Tipuan Syaitan

Sarkub Share:
Share

بسم الله الرحمن الرحيم

 

الحمد لله الذي صدق وعده و الصلاة و السلام على رسول الله و على آله وصحبه اجمعين

 

Asy_syekh,al_ajal,al_imam,az_zahid,as_sa’id,al_muwaffaq,hujjatul islam,zainuddin,syarful ummah,abu hamid muhammad bin muhammad bin muhammad al_ghazali at_thusiy qaddasallahu ruhahu atau lbh dikenal dgn imam ghazali,beliau dlm kitab tasawwuf’a minhajul ‘abidin ila jannati rabbil ‘alamin membagikan tipuan setan trhdp anak cucu adam dlm berbuat ta’at kpd 7 cara.

(cara yg pertama) : setan mencegah’a utk berbuat taat,mk jika Allah memelihara’a,ia pun menolak setan tsb dgn cara mengatakan “aku butuh amalan ini krn tdk blh tdk bagiku mengambil perbekalan didunia yg fana ini utk akhirat nanti yg tdk ada penghabisan disana”.

kemudian (yg kedua): setan menyuruh anak cucu adam utk mentaswif [menunda2 suatu amalan],mk jika Allah memelihara’a ia pun melawan tipuan setan itu dgn berkata : ” tiadalah ajalku berada dlm genggamanku,kalau aku menunda amalan hari ini utk aku kerjakan besok,mk amalan besok kapan aku kerjakan? bkn kah setiap hari ada amalan tertentu?”.

kemudian (yg ketiga): setan menyuruh’a mempercepat dlm beramal “cepatlah..agar engkau dpt menyelesaikan ini dan itu,ayo!”,mk jika Allah memelihara’a ia pun menolak setan itu dgn berkata : “sedikit amal beserta kesempurnaan [rukun dan syarat] lbh baik drpd banyak amalan namun serba kekurangan.

kemudian (yg keempat) : setan menyuruh’a utk menyempurnakan amalan krn ingin memperlihatkan’a bagi manusia [riya],mk jika Allah memelihara’a ia pun menolak perintah setan itu dgn berkata : ” apalah arti’a aku beramal utk memperlihatkan’a bagi manusia?tdkkah cukup bagiku Allah saja yg melihat?”.

kemudian (yg kelima) : setan ingin menjerumuskan anak cucu adam dlm lembah ‘ujub [heran terhadap diri’a sendiri],setan berbisik ” oh..gak ada yg lbh mulia darimu,gak ada yg lbh sadar darimu,gak ada yg melebihi darimu,”,mk jika Allah memelihara’a ia pun menolak bisikan setan dgn berkata : ” segala ni’mat pd itu semua [kemuliaan,kesadaran dan kelebihan] adlh krn Allah,bkn krn perbuatanku,Allah yg memilih aku dgn taufiqNya dan IA yg menjadikan amalanku sbgai suatu nilai yg sangat berharga dgn karuniaNya,dan seandai’a bkn krn ada karuniaNya mk apa nilai’a amalan ini dari sisi ni’mat Allah ta’ala utkku dan dari sisi kemaksiatanku terhadapNya?”.

kemudian setan mendatangi anak adam dgn cara (yg keenam) dan ini merupakan cara yg sangat licik,gak ada yg dpt mengetahui’a kecuali org2 yg terjaga hati’a,cara’a adlh : setan berkata “bersungguh2lah kamu beramal secara rahasia dan engkau smbunyikan’a dari manusia sesungguh’a suatu saat nanti Allah akan memperjelaskan amalanmu dlm kesunyian itu bagi manusia sehingga mereka semua memujimu dan mereka akan berkata : engkau termasuk hamba Allah yg ikhlas”.setan laknatullah selalu mencampuri urusan org beramal apa saja yg ia amalkan dan yg ia inginkan adlh agar terjatuh dlm 1 lobang dr lobang2 riya.mk jika Allah msh memelihara hamba’a,ia pun dpt menolak tipuan setan dgn berkata : “wahai yg terkutuk,dari dulu kamu selalu saja mendatangiku dgn cara membinasakan amalanku,dan skrg kamu mendatangiku dgn cara memperbagus amalanku agar kamu membinasakan’a,sesungguh’a aku ini adlh seorg hamba Allah dan DIA lah Tuanku,jika IA berkehendak IA perjelaskan amalanku dan jika IA berkehendak IA sembunyikan apa yg aku amalkan,jika IA berkehendak IA jadikan aku org mulia,jika IA berkehendak,IA jadikan aku org yg hina,semua’a terserah Allah dan aku tdk peduli jika Allah memperjelaskan amalanku bagi manusia maupun tdk,tiadalah ditangan mereka [manusia] sesuatu apa pun yg dpt memberi kemanfaatan dan kemudharatan”.

kemudian setan mendatangi’a dgn cara yg terakhir (ketujuh): setan berkata : “tdk ada keperluan utkmu amalan ini,krn sesungguh’a jika engkau diciptakan sbgai org yg sa’adah[(beruntung] pd azali mk tdk akan mnjd suatu kemudharatan bagimu meninggalkan amalan,dan jika engkau diciptakan sbgai org yg syaqawah [celaka] mk tdk dpt memberi mnfaat bagimu mengerjakan’a”,mk jika Allah memelihara’a ia pun menolak kicauan setan dgn berkata : ” aku ini hanyalah seorg hamba,kewajiban seorg hamba adlh menjunjung tinggi [imtitsal] perintah utk berubudiyah’a,dan Rabb lbh mengetahui dgn rububiyahNya,IA menghukum apa yg IA kehendak dan melakukan apa yg IA inginkan dan jg krn amalan itu bermanfaat utkku bagaimana pun ada’a aku [syaqawah atau sa’adah],krn jika aku termasuk org yg sa’adah aku butuh amalan itu utk menambahkan pahala dan jika aku termasuk org yg syaqawah aku juga membutuhkan’a agar aku tdk mencela diriku sendiri krn meninggalkan imtisal perintah Tuhanku,Allah tdk menyiksa aku atas ketaatan pd tiap hal,dan aku tdk keberatan seandai’a aku dimasukkan kedalam neraka pdhl aku org yg taat,itu lbh aku sukai drpd aku dimasukkan keneraka sementara aku org yg bermaksiat.mk bagaimana jg,pdhl janji Allah itu pasti,firmanNya azza wa jal itu benar,dan sesungguh’a IA telah menjanjikan pahala atas ketaatan,mk barangsiapa yg bertemu Allah dgn mati atas iman dan ketaatan niscaya sesekali ia tdk akan masuk neraka,dan ia masuk surga.masuk surga itu bkn krn menuntut hak dgn sebab amalan’a tetapi ia masuk surga krn janji Allah yg benar,dan krn ini makna [masuk surga bkn dgn amalan tapi dgn janji Allah dan karuniaNYa] Allah berfirman terhadap org yg su’adaa manakala mereka berkata :

 

الحمد لله الذي صدق وعده

 

“segala puji bagi Allah yg benarlah janjiNya”.

 

maka sadarlah,Allah merahmatimu.

Demikianlah petuah2 imam al_ghazali dlm menangkal tipuan syaithan.semoga bermanfaat utk kita semua.Amien..

 

rujukan @ syarah minhajul ‘abidin yakni sirajut thalibin karya syekh ihsan muhammad dahlan al_jamfasi al_kadiri,juz 1 hal 312-315.

Maz Razzie

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan