Sakral Mekkah-Medinah yang Kian Memudar

Sarkub Share:
Share

Tak usah heran jika para jamaah haji pulang dengan tanpa rasa apa-apa. Seakan tak ada bedanya. Hanya saja nama mereka kini berawalkan “Haji made in Saudi Arabia”…..

Mekkah-Medinah, dua kota yang dikultuskan oleh Allah sebagai tanah kelahiran dan kematian kekasih-Nya. Dua kota yang terletak persis di tengah belahan bumi, sebagai awal cikal-bakal munculnya kebenaran yang sesungguhnya. Di dalamnya berdiri kokoh Ka’bah, kiblat ibadah umat Islam seluruh dunia. Di dalamnya terdapat tempat peristirahatan terakhir Nabi yang diutus untuk segala massa dan masa. Dua kota yang dipilih untuk menjadi saksi bisu sejarah dakwah yang penuh pengorbadan jiwa, raga, dan harta. Namun, keduanya tak kunjung mampu menyeka air mata.

Kedua kota itu menangis karena kebengisan sang penguasa. Artefak-artefak Islami dihancurkan tak bersisa. Literatur-literatur arab yang diajarkan lebih dari sepuluh abad dibakar tanpa iba. Merampas paksa tanah Haram dari sang khalifah dengan bantuan Inggris dan Amerika. Paham yang muncul dari tanah pijakan Musailamah Al-Kadzab disebar secara paksa. Jiwa-jiwa yang tak patuh dan sependapat dibunuh meskipun tak berdosa. Nabi memang tak pernah salah bersabda: Bahwa nantinya akan muncul generasi setan yang meluluhlantakkan akidah dan agama. Pemikiran kaku dan kolot mengkafirkan semua yang tak berkeyakinan dengannya. Mensyirikkan segala perbuatan yang tak sesuai yang persepsinya.

Aliansi pemikiran –Wahhabi-  dan kekuasaan –Saudi- bergabung kuat. Hubungannya dengan Inggris kian intim dan merapat. Inggris menginginkan kehancuran islam, Saud bernafsu menguasai Jazirah arab, dan Muhammad bin Abdul Wahhab bercita-cita sebagai imam nomer wahid, pembaharu islam di dunia. Persekongkolan berhasil dengan runtuhnya Turki Utsmani. Inggris penguasa perang dunia pertama, keluarga Saud terkabul menjadi pimpinan Negara, Muhammad bin Abdul Wahhab terharu seraya menepuk dada karena impiannya nyata menjadi pemuka agama.

Kini Mekkah-Medinah menjadi kota metropolitan. Sekelas dengan Las Vegas, Singapura, Manchester, Paris yang selalu menawan. Tempat-tempat suci dan bersejarah yang mereka hancurkan dengan dalih syirik, kini dibangun hotel berbintang lima. Kubah-kubah pemakaman para Nabi dan sahabat mereka lenyapkan sebab kata mereka bid’ah, namun mereka tegakkan atap-atap istana dengan kemegahan yang luar biasa. Jam dinding maha besar yang terletak tak jauh disebelah Masjidil Haram menjulang tinggi mengalahi kubah dan menara, seakan-akan ingin menjadi simbol yang paling dekat dengan Tuhan.

Hidup para raja dan pimpinan negaranya sangat borjuis dan hedonis karena mereka mengharamkan tasawuf, tata cara hidup sederhana ala Nabi. Mereka megahkan istana dan rumah dengan melenyapkan jejak sejarah. Mereka tinggikan bangunan modern dengan meratakan segala pemakaman. Mereka adakan pesta rutinan dengan menyantap segala macam makanan. Alih-alih menjadi pelayan tamu-tamu Tuhan, yang ada malah mereka merampok para tamu Allah dengan sebongkah tumpukan uang dolaran. Memang mereka haramkan kaum kafir memasukki tanah haram tapi mereka halalkan dan sunnahkan menaruh investasi dan saham besar-besaran. Lantas kemana ulama mereka? Ah, jangan tanya ulama mereka. Ulama mereka sibuk meratapi ayat-ayat Tuhan di depan kamera, melakukan segala cara agar jidat tampak hitam dan kelam tanpa sadar bahwa perut mereka mancung tak tertahan. Bukan agama lagi yang menjadi patokan fatwa, tapi kebijakan sang raja yang harus dinomersatukan. Memperingati hari kelahiran Nabi, haram dan bid’ah tapi memperingati hari kemerdekaan negara, sunnah sebagai rasa syukur yang harus kita panjatkan. Begitu sang raja dihina, dubes negara segera dicabut, namun tatkala Nabi dilecehkan mereka hanya diam, menyembunyikan wajah sembari menutup mulut. Hanya segelintir ulama-ulama Rabbani sekelas Sayyid Abbas, Syaikh Muhammad bin Ismail yang sabar berdiri tegap membersihkan noda-noda agama yang kian melekat di dinding Ka’bah dengan semangat yang tak pernah surut.

