Tahlilan adalah sebuah tradisi ritual yang komponen bacaannya terdiri dari beberapa ayat al-Qur’an, tahlil, tasbih, tahmid, sholawat, dan lain-lain. Bacaan tersebut dihadiahkan kepada orang-orang yang telah wafat. Hal tersebut terkadang dilakukan secara bersama-sama (berjama’ah). Hal inilah yang membuat kita berseberangan dengan paradigma kaum salafi wahabi yang menyatakan bahwa amaliah semacam ini dikatakan bid’ah sesat dan pelakunya masuk neraka. Bahkan kami temui sebuah artikel dari wahabi yang mengatakan sesatnya dzikir berjama’ah ala Ust. Arifin Ilham. Tudingan yang semacam ini tentunya tidak tepat, karena tradisi tahlilan dan dzikir berjama’ah yang berkembang di nusantara ini memiliki landasan-landasan dalil dari al-Quran dan Sunnah.
Pengikut Wahabi sepertinya tidak tahu (atau mungkin lupa) mengenai fatwa Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama yang menjadi rujukan utama kaum salafi wahabi) yang menganggap dzikir berjama’ah dan tahlilan termasuk amal ibadah yang paling utama dan sangat besar pahalanya!.
Dalam hal ini Ibnu Taimiyah berkata :
وَسُئِلَ عن رجل ينكر على أهل الذكر يقول لهم: هذا الذكر بدعة وجهركم فى الذكر بدعة، وهم يفتتحون بالقرآن ويختتمون، ثم يدعون للمسلمين الأحياء والأموات، ويجمعون التسبيح والتحميد والتهليل والتكبير والحوقلة، ويصلون على النبى صلى الله عليه وسلم، والمنكر يعمل السماع مرات بالتصفيق، ويبطل الذكر فى وقت عمل السماع؟
فأجاب:
الاجتماع لذكر الله، واستماع كتابه، والدعاء عمل صالح وهو من أفضل القربات والعبادات فى الأوقات. ففى الصحيح عن/ النبى صلى الله عليه وسلم أنه قال: (إن للَّه ملائكة سياحين فى الأرض، فإذا مروا بقوم يذكرون الله، تنادوا هلموا إلى حاجتكم) وذكر الحديث، وفيه (وجدناهم يسبحونك ويحمدونك). لكن ينبغى أن يكون هذا أحياناً فى بعض الأوقات، والأمكنة، فلا يجعل سنة راتبة يحافظ عليها إلا ما سن رسول الله صلى الله عليه وسلم المداومة عليه فى الجماعات: من الصلوات الخمس فى الجماعات، ومن الجمعات، والأعياد، ونحو ذلك.
وأما محافظة الإنسان على أوراد له من الصلاة، أو القراءة، أو الذكر، أو الدعاء، طرفى النهار وزلفاً من الليل، وغير ذلك، فهذا سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم والصالحين من عباد الله قديما وحديثاً، فما سن عمله على وجه الاجتماع كالمكتوبات، فعل كذلك. وما سن المداومة عليه على وجه الانفراد من الأوراد، عمل كذلك، كما كان الصحابة ـ رضى الله عنهم ـ يجتمعون أحياناً، يأمرون أحدهم يقرأ، والباقون يستمعون. وكان عمر بن الخطاب يقول: يا أبا موسى ذكرنا ربنا، فيقرأ وهم يستمعون، وكان من الصحابة من يقول: اجلسوا بنا نؤمن ساعة، وصلى النبى صلى الله عليه وسلم بأصحابه التطوع فى جماعة مرات، وخرج على الصحابة من أهل الصفة، وفيهم قارئ يقرأ، فجلس معهم يستمع.
/وما يحصل عند السماع والذكر المشروع من وجل القلب، ودمع العين، واقشعرار الجسوم، فهذا أفضل الأحوال التى نطق بها الكتاب والسنة.
