Memahami Hakikat Salafi (Wahabi)

Sarkub Share:
Share

Depag Riau Warning Wahabi
Berbagai pengaduan masyarakat, membuat saya terpanggil menyingkap perbedaan pemikiran diantara sesama ulama Salafi. Tujuannya, agar jamaah Salafi terlebih dahulu menjelaskan sikap mereka terhadap perbedaan pemikiran diantara ulama panutan mereka, sebelum mereka mengklaim bid’ah dan sesat pendapat ulama di luar Salafi. Perbedaan diantara ulama Salafi bukan saja terjadi dalam masalah fiqh, tapi juga terjadi dalam masalah akidah. Apakah jamaah Salafi menerima perbedaan itu sebagai hal yang wajar, atau bahkan mereka menerima sebagiannya dan mengklaim bid’ah dan sesat pendapat yang lain?

Jika mereka menerima perbedaan itu secara wajar, maka perlakukan juga sikap seperti itu terhadap perbedaan pendapat yang terjadi antara ulama Salafi dengan ulama Islam yang lain, tidak bersikap diskriminatif. Karena semua ulama itu punya kedudukan yang sama dalam Islam.

Hakikat Salafi 
Salafi merupakan perubahan nama dari aliran pemikiran Wahabi. Tentang pemikiran dan pengaruh pendiri aliran Wahabi, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab itu bisa ketahui melalui berbagai buku sejarah. Diantaranya yang tertulis dalam buku Syaikh Utsman bin Basyar al-Hanbaly: Unwan al-Majd Fi Tarikh al-Najd, buku Dr. Abdullah al-Shaleh al-Utsaimin: Buhuts Wa Ta’liqat Tarikh al-Mamlakah al-Arabiyah al-Su’udiyah, dan buku Dr. Louis de Corancez: al-Wahhabiyun Tarikh Ma Ahmalah al-Tarikh. 

Jadi, tidak ada perbedaan antara Wahabi dan Salafi. Dan pendiri pemikiran Wahabi, Muhammad bin Abdul Wahhab mengajak kepada pemikiran Imam Ibnu Taimiyah dan sebagian ulama mazhab Hanbali (Syaikh Hasan Ali al-Saqqaf: al-Salafiyah al-Wahhabiyah). 

Aliran pemikiran Salafi Wahabi ini bukan tiga generasi terbaik (sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in) yang tersebut dalam hadits Imam al-Bukhari. Tiga generasi Islam terbaik itu tidak meninggalkan metodologi baku yang mesti diikut oleh generasi Islam setelahnya. Dan pada masa tabi’in terdapat dua metodologi pemikiran berbeda, yaitu madrasah al-hadits dan madrasah al-ra’yi. Pemahaman mereka terhadap sumber utama Islam, Alquran dan Sunnah juga ada terjadi perbedaan pendapat. Diantaranya, mayoritas ulama generasi terbaik itu (salaf al-shaleh) mengatakan bahwa Allah SWT bisa dilihat di akhirat nanti. Pendapat mayoritas ini berbeda dengan pendapat Sayidah Aisyah, Imam Mujahid, Imam Ikrimah, dan kelompok Mu’tazilah yang berpegang pada keumuman ayat 103 dalam surah al-An’am.

Syaikh al-Albani
Syaikh al-Albani seorang ulama Salafi yang menekuni kajian hadits secara otodidak, tanpa mempelajarinya secara langsung kepada ulama hadits, dan ulama Islam mengakui beliau sebagai ulama hadits. Tapi sebagai manusia, Syaikh al-Albani tidak luput dari kekeliruan. Makanya, sebagian ulama hadits mengkritisi pemikiran beliau. 

Diantaranya, kritikan terhadap penilaian Syaikh al-Albani yang melemahkan hadits tentang tawassul, bisa dibaca dalam buku Syaikh Abdullah al-Shiddiq al-Ghumari: Juz Fih al-Radd ‘Ala al-Albani. Kritikan terhadap kontradiksi penilaian Syaikh al-Albani terhadap suatu hadits, bisa dilihat dalam 3 jilid buku Syaikh Hasan Ali al-Saqqaf: Tanaqudhat al-Albani al-Wadhihat. Dan kritikan terhadap Syaikh al-Albani dalam melemahkan sebagian hadits yang terdapat dalam kitab Sunan (Abu Dawud, al-Tarmizi, al-Nasa’i, dan Ibnu Majah), bisa dilihat dalam 6 jilid kitab Syaikh Mahmud Sa’id Mamduh: al-Ta’rif Bi Auham Man Qassam al-Sunan Ila Shahih Wa Dha’if. 

Terkadang, Syaikh al-Albani juga terkesan mengkerdilkan ulama lain. Diantaranya, waktu mengomentari buku Syaikh ‘Id Abbas: al-Da’wah al-Salafiyah Wa Mauqifuha Min al-Harakat al-Ukhra, beliau mengatakan, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab itu pengikut mazhab Hanbali yang tidak punya pengetahuan tentang hadits. 

Dalam silsilah al-Ahadits al-Shahihah (6/676), Syaikh al-Albani mengklaim bahwa musuh sunnah Nabi adalah orang pengikut mazhab, pengikut pemikiran al-Asy’ariyah, dan pengikut aliran tasawuf. Padahal, mayoritas ulama hadits itu mengikut pemikiran akidah al-Asy’ariyah (Syaikh Abu Hamid Marzuq: Bara’ah al-Asy’ariyin min aqa’id al-Mukhalifin:1/112).

Syaikh al-Albani juga dikenal sebagai ulama yang punya fatwa kontroversial. Diantaranya, beliau mengatakan kedua orangtua Rasulullah SAW penghuni neraka. Beliau juga melarang azan dengan menggunakan mekropon. Bahkan, Syaikh al-Albani memerintahkan penduduk Palestina meninggalkan negerinya, pindah ke negara lain, dan penduduk yang tetap tinggal di Palestina adalah kafir. Fatwa al-Albani ini sempat menggegerkan dunia Islam, dan Syaikh Shalah Abdul Fattah al-Khalidi membantah fatwa ini dan menghimbau para murid al-Albani untuk meninggalkan beliau.

Niat Shalat 
Imam Syafi’i termasuk dalam barisan generasi tabi’ tabi’in (generasi terbaik). Dan ijtihad fiqh mazhab Imam Syafi’i mengatakan tempat niat adalah hati, dan diucapkan dalam hati ketika takbir al-ihram. Ini sesuai dengan pemikiran fiqh Imam Syafi’i bahwa niat mesti bersamaan dengan awal ibadah, dan awal ibadah shalat adalah takbir al-ihram. Fiqh Imam Syafi’i juga membolehkan pengucapan niat sebelum takbir al-ihram berfungsi sebagai pengingat hati (Imam al-Syafi’i: al-Umm: 2/224). Pengucapan niat dalam hati pada saat takbir al-ihram juga merupakan pendapat mayoritas mazhab fiqh (Syaikh Umar Sulaiman al-Asyqar: al-Niyat Fi al-Ibadat). 

