Tips Memilih Tempat Wafat Yang Baik

Sarkub Share:
Share

Tidak heran melihat seorang sahabat yang susah payah membuat KBIH agar dapat setiap tahunnya bisa berangkat haji atau umrah . Saat ditanya apa yang membuat dirinya "gethol" untuk pergi ke tanah suci ? , dia menjawab :

" Karena di Ma'la sana dua orang tuaku dikuburkan . Tidak hanya aku rindu kepada Ka'bah . Tetapi aku rindu untuk dekat dengan keduanya di sana "

Memikirkan hal itu saya baru mengerti rahasia do'a Al Habib Salim As Syathiriy :

Wakhtim lanaa walahum jami' an bil khusnaa fil Authoon … Akhiri hayat kami dan mereka dengan hkusnul khatimah dengan meninggal di negeri tercinta.."

Ternyata penting , selain kita meminta meninggal dalam keadaan Khusnul khatimah juga penting juga kita meminta meninggal dunia di rumah sendiri. Di negeri sendiri karena dengan itu kita nantinya akan di kuburkan didekat [ dan bersama-sama ] dengan keluarga atau ayah – ibu kita . 

 

Ini bisa difahami jika keadaan orang-orang tua kita , para keluarga kita adalah sekumpulan orang-orang shalih. Habibana Salim berdo'a demikian karena kakek-nenek beliau adalah para Waliyullah putra-putra dari Waliyullah yang di kuburkan dalam Pekuburan Zambal di Kota Tarem Hadhramut. Siapakah yang tidak ingin bersanding dengan orang-orang "suci" seperti mereka ?

Sedangkan satu orang Shalih saja dapat memberi syafa'at kepada para ahli kubur di sekelilingnya.

 

Saya jadi teringat di waktu Habib Salim As Syathiriy berkunjung ke kota Semarang Jawa Tengah . Menginap di Villa Habib Thoha Al Munawar di bukit Gombel. Karena kecapekan , kadar gula darah beliau drop . Beliau pun jatuh koma selama berjam-jam . Para murid sudah kehilangan akal. Dengan berbagai cara beliau di bangunkan tetap saja tidak berhasil . Beberapa suntikan Insulin telah di injeksikan ke tubuh beliau tetapi belum ada banyak respon. Air mata kami sudah bercucuran mengira beliau akan meninggal dunia malam itu .
Mendadak beberapa jam kemudian beliau bangun dari kolepnya dan berkata kepada kami :

 

Ada apa kalian menangis ? Kalian jangan hawatir. Aku telah di janjikan tidak akan meninggal kecuali di negeriku sendiri . Di Tarem al Ghonna' "

 

Salah seorang Auliya' di tanya : " Maukah Tuan meninggal di Tanah Haram ? "

Beliau menjawab : " Sungguh , tiada hal kematian yang menyenangkan hatiku kecuali aku meninggal di sekeliling keluarga-keluargaku." 

 

Memilih untuk meninggal dan di kubur di " rumah " sendiri ini memang bisa di fahami apalagi jika ada dalam lingkungan keluarga-keluarga para Shalihin. Menjadi pertanyaan besar jika kita bukan dari keluarga-keluarga sedemikian atau kita tidak hidup di suatu daerah yang mayoritas penduduknya adalah orang-orang yang baik .Orang-orang yang shalihin shalihat . Lantas bagaimana ?

 

Saya rasa kita dapat mengambil nasehat yang di sampaikan oleh Syaikh Ba Saudan bahwa kita dianjurkan saat kita membaca do'a :

 

Yaa Dzal Jalaali Wal Ikroomi Amitnaa 'alaa diinil Islaam … Wahai Pemilik keagungan serta Kemuliaan . Matikanlah diriku dalam agama Islam."

salah satu do'a di Rathibul Haddad , kita dianjurkan saat lisan kita mengucapkan lafald AMITNAA ...hati kita mengucapkan AMITNAA FI TAREM yang artinya Matikan kami di Kota Tarem .

 

Artinya kita berdo'a kepada Allah agar kita meninggal dunia saat kita ada di Kota Tarem Hadramut sehingga kita di kuburkan di Tanah para Auliya tersebut.

 

Dan bisa saja kata Tarem kita Gantikan dengan kata yang lain yang merujuk suatu daerah yang suci atau yang mulia seperti Makkah ataupun Madinah ala Munawwarah.

 

Syaikh Ba Saudah di tanya : " Mengapa mesti demikian , bukankah khusnul khotimah saja sudah cukup ? Mengapa mesti di tambahi mesti meninggalnya di kota Tarem? "

Beliau menjawab kurang lebihnya : 

 

Memang Benar demikian . Khusnul Khatimah sudah cukup . Tetapi rahasia meninggal di tempat yang baik seperti Kota Tarem akan terasa saat kita di bangkitkan nanti di hari Kiyamat . Jika kita di bangkitkan di daerah yang baik , penduduknya adalah para shalihin maka saat kita bangkit kita akan lihat di kanan kiri kita para arwah ya penuh cahaya .ketenangan  terpancar dari raut wajah mereka. Dan  di saat  kiyamat yang menakutkan itu , keberadaan mereka di sekitar kita akan menyebabkan kita menjadi tenang .

 

Tetapi jika kita ada di daerah yang buruk , meskipun kita seorang yang baik , kita akan di bangkitkan sementara di sekitar kita , di kanan kiri kita bertebaran arwah-arwah yang menakutkan . Ada yang berkepala anjing , kera , babi dan rupa-rupa yang menjijikkan lainnya . Keadaan arwah orang-orang celaka itu semakin membuat ketakutan dan keterkejutan kita di dalam kedahsyatan hari Kiyamat itu ."

 

Dengan demikian , tidak ada ruginya kita melakukan resep meninggal dunia ala Syeikh Ba Saudan ini . Saya sendiri tidak ingin nanti ketika hari kebangkitan , saya di bangkitan sementara di kanan kiri saya ada Wewe Gombel , Glundung-Glundung Pecengis , Sundel Bolong , Pocong Ngesot , eh Suster Ngesot , Pocong Kramas dan sebangsanya.. Takut !

 

Sumber : Mbah Habib Muhajir Madad Salim, Mkub

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

One Response

  1. Must Abi01/12/2014 at 21:56Reply

    Aamiin.. Ya اَللّهُ , aamiin..

Tinggalkan Balasan