Nabi Muhammad SAW Manusia Biasa, Tidak Usah Dimuliakan?

Sarkub Share:
Share

s8 copyBegitulah kata-kata  yang sering diucapkan kaum puritan yang senantiasa didengung-dengungkan pada ceramah-ceramah mereka..

Apakah ucapan itu merupakan ucapan umat yang mencintai Nabinya?

Apakah ucapan itu merupakan ucapan umat yang mengharapkan SYAFA'AT Nabinya di hari kiamat nanti?

Subhannallah..

Wa innaka la'ala khuluqin 'adhim, Sungguh engkau Muhammad selalu berakhlak yang agung.

Masih ada pula yang berkata tapi bertanya, "Nabi Muhammad SAW adalah makhluk termulia tapi saya belum bisa menghayati keistimewaan beliau sebagai manusia agung karena semua nabi juga ma'shum, Nabi Adam bertahan 1000 tahun dalam keadaan ma'shum", demikian kata orang itu.

Orang biasa tentu saja sulit menghayati kebesaran Nabi Muhammad SAW,  karena keagungan yang tidak kasat mata pada diri Nabi Muhammad SAW jauh lebih besar daripada yang terlihat. Nabi  Muhammad SAW terlihat sebagai manusia normal tidak seperti malaikat yang memiliki keajaiban luar biasa . Namun kita akan terkesima jika dibuka satu demi satu nilai keluhuran yang ada pada dirinya.

Yang mudah saja sifat SABAR misalnya,

Mampukah seseorang bertahan dengan sifat sabar sepanjang hidupnya tanpa terlepas sebentar saja ?
Apalagi seperti umumnya manusia untuk bertahan dengan sabar sehari semalam saja sangatlah berat dan mengalami kegagalan.

Bagaimana dengan sifat-sifat  yang lain seperti  selalu bersyukur…?

Selalu qona'ah …?

Selalu ridho…?

Selalu dekat dengan Allah…?

Dan seluruh sifat-sifat  mulia yang paling tidak 77 cabang iman. Dan sebagian keterangan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki 99 sifat mulia yang melekat pada dirinya tanpa terlepas barang sebentar.

Istiqomah dan mudawamah dhohir dan batin jasmani dan rohani, sehingga syekh Bushiri dalam Qasidah Burdahnya bersya'ir : “Fa mablaghul 'ilmi fihi annahu basyarun”, yang kita ketahui bahwa beliau adalah manusia, seolah Syekh Bushiri berkata lho kok sampai begitu kemampuannya.

Nabi  Muhammad SAW kapanpun, dimanapun, situasi apapun, adalah Uswatun Hasanah. Ketika bersama orang banyak, dan ketika sendirian, beliau dalam kemuliaan akhlaknya, dan tidak pernah berkurang, hingga tidurnya pun merupakan uswatun hasanah. Perilaku, perkataan, dan sikapnya adalah hukum, yang siapapun mengikutinya pasti benar dan terpuji. Ahwal seperti itu tidak mungkin bisa dilakukan selain beliau. Orang bisa terlihat mulia di mata umum, namun ketika sendirian untuk mempertahankan sikap mulia lahiriahnya saja akan mengalami keruntuhan.

Bagaimana Nabi Muhammad SAW Melakukan langkah besar merombak peradaban manusia yang hancur berantakan dalam gelap gulitanya kesesatan, kebrangasan kedloliman menyeluruh, yang menghinggapi setiap orang yang merasa kuat dan mereka menindas setiap yang lemah, bayi perempuan dikubur hidup-hidup, anak yatim dihinakan, para dhuafa ditindas, tak ada yang dilarang bagi yang kuat sebagaimana segalanya terlarang bagi yang lemah, sementara Nabi Muhammad SAW  harus merombak seluruh sisi kehidupan dan tidak ada sisi yang ditinggalkan dalam keadaan beliau tak punya kekuatan ekonomi bahkan miskin, tidak bisa membaca dan menulis seperti orang –orang maju ketika itu.

Mukjizat adalah bukti kebenaran yang tidak diupayakan, memiliki mukjizat bukanlah suatu kehebatan tapi suatu bukti kebenaran dan keagungan yang Allah berikan cuma-cuma karena kemulyaan Nabi Muhammad SAW. Yang kita lihat adalah seorang manusia yang bertahan dalam melawan hawa dan nafsunya senantiasa sebagaimana hawa dan nafsu itu tak pernah terlepas dari dirinya sebagai manusia.

