Bagaimana Adab Murid Kepada Guru

Adab murid santri guru syech
Sarkub Share:
Share

Bab Adab Murid kepada Guru.

Di sela-sela maiudzoh hasanah KH Fatkhureza dalam rangka Haul Syech Abdul Qodir Aljailani di suatu daerah, beliau menceritakan bagaimana orang tuanya mulai memasukkan ke pundok pesantren di saat masih duduk di sekolah dasar mau ke SMP. Pesan yang disampaikan ibundanya kepada si anak adalah,

 

Nasihat Pertama :

”Leek nek awakmu mondok mangke ora usah keakihan takon marang gurumu yo leek..” (panggilan sayang seorang ibu kepada anaknya, naak kalo kamu jadi mondok, nanti tidak usah kebanyakan tanya macam-macam yaa sama gurumu).

 

Dalam kitab Bidayatul Bidayah yaitu :

Jangan bertanya jika belum minta izin lebih dahulu.

( فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّآْرِ إِنْ آُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ( النحل : 43

“Bertanyalah kepada ahli ilmu jika kamu tidak tahu.”(Q.S. An-Nahl:ayat 43)

Izin seorang murid terhadap guru dalam adab bertanya sesuatu sangat penting karena di mana seorang guru jelas lebih tahu letak penyampaian ilmu yang harus diselesaikan lebih jelasnya menjaga kesopanan. Bertanya tentang soal yang belum sampai tingkatanmu memahaminya, adalah dicela, karena itulah, maka Nabi khaidir melarang Nabi Musa bertanya.

Sebagai mana ungkapan al-Ghazali sebagai berikut:

“Tinggalkan bertanya sebelum waktunya !

guru lebih tahu tentang keahlianmu dan kapan sesuatu ilmu harus diajarkan kepadamu. Sebelum waktu itu datang dalm tingkatan mana pun juga, maka belumlah datang waktunya untuk bertanya. Hal di atas jelaslah bahwa seorang pelajar harus sopan dan tidak boleh melontarkan pertanyaan atau perkataan yang belum minta izin terhadap gurunya atau tiba-tiba berbicara dan bertanya. Dari itu tinggalkanlah bertanya sebelum waktunya, guru lebih tahu tentang keahlianmu dan kapan sesuatu ilmu harus diajarkan kepadamu. Sebelum waktunya untuk bertanya.

 

Nasihat Kedua :

“Nek gurumu ngutus awakmu angger anut wae yo leek..

Nek kyaimu ono nang musholla, sandale diwalik yo leek.”

(Kalo gurumu memerintahkan sesuatu kepadamu ya sudah nurut saja, dan kalo kyaimu berada di musholla, sandalnya dibalik yaa..maksudnya sandal yang misalnya mengarah ke utara diarahkan lagi ke selatan agar kalo keluar dari musholla kiyainya langsung bisa menggunakan sandalnya.

  • Jangan sekali-kali su’udhon terhadap guru mengenai tindakan yang kelihatannya mungkar atau tidak diridhai Allah menurut pandangan murid, sebab guru lebih mengerti rahasia-rahasia yang terkandung dalam tindakannya.
  • Dalam belajar murid tidak boleh su’udhon guru mengenai tindakan yang kelihatan munkar, su’udhon ini akan mengkibatkan ilmu yang akan diterima tidak sampai, sebab su’dhan merupakan penyakit hati,
  • maka dari itu murid tidak boleh su’udhon terhadap gurunya, karena tidak tahu rahasia dibalik itu, seperti yang terjadi dengan Nabi Musa terhadap Nabi Khidir, yang telah membunuh anak kecil.

Di era tahun 70-an di daerah Rembang ada santri yang setiap harinya hanya mengikuti kemana kiyainya pergi, dia tidak pernah mengaji sama sekali waktu di pondoknya. Kegemaran kiyainya dolan layangan, si santri menerbangkan layangannya di pagi hari dan menurunkannya di sore hari, si santri merawat kudanya dan memijiti kyainya bila lelah. Selepas dari pondok tersebut si anak santri tersebut memiliki pondok sendiri.

 ويمبغى أن يتوا ضع لمعلمه ويطلب ا لثواب و ا لشراف

Seharusnya seorang murid itu, tunduk kepada gurunya, mengharap pahala dan kemuliaan dengan berkhitmat kepadanya

Berbeda dengan santri jaman sekarang yang kalo ditimbali (dipanggil) kyainya malah lari, bersembunyi, bahkan berbohong sedang pergi ke mana. Ada lagi tingkah polah santri yang memfitnah dan menghasud gurunya dan mengadukan kepada orangtuanya karena tidak setuju dengan hukuman yang diberlakukan gurunya.

Dimana keberkahan akan dicari? Ilmu yang dipelajari oleh santri pada saat tertentu mereka tidak masuk, dengan kyainya kurang adab, bicara tidak sopan, dan melengos bila diberi nasihat.