Tak usah heran jika para jamaah haji pulang dengan tanpa rasa apa-apa. Seakan tak ada bedanya. Hanya saja nama mereka kini berawalkan “Haji made in Saudi Arabia”. Bagaimana tidak, tempat Sa’i, yang dulunya bunda Hajar berlari-lari di bawah terik matahari yang membakar hanya untuk seteguk air, kini beratap dan beralaskan marmer dingin. Tawaf tak perlu dekat dengan Ka’bah karena empat lantai ber-AC+eskalator sudah siap digunakan.

Jangan bilang Tuhan bersikap apatis, jangan tafsirkan diam-Nya adalah bentuk kerestuan. Tidak, selamanya tidak. Tuhan tidak membiarkan. Tuhan pasti bermaksud lain. Kita tunggu, suatu saat pemerintahan Saud dan paham Wahhabi akan terkikis dari tanah yang disucikan Tuhan. Haramain terlalu suci untuk dibungkus dengan paham yang muncul dari tanah pijakan Musailamah Al-Kazdab, terlalu kultus diselimuti “Jubah buatan Inggris-Amerika “. Yah, pastinya Tuhan akan menyelamatkan tanah kelahiran dan kematian kekasih-Nya.

Walaupun sampai sekarang Mekkah-Medinah tak kunjung mampu menyeka air mata.

(Koresponden Sarkub: Mas Yaqien)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

23 Responses

  1. mpu4elcom24/10/2012 at 22:13Reply

    Jaa-al haqqu wazahaqol bathil….aaamiiin…
    bihurmatil-faatihah…

  2. ochim24/10/2012 at 23:08Reply

    duh gusti !!! kapan haramain jd kota yg mengkotai tdk di kotai oleh antek2 dajjal….
    sukses sll tim sarkub

  3. Jamal25/10/2012 at 10:18Reply

    Betapa terharunya hati ini ketika membaca tulisan diatas,karena semua yang dimuat tersebut adalah sebuah kebenaran yang tak mungkin di tolak…saya selalu berdoa agar Allah segera menggantikan Rezim Al saud dengan pemerintahan yang betul peduli terhadap ke sakralan Makkah dan Madinah, dan yang paling penting tidak berpaham Wahhabi…

    Keluarga Alsaud dan aliran Wahhabi bisa berurat berakar di tanah Arab karena mereka saling mendukung,ibarat SIMBIOSIS MUTUALISME…

    YA ALLAH HANCURKALAH REZIM KELUARGA ALSAUD DAN WAHHABI….AMIN…1000X..

  4. Hamba lemah25/10/2012 at 14:31Reply

    Sarkub…sarkub kasihan kamu, hatimu dipenuhi kedengkian. Sangat berlawanan dengan jargonmu, santun dalam dakwah sejuk dalam beribadah.

    Justru postinganmu penuh dengan kedengkian…

    Jika mekah dikuasai oleh golonganmu mungkin saat ini ka’bah akan penuh lagi dengan kemenyan, dupa dan sesajen2.

    Allah tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Allah akan tetap dan selalu mensucikan Kota Sucinya dari tangan2 ahlul bid’ah dan kaum musyrikin.

    • Author

      Tim Sarkub26/10/2012 at 15:43Reply

      anda juga dengki terhadap sarkub.
      apa yg kami tulis tidak ada unsur kedengkian, hanya sekedar meluruskan dan memberitahukan jika wahhabi memang bahaya untuk diikuti.

      • mahasiswaugm17/04/2013 at 09:48Reply

        iya bahaya,soalnnya wahabi sama arab paling anti sama menyan dan anda anda pecinta menyan ini jadi kepanasan den…hihihihi

  5. jewawut25/10/2012 at 15:07Reply

    Yang nulis pasti belum naik haji atau umroh, sehingga gak pernah merasakan nikmatnya ibadah di sana….

  6. kusmanta25/10/2012 at 20:20Reply

    Betul sekali, tapi hanya nikmat jasad

  7. Mas Abu Vulkanik26/10/2012 at 19:44Reply

    Shallahu Ala Sayyidina Muhammad,..

  8. Fatimahumar26/10/2012 at 20:40Reply

    Walau di negara Islam,penduduknya hafal Alqur’an,tetapi bila ayat2nya tdk difahami sbg petunjuk hidup,maka tdk diamalkan, dan jadi terlena krn dilimpahkan kenikmatan duniawi, gampang sekali siapapun kalau dpt memahami ayat Allah, tdk akanmementingkan kehidupan Duniawi,jd kalau Arab Saudi spt itu ya Sudahlah , lebih baik kita sj yg hati2

    • Author

      Tim Sarkub27/10/2012 at 05:18Reply

      Yasudahlah itu artinya menyerah. lebih baik kita membendung ajaran wahabi.

      • Fatimahumar30/10/2012 at 04:53Reply

        Apa Anda cari dukungan u/ merubahnya? ALLAH lebih tahu yg akan terjadi dg rumah-Nya knp kita sangat repot ngurusi masalah lain yng ga mampu kita atasi, ngurusi ibadah amalan kita,dan apa yg kita sampaikan pd org lain aja, sdh bener ga…? kalau sekedar berita ya berita jangan ditambah tambahi memprovokasi…skg kan lagi ngetren koncone syaithon……….

        • Author

          Tim Sarkub30/10/2012 at 16:33Reply

          kami tidak memprovokasi. hanya saja anda mulai “kebakaran jenggot”

  9. gata28/10/2012 at 20:56Reply

    Asyik nih obrolannya tambah ilmu….. FAHAM WAHABI apa itu……?? katanya dari syah mumammad bin abdul wahab seharusnya faham muhammad karena namanya muhammad, abdul wahab itu nama bapaknya syeh muhammad.
    aq tadi baca artikelnya wahabi dari syah muhammad bapaknya tidak tahu tentang faham itu karena dia hanya bin abdul wahab.
    AKU YAKIN 1000 % DIATAS BUKAN TULISAN ORANG NU KAREANA SIKAP TERSEBUT BUKAN AJARAN MBAH KH.HASIM ASHARI PENDIRI NU. YANG MENULIS HANYA MENGAKU AKU ORANG NU……. YANG INGIN MENCEMARKAN NAMA BAIK NU DAN UMAT ISLAM PADA UMUMNYA. SEKALI LAGI ORANG NU TIDAK MUNGKIN MENGOLOK OLOK GOLONGAN LAIN.
    YANG NULIS TERSEBUT INGIN MENGADU DOMBA UMAT ISLAM…. HATI HATI. DAN JANGAN MENGAKU AKU WARGA NU……. KUALAT LO……..
    AKU TIDAK YAKIN WARGA NU MENULIS ARTIKEL TERSEBUT, DAN BANYAK SEKALI MENGAKU AKU ORANG NU PADAHAL TIDAK TAHU….PERSIS BAGAIMANA KH. HASIM ASHARI MENGAJARKAN KEBAIKAN BUKAN PROVOKASI….. SUPAYA ISLAM HANCUR.

    • Author

      Tim Sarkub28/10/2012 at 23:10Reply

      Imam Syafi’i itu nama aslinya juga bukan Syafi’i. tapi kenapa anda gak pernah protes? cuma protes ketika nama wahabi disebut saja?
      anda yakin 100% tulisan diatas bukan tulisan orang NU?
      Maka saya juga yakin 1000% bahwa anda itu WAHHABI.