Sifat-sifat ruhaniyahnya naik tanpa mengalami penurunan dengan perjuangan luar biasa dan susah payah mempertahankan kesempurnaan hablun-minallah juga hablun-minannas sehingga tak seorangpun menemui kesalahan atau kekurangan, kelemahan atau aib pada diri Nabi Muhammad SAW.

Ini baru setitik pengetahuan tentang diri Nabi Muhammad SAW yang mana orang tak menjangkau seperti apa batiniah Nabi ketika bermukalamah dengan Tuhannya, dan ketika ruh dan jasadnya naik ke sidratul muntaha melintasi segala yang menakjubkan yang tak pernah bisa dilakukan oleh manusia dan jin sekalipun.

Bagaimana pula pengalamannya melihat surga dan neraka serta seluruh jagat raya, bagaimana ketika beliau berada pada posisi teragung di hadapan Tuhannya. Kita hanya mendengar setitik cerita pendek dari lisan beliau. Dengan kemulyaannya Allah berkenan menebar barokah dan cahaya dunia melalui diri hamba-NYA yang mulia ini. Darinya tumbuh pandekar-pendekar ilmu dan taqwa, kebesarannya tercermin pada sahabat, para imam, para ulama dan auliya keturunan dan umatnya.

Sudah kita pahami bahwa Nabi Muhamad SAW adalah pembawa risalah, bersifat ma'shum, uswatun hasanah, perkataan, perbuatan dan sikapnya adalah hukum, makhluk termulia, wajib diikuti sunnahnya. Maka mencintai, memulyakan, mengagungkan, idola hidup bahwa perantara yang mengantarkan kita kepada Allah, itulah arti KULTUS individu yaag seharusnya menjadi sikap setiap umatnya.

Adapun Sang Maha Pencipta Allah SWT adalah MA’BUD (yang disembah) bukan lagi pantas jika dikatakan KULTUS kepada Allah, karena Allah di atas itu semua, Allah itu pencipta yang disembah, dimohon, tempat berlindung dan menentukan nasib seluruh makhlukNYA.Maka berbeda antara Menyembah dengan Kultus.

Semoga kita termasuk hamba Allah yang Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, dan senantiasa dalam keridloan keduanya..Aamiin..aamiin Yaa Robbal’alamiin..

Allahumma Sholli Wasalim Wabarik ‘Alaihi..

Mari kita perbanyak shalawat di hari Jum’at Yang penuh Barokah ini..

Sumber : Orang Baik-Baik, Mkub, Bogor

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

4 Responses

  1. dede03/11/2013 at 15:21Reply

    Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa shohbihi wa sallim ajma’in

    jika seperti itu kalimat yang benar tentang Nabi Muhammad saw itu apa ustadz?

  2. Anonim14/01/2014 at 01:09Reply

    semua pujian wlaupun hamparan bumi dan isinya kta nisbatkan utk memuji keindahan Nabi saw sbg ciptaan Allah msh kurang,krna beliaulah sosok terindah,,,sbg kekasih utusan Allah,jk gini dikatakan syrik psti mereka sesat tanpa sadar,dia lupa mnyanjung doi sampai mampus,bahkan patah hati jk diputuskan cinta,,,emang derajad kekasih kta spt apa,nnah yg gini2 tak prnh ada yg bilang syrik

  3. Joheun Chingu23/10/2014 at 17:26Reply

    Ibrahim kesayangan ALLAH ada bukti di QS 4:125, lalu Isa Almasih orang TERkemuka di dunia dan akhirat juga ada bukti di QS 3:45, Namun Muhammad sosok terindah buktinya dimana? Berhati-hatilah agar jangan sampai ALLAH menjadi no 2 gara-gara ingin membela kedegilah atau kesalahan manusia yang dimuliakan oleh manusia lainnya. Dan bicaralah menggunakan bukti seakurat mungkin.

  4. Joheun Chingu23/10/2014 at 17:33Reply

    Inilah akibatnya jika terlalu mengidolakan seorang manusia. Alhasil pencipta dari segala sesuatu dilupakan dan menjadi no 2. Pada saat anda menyatakan bahwa Muhammad sebagai "sosok TERindah" maka otomatis ALLAH penciptanya menjadi sosok no 2 karena kata "ter" artinya no 1. Namun jika anda berdalih kata "ter" yang dimaksud dari golongan ciptaan maka Isa Almasih ada di posisi ke berapa? (QS 3:45) Maka sia-sialah jika kita berbicara tanpa ada bukti yang akurat. Dan bersiap-siaplah saat Isa Almasih nanti datang kembali untuk menghakimi orang-orang yang menomor-duakan ALLAH dengan berhala maupun idol-idol lainnya.

Tinggalkan Balasan