Face to Face, Sarkub vs Salafi

Sarkub Share:
Share
Sangat disayangkan ternyata ustadz Wahabi Salafi  itu tidak bisa baca kitab kuning atau kitab gundul (kitab bahasa arab tanpa harakat tanda baca, red). Dia mengajarkan ilmu agama kepada kelompoknya hanya asal-asalan cuma berbekal buku-buku agama dan terjemahan Al-Qur’an – Hadits saja. Capek deeeech…!
Hal tersebut terungkap dalam sebuah pertemuan antara Petinggi Sarkub: KH. Thobary Syadzily M.Kub dengan Ustad Wahabi Salafi di rumah kediaman salah seorang anggota kelompoknya.
Ustadz Wahabi Salafi dan kelompoknya tidak mengakui dan menolak tuduhan jika mereka dikatakan telah memvonis bid’ah dan musyrik terhadap amaliah masyarakat di sekitar kediamannya.

Kemudian, ustadz Wahabi Salafi itu minta tolong kepada beliau, selaku Komandan Densus 99 Sarkub tersebut, agar dia dilindungi dari kemarahan dan ancaman masyarakat sekitar yang merasa disakiti olehnya atas tuduhan bid’ah dan musyrik tersebut. Sungguh aneh, “Kok kenapa harus minta tolong kepada saya? Bukankah itu perbuatan musyrik?”, ujar KH. Thobary Syadzily M.Kub (harusnya minta tolong hanya kepada Allah SWT semata, red)
Ketika berhadapan dengan  Guru Besar Universitas Menyan Indonesia tersebut, mereka pada kelimpungan mati kutu dan tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa diam seribu bahasa, tidak ada komentar, bantahan maupun sanggahan, ketika KH. Thobary Syadzily M.Kub berikan argumen:  “bahwa setiap amalan yang dilakukan ulama ada dalil-dalilnya dan saya punya bukti-buktinya berupa kitab-kitab karangan ulama-ulama klasik / ulama-ulama salaf “. (bukan ulama salafi abal-abal alias ulama wahabi lhooo).
Semoga Ustadz Romdhon dan para pengikutnya mau belajar memperdalam ilmu agama secara benar sesuai dengan ajaran para ulama salafus sholeh. Amiiiien.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

20 Responses

  1. toto01/04/2013 at 07:17Reply

    mungkin ada ustadz yang tidak bisa baca kitab kuning sebagaimana pasti jg ada “kiai” berlebel NU yg jg tdk bisa baca kitab kuning kalo nggak percaya dtg kerumahku tak tunjukan???kalo buat artikel yang berimbang dong isinya???orang yg tdk bsa baca kitab kuning trus dikira sesat gt,???

  2. PencariIlmu02/04/2013 at 08:55Reply

    Yang dibahas hanya membuat perbedaan semakin kuat, yg membuat umat Islam tidak bersatu, kembali pada Alqur’an dan Assunah yang sdh banyak tersebar dan sudah banyak yang insyaallah lurus sesuai tuntunan Al qur’an dan Assunah (ada terjemahan sehingga dpt dipahami)mudah sekali agama ini, tinggal mencari cara/metode bagaimana yang sudah ada tsb dapat dioyak dikejar sekuat tenaga u/ mau mempelajarinya dan merenung apa yg Allah ciptakan u/ umatnya,dan pengamalan, Islam = amalan AlQuran dan assunah sesuai tuntunan !
    Islam = Ngaji Alqur’an dan Assunah, yang tidak ngaji itu jelas sekali bukan Islam.Dengan Ngaji bisa mengamalkan Islam,gak jarang ngaji kok amalkan Islam dari mana dapat petunjuknya ? dari katanya-katanya……?

  3. Mas Derajad02/04/2013 at 12:56Reply

    Bismillahirrahmanirrahim

    @Toto :

    Tolong saudara baca lagi artikelnya “Siapa yang mengira sesat kepada masyarakat sekitar di artikel itu ?” dan “Bukankah itu buah dari sikap Ustadz Romdhon dan pengikutnya yang menyalahkan amaliah umat islam sekitar ?” Jadi jangan dibalik dengan opini saudara sendiri yang salah.

    @Pencari Ilmu :

    Saran atau himbauan saudara bagus sekali, Kembali ke Qur’an dan Sunnah. Sangat mulia.

    Tapi mampukah orang awam melakukannya ? Ulama, Masayikh, Habaib, dan para alim dalam agama kita Islam adalah yang berhak dan berkewajiban menjelaskan kepada umat tentang Qur’an dan hadits. Jika kita yang awam Ilmu Nahwu, Sharaf, Balaghah, Ma’ani dan lain sebagainya disuruh kembali atau langsung mengambil hukum/syariat dari Qur’an dan Hadits jadinya malah salah dan tersesat. Dan jika sudah tersesat akan bisa menyesatkan orang lain.