  10. gata28/10/2012 at 21:06Reply

    TOLONG YANG NULIS TANGGUNG JAWAB…… BENAR GAK KMU WARGA NU…… JANGAN JANGAN KMU ORANG MUNAFIK YANG INGIN HANCURKAN UMAT ISLAM……..
    KALO WARGA NU SIKAPNYA TIDAK SEPERTI ITU….. SEPERTI APA YANG DIAJARKAN KH. HASYM ASHARI…..MUNGKIN SEBENTAR LAGI AKAN DIFILMKAN SEJARAH BELIAU SEPERTI KH.AHMAD DAHLAN YANG SUDAH DI FILMKAN SEBAGAI INSPIRASI.
    TULISAN TERSEBUT MERUSAK NAMA BAIK NU…… SANTRI NU BUKAN BEGITU YANG SELALU MENGOLOK OLOK GOLONGAN LAIN. AKU TAHU PERSIS SANTRI NU SELALU TAAT ALLAH DAN ROSULNYA.
    TULISAN TERSEBUT TIDAK COCOK DIWEBSITE SARGUB….. KARENA SANGAT MERUSAK NAMA NU.

    • Author

      Tim Sarkub28/10/2012 at 23:06Reply

      sebelumnya, apakah obatnya sudah diminum sebelum komentar kesini?
      adanya tulisan yg dimuat di web sarkub berarti kami bertanggungjawab. bukan seperti kamu yg nulis komentar yg tak bertanggungjawab lalu lari.
      NU tidak merasa dirusak oleh sarkub, justru NU “terbantu” dengan adanya sarkub karna NU dan sarkub sama2 berhaluan ahlussunnah wal jama’ah.
      adapun maksud anda kami mengolok-olok maka tidak ada olok-olokan dari kami. hal itu karna anda merasa “tersinggung” saja dengan tulisan kami.
      harapan kami, kalau anda “tersinggung” maka segeralah berubah utk bertobat dari ajaran wahhabi. terimakasih. salam sarkub

  11. gata29/10/2012 at 13:15Reply

    alhamdulillah……
    yang mengaku tim sarkub….. tp bukan tim sarkub…. dia beraninya ama orang islam ….. tp ama orang kafir dia tidak berani malah berteman… piye? KAREANA TIDAK ADA ARTIKEL YG MENJELEK JELEKAN ORANG KAFIR padahal aq kemaren buka dihindu mreka menuduh muhammad nabi palsu … tp tidak dikupas dalam web anda.
    aq yakin ini proganda orang kafir yg ingin hancurkan islam. contoh di irak sda hancur orang islam diadu domba, syriah, palestina… tp anda diam aja. BERANINYA AMA ORANG ISLAM SAJA….. KAMU BANCI.
    PENGECUT……… COBA NANTI NATALAN…. SELALU KIRIM KEAMANAN UNTUK AMANKAN GEREJA, PERAYAAN CINA JUGA…… coba ama orang islam sendiri… berantam terus. aq lihat orang nasrani walaupun berbeda faham tetap rukun….. saling hormati… makanya aq yakin ini propaganda orang kafir yaitu nasrani dan yahudi. orang nasrani dan yahudi tidak ingin islam maju,

    • Author

      Tim Sarkub29/10/2012 at 14:45Reply

      – mana buktinya kalo saya bukan tim sarkub? tim sarkub selalu memblacklist mereka para pengkomen yg menggunakan ID Palsu, misal: menggunakan nama Sarkub atau web sarkub.com .
      – emang kafir gak boleh ditemani kah? ajaran darimana itu?

      – justru permusuhan Wahabi kepada umat Islam secara gamblang bisa dilihat dari fatwa Nashiruddin al Albani ketika memberikan fatwa kepada penduduk palestina dengan mewajibkannya keluar dari Palestina, apa kemaslahatan dari ini semua? Dan untuk siapa kita tinggalkan Palestina jika kita mewajibkan penduduknya meninggalkan Palestina? Berapa harga fatwa ini? Orang yang cerdas adalah orang yang memahami isyarat ini. Siapa yang membayar al Albani untuk fatwanya ini??? http://www.sarkub.com/2012/wahabi-siapakah-yang-kalian-bela/

  12. KOPLAK09/05/2013 at 18:58Reply

    pusing Allah mikirin islam,satu dengan yan g lainnya saling menyesatkan.

  13. Irwanda23/11/2013 at 09:00Reply

    Tulisan di atas penuh dengan manfaat…smoga Allah memberkahinya.

  14. RIpas03/02/2014 at 14:27Reply

    Maju terus tim Sarkub … bongkar terus kebusukan wahabi ….

    Mreka tidak lebih dari srigala berbulu onta …

  15. Anto Gemstone16/02/2015 at 11:53Reply

    semoga sarkub makin axis

Tinggalkan Balasan