Adapun Enam poin Lainnya mengenai Adab Murid kepada Guru Adalah Sebagai Berikut :

1. ان لا يتكبر على العلم ولا يتأخر على المعلم

“Seorang Pelajar itu jangan menyombong dengan ilmunya dan  jangan menentang gurunya.” Seorang murid hendaklah mendengarkan dengan baik semua nasehat-nasehat gurunya dan mengindahkannya atau melaksanakan dalam kehidupan sehar-harii yakni tindak tanduknya ketika dalam menuntut ilmu supaya ilmu itu mendekat tidak menjauh demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

 

2.فلا يبغى لطالب العلم أن يتكبر على المعلم و من يتكبر على المعلم ان يستنكف عن الاستفادة إلامن المرموقين المشهورين

“Tidaklah lanyak seorang pelajar menyombongkan terhadap gurunya, termasuk sebagian dari pada menyombong terhadap guru itu, ialah tidak mau belajar kecuali yang terkenal benar keahliannya”.

Dalam menuntut ilmu, janganlah memandang siapa yang menyampaikannya (guru) apakah ia terkenal atau tidak, karena ilmu pengetahuan itu bagaikan barang yang hilang dari tangan seorang mu’min, yang harus dipungut atau dicarinya di mana saja diperolehnya. Dan hendaklah mengucapkan rasa terima kasih kepada siapa saja yang membawanya kepadanya.

 

3. فلا ينال العلم إلا با لتواضع وإلقاالسمع

“Ilmu pengetahuan tidak tercapai selain dengan merendahkan diri dan penuh perhatian”.

Sebagaimana seorang murid dalam menuntut ilmu, janganlah sifat tamak dalam (menginginkan sesuatu yang belum semestinya), sebab hanya akan menghasilkan dirinya hina. Dan menjaga sesuatu yang mengakibatkan ilmu beserta ahlinya menjadi hina, akan tetapi hendaklah tawaduk (rendah hati), karena dengan tawaduk ilmu itu akan melekat dalam hati sehingga manusia dan beradab/bermoral.

ان توا ضع من خصال المتقى # و به التقي الى المعالى يرتقى

“Sesungguhnya sikap tawaduk (rendah hati) adalah sebagian dari

sifat-sifat orang yang takwa kepada Allah SWT. Dan dengan tawaduk akan semakin baik derajatnya menuju keluhuran.”12

 

4. ومهما أشار عليه المعلم بطريق في التعلم فليقلده وليدع رأيه

“Manakala guru itu menunjukkan jalan kepadanya hendaklah ditaati dan ditinggalkan pendapat sendiri.”

Seorang pelajar hendaklah mentaati apa yang menjadi keputusan gurunya dalam menentukan kurikulum, jangan mengikuti pendapat dan kehendaknya sendiri, karena guru lebih tahu tingkatan-tingkatan pengetahuan yang harus diberikan

Jika Berkunjung Kepada guru harus menghormati dan menyampaikan salam terlebih dahulu.

 

5. ان يجلس ام ما الشيخ بالأذب آأن يحشو على رآبتيه او يجلس آاالتشهد

“Pelajar hendaknya duduk didepan guru dengan sopan (adab) seperti pelajar memenuhi (meliputi dan merapatkan) pada kedua lututnya atau pelajar duduk seperti duduk takhiyat”.

 

6. Jangan berbicara jika tidak diajak bicara oleh guru.

Hubungan antara murid dengan guru dalam proses pendidikan yang berlangsung ini memang harus terjalin dengan baik, tetapi ada batas-batasannya untuk menjaga kesopanan murid terhadap ilmu, dan gurunya.

Demikian artikel “Adab Murid kepada Guru” yang bisa kami sampaikan semoga bermanfaat bagi para santri yang akan atau sedang mondok di Pondok Pesantren, sehingga ilmu yang didapatnya hasil-maksud-berkah, aamiin Yaa Mujibassailiin..

 

 ? 

Sumber : Tim Sarkub diambil dari berbagai sumber

  • Al-Ghazali , Mengobati Penyakit hati : Membentuk Akhlak Mulia, Penejr. Muhammad Al-Baqir (Bandung : Karisma, 2001),Cet. IX
  •  Ihya Ulumuddin I, (Indonesia : Toha Putra, t.th)
  •  Syaih Muhammad Nawawi, Syarah Bidayah Al-Hidayah, (Semarang : Al-Alawiyah,t.th)
  • Az-Zarnuji, Syaih, Penj: Noor Anfa Shiddiq,Terjemah Ta’limMuta’lim, (Surabaya:Al-Hidayah, t.th)

 

 ⭐ Bacaan

Kisah Pemuda Yang Menajubkan Akhlaknya
Keteladanan Akhlak Para Wali Qutub
Akhlak Mampu Menciptakan Hal Yang Menakjubkan

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan