
Lembu Sekilan atau Ajian Pager Wojo adalah salah satu piyandel (amalan) penting bagi orang Islam. Ajian Lembu Sekilan ini merupakan Do’a Khusus yang diajarkan mulai dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW sampai ke generasi sekarang ini.
Memakai nama Lembu Sekilan atau “Pager Wojo”, agar dalam praktek mengamalkannya, seseorang bisa Hudlur dan Khusyu’, ini karena pada umumnya pengamal dari Ajian Pager Wojo ini adalah para Santri Tulen, mulai jaman para Wali Songo.
Fadhilah
Khasiatnya adalah memohon keselamatan dan penjagaan kepada Allah Ta’ala dari segala bentuk keburukan, kejahatan dan kedholiman
Kaifiyah
Adapun kaifiyah (tata caranya) adalah membaca bacaan ajiannya setiap ba’dha Sholat Shubuh, sebanyak 40 kali, selama 40 hari. Awali dengan tawasul membaca Surat Fatehah kepada :
- Kanjeng Nabi Muhammad SAW
- Nabi Ilyas Alaihi Salam
- Syaikh Maulana Ishaq
Adapun teks bacaan ajiannya adalah sebagai berikut
اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِى مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِى وَعَنْ يَمِيْنِى وَعَنْ شِمَالِى وَمِنْ فَوْقِى وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِى
⭐ Baca juga:
Suwuk Anti Gangguan Oknum, Penjahat
Suwuk Anti Gengster, Preman
Suwuk Anti Tuyul, Babi Ngepet, Gendam
Amalan Lumpuhkan Musuh dan Tolak Santet
(*) Rujukan Sumber Hadits
Hadits Abu Daud Nomor 4412.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى الْبَلْخِيُّ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ الْمَعْنَى حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا عُبَادَةُ بْنُ مُسْلِمٍ الْفَزَارِيُّ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَعُ هَؤُلَاءِ الدَّعَوَاتِ حِينَ يُمْسِي وَحِينَ يُصْبِحُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَقَالَ عُثْمَانُ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ وَكِيعٌ يَعْنِي الْخَسْفَ
Semoga bermanfaat. Amiien
Kang Hary07/12/2011 at 07:20
Suwuk baruuuuuuu
ipmawan rdt12/12/2014 at 09:21
Kang hary..
Itu bukan suwuk baru.. Itu udah lama banget.. Cuma Anda nya yang baru tau.. Begitulah.
s4ngpecinta07/12/2011 at 13:26
coba ah..
Hamim15/12/2011 at 02:54
hehehe JAN mantep tenan niki,, patut di coba damel jogo jogo,, heheheh Matur sembah nuwun kulo ngopi niki lan nemowo iso nglakoni heheheheh
sungaidi26/12/2011 at 15:57
boleh diamalkan tanpa ijazah?
agung28/12/2011 at 03:24
ass,nyuwun sewu,nyuwun tolong menawi saged kirim ke email kulo dlm redaksi tulisan yg lebih jelas,kadose lafadz ajian lembu sekilan niki kok kurang jelas,matur suwun,wass
acenk27/07/2012 at 09:57
assalamualaikum wr.wb.
mohon ijazahnya… semoga bermanfaat di dunia dan di akhirat,,,, amiiin…
Hanuri Triwibowo01/10/2012 at 10:07
Salamu’alaikum…
Mbok bileh diparengaken, nyuwon ijazahipun.
Mugi2 barokah lan manfaat dunia akherat, amiiin.
APAN08/07/2013 at 12:13
aneh” bae…. coba deh yg sudah bisa ajian lembu sekilan tak gibeng mempan opo ora…….
emank islam ngajarin koyok ngene tha???????
ahlul bid’ah
ipmawan rdt12/12/2014 at 09:29
Ilmu yang datangnya dari Allah itu tidak untuk di pamerkan atau untuk unjuk kebolehan di muka umum atau di hadapan anda.. Ilmu itu akan berfungsi secara otomatis saat si pengamal benar benar menghadapi masalah baru ilmu ini bisa berfungsi sebagai bentuk pertolongan dari Allah.. Tapi kalau anda akan coba tes seperti yang anda fikirkan itu tidak bisa karena ini bukan ilmu debus..
Saudara APA… Sadarlah anda sudah salah dalam memahami ini.
ipmawan rdt12/12/2014 at 09:32
Maksud saya saudara APAN.
usman26/01/2014 at 21:37
Anda bilang “ini merupakan Do’a khusus yang diijazahkan mulai dari Kanjeng nabi sampai ke generasi sekarang ini ”
mohon tunjukkan hadits dengan sanad yang sohih bahwa Nabi pernah mengamalkan amalan tersebut.
apabila Anda tidak dapat menunjukkan haditsnya berarti Anda telah menfitnah Nabi dan menyebarkan dusta.
ipmawan rdt12/12/2014 at 10:07
Sahabat USMAN..
Saya rasa tidak semua ilmu yang ada di diri Rasulullah itu harus di beberkan dlm ranah syariat.. Ada sebagian yang di ajarkan kepada sebagian kecil umat-Nya saja contohnya ilmu ilmu yang seperti di tulis di atas.. Kalau anda ingin dalilnya mungkin ini bisa anda renungkan..
Sahabat Abu hurairah ra. Berkata “aku telah hafal dari Rasulullah saw dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang aku di anjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu ilmu syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak di perintahkan untuk menyebarluas kepada manusia yaitu ilmu yang seperti “Hai’atil Maknun “. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku ( engkau menghalalkan darahku). ( H.R Thabrani)
shohib28/04/2014 at 15:15
tulisane mboten jelas gus>>>kirim dateng e-mail gih menawi kerso