Tips Memilih Suami

Sarkub Share:

Kali ini akan dibahas bagaimana Islam memberikan perhatian kepada perempuan dalam memilih suami

Dalam memilih pasangan bagi putrinya Wali/bapaknya benar-benar harus selektif dalam memilihkan calon suaminya yang memenuhi kriteria yang bisa membawa kepada kemaslahatan dunia akhirat, seperti dawuh kanjeng Nabi, “Pernikahan adalah suatu penghambaan, karena itu hendaklah setiap orang diantara kamu memperhatikan dimana dia meletakkan anak putrinya” (HR.Baihaqi)

Berikut ini adalah kritreria calon suami yang perlu diperhatikan oleh setiap muslimah dalam memilih suami adalah :
1. Mengutamakan pilihan agama, sesuai dengan dawuh Kanjeng Nabi SAW “Apabila datang meminang kepadamu seorang lelaki yang kamu telah rela terhadap agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah putrimu dengannya. Bila tidak kamu nikahkan, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan Ɣªήğ meluas di muka bumi.” (HOUR. Tirmidzi dan Hakim dari Abi Hurairoh)

2. Menghindari fenomena palsu. Maksudnya seperti hanya mengandalkan materi, kedudukan, dan kegantengan yang semua itu bisa sirna seketika. Contoh teladan yang bisa ditiru seperti saya ceritakan pada artikel http://www.sarkub.com/2011/kisah-teladan-pernikahan-anak-raja-dan-seorang-alim-miskin/

3. Memilihkan calon suami yang sehat, masalah ini adalah sangat penting bagi kehidupan berumahtangga dalam hal memperbanyak umat dan keharmonisan. Rumah tangga. Persetubuhan dalam rumah tangga sangatlah penting, karena memberikan kepuasan kepada istri adalah wajib.

Dalam kriteria-kriteria tersebut di atas biasanya di dalam Islam seorang wali nikah menanyakan kepada seseorang tentang keadaan orang yang akan meminang putrinya, maka seyogyanya orang yang ditanya memberi penjelasan yang sedetil-detilnya agar bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan, seperti yang terjadi pada jaman Rasulullah ketika Fatimah binti Qais akan dipinang oleh 2 orang yang satu suka memukul istri, dan yang lainnya seorang Ɣªήğ miskin, maka Fatimah akhirnya dijodohkan oleh Usamah bin Zaid. (Sumber : Menikahlah, Engkau Menjadi Kaya, A Mudjab Mahalli