Mengenai niat shalat, Syaikh al-Albani menukil pendapat Imam al-Nawawi (mazhab Syafi’i) tanpa penolakan. Biasanya, jika tidak setuju, Syaikh al-Albani akan langsung mengklaim pendapat itu bid’ah dan sesat. Dan dalam fatwanya, sudah hampir ribuan masalah yang dihukumnya bid’ah dan sesat (Abu Ubaidah Masyhur: Qamus al-Bida’ Min Kutub al-Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani). Wallahu a’lam. (*)

Oleh: Syamsuddin Muir
Alumnus Fakultas Syariah 
Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir
(Sumber: http://riau.kemenag.go.id/)
 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

87 Responses

  1. A'an07/05/2013 at 11:14Reply

    SALAFI WAHABI Memfitnah makam ustadz jerfi aswaja

    SALAFI WAHABI Memfitnah makam ustadz jerfi aswaja, mereka menyebarkan fitnah keji dg mengatakan bahwa, banyak orang berbuat syirik dg mengambil tanah kuburan UJ serta melakukan ritual-ritual di makam UJ, itu semua adlh fitnah kebohongan dan kepalsuan yg tdk dpt dibuktikan kebenarannya yg di lontarkan oleh kelompok yg anti tahlil anti ziarah, dan beberapa hari kemaren saya mmbaca di WARTA KOTA tgl 30 april dihalaman pertama, ada statmen dari DIN SYAMSUDIN dia mengatakan “jangan melakukan ritual-ritual di makam UJ, dan saya dengar ada yg mengambil tanah makamnya itu adalah kesyirikan” kurang lbh begitu kalimatnya.

    kalau memg tdk setuju tahlil dan ziarah hendaknya tdk usah mengusik amalan orang yg suka tahlil dan ziarah, BUKANKAH ROSULULLOH SANGAT BENCI TUKANG FITNAH… BAGAIMANA ANDA BISA MENGAKU SEBAGAI UMMATNYA”.

    • Cahyo07/05/2013 at 17:05Reply

      @aan

      Baru faham, rupanya siapa saja yang amalannya tidak sesuai dengan anda (ritual Tahlilan, Ngalap berkah di kuburan, Miara Jin, Bikin Jimat dll ) namanya Wahhabi, termasuk di dalamnya Din Syamsudin?

      Pelajaran menarik.

  2. udin07/05/2013 at 11:28Reply

    kalau memg tdk setuju tahlil dan ziarah hendaknya tdk usah mengusik amalan orang yg suka tahlil dan ziarah, BUKANKAH ROSULULLOH SANGAT BENCI TUKANG FITNAH… BAGAIMANA ANDA BISA MENGAKU SEBAGAI UMMATNYA”. ( Ini bukan utk mengusik ,wajar kalo manusia sudah dijurang kesyirikan kita sebagai sesama muslim wajib meluruskannya ),

    • A'an07/05/2013 at 21:03Reply

      ingat!!! syirik adalah meyakini adanya tuhan disamping ALLOH…

      JNGAN MUDAH MENUDUH! MUSYRIK, karna menuduh musyrik berarti menuduh kafir,

      1. kafir musyrik

      2. kafir kitabi

      silahkan pilih keduanya neraka

      عَنْ أَبِى ذَرٍّ – رضى الله عنه – أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « لاَ يَرْمِى رَجُلٌ رَجُلاً بِالْفُسُوقِ ، وَلاَ يَرْمِيهِ بِالْكُفْرِ ، إِلاَّ ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ ، إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِكَ » (رواه البخارى 6045)

      Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan kefasikan atau kekufuran, kecuali akan kembali kepadanya, jika yang dituduk tidak sesuai dengan tuduhannya” (HR al-Bukhari 6045 dari Abu Dzarr)
      Maka bagaimana mungkin Wahabi mengaku cinta pada Nabi Saw, sementara larangannya mereka langgar dengan menuduh kafir pada sesama Muslim?

  3. Cahyo07/05/2013 at 16:56Reply

    Banyak yang gak tepat. Contoh Al Albani nggak punya guru? Gimana cara orang belajar tanpa guru? Gurunya a.l. adalah bapaknya yaitu Syaikh Nuh ulama madzhab Hanafi. Jadi yang senang dibohongin silahkan terima apa adanya, anda bertanggung jawab di akhirat kelak bila menyebarkannya.

    • Mas Derajad08/05/2013 at 12:55Reply

      @Cahyo :

      Sejauh saya tahu Pak Nashiruddin Albani belajar dari Bapaknya cara mereparasi jam. Tapi kalau guru yang jelas dia pernah sekolah di Madrasah, setelah itu dia banyak belajar otodidak dari perpustakaan, makanya dia lebih cocok disebut sebagai pustakawan daripada ulama.

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  4. heri07/05/2013 at 18:40Reply

    duh, jadi yang suka tim sarkub nih?

  5. Noobie07/05/2013 at 21:02Reply

    memang hebat virus wahabi mampu mendistorsi pikiran orang untuk msmbenci org lain. disebut fitnah karena din syamsuddin tidak mengetahui sendiri kejadian pengambilan tanah kuburan tapi cuma mendengar saja. padahal kan harusnya tabayyun dulu sjangan menggibah dan menduga2 mengapa kalau wahabi menggibah dan memfitnah tanpa dasar para wahabiyyun lgs percaya kyknya dah gk percaya Allah dan rasulNya

    • A'an07/05/2013 at 21:08Reply

      ya begitulah wahabi, memang dari nenek moyangnya sdh bgttu, mau diapakan lg,….smg Alloh beri hidayah pd kita semua termasuk wahabi…..

  6. Brigadir08/05/2013 at 12:20Reply

    yah begitulah salafy (najd/tanduk setan) jgn bosan mengingatkan dia, ini ladang dakwah kita bersama (aswaja) dan kita harus tetap bersabar, karena ini bisa jadi sampai hingga imam mahdi muncul, dan hidayah itu datangnya dari Allah. Kita tetap ber-lemah lembut kepada orang-orang yg keras kepala, merasa paling benar, dll.

  7. pecinta rasulullah09/05/2013 at 00:02Reply

    waduh gan, gimana dakwah salafi cingkrang nggak mantep
    lha wong mereka didukung sm mabes polri
    harusnya radio sarkub yg ditampilin di website mabes polri, bukan radio cingkrang rodja!!!

    http://1.bp.blogspot.com/-yxYuLF5q3nk/UYfm4r01B2I/AAAAAAAAC2A/FlttJNrXtdA/s1600/Radio+Rodja-jauzaa.jpg

    ayo pak kyai thobari datangi mabes polri, minta hapus radio salafi cingkrang!!!
    atau jangan2 mabes polri sudah tersusupi dakwah salafi cingkrang!!!

