Ringkasan Mauidoh Hasanah Habib Luthfi Soal Hijrah

Sarkub Share:
Share

Sarkub, Tegal

~Hijroh adalah beberapa kandungan dalam arti yang luas, namun kita akan kembali pada pokok hijroh, Hijrohnya nabi bukan karena takut, bukan karena tuntutan perut, tapi hijroh wahyu perintah Allah yang sudah dipersiapkan Allah sebelum nabi dilahirkan dan sudah tercatat di lauhil mahfudz.

~Yatsrib yang akan membuka jalur ekonomi bukan jalur pertempuran,dari perekonomian yang skupnya kecil ke skup yang lebih besar marketingnya. Nabi mempersiapkan SDM yang tahan banting, bukan kategori pedagang cengeng yang menyerah sebelum bertanding.

~Mekah sebagai kawah candradimuko Rasululloh dan para sahabat yang ahli pertanian, ekonom, bahkan kedokteran dipersiapkan untuk hijroh.

~Meluruskan pendapat yang mengatakan ketika hijroh yang menggantikan beliau di tempat tidur Sayyidina Ali masih berumur 8 tahun, dan meluruskan pendapat yang mengatakan Sahabat Ali melawan Amir bin ghoit di perang uhud umur 8 tahun, beliau mengatakan Sayyidina Ali waktu itu umur 21 tahun, 3 tahun setelahnya Perang Badr, 3 tahun kemudian perang uhud, 2 tahun selanjutnya perang khondak, jadi Sayyidina Ali ketika melawan Amir bin ghoit berumur 28 tahun.

~Belajar sejarah harus teliti, karena cerita Sayyidina Ali menggantikan Nabi di tempat tidur ketika berumur 8 tahun seolah-olah mau menjungjung seseorang tapi menjatuhkan Nabi yang mengorbankan Anak kecil, serta ketika sahabat Ali melawan amir bin ghoit umur 8 tahun, meskipun Alim dan cerdas tapi ia tetap anak-anak, nabi tidak mungkin memperkenalkan darah kepada Anak-anak dan Ke-2 hal itu, baik mengorbankan anak-anak untuk mengantikan nabi di tempat tidur serta mengenalkan darah kepada anak-anak bukanlah pendidikan Nabi.

~Rasululloh menggembleng SDM yang siap pakai ketika Hijrah dengan Intelektual dan pengetahuan bukan dengan pedang.

~Rasululloh Membuat ekonomi kerakyatan memajukan periklanan, dunia pertanian seolah-seolah balas dendam karena boikot ekonomi di mekah; Tidaak..Rasulullah tidak mempunyai sifat pendendam.

~Ketika muncul Deklarasi Madinah Rasululloh menjadi Bapak Bangsa disamping Bapak Ummat dan memajukan Madinah dengan memodernkannya.

~Beliau mempertanyakan; “Mana warisan Bapak Bangsa dan Bapak Ummat sekarang? Yang mendapat gelar Al-Amin, mana Al-Amin-Al-Amin sekarang?

~Dengan mempelajari hijroh kita dididik oleh nabi cara mencetak Bapak Ummat menjadi Bapak Bangsa, mendidik warga Madinah dalam pertanian dan menghargai hasil Bumi Pertiwi, sehingga Warga Madinah pada waktu itu siap untuk bertanding dalam global ekonomi. Ini yang mesti disampaikan, jangan perangnya saja yang disampaikan.

~Sudah jamak Tahun baru membicarakan semoga tahun depan lebih baik dari tahun kemarin, yang perlu disampaikan adalah bagaimana yang kemarin miskin menjadi kaya, yang kemarin tidak berkecukupan sekarang berkecukupan.

~Hubul waton itu Apa? Ada yang menampik itu hadits dhoif, tapi bukan itu, Bumi ini milik siapa? Allah… Diberikan kepada setiap bangsa termasuk bumi yang diberikan Allah kepada bangsa indonesia sehingga hubbul waton minal iman adalah bukti kita mencintai bumi Allah sebagai perwujudan mencintai Allah.

~Apa tanda kita mencintai Allah yang diberikan tanah air ini? Yaitu dengan melestarikan,menjaga,merawat.

~Beliau sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada bangsa ini yang tidak maju-maju, bahkan semakin maju ke belakang, yang diurusi bangsa ini hanya berkutat pada ribut, minal ribut, ilal ribut.

~Wali Songo mampir ke India dari timur tengah karena India pusat Hindu budha, Walisongo mempelajari suatu adaptasi, menejemen dan strategi agar ketika di nusantara yang saat itu mayoritas Hindu dan Budha masuk islam tanpa adanya gesekan-gesekan, seperti yang dipraktekkan Sunan Kudus dengan akhlaknya dan menjaga perasaan warga Kudus tidak menyembelih sapi yang dikeramatkan hindu ketika Hari Raya Idul Adha, sehingga Ki Ageng Pancowati memberikan keratonnya yang lantas dijadikan Masjid Agung kudus.

~Sunan Ampel membangun ekonomi kerakyatan bahkan ketika sudah meninggal, beliau tidak mempersoalkan pro-kontra ziarah kubur yang faktanya ziarah kubur tambah ramai; bahkkan ketika sudah meninggal Sunan Ampel masih mensejahterakan yang ada disekitar makamnya.