وأما الاضطراب الشديد، والغشى والموت والصيحات، فهذا إن كان صاحبه مغلوبا عليه، لم يُلَم عليه، كما قد كان يكون فى التابعين ومن بعدهم. فإن منشأه قوة الوارد على القلب مع ضعف القلب. والقوة، والتمكن أفضل، كما هو حال النبى صلى الله عليه وسلم والصحابة، وأما السكون، قسوة وجفاء، فهذا مذموم لا خير فيه.
وأما ما ذكر من السماع، فالمشروع الذى تصلح به القلوب، ويكون وسيلتها إلى ربها بصلة ما بينه وبينها، هو سماع كتاب الله الذى هو سماع خيار هذه الأمة، لاسيما وقد قال صلى الله عليه وسلم: (ليس منا من لم يتغن بالقرآن) وقال: (زَيِّنوا القرآن بأصواتكم) وهو السماع الممدوح فى الكتاب والسنة. لكن لما نسى بعض الأمة حظاً من هذا السماع الذى ذكروا به، ألقى بينهم العداوة والبغضاء، فأحدث قوم سماع القصائد والتصفيق والغناء مضاهاة لما ذمه الله من المكاء والتصدية، والمشابهة لما ابتدعه النصارى. وقابلهم قوم قست قلوبهم عن ذكر الله، وما نزل من الحق، وقست قلوبهم فهى كالحجارة أو أشد قسوة مضاهاة لما عابه الله على اليهود. والدين الوسط هو ما عليه خيار هذه الأمة قديماً وحديثاً. والله أعلم.
Ibnu Taimiyah ditanya tentang seorang laki-laki yang mengingkari ahli dzikir, dimana ia memprotes ahli dzikir (berjama’ah) “Ini dzikir bid’ah dan menyaringkan suara didalam dzikir kalian juga bid’ah”. Mereka (ahli dzikir) memulai dan menutup dzikirnya dengan membaca al-Qur’an, kemudian mereka berdo’a untuk kaum muslimin yang hidup maupun yang sudah wafat, mereka mengumpulkan antara bacaan tasybih, tahmid, tahlil, takbir, hawqalah (Laa Hawla wa Laa Quwwata Ilaa Billah), mereka juga bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jawab: Berkumpul untuk dzikir kepada Allah, mendengarkan Kitabullah dan do’a merupakan amal shalih, dan itu termasuk dari paling utamanya qurubat (amal mendekatkan diri kepada Allah) dan paling utamanya ibadah-ibadah pada setiap waktu, didalam hadits Shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda : “Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang selalu bepergian di bumi, ketika mereka melewati sebuah kaum (perkumpulan) yang berdzikir kepada Allah, mereka (para malaikat) berseru : “Silahkan sampaikan hajat kalian”. Dan disebutkan di dalam hadits tersebut, terdapat redaksi “Dan kami menemukan mereka bertasbih kepada-Mu dan bertahmid memuji-Mu”, akan tetapi selayaknya hal ini di hidupkan kapan saja dan dimana saja, tidak dijadikan sebagai sunnah ratibah yang dirutinkan kecuali apa yang disunnahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berketerusan dalam jama’ah seperti shalat 5 waktu (dilakukan) dalam jama’ah, hari raya dan semisalnya. Adapun umat Islam memelihara rutinitas wirid-wirid baginya seperti shalawat atau membaca al-Qur’an, atau mengingat Allah atau do’a pada seluruh siang dan sebagian malam atau pada waktu lainnya, maka hal ini merupakan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang-orang shalih dari hamba-hamba Allah sebelumnya dan sekarang. (Majmu’ al-Fatawa [22/520-521])
Khusus mengenai menghadiahkan pahala kepada mayit, Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa barangsiapa mengingkari sampainya amalan orang hidup pada orang yang meninggal maka ia termasuk ahli bid’ah. Dalam Majmu’ fatawa jilid 24 halaman 306 ia menyatakan, “Para imam telah sepakat bahwa mayit bisa mendapat manfaat dari hadiah orang lain. Ini termasuk hal yang pasti diketahui dalam agama Islam, dan telah ditunjukkan dengan dalil kitab, sunnah, dan ijma’ (konsensus) ulama’. Barang siapa menentang hal tersebut, maka dia termasuk ahli bid’ah”.