  8. Noobie09/05/2013 at 16:05Reply

    saya yakin bukan mabes polri yang beking sawwah pasti pembuat webnya orang wahabi

  9. santri NU11/05/2013 at 02:27Reply

    Kenapa celana cingkrang jadi ejekan tim sarkub ?
    Apa tim sarkub dan Kyainya (Tobari S.) Gak tahu kalo imam Syafi’i mengharamkan isbal jika sombong dan MEMAKRUHKAN (perbuatan yg dibenci) jika isbal tanpa sombong?
    Bukankah harusnya tim sarkub yg tidak terhormat ini memuji orang yg istiqomah meninggalkan yg makruh??

    • A'an12/05/2013 at 09:12Reply

      tapi kenapa salafi wahabi berani mengharamkan…..apakah mereka lbh alim….

  10. santri NU13/05/2013 at 10:01Reply

    Bukan cuma wahhaby woy yg mengharamkan isbal ! Ulama dulupun jika anda suka baca maka anda akan dapati ulama yg mengharamkan isbal !
    Maka itu saya sepakat jika sarkub dan konco2nya yg amat suka sama yg makruh2 disebut AHLI MAKRUH wal jamaah

    • A'an14/05/2013 at 23:32Reply

      Pendapat Yang Mengharamkan ISBAAAAL Bila Dengan Niat Riya’
      Sedangkan pendapat para ulama yang tidak mengharamkan isbal asalkan bukan karena riya, di antaranya adalah pendapat Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani, seorang yang dengan sukses menulis syarah (penjelasan) kitab Shahih Bukhari. Kitab beliau ini boleh dibilang kitab syarah yang paling masyhur dari Shahih Bukhari. Beliau adalah ulama besar dan umat Islam berhutang budi tak terbayarkan kepada ilmu dan integritasnya.
      Khusus dalam masalah hukum isbal ini, beliau punya pendapat yang tidak sama dengan Syeikh Bin Baz yang hidup di abad 20 ini. Beliau memandang bahwa haramnya isbal tidak bersifat mutlak. Isbal hanya haram bila memang dimotivasi oleh sikap riya’. Isbal halal hukumnya bila tanpa diiringi sikap itu.
      Ketika beliau menerangkan hukum atas sebuah hadits tentang haramnya isbal, beliau secara tegas memilah maslah isbal ini menjadi dua. Pertama, isbal yang haram, yaitu yang diiringi sikap riya’. Kedua, isbal yang halal, yaitu isbal yang tidak diiringi sikap riya’. Berikut petikan fatwa Ibnu Hajar dalam Fathul Bari.
      وفي هذه الأحاديث أن إسبال الإزار للخيلاء كبيرة, وأما الإسبال لغير الخيلاء فظاهر الأحاديث تحريمه أيضا, لكن استدل بالتقييد في هذه الأحاديث بالخيلاء على أن الإطلاق في الزجر الوارد في ذم الإسبال محمول على المقيد هنا, فلا يحرم الجر والإسبال إذا سلم من الخيلاء
      Di dalam hadits ini terdapat keterangan bahwa isbal izar karena sombong termasuk dosa besar. Sedangkan isbal bukan karena sombong (riya’), meski lahiriyah hadits mengharamkannya juga, namun hadits-hadits ini menunjukkan adalah taqyid (syarat ketentuan) karena sombong. Sehingga penetapan dosa yang terkait dengan isbal tergantung kepada masalah ini. Maka tidak diharamkan memanjangkan kain atau isbal asalkan selamat dari sikap sombong. (Lihat Fathul Bari, hadits 5345)
      Al-Imam An-Nawawi
      Al-Imam An-Nawawi rahimahullah adalah ulama besar di masa lalu yang menulis banyak kitab, di antaranya Syarah Shahih Muslim. Kitab ini adalah kitab yang menjelaskan kitab Shahih Muslim. Beliau juga adalah penulis kitab hadits lainnya, yaitu Riyadhus-Shalihin yang sangat terkenal ke mana-mana. Termasuk juga menulis kitab hadits sangat populer, Al-Arba’in An-Nawawiyah. Juga menulis kitab I’anatut-Thalibin dan lainnya.
      Di dalam Syarah Shahih Muslim, beliau menuliskan pendapat:
      وأما الأحاديث المطلقة بأن ما تحت الكعبين في النار فالمراد بها ما كان للخيلاء, لأنه مطلق, فوجب حمله على المقيد. والله أعلم
      Adapun hadits-hadits yang mutlak bahwa semua pakaian yang melewati mata kaki di neraka, maksudnya adalah bila dilakukan oleh orang yang sombong. Karena dia mutlak, maka wajib dibawa kepada muqayyad, wallahu a’lam.
      والخيلاء الكبر. وهذا التقييد بالجر خيلاء يخصص عموم المسبل إزاره ويدل على أن المراد بالوعيد من جره خيلاء. وقد رخص النبي صلى الله عليه وسلم في ذلك لأبي بكر الصديق رضي الله عنه, وقال, ” لست منهم ” إذ كان جره لغير الخيلاء
      Dan Khuyala’ adalah kibir (sombong). Dan pembatasan adanya sifat sombong mengkhususkan keumuman musbil (orang yang melakukan isbal) pada kainnya, bahwasanya yang dimaksud dengan ancaman dosa hanya berlaku kepada orang yang memanjangkannya karena sombong. Dan Nabi SAW telah memberikan rukhshah (keringanan) kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq ra seraya bersabda, “Kamu bukan bagian dari mereka.” Hal itu karena panjangnya kain Abu Bakar bukan karena sombong.
      Maka klaim bahwa isbal itu haram secara mutlak dan sudah disepakati oleh semua ulama adalah klaim yang kurang tepat. Sebab siapa yang tidak kenal dengan Al-Hafidz Ibnu Hajar dan Al-Imam An-Nawawi rahimahumallah. Keduanya adalah begawan ulama sepanjang zaman. Dan keduanya mengatakan bahwa isbal itu hanya diharamkan bila diiringi rasa sombong. Maka haramnya isbal secara mutlak adalah masalah khilafiyah, bukan masalah yang qath’i atau kesepakatan semua ulama. Sudah banyak beredar dalam berbagai artikel tentang Keharaman dan kebolehan Isbal, yang jelas Para ‘Ulama dengan latar belakang pemahaman selalu memunculkan beberapa opsi hasil ijtihad masing2, dan semua itu akan di terima oleh Ummat Islam sebagai Rahmat dengan menjunjung toleransi yang tinggi.

  11. Brigadir13/05/2013 at 14:33Reply

    Semua ulama mengharamkan ISBAL (jika Sombong). masalahnya AlCingkarangi ini mengharamkan dan menyalahkan yg lainnya, gitu bro.