~Beliau senang hadirin hadirot yang disitu rata-rata masih muda, beliau bertanya dengan Nada yang tinggi,

“Kalian sudah mengisi kemerdekaan dengan apa? JAWAB!! buktikan, jangan sampai kalian mengecewakan pahlawan yang sudah membayar dengan darah, meninggalkan keluarganya hanya untuk kita.”

~Apa yang kalian lihat dari pantai? Ikanya? Gelombangnya? Kapalnya? Tidakkah berpikir berapa anak sungai yang mengalirinya? Yang membawa limbah, bangkai dan kotoran? Apakah ia berubah?

Perhatikan ini, Air bah yang masuk ke laut tidak bisa merubah asinnya air laut, berarti laut mempunyai jati diri, harga diri, kehornatan diri. Secara akal ikan yang di laut harusnya asin, namun tidak, ikanpun mempunyai harga diri jati diri dan kehormatan diri, air laut yang asin tidak merubah ikan, begitupun ikan tidak merubah air laut, keduanya rukun, saling menghargai, menghormati, dan tidak saling mengitervensi, semoga bangsa indonesia bisa meniru ini agar turun rahmat Allah dan diangkat cobaannya oleh Allah.

~Abah Luthfi menceritakan pada zaman beliau kecil, rata-rata anak kecil hafal kisah mahabarata mulai dari keturunan arabnya, jawanya, indianya, yang di dalamnya menjelaskan budi pekerti, di dalam Mahabarata ada 3 tokoh wayang, Krisno, Werkudoro, dan Semar; yang semua kulitnya dibuat hitam oleh Sunan Kalijogo, filosofinya; Hitam tidak bisa terkontaminasi warna lain, ia mempunyai jati diri,harga diri, dan kehormatan diri.

~Krisno, mempunyai senjata cumpu manik, yaitu tidak memperebutkan kekuasaan namun menata, bertirakat mempersiapkan dirinya menjadi sang noto, ketika sudah menjadi sang noto ia belajar lagi menjadi biar mandito, ilmunya umaro dan ulama dipersatukan seperti yang dikatakan Syech Abdul Qadir Al-Jailany; kalau terjun ke masyarakat, kuasailah tiga ilmu yaitu ilmul ulama,wa hikmatul hukama,wa siyasatal muluk….

  • Senjatanya lagi kembang wijoyo, mengerti, tanggap, dan mengerti mana daerah yang subur dan tidak, menyuburkan tanah agar melimpah hasil buminya dan dan memasarkannya.
  • Cokro, salah satu senjatanya lagi juga, bisa mengatasi masalah yang tidak menggunakan emosi, sehingga bisa menjaga wibawa dan tidak direndahkan oleh bangsa lain.

~Wayang selanjutnya werkudoro/bima yaitu tulang punggung bangsa seperti Ulama’,TNI, Polri yang melahirkan 3 tokoh yaitu :

  1. Gatot Kaca yang terkenal bisa terbang melihat perang dari Atas, padahal ia ahli antariksa, astonomi dan perhubungan udara,
  2. Ontorejo yang bisa masuk kedalam tanah, ia Ahli pertambangan, geologi, vulkanologi, pertambangan, pertanian dan tau apa saja kekayaan yang terkandung dalam bumi pertiwi.
  3. Ontoseno adalah Ahli Kelautan.

 

~Semar, ia gendut, tau yang terpenting, menyediakan makanan dengan mempersiapakn lumbung-lumbung agar rakyatnya sejahtera, memberikan kas kepada pemerintahnya dan pemerintah menjadi partner yang baik bagi masyarakat.

~Inilah salah satu pemikiran Sunan Kalijogo yang orisinil dan jauh ke depan, yang mana tidak ada ceritanya dalam mahabarata versi aslinya, inipun diambil dari spirit hijrah Nabi yang diejawantahkan.

~Mari kita hijrah dari bodoh ke pintar, dari kering ke basah, dari tidak sadar ke sadar, dari tidak merasa mempunyai indonesia menjadi merasa mempunyai indonesia.

~Habib bertanya kepada pengunjung;

“Saya tanya terakhir jawab yang tegas, Wahai bangsaku yang kubanggakan, relakah negerimu terpecah belah?”

Pengunjung : “ TIDAAAK.”

Jawab pengunjung yang rata-rata masih muda dan, beliau bertanya sampai 2 kali.
Habib bertanya lagi

“Kamu bangga menjadi anak Idonesia?”

Pengunjung : “BANGGAA”
Habib bertanya lagi;

“Kamu bangga menjadi bangsa indonesia?”

Pengunjung : “BANGGAAA..
Lalu Habib meneruskan pernyataannya;

Kami bangga menjadi Bangsa Indonesia…

Bangsa Indonesia bangga menjadi anak Indonesia…

Anak Indonesia siap untuk memperkokoh NKRI…

Memperkokoh NKRI Harga Mati..

Harga Mati Bukan Basa basi…”

Sumber : Ringkasan mauidoh hasanah Maulana Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya dalam rangka Tahun Baru 1437 H di Lapangan Pendopo Kab.Tegal, yang ditulis oleh Ustadz Ahmad Hasby Faqih El-yamani

 

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

One Response

  1. Ltmnu Kec Warungpring18/10/2015 at 02:05Reply

    Izin Share Pak

Tinggalkan Balasan