    Contoh tentang haramnya anjing, jika dicari nashnya di Qur’an tidak ada itu disebutkan anjing haram. Maka jadinya akan seperti perkumpulan suatu Majelis Qur’an di Solo nantinya yaitu dengan menghalalkan anjing. Masih banyak lagi yang kita awam tidak mengerti, karena tanyalah/ta’limlah/belajarlah kepada ulama. Jangan main kembali ke Qur’an dan Sunnah dengan nafsunya sendiri.

    Kebenaran hakiki hanya milik Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  4. bagus bageur21/04/2013 at 00:21Reply

    padahal yang ngomong kembali kapada alqur’an n sunnah belum tentu konsekwen dengan ucapannya dan ane yakin si pengomong tadi kelas awam

  5. Jancuk06/05/2013 at 14:31Reply

    Hahha….Lucu jadi ga bisa baca kuning bukan Islam, coba sekarang jelasin ke gw apa nabi muhammad SAW. baca kitab kuning, apa muslim2 di luar Indonesia baca kitab kuning haha… dasar sarkub goblok. Liat tuh di youtube emang orang eropa, amerika, jepang masuk Islam gara2 kitab kuning dasar goblok. Maka baca hadis nabi yang tentang 2 hal yang tidak membuat umat Islam sesat yaitu kembali ke Al-Qur’an dan Al-Hadith. makanya ngaji yang bener jangan cuma ikut-ikutan dasar goblok.

    • Zaky27/05/2013 at 02:42Reply

      kembali al-Quran dan Hadist, emang nerjemahinnya pake apa ya?

  6. sulaiman07/05/2013 at 01:17Reply

    Apakah semua umat islam haurs paham dengan kitab kuning…
    sebenarnya kitab kuning apakah memang rujukan umat islam untuk beribadah…..
    Bukankah Qur’anlah sumber utama umat islam yang di pertegas oleh sunnah….

    jadi ngapain buat postingan yang seperti itu

    • Alif Hayah17/05/2013 at 19:46Reply

      Lha, ga’ nyambung lagi

  7. ita07/05/2013 at 22:36Reply

    hanya org kurang pandai yg memakai nama yg buruk sprti anda,,,namax saja sdh buruk,,,memang hal itu tdk dpt dipastikan,,tp itu sdh mnjdi indikasi keburukan tabiat anda,,termasuk dlm mempelajari agama islam

    saya merasa blm sebagus ulama’2 itu,
    tp dlm pandangan saya kl bs bc kitab kuning berarti bs baca tulis alquran dan hadist,,,utk bisa memahami al-qur’an dan hadist maka hrs bisa baca tulis al-quran,,kl baca tulis saja sdh tdk menguasai maka tdk berhak menuduh2 dan menghukumi sesuatu dan lbh tdk berhak lg utk diikuti olh org lain,,,
    itu baru baca tulis lho,,,,blm ke tahap pemikiran,pemahaman dst..wallaahu a’lam

  8. Roni09/05/2013 at 16:40Reply

    @Jan…
    kembali ke Al-Qur’an dan Al-Hadith itu jelas tapi kalimat ini harus ada penjelasannya maka yang tepat adalah “kembali ke Al-Qur’an dan Al-Hadith melalui ulama” merekalah yang memiliki kemampuan ilmu untuk mengupas dan menjelaskan ayat2 Qur’an Dan Hadits Rasulullah… Al_Qur’an dan Hadits datang dengan bahasa Arab maka belajarlah kepada orang2 yang memang tahu ttg ilmu tsb. jika kita belajar dengan kitab2 ulama terdahulu semisal imam syafi’i, imam maliki, imam ahmad, imam Nawawi, imam Al-Ghazali dll mereka itulah yang lebih tahu dan mengerti tentang Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah, jika kita mengikuti penjelasan2 ulama di atas apakah kita tidak kembali ke Al-Qur’an dan Hadits? justru jika kita mengikuti mereka maka kita telah mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, karena mereka lah yang lebih tahu dan mengerti dari pada kita.
    jika kita mengabaikan penjelasan2 ulama dalam kitab2nya, pertanyaannya, apakah kita lebih berilmu, lebih mengatahui dan mengerti maksud Firman Allah dan Sabda NabiNya (hanya dg membaca terjemahan) dari pada ulama2 di atas??? maka jika kita tidak mengerti tanyalah kepada ulama karena sabda nabi “ulama adalah penerus para Nabi”

  9. udin11/05/2013 at 09:00Reply

    kitab kuning itu kitab golkar…ya bingung jadinya….HIDUP GOLKAR

  10. noobie13/05/2013 at 15:55Reply

    sayang sekali banyak orang islam yang meremehkan kitab kuning padahal kitab kuning adalah karya para ulama berisi penjelasan tentang suatu masalah dengan berdalil pada ayat quran dan hadist beserta penjelasannya kalau kita kategorikan sama dengan karya ilmiah sekarang ini, seperti disertasi atau thesis. yang jelas para ulama adalah ahli di bidang ini.