  12. Maling Pahala14/05/2013 at 17:22Reply

    Tolong yg di atas ni semua harus pada “ngaji lagi” jangan hanya baca buku karangan orang yg ga jelas hhe

  13. santri NU14/05/2013 at 23:20Reply

    @brigadir makruh
    Ente suka juga ya sama yg makruh2?
    Rokok & isbal mungkin kalian juga anggap makruh kan?
    Terus kalian suka tuh ama ngerokok + isbal !
    Klop dah kalian + sarkub tentunya menjadi team Ahli Makruh Wal jamaah.
    Monggo di renungkan !
    Monggo, monggo

  14. santri NU15/05/2013 at 09:25Reply

    @a’an yg suka makruh
    Anda harus mengakui bahwa imam kita assyafi’i beliau memakruhkan isbal tanpa sombong!
    Tidak salah sy rasa jika orang yg suka yg makruh2 disebut ahli makruh !
    Bagaimana pendapat anda jika orang yg mengaku alim tapi malah suka dengan hal2 yg Dibenci dalam syari’at.
    Dan lebih parahnya mereka (yg cinta makruh itu) mencela orang2 yg istiqomah menjauhi hal2 yg makruh.

    • A'an15/05/2013 at 21:49Reply

      @santri NU palsu
      lebih baik makruh”, dari pada cingkrang ngaku paling berpakaian islam yg diliputi kesombongan, jadi haraam deh…..duh kasian….

  15. munajat15/05/2013 at 10:04Reply

    @santri NU bukan kok suka makruh tapi menjelalaskan hukum rokok dan isbal itu makruh.
    sebenarnya saya kurang setuju dengan fatwa haram merokok, jika memang rokok itu haram karna kesehatan mungkin itu berlaku juga untuk bahan pengawet,pewarna makanan dan bahan kimia lain dalam makanan yang berbahaya untuk kesehatan.walaupun itu makruh bukan berarti orang yang sakit jantung diperbolehkan merokok,artinya setip perbuatan itu ada batasnya.
    Dan yang penting janganlah berlebihan dalam merokok atau berpakain
    Dan yang lebih penting lagi janganlah berlebihan dalam BERDEBAT terutama sesama muslim.

  16. santri NU16/05/2013 at 06:42Reply

    @a’an dan orang yg mengaku2 Kyai TAPI cinta yg MAKRUH2
    Malu ya ? Kebiasaan buruknya diketahui orang lain?
    Gak usah emosilah boy.
    Masalah sombong itu urusan hati jadi ente gak bisa memvonis orang lain sombong, tp perkara isbal walau gak sombong itu makruh maka itu telah jelas diucapkan imam syafi’i.
    Sy santri NU yg mengamalkan apa yg saya baca jadi sebenarnya jika kalian pun mengamalkan kitab para ulama yg kalian baca maka kemungkinan kalian pun akan Sama sperti saya disebut Santru NU palsu. Anehnya kalian.

  17. Mas Derajad16/05/2013 at 14:21Reply

    @Santri NU

    Apa benar sampean santri di ponpes NU ? Pondok mana Mas ? Saa bertanya demikian karena diatas saudara katakan bahwa saudara santri NU yang mengamalkan yang saya baca. Saudara juga mengatakan orang Sarkub mengejek celana cingkrang, lalu juga saudara katakan orang yg mengaku Kyai TAPI cinta yang MAKRUH2.

    Kalau memang saudara santri saya tanya, menurut saudara makruh itu apa ? Dalam fiqh mazhab Syafi’i itu makruh itu ada berapa ? Dan Isbal itu termasuk makruh yang mana dan menurut ulama siapa ?

    Monggo kalau benar saudara santri, silahkan dijawab, baru kita lanjutkan masalah isbal, karena saya bingung saudara ini tiba-tiba bahas isbal padahal artikel tidak sedang membahasnya.

    Kebenaran hakiki hanya milik Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  18. orangfakir16/05/2013 at 15:00Reply

    @ santri NU : hayoo dijawab pertanyaan Mas Drajad klo kamu memang pintar..hehehe

  19. santri NU16/05/2013 at 16:33Reply

    @masderajad & kawan2nya (yg suka MAKRUH)
    Haruskah sy menyebutkan IDENTITAS ? untuk apa?
    SAYA IKUT2AN IDAHRAM loh ya !! hehehehe
    Tapi bedanya dengan IDAHRAM, sy termasuk muslim yg tidak suka berbohong seperti IDAHRAM dan konco2nya.

    Sekarang sy tanya dulu mas derajad ya :
    Bolehkah orang yang MENGAKU Kyai/santri (orang muslim khususnya) MENCELA, MENCEMOOH, MENGHUJAT orang yang istiqomah meninggalkan yg makruh apalagi yg haram ? boleh mas ?

    Mas derajad : saya bingung saudara ini tiba-tiba bahas isbal padahal artikel tidak sedang membahasnya.

    Anda bingung karena anda TIDAK JELI melihat artikel mas.

    • Mas Derajad16/05/2013 at 17:39Reply

      @Santri NU :

      Yang ngaku santri NU tapi gadungan. Ya gak apa-apa kalau tidak mau tunjukkan identitas. Hanya saya sesalkan saudara gunakan istilah Santri NU. Kalau memang saudara berpemahan SAWAH alangkah “lelakinya”, jika sebut saja Mantan Santri NU, mirip dengan Pak Makhrud, Mantan Kyai NU. Atau lebih “lelaki” lagi sebut diri Saya Salafy Wahabi why not ? 😀 Santai saudaraku sambil bercanda.

      Saudara mengatakan bolehkah mencela, mencemooh, menghujat orang yang meninggalkan yang makruh apalagi yang haram ?

      Jawab saya pada bagian mana di artikel diatas yang menghujat dls. Itu ? Tolong tunjukkan di alinea mana ? Saya baca sdh tiga kali tidak ketemu.

      Saudara mengatakan Anda bingung karena anda tidak jeli…

      Jawab saya, mungkin mata saya agak rabun, atau mungkin saya yang bodoh ini tidak bisa membaca. Tolong tunjukkan di alinea mana membahas Isbal ? Kelihatannya saudara sangat pandai membaca.

      Satu lagi pertanyaan saya tadi belum saudara jawab tentang makruh. Karena cara yang saudara kemukakan “seakan” membawa ke haramnya Isbal dengan kata makruh saudara.

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  20. santri NU16/05/2013 at 16:46Reply

    Teruntuk tim sarkub yg aneh bin ajaib.

    Kub-kub, diartikel diatas tertulis :
    . . . dan ulama Islam mengakui beliau (Syeikh Albani) sebagai ulama hadits.

    Ingat loh diartikel tertulis ULAMA ISLAM (bukan sy loh yg ngomong ya?!).

    Berarti orang yg tdk mengakui Syaikh Albani Ahli Hadits BUKAN ULAMA ya ?
    Segala Puji Bagi Allah akhirnya KITA semua tahu bahwa memang Syaikh Albani itu AHLI HADITS.
    Dan akhirnya kita semua juga tahu bahwa siapa saja yg tidak mengakui Syaikh Albani ahli hadits adalah ORANG BODOH yg BERLAGAK ULAMA !!
    Alhamdulillah

  21. Mas Derajad16/05/2013 at 18:04Reply

    @Santri NU :

    Ow pengagumnya Almarhum Pak Nashirudin al Albani, Pustakawan dari Albania itu ya. Artikel diatas kan dari Kemenag Riau, lulusan Al Azhar Mesir. Yang mengakui dia Muhaddits hanya sebagian orang SAWAH yang tidak pernah ngaji Kitab. Bagi saya Pak Albani bukan Muhaddits, karena dia tidak punya sanad keilmuan dan pendapatnya kacau, termasuk mengelompokkan Imam Bukhari kedalam golongan orang Kafir. Na’udzubillah min dzalik.

