Sarkub Share:
Share

Kamis, 10 Januari 2011 M / 1432 H.  Tim densus 99 sarkub anti teror aqidah korwil DKI jakarta dipimpin KH. Thobary & Ade Muslimin dkk berhasil menyusup disela acara Bedah Buku:  “Kuburan – Kuburan Keramat di Nusantara” oleh Hartono Ahmad Jaiz (Wahhabi Salafi), berikut hasilnya:

Hartono Ahmad Jaiz sedang memaparkan

Kata Hartono Ahmad Jaiz (Wahabi Salafi) dalam bukunya “Kuburan-Kuburan Keramat di Nusantara” halaman 271 dia menyebutkan sebagai berikut:
” Tidak boleh bertabarruk dengan orang shalih, baik dengan dzatnya, bekasnya, tempat ibadahnya, tempat berdirinya, kuburnya dan juga tidak boleh melakukan perjalanan jauh untuk mengunjungi kuburnya. Tidak boleh shalat di samping kuburnya, meminta berbagai keperluan, mengusap, dan beri’tikaf di sisinya. Juga tidak boleh bertabarruk dengan hari atau tempat kelahiran mereka. Barangsiapa melakukan itu untuk bertaqarrub kepada mereka dengan keyakinan bahwa mereka dapat memberikan manfa’at dan madharat, maka dia telah berbuat syirik besar. Sedangkan yang meminta keberkahan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan perantaraan mereka, maka dia telah melakukan bid’ah yang mungkar “.

Selain itu, kata Hartono Ahmad Jaiz: Berbondong-bondong “Ngalap’ berkah ke kuburan wali bukan tradisi Islam, tapi tradisi Hindu. Olehkarena itu, dia menghukumi musyrik. Jadi, umat Islam termasuk para ulama, kyai dan haba’ib yang suka ziarah ke makam-makam keramat pada musyrik duuunk …. Sembarangan aja ya kalau ngomong. Kaya dirinya paling suci n benar aja dalam beribadah.

Hartono Ahmad Jaiz (Wahhabi Salafi) sedang menerangkan isi bukunya, tapi dia gak menguasai materi masalah. Sebentar2 lihat buku, sebentar2 lihat. Padahal dia sendiri kan yang menulis buku itu. Berarti mungkin pak Hartono Ahmad Jaiz ini ilmunya cuma copas aja kali ya? Hmmm….