Dengan demikian apakah kaum Salafi Wahabi berani mengatakan bahwa Ibnu Taimiyah yang menganjurkan tahlilan dan dzikir berjama’ah termasuk ahli bid’ah dan masuk neraka? ^_^
ackie26/06/2012 at 16:00
Mantap..terimaksih pencerahnnya
yoga18/08/2012 at 13:00
wah kayaknya sepenggal-sepenggal nih kalo menjelaskan tentang ibnu tamiyahnya…
Abdul20/08/2012 at 00:58
maklum lah gajah dipelupuk mata tdk kelihaan,, semut diseberang lautan kelihatan,, bahkan dicari cari..
Yudi19/09/2013 at 09:41
sudah di pakemkan bahwa akan ada 71-72 aliran/faham di akhir jaman. dan bisa di lihat seperti sekarang dengan segala alasan yang bahkan bertentangan dengan rujukkannya sendiri. Bersyukurlah kita masih di jalan yang lurus dan semoga Alloh swt selalu membimbing/memberi petunjuk ke jalan yang lurus / benar.. Amiin..
Abdi Mahdi22/02/2014 at 02:30
apanya yg disensor pak? tlg tunjukkan dengan jelas! jangan apriori jika ingin selamat sebagai pencari dan pembela kebenaran… karena kebenaran akan menghinakan orang yang memusuhinya!
Yunus22/02/2014 at 10:17
iya betul (y)
Bobrok Penyembahkolor27/02/2014 at 16:22
shahih atau dhaif?
غَنِيْمَةُ مـَجْلِسِ الذّكْرِ الـْجَنَّةِ
Artinya : Keuntungan majelis dzikir itu adalah surga.
Albani si agen yahudi menyatakan hadits ini dhaif dalam “Dha’if Al-Jami’ 3919″. Namun di Silsilah Ash-Shahihah (3335) dia menyatakan waktu itu tidak melihat jalur di kitab Mu’jam Al-Kabir volume 13 karya Imam Thabarani rah yang jalurnya otentik. Albani kemudian menyatakan hadits ini "SHAHIH"
Hassan Al-`Aqqad, salah seorang ulama WTS (WAHABI TANDUK SYAITHON) dalam kitabnya Halaqat Mamnu`ah, halaman 25, menyatakan, “Kafir orang yang membaca shalawat untuk Nabi sebanyak 1.000 kali atau mengucapkan La ilaha illallah sebanyak 1.000 kali.”
Na'udzubillah!
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرً . وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا
Hai, sekalian orang mu’min, ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah memuji Allah pagi dan petang ( QS:Al-Ahzab 41- 42)
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Apabila kamu telah selesai mengerjakan sembahyang, maka ingatlah Allah diwaktu berdiri dan diwaktu berbaring ( QS:An-Nisa 103)
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Orang Mukmin akan tenteram hatinya ketika mengingat Allah, Ingatlah Allah, karena dengan mengingat Allah hati akan menjadi tentram ( QS:Ar-Ra’d 28)
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Barang siapa yang tidak mau mengingat Aku dia akan mendapatkan kehidupan yang sulit dan diakhirat akan dikumpulkan bersama orang-orang yang buta (QS : Taha 124)
وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Dan bagi pria dan wanita yang banyak berzikir kepada Allah disediakan ampunan dan pahala yang besar oleh Allah ( QS: Al-Ahzab 35)
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ
Maka ingatlah kepadaKu supaya Aku ingat pula kepadamu dan bersyukurlah kamu dan janganlah kamu menjadi orang kafir (QS:Al-Baqarah 152)
يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya” (QS: Al-Ahzab ayat 33)
Bobrok Penyembahkolor27/02/2014 at 16:22
وعن أبي موسى رضى الله عنه قال قال النبي صلى الله عليه وسلم : مثل الذي يذكر ربه والذي لايذكر مثل الحي والميت رواه البخاري
Dari Aby Musa RA berkata ia, bersabda Rasulullah SAW;Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berzikir seperti perbedaan orang yang mati dan orang yang hidup.