    Saya mengatakan demikian karena ada faktanya. Dia itu hanya pustakawan dan pengamat hadits. Bahkan pengamat yang kacau.

    Kebenaran hakiki hanya Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

    Kebenaran haki

    • A'an19/05/2013 at 22:21Reply

      bener mas drajad, hanya golongan SAWAH saja yg mengagung-agungkan albani, alhamdulillah barusan kami mengikuti kajian hadist di masjid tempat kami 19/05/2013 ba’da maghrib, oleh beliau KH. SYAIFUDIN AMTSIR SURIYAH NU JAKARTA DI MUI BAGIAN SYARIAH beliu adalh ulama yg sangat alim lemah lembut dan tawadu’ setiap tausyiahnya benar2 bebobot berdasarkan ilmu, beliau termasuk murid dari syeh yasin alfadani musnid fiddunnya ahli sanad kelas dunia.
      sewaktu syeh yasin berkunjung ke jakarta, beliau menanyakan tentang albani yg buku2nya banyak beredar, jawab syeh yasin: dia (albani) adalah syaithon yg menjerumuskan banyak manusia keneraka karna mengacak-acak hadist, sepontan kh amtsir kaget dg jawaban syeh yasin yg dikenal lemah lembut, ternyata memang tdk ada jawaban yg lbh baik dari itu.

  22. santri NU16/05/2013 at 20:05Reply

    @mdrajd
    Anda memang TIDAK JELI MELIHAT artikel diatas, atau maaf anda mungkin memang kurang Wawasan ?? Hehehe perhatikan lagi ya bos.

    Dan masalah sesal menyesalkan, maka sy pun sama amat sangat menyesalkan kenapa si idahram menyebut dirinya syeikh lalu ngumpet + lempar buku2 penuh dusta, kacaunya si idahram dipuja2 oleh orang2 jahil dan para ahli makruh. Adakah masderajat menyebut idahram “kurang laki” (gak gentle)?? Gak ada ya? Tepok jidat !

    Pertanyaan sy belum anda jawab !
    Bolehkah MENCELA, MENGHUJAT, MENCEMOOH orang yg istiqomah meninggalkan yg makruh?? Boleh?? Anda MALU ya menjawabnya?? Karena mungkin anda salah satu satu dari orang2 yg suka mencemooh itu?

    • Mas Derajad16/05/2013 at 20:37Reply

      @Santri NU :

      Dari komentar saudara semakin jelas, saudara hanya penggembira dan tukang koar-koar. Ditanya A jawab C. Kalau memang gak jawab ya sudah. Tidak masalah 😀

      Saya sudah sering diskusi dengan teman-teman SAWAH macam saudara, pertama menyampaikan sesuatu bagaikan ulama. Begitu dikejar dengan pertanyaan yang sesuai pembahasan main petak umpet. 😀 Mungkin memang kelompok SAWAH memang begitu ya Mas. Kalau sebenarnya mau terbuka bicara bukankah itu lebih baik daripada muter-muter tidak jelas, yang terakhirnya Tong Kosong Nyaring Bunyinya… 😀

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang faqir dan dhaif
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  23. mas abud16/05/2013 at 20:06Reply

    bagus sekali ulasannya mas derajat..
    ada buku/kitab pendapat-pendapat ulama aswaja mengenai Almarhum Pak Nashirudin al Albani?
    bisa minta dong, biar kalau ada yg tanya bisa di jawab, siapa Almarhum Pak Nashirudin al Albani? apa punya guru-guru hadist..?
    syukron..

    • Mas Derajad16/05/2013 at 22:23Reply

      @Mas Abud :

      Mengenai pembahasan “Syaikh” Albani ini ada beberapa catatan saya, termasuk “mengkafirkan” Imam Bukhari, tapi kalau dibahas disini sangat panjang. Kalau ada kesempatan akan saya sampaikan. Tapi kalau tidak salah pernah dimuat sebagian di situs ini. Silahkan gunakan menu search.

      Terimakasih

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad.

  24. santri NU16/05/2013 at 20:22Reply

    @masdrjd
    Bagi anda boleh saja Syaikh Albani bukan Ahli Hadits Karena anda MEMANg bukan ulama !! TAPI bagi ULAMA ISLAM sesuai artikel diatas syaikh Albani adalah ahli hadits.
    Silahkan anda menangis & menyesal karena anda tidak mengikuti ULAMA ISLAM !!

  25. mas abud16/05/2013 at 20:44Reply

    @santri nu bisa sebutkan siapa saja ulama islam yang mengakui Almarhum Pak Nashirudin al Albani sebagai ulama hadis..?? sekalian di kitab/buku apa..?
    soalnya saya waktu masih jadi santri ga kenal Almarhum Pak Nashirudin al Albani.

  26. Mas Derajad16/05/2013 at 20:46Reply

    @Santri NU :

    ULAMA ISLAM ??? Ulama Islam yang mana ? Itu kan ungkapan penulis artikel yang tetap menghormati sesama Muslim. Jadi menurut penulis yang mengakui Pak Albani Ulama, ya sebagian orang SAWAH saja. Ulama Wahabi saja menafikkan dia dan disebut orang tidak mengerti ilmu fiqh. 😀

    Ya tapi kalau orang-orang yang hanya suka terjemahan, mungkin iya. Pak Albani sendiri mengaku sebagai Pustakawan, bukan Muhaddits, karena jalur sanad haditsnya tidak ada.

    Kebenaran hakiki hanya milik Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  27. santri NU16/05/2013 at 22:27Reply

    @masdrjd
    Dari awal sy sudah jawab bahwa diartikel jika anda jeli akan Melihat (bukan membaca) hujatan sarkub !
    Tanya sarkub jika anda masih belum ngeh!

    Pertanyaan sy dari awal 1 dan tidak akan mau dijawab olah anda karena anda MALU menjawabnya!! Sekali lagi ANDA MALU !! Jujur saja boy !!
    Jawab disini jika anda berani !
    Saya ulangi :
    Bolehkah Menghujat, mencemooh, mencaci maki, menggelari dengan gelar2 buruk bagi orang yg istiqomah meninggalkan yg makruh??
    Contohnya meninggalkan isbal ini ??

    Dari tadi anda tidak mau jawab karena anda mungkin salah satu dari orang2 Yg suka mencemooh trsebut bukan ??
    Gak usah emosilah bung jawab aja. Tutup aja muka kalo anda malu!!

    • Mas Derajad17/05/2013 at 09:09Reply

      @Santri NU :

      Biar saudara puas, saya jawab tegas dan jelas “TIDAK BOLEH” Menghujat, mencemooh, mencaci maki, menggelari dengan gelar2 buruk bagi orang yg istiqomah meninggalkan yg makruh. 😀

      Sekarang giliran saudara yang mengaku Santri NU silahkan jawab pertanyaan saya : menurut saudara makruh itu apa ? Dalam fiqh mazhab Syafi’i itu makruh itu ada berapa ? Dan Isbal itu termasuk makruh yang mana ?

