat dalam kecerobohan, kedunguan, kejahilan dan kesombongannya. membuat awam menjadi kebingungan.
Syifa Syamsudin12/12/2013 at 13:40
semoga tim sarkub membaca Al fatihahnya dihayati, sehingga didengar Allah swt.
Asep Bustanil30/12/2013 at 02:57
Mohon untuk setiap berita dapat dicantumkan sumbernya!!! apalagi masalah sejarah!!! bertaubatlah selama ruh blm ditenggorokan… jangan menulis apa yg tidak kalian ketahui kebenarannya!! sebelum kalian menyesal kelak di hari akhir,, saat semua hal ditanya Allah untuk kita pertanggungjawabkan!!! wallahul musta'an..
Anwar13/02/2015 at 12:47
Ini medi penyembah kubur syiah, yang di adopsi aswaja
Lukman Abdallah22/04/2015 at 10:58
dikit2 syiah dikit2 syiah…, itu lihat faktanya sekarang Saudi mesra dengan orang orang kafir. Diem aja ketika untuk masalah palestina, dan sekarang malah nyerang yaman. itu karena cinta dunia dan takut mati. Kasian banget anda, buta bgt sama si Saud
Anwar22/04/2015 at 13:49
SURAT CINTA BUAT ASWAJA
https://aslibumiayu.wordpress.com/2014/03/11/bagi-yang-membenci-saudi-bacalah-surat-cinta-ini/
Al Fasanatym14/04/2016 at 13:19
mangnya salah ya kalau mereka menghancurkan makam husein di iran dan membnuh 40 rb syi. ah…..
ngk ada salahnya bagiku.