وعن أبي سعيد الخدري رضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم سئل أي العبد أفضل درجة عند الله يوم القيامة قال الذاكرون الله كثيرا قال قلت يا رسول الله ومن الغازي في سبيل الله قال لو ضرب بسيفه الكفار والمشركين حتى ينكسر ويختصب دما لكان الذاكرون الله أفضل درجة رواه الترميذي
Dari Aby Sa’id Al-Khudry RA Bahwa Rasulullah SAW ditanya; Hamba yang mana juakah yang terafdhal derajatnya disisi Allah pada hari kiamat nanti ?.
Jawab Rasulullah; Yaitu orang-orang yang banyak berzikir kepada Allah. Berkata Aby Said Al-Khudry, katanya; Ya Rasulullah bagaimana dengan perang membela agama Allah ?. Jawab Rasulullah: Jikalau dibunuh orang-orang kafir dan orang-orang yang musyrikin itu dengan pedangnya hingga mereka kalah dan tumpahlah darah mereka niscaya orang-orang yang berzikir itu lebih afdhal derajatnya (dari mereka).
وعن أبي ذر رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما من عبد قال لااله الا الله ثم مات على ذلك إلا دخل الجنة قال أبو ذر قلت وان زنى وان سرق قال وان زنى وان سرق …الخ..رواه البخاري واحمد
Dari Abu Zar RA, bersabda Rasulullah SAW : Tidak dari seorang hamba yang mengata LA ILAHA ILLALLAH kemudian ia mati atas yang demikian itu maka ia masuk syurga. Kata Abu Zar, sekalipun berzina dan sekalipun mencuri ?. Jawab Nabi: Sekalipun berzina dan sekalipun mencuri…
وعن زيد بن أرقم رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قال لااله الا الله مخلصا دخل الجنه . قيل وما اخلاصها قال أن تحجزه عن محارم الله رواه الطبراني وابو نعيم
Dari Zaid bin Arqam RA berkata ia;Bersabda Rasulllah SAW; Barang siapa yang mengucap LA ILAHA ILLALLAH dalam keadaan ikhlas ia masuk syurga. (Kemudian) ada yang mengata, bagaimana (rupa) keikhlasan itu ?. Jawab Rasulullah: Mencegah (keikhlasan itu) dari yang haram.
عن جا بر ابن عبد الله رضى الله عنه : سمعت رسوالله صلى الله علىه وسلم ىقول : افضل الذ كر لا اله الله ه
dari jabir bin abdullah berkata: saya mendengar Rasulullah Bersabda: zikir yang baik adalah kalimat "Lailahaillallah"(HR.Imam Tirmdzi juzu'XIII halaman 274.
nah, maka baik sekali dan dianjurkan oleh agama agar setiap orang islam mempebanyak dzikir khususnya Lailahaillallah
baik adalah kalimat "Lailahaillallah"(HR.Imam Tirmdzi juzu'XIII halaman 274.)
لا تقوم السا عة حتى لا يبقى على وجه الارض من ىقول : الله الله
"tiada akan datang hari kiamat kecuali kalau tidak ada lagi yang membaca Allah, Allah "(hadist Riwayat Imam Muslim, Lihat Sahih muslim 1 Hal 73 Tanwirul Qidub Pagina 511)
Nyata dalam hadist ini membaca zikir kepada Allah, adalah ibadah yang sangat penting, sehingga kiamat tidak akan datang selama masih ada orang yang membaca Allah Allah. nampak juga dalam hadis ini bahwa zikir bukan bartpidato atau bartabligh, tetapi membaca Allah,Allah
ماجلس قوم مجلسا يذكورونالله عزوجل فيه فيقومون حتى يقوللهم : قوموا قد غفرالله لكم وبدلت سيئا تكم حسنات : روه طبرني عن سهل بن ااحنظلية رضالله عنهز
Artinya "tidaklah duduk suatu kaum pada suatu majelis, dimana mereka berzikir kepada Allah 'Azza Wajalla di tempat itu, lalu setelah selesai mereka berdiri, melainkan dikatakan oleh (malaikat) kepada mereka : berdirilah kalian, sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian dan keburukan-keburukan kalian pun telah diganti dengan dengan berbagai kebaikan (H.R.imam Thabrani Sahl bin Hanzhaliyyah r.a)
dengan hadist diatas dapat dipahami dosa-dosa dan perbuatan buruk orang yang berzikir dimajelis zikir, diampuni oleh Allah dan diganti dengan berbagai kebaikan. maksudnya, nafs (jiwa) mereka akan bersih. pikiran-pikiran mereka yang kotor dan amal-amaliah mereka yang negatif menjadi amaliah yang positif. Ringkasnya mereka akan memperoleh pencerahan jiwa setiap kali mereka selesai berzikir di majelis zikir.