      Kalau belum puas berarti saudara benar-benar hanya penggembira yang tidak perlu ditanggapi. Bisanya gaya petinju “Hit Run” 😀

      Monggo dijawab Cah Santri.

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

    • A'an17/05/2013 at 21:22Reply

      santri nu palsu

      ooh… kalau itu pertanyaannya ya jelas nggak boleh dong maass Menghujat, mencemooh, mencaci maki, menggelari dengan gelar2 buruk bagi orang yg istiqomah meninggalkan yg makruh.

      tetapi kami hanya mengingatkan pada seluruh ahli cingkrang yg sombong dg kecingkrangannya….

      dan perlu juga di ingat musyrik adlh perkara hati….

  28. santri NU16/05/2013 at 22:37Reply

    @mabud
    Gak usahlah jauh2.
    Anda tahu HABIB Rizieq Syihab LC. ?? Dia NU juga loh.
    Dlm salah satu kajiannya beliau mengatakan Syaikh Al-Albani Ahli Hadits !!
    Anda gak tahu ya Habib rizieq bilang gitu?? Sayang sekali, sok komentar tp kurang wawasan ! Tepok jidat !!

    • Alif Hayah28/07/2013 at 04:52Reply

      Dari isbal ke Habib Riziq? Artikel ini sedang bicara apa, Mas?
      Anda hanya perusuh kalap-tempramental yang ahli mengalihkan masalah utama. Menjawab tantangan Mas Derajad saja belum anda lakukan.
      Begini saja, anda bikin blog, tulis artikel tentang isbal dan Habib Riziq sebagaimana yang anada mau, berikan tautannya di sini.

  29. mas abud16/05/2013 at 23:38Reply

    dimana habib rizieq mengatakan syaikh albani ahli hadits? bisa ditunjukkan….

  30. anshor16/05/2013 at 23:59Reply

    bagi saya cukup kta2 ini “ikut mbah yai Hsyim ‘Asyari”

  31. santri NU17/05/2013 at 06:29Reply

    @mabud
    Silahkan anda simak DVD kajian Habib Rizieq di Markaz Syariah Petamburan jakarta. Judulnya tanya aja sarkub, dulu sdh sy kabarkan pada mereka pd kolom komentar.
    Semoga kajian Habib Rizieq yg mungkih nanti anda simak akan segera menutup mulut2 kotor dari orang jahil pencela para ulama.

    Seperti mulut kotor yg mengatakan bahwa syeikh albani adalah tong kosong yg padahal setelah dikaji ternyata mulut si pencelalah yg sebenarnya tokong kosong siapa dia ? Dialah pak Munzir Almusawa.
    Jangan marah ya bro!

  32. mas abud17/05/2013 at 08:28Reply

    yang anda maksud ceramah habib rizieq berjudul “ayah bunda Rasulullah SAW benarkah mereka kafir & musrik bukan?
    setau saya di ceramah tersebut beliau (Habib Rizieq) tidak mngatakan albani ahli hadis, beliau cuma memanggil “Syeikh”, berbeda ketika menyebut ahli hadist lainnya yg disebutkan pada ceramah tsb, dengan panggilan “IMAM”…
    jadi dimana perkataan beliau, yg menyebut syeikh albani ahli hadis…??

    pada ceramah tersebut Habib Rizieq, cuma menjelaskan siapa saja yang perpendapat bahwa Bpk ibu Nabi Muhammad saw kafir dan yg mengatakan ahli fatroh…
    beliau cuma mengambil pendapat syeikh albani dalam kitabnya yg mengatakan bpk ibu nabi kafir, tidak mengatakan beliau ahli hadist..

    beliau, Habib Rizieq yg berpegang pada ahli sunnah wal jamaah asy- syafi’i asy’ari, tidak sependapat dengan pendapat albani, yg menkafirkan bpk ibu nabi….
    bahkan di bagian akhir ceramahnya beliau menghimbau supaya yg mengatakan bpk ibu nabi kafir (pengikut albani/wahabi) supaya tau diri, tidak mempublikasikan pendapat tersebut, karena membuat umat indonesia yg mayoritas bermazhab syafi’i beraqidah asy’ariyah resah, yg berarti membuat marah umat islam indonesia….

    ini link ceramah beliau, kalau mau dengar..
    http://ia701209.us.archive.org/4/items/KajianIslamSalafiManhajSalaf/17.BenarkahBapakIbuNabiKafirdanMusyrik-HabibRizieqShihab.mp3

    untuk @santri nu anda sudah denger ceramahnya belum??? atau baru bagian awal ceramahnya aja?? atau baru katanya??

    mohon dikoreksi kalau ada kesalahan,..
    Nuhun.

  33. Abu Nawfal17/05/2013 at 08:57Reply

    Kalau sudah tidak suka dengan seseorang karena pendapat dan buku2nya, selalu ada saja yang dicemooh dan dicela.

    Apalagi kalau orang itu (Syekh Albani) mengkritisi kebid’ahan dan kemusyrikan yang mereka lakukan. Mereka jadi kebakaran jenggot (makanya jarang yang punya jenggot)

    • Mas Derajad17/05/2013 at 09:12Reply

      @Abu Nawfal :

      Termasuk ucapan Pak Albani yang mengkafirkan Imam Bukhari ya Kang ? 😀

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

      • Arie17/05/2013 at 13:13Reply

        @Mas Derajad Apakah anda sudah membaca secara penuh dialog Syaikh Albani tersebut ? Jika disimak kembali tidak ada sama sekali beliau mengkafirkan Imam Bukhori.

        Jangan seperti admin artikel diatas main copas dengan content yang hanya menyudukan syaikh albani dengan kesimpulan sepotong-sepotong.

        Baca dulu sejarah yang benar dan sebab keluarnya fatwa beliau, baru buat kesimpulan.

        • Mas Derajad17/05/2013 at 15:36Reply

          @Arie :

          Sudah Mas.

          Ini saya kutipkan. Kalau sudah pernah baca, silahkn dijelaskam ke saya, apa maksud Pak Albani tersebut.

          جوابي تقدم سلفاً.
          السائل: أنا أردت أن أبين هذا مخافة أن أقع في كلام على الإمام البخاري .
          الشيخ: أنت سمعت مني التشكيك في أن يقول البخاري هذه الكلمة؛ لأن تفسير قوله تعالى: { وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالْأِكْرَامِ } [الرحمن:27] أي: ملكه، يا أخي! هذا لا يقوله مسلم مؤمن، وقلت أيضاً: إن كان هذا موجوداً فقد يكون في بعض النسخ، فإذاً الجواب تقدم سلفاً، وأنت جزاك الله خيراً الآن بهذا الكلام الذي ذكرته تؤكد أنه ليس في البخاري مثل هذا التأويل الذي هو عين التعطيل

          Mungkin apa saya yang salah bacanya. Tanya jawab itu ada di Bukunya Pak Albani berjudul Fatawa Albani halaman 523.