    saya sangat prihatin dengan kaum muslim yang melecehkan kitab kuning seakan akan karya ilmiah para ulama tsb tidak ada harganya sama sekali. sehingga kadang kadang saya merasa sedih.

    padahal kalau orang awam langsung menerjemahkan quran hadits dengan tanpa ilmu ibarat anak sd disuruh menguraikan permasalahan kalkulus yang untuk memecahkannya udah harus melewati level smp sma dan kuliah tentunya kesimpulan yang diambil sangat tidak bisa dipercaya dan menyesatkan akhirnya hukum yang diambil salah semua

    mudah2an saudara2 kaum wahabi memahami ini, dan stoplah melecehkan ulama dan kitab2nya bisa jadi Allah murka karena kita melecehkan para ulama

  11. Abu Sarot14/05/2013 at 22:18Reply

    Trus kenapa yg mewakili jawa tengah dalam lomba baca kitab arab gundul + syarahnya, sampai tembus tingkat nasional, justru santri pondok wahabi
    apa jangan2 juri-nya konspirasi ya????

  12. niko19/05/2013 at 16:27Reply

    sarkub kalo bikin artikel kok kesannya tinggi hati dan angkuh.seperti nunjukin bisa bahasa arab, punya kitab kuning, trus merasa bangga puas bisa MENGALAHKAN ustad lain (baca artikel yang tim sarkub debat sama tim Khazanah Trans7)

    Apakah ini akhlak dari orang yang berilmu???

    Harusnya yang diposting itu dalil – dalilnya, bukan cerita cerita menang debat. Masih mending si ABU SALAFY, dia posting hujjah dengan dalil Al Quran dan Hadist untuk mengkonter wahabi.

  13. anang martapura24/05/2013 at 00:32Reply

    uy artikel tentang syiah mana nih??? tulin wahabi ja tarus nang dibahas… ada sarkub wan syiah ni badua baading saku tih

    • Author

      Tim Sarkub24/05/2013 at 06:40Reply

      http://www.sarkub.com/2012/fatwa-para-imam-dan-ulama-tentang-syiah/
      http://www.sarkub.com/2012/17-perbedaan-mendasar-syiah-dengan-ahlussunnah/

  14. semar03/06/2013 at 21:59Reply

    artikel lucuuuuuuuu……kirain buku kuningm itu buku telp……

  15. Pencariilmu29/07/2013 at 06:48Reply

    @ Mas Deradjad
    Dalam Alqur’an dilarang memfitnah seseorang Saudara berani mengatakan salah satumajlis di Solo menghalalkan Anjing, apakah anda tahu yg berhak mengatakan ini halal atau haram bukannya Allah, jadi ikuti Rasullullah saja, rasultidak suka memakan dagik Biawak kita kan bisa mencontohnya tidak akan memilih jenisdaging semacamitu, masih tersedia banyak kok jenis makanan yg baik,jadi jangan hanya pakai senjata itu terus menerus untuk menjelekkan saudara sesama muslim yg mengembangkan dakwah dan meluruskan Islam, coba luruskan dan kritiklah saudara sesama muslimkita yg masih melakukan Sadranan, mandi bersama dalam menghadapi bulan puasa yg katanya untuk membersihkan diri d.s.t

    • Mas Derajad29/07/2013 at 12:39Reply

      @pencariilmu :

      Bismillahirrahmanirrahim

      Saudaraku tanggapan saya sebelumnya adalah memberi contoh, bahwa tidak mungkin bagi kita yang tingkat keilmuannya sangat rendah seenaknya mengambil hukum langsung dari Qur’an dan Sunnah, kecuali hal-hal yang terang. Kadang yang terangpun masih sangat memerlukan penjelasan para ulama. Bukan menjelekkan seperti saudara tuduhkan.

      Sedangkan saudara menyampaikan di artikel sebelumnya, “kembali pada Alqur’an dan Assunah yang sdh banyak tersebar dan sudah banyak yang insyaallah lurus sesuai tuntunan Al qur’an dan Assunah (ada terjemahan sehingga dpt dipahami)mudah sekali agama ini, tinggal mencari cara/metode bagaimana yang sudah ada tsb dapat dioyak dikejar sekuat tenaga u/ mau mempelajarinya dan merenung apa yg Allah ciptakan u/ umatnya,dan pengamalan, Islam = amalan AlQuran dan assunah sesuai tuntunan !”

      Pemahaman ini yang sangat perlu saya luruskan agar, umat Islam awam yang lain tidak berfikir seperti itu. Kita tetap berpegang teguh kepada Qur’an dan sunnah tapi seperti yang diajarkan ulama secara muttashil, bukan asal comot dari Qur;an dan hadits.

      Demikian saudaraku.

      Wallahu a’lam

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  16. ipul17/01/2014 at 15:24Reply

    ga ada video nya,cuma foto doang ga seru…pasti thobari menang katanya…menang sendiri ga sesuai fakta.tuh liat video di batam thobari menang juga.menang ada ga ngapa-ngapain…

Tinggalkan Balasan