لايقعدو قوم يذكرونالله عزوجل الا خفتم الملائكة وغشيتهم الرحمة ونزلت عليهم السكينة وذكرهم الله فيمن عنده
روه مسلم والترمذي وابن ما جه عن ابى هريرة رضيالله عنه
Artinya :" tidaklah duduk suatu kaum (menyebut) nama Allah A'zza wajalla melainkan dinaungilah mereka oleh para malaikat , dipenuhi mereka oleh rahmat Allah dan diberikan ketenangan kepada mereka, juga Allah menyebut-nyebut nama mereka dihadapan malaikat yang ada disisinya (H.R. Imam Muslim, imam tirmdzi, dan Imam Ibnu Majahdari abu hurairah r.a).
يقو ل الله عز وجل يوم القيمة : سيعلم اهل الجمع من اهل الكرم فقيل ومن اهل الكرم يرسولالله , قا اهل الذكر . روه احمد و ابن حبان
artinya : "Allah Azza Wajalla akan berfirman pada hari kiamat, "semua golongan akan tahu siapakah yang paling mulia", Rasullullah Saw ditanya : "Siapakah golongan yang paling mulia itu, ya Rasulullah, Beliau menjawa."Golongan Majeli-Majelis zikir" . (H.R.Imam ahmad dan imam Ibnu hibban).
Pujian dan doa Rasulullah Kepada sahabatnya yang bernama,"Abdullah bin Rawahah" Karena ia mencintai Majelis Zikir. Rasulullah bersabda:
يرحم الله ابن روحة انه يحب المجا لس التى تتبا ها بها الملئكة : روه احمد
artinya : "Semoga Allah menyayangi ibu Rawahah, karena ia mencintai majelis zikir, yang mana para malaikat bermegah-megahan dengan dengan majelis zikir itu (H.R. Imam Ahmad)
يا رسوالله ما غنيمة مجا لس الذكر , قال غنيمة مجالس الذكر الجنة : روه احمد با سند حسن
Artinya:"Ya, Rasulullah, Apakah ganjaran (balasan) dari majelis zikir ?"Beliaupun menjawab, "Ganjaran (balasan) majelis zikir adalah syurga." (H.R. imam ahmad dengan sanad hasan)
Abdi Mahdi27/02/2014 at 16:31
=> Zulkarnaen ElMadury: yang disensor mana? jangan cuma ketawa terbahak bisanya anda…..!
Dha'remma bha'na Chong?
Lutfi Sang Mentari Senja28/02/2014 at 23:38
sang pembuat status pnbar fitnah sudah sirna,,kbiasaan lamax
Izi Grafis14/03/2014 at 07:21
agama syiah bisanya pemutarbalikan fakta maling teriak maling
Teddy Indra18/03/2014 at 02:02
biarin mas Izi Namanya juga taqiyah, mereka inginkan perang, kami inginkan syahid, tukang kafirkan sahabat kulafurosyidin, jelas kafir. mereka bukah ahlul bait, tapi ahli bit'ah
Hamdi Keraton27/05/2014 at 02:58
tp skrng banyak orng muhammadiyah tahlil!