          Kebenaran hakiki hanya milik Allah
          Hamba Allah yang dhaif dan faqir
          Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

          • Arie18/05/2013 at 11:33

            Penanya cross check berulang-ulang jika penafsiran ‘Wajah’ dengan ‘Kekuasaan’/’Milik’ tersebut ada hanya pada sebagian naskah saja, dan penukilannya tidak benar. Justru albani sendiri meragukan jika imam bukhori mengucapkan hal tersebut :

            الشيخ: أنت سمعت مني التشكيك في أن يقول البخاري هذه الكلمة

            Dibagian mana albani mengatakan bahwa imam bukhori itu kafir/bukan muslim?

            Malah diakhir percakapan albani mengatakan “..Akan tetapi yang penting adalah membersihkan persangkaan bahwa al-Imam alBukhari telah menakwilkan ayat (seperti itu), dalam keadaan beliau adalah Imam dalam masalah hadits dan Sifat Allah. Beliau adalah seorang Salafy dalam aqidahnya, alhamdulillah”.

            هذا يا أخي! لا يحتاج إلى تدليل على بطلانه، لكن المهم أن ننزه الإمام البخاري عن أن يؤول هذه الآية وهو إمام في الحديث وفي الصفات، وهو سلفي العقيدة والحمد لله

          • Arie18/05/2013 at 11:41

            Perhatikan lagi bahwa penanya bisa menarik kesimpulan sendiri dari perkataannya bahwa penafsiran tersebut terlihat tidak benar. Jika diartikan ‘segala sesuatu akan binasa, kecuali milik Allah’, maka tidak akan ada yang binasa dong. Makhluk Allah adalah milik Allah. Jadi jelas maksud ucapan albani tidak mungkin seorang muslim yang beriman seperti imam bukhori akan mengucapkan demikian, karena berarti dia akan berkeyakinan bahwa semua akan kekal.

            Make sense?

          • Mas Derajad18/05/2013 at 21:53

            @Arie :

            Semoga saudara memahami bahasa Arab dan membaca lengkap kutipan saya.

            Tapi kalau menilik tanggapan saudara, kelihatannya saudara tidak faham bahasa Arab.

            Saya sampaikan saja supaya saudara mudah memahaminya. Yang menjadi obyek pembicaraan dalam tanya jawab dalam Kitab Fatawa Albani itu adalah ta’wi Imam Bukhari tentang kata Wajhah yang dita’wilkan beliau, Imam Bukhari, sebagai mulkahu, yaitu Wajah Allah yang dimaksud adalah Kerajaan/Kekuasaan Allah. Bukan pada masalah ketidakmungkinan hancurnya wajah Allah seperti saudara sampaikan.

            Pemahaman Salafi Wahabi, Allah itu jism, yaitu Allah punya tangan, wajah, dll. Itu jelas munkar. “Walam Yakun Lahu Kufuwan Ahad” (Q.S. Al Ikhlas ayat 4). Allah itu tidak sama dengan mahluqNya. Allah ada tanpa perlu tempat dan arah. Itu keyakinan semua Mazhab yang empat yaitu I’tiqad Ahlus Sunnah Wal Jamaah Asy’ariyah. Karena itulah agar terlepas dari pemahaman yang munkar dan syirik, Imam Bukhari menakwil sesuai dengan pemahaman yang benar.

            Jadi pokok masalahnya adalah pelurusan aqidah yang disampaikan Imam Bukhari ini, dikatakan sebagai TIDAK LAYAK diucapkan oleh orang Islam dan beriman, artinya itu sama dengan mengatakanbahwa Imam Bukhari telah lepas Iman dan Islamnya, lebih kasar lagi beliau, Imam Bukhari, dikelompokkan sebagai orang Kafir dan Musyrik.

            Kalau dengan pemahaman bahwa, tidak mungkin beliau mengucapkan hal seperti itu, harusnya Pak Albani memeriksa dulu dalam kitab-kitab beliau dan kitab santri beliau kebenarannya, sebelum memvonis seperti itu. Ini menandakan kecerobohan dan mudahnya mengucap kafir dan musyrik kepada Muslim lainnya. Semakin yakin lagi bahwa ada pengakuan dia sendiri yang mengatakan bahwa dia memang hanya seorang pustakawan karena tidak pernah muthalaah kepada seorang ulama hadits.

            Maka apa yang akan saudara yakini dari ucapannya ???

            Kebenaran hakiki hanya milik Allah
            Hamba Allah yang dhaif dan faqir
            Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

          • Mas Derajad18/05/2013 at 22:37

            @Arie :

            Agar utuh penjelasan saya bahwa hal itu (menta’wilkan kata isim/kata benda “wajhu” atau “wajahnya” sebagai “kerajaan/kekuasaanNya”), kami kutipkan langsung dari Kitab Sahih Bukhari, berikut :

            كل شيئ هالك الا وجهه. الا ملكه. ويقال الا ما اريد به وجه الله

            Artinya: “Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya”, maksudnya adalah “Kecuali kekuasaan-Nya.” (Lihat Shahih Al Bukhari Juz 3 halaman 171).

            Semoga saudara bisa memahami dengan baik penjelasan saya.

            Kebenaran hakiki hanya milik Allah
            Hamba Allah yang dhaif dan faqir
            Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  34. santri NU18/05/2013 at 07:39Reply

    @masabud sipenipu !!
    Sy dengarkan kajian itu berulang kali lewat DVD yg sy beli Bukan dari hasil download sodara (yg mungkin telah diedit atau anda memang penipu tidak mau mengatakan kebenaran) !!
    Jelas Habib Rizieq mengatakan di menit ke 08:57 (Pd DVD yg sy punya) As-Syaikh Al Albani Seorang Ahli Hadits Terkenal Di Zaman Ini!!
    Dan sy berani bersumpah bahwa habib rizieq memang mengatakan apa yg Sy sampaikan !!

    Anda wahai masabud adalah pendusta !!

    • mas abud19/05/2013 at 13:16Reply

      @santri nu..
      saya hanya memaparkan, apa yg saya dengar dari ceramah beliau yang saya dapat dari internet, karna saya bukan orang jakarta. dan isinya memang seperti itu…
      bila itu ada yang kurang ya anda tunjukkan mana yang benar, tentunya dengan menunjukkan bukti yg valid,bisa anda upload file mp3 komplitnya ke internet ato kirimin saya dvd aslinya, mudahkan..
      bukan lgsung menuduh saya berdusta, tanpa bukti..

      dan saya mau tanya anda itu santri nu asli bukan sih??? tolong jawab dengan jujur mas sanrti nu..

  35. santri NU18/05/2013 at 09:59Reply

    @mdrajad yg skarang melarang mencela celana cingkrang !!
    Kenapa gak dari awal sampean jawab? Ksana kemari Kesana kemari, ampun dah.
    Masalah makruh bukankah dikomentar sy yg lalu telah sy jawab.
    Yang pasti adalah bahwa perbuatan makruh adalah perbuatan yang dimana pelakunya berhak MENDAPAT CELAAN.
    Silahkan anda tunjukkan adakah perbuatan makruh yg pelakunya mendapat pujian dan meninggalkannya malah dicela ??

    • Mas Derajad18/05/2013 at 10:28Reply

      @Santri NU :

      Kang Santri NU abal-abal 😀

      Santri NU abal-abal mengatakan :

      “Yang pasti adalah bahwa perbuatan makruh adalah perbuatan yang dimana pelakunya berhak MENDAPAT CELAAN.”

      darimana dasarnya ? Sedangkan pemahaman makruh saja (menurut Mazhab Syafi’i) saudara tidak bisa jelaskan.

      Makruh Isbal itu ditakhsis dengan dalil muqayyad yaitu tentang keadaan Sayyidina Abu Bakar Ra. yaitu “tidak sombong”. Ini adalah dasar dalil sahih.

      Lalu pertanyaan saya di bagian mana “artikel diatas” yang membahas Isbal tidak saudara tunjukkan, menunjukkan saudara hanya ngomong doang. Ini menunjukkan komentar saudara yang tidak pada tempatnya (sesuai artikel) kami pahami kegundahan pikiran saudara.

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

      • Alif Hayah28/07/2013 at 04:59Reply

        @Mas Derajad
        Rugi ngeladeni Santri NU (palsu) ini, mungkin dia baru salah minum obat, Mas. Melihat kebringasannya, mungkin obat mercon sedang bereaksi di perut dan otaknya. Sudahlah, Mas.

  36. santri NU18/05/2013 at 10:13Reply

    @A’an yg aneh bin ajaib.
    Sudah sy katakan bahwa masalah sombong itu urusan hati.
    Maka itu yang harusnya kabukan lebih peringatkan itu adalah orang2 yg isbal bukan malah suka sebaliknya !!
    Ya sy tahu mungkin anda + guru2 anda semuanya pada isbak, tp ingat wahai kawan, kebenaran tetaplah kebenaran.

    Asal anda tahu ada kok Kyai NU yg TETAP istiqomah MELARANG musik, rokok & memakai pakaian yg menutup mata kaki.
    Dan itulah yg sy ikuti karena ia mengamalkan apa yg ia baca!!
    Dan stelah sy ikuti aneh sy malah disebur wahhaby dan santri palsu!!
    Tepok jidat!!

    • Mas Derajad18/05/2013 at 10:47Reply

      @Santri NU abal abal

      Saudara katakan :

      Sudah sy katakan bahwa masalah sombong itu urusan hati.

      Itu kata-kata darimana ? Dalilnya mana ?

      Sudah jelas bahwa pakaian itu masalah dzahir / tampak. Dalam hadits Sahih Bukhari dan Muslim dijelaskan jika memanjangkan kain karena sombong itu terkait kebiasaan orang kaya pada masa Rasulullah yang merasa punya harta banyak, sehingga memanjangkan kain/pakaiannya.

      Saya ada foto Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baz (Tokoh Salafi Wahabi) pakai pakaian dengan petinggi Saudi dengan Isbal. Dia mengenakannya saya melihatnya pantas dan tidak menampakkan kesombongan, kenapa pengikutnya koq ngeyel. Bahkan di hadits Sahih pun ada dalil muqayyad sebagai illat kebolehannya, karena pada saat sekarang pakaian yang pantas adalah pakaian sewajarnya, tidak harus menyapu lantai ataupun lebih tinggi dari mata kaki. Sama saja kalau tidak isbal tapi malah sombong menunjukkan bahwa dia pelaksana sunnah nabi dengan cara diomong-omongkan ke orang lain.

      Saudara kembali mengatakan :

      Asal anda tahu ada kok Kyai NU yg TETAP istiqomah MELARANG musik, rokok & memakai pakaian yg menutup mata kaki.
      Dan itulah yg sy ikuti karena ia mengamalkan apa yg ia baca!!

      Saya bertanya saudara Santri mana dan siapa Kyai sampean maksud ? Agar kami benar-benar tahu kebenaran/kebohongan yang saudara sampaikan.

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  37. wong elek18/05/2013 at 12:43Reply

    sesama muslim saling cela-mencela…. sih, sante aja kenapa.
    rumongso (merasa) alim? rumongso pintar? rumongso mulia?
    apa bedanya dengan Iblis…

    iblis dahulu kala sangat mulia, taat, dan alim…. setingkat dengan malaikat. tetapi karena merasa mulia dan rumongso (merasa) taat, dan tidak mau tawadu sama adam (manusia yang suka hilaf) ahirnya dilaknat Allah….

  38. santri NU18/05/2013 at 19:01Reply

    @masdrjd
    Tak perlu sy sebutkan identitas krn dijamin sy bukan pendusta, yg tukang dusta adalah komentator bernama MAS ABUD (Skedar info sj hehehe).

    Mas, imam syafi’i mengatakan isbal walau tanpa sombong itu MAKRUH !! Ingat makruh ! Skali lagi Makruh !! Makruh BERBEDA mas dengan MUBAH !

    Dan ternyata orang2 yg jahil (mungkin termasuk anda juga) mencela baik langsung maupun tidak langsung pd kaum muslimin yg celananya diatas mata kaki karena mereka tidak ingin melakukan hal yg makruh. Ingat makruh ya ! Walaupun ada juga yg mengharamkan !

    Skali lagi, jika pada artikel diatas anda tidak MELIHAT bentuk celaan sarkub, maka maaf anda dlm hal ini kurang wawasan. Silahkan tanya sarkub jika anda SAMPAI SAAT INI masih dan masih belum ngeh juga.

    Terakhir untuk mas derajad,
    Satu hal yg sy dapat alhamdulillah yaitu anda dan sebagian komentator akhirnya MAU mengakui walaupun terpaksa bahwa mencela, mencemooh dan menghujat serta memberikan gelar2 buruk bagi orang yg menjauhi isbal adalah PERBUATAN HARAM !!

    Semoga tim sarkub melihat ini lalu sadar dan mau mengikutinya dan menerapkan dalam perkara lain semisal jenggot dan musik.

    Bencilah pada hal yg memang patut dibenci,
    Jangan karena hasad dan dengki akhirnya kita malah mencela dan membenci sunnah nabi !!

  39. Mas Derajad18/05/2013 at 20:46Reply

    @Santri NU abal-abal :

    Saya juga santri. Saya juga mengikuti perkembangan NU. Tidak ada Santri NU yang keluar dari jalur ke-NU-annya. Ini makin menunjukkan saudara bohong. Makanya Pak Yai Said Agil sapai terang-terangan mengatakan bahwa Ponpes NU steril dari pengaruh ajaran kekerasan dan Terorisme. Santri NU tidak exclusive dengan menampakkan celana/kain cingkrang, dahi hitam, pakaian ala afganishtan, pakai cadar dll. Santri NU tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Kami hadir ditengah masyarakat dengan menggunakan ahlaq yang baik. Kami tidak pernah diajarkan xclusiv apalagi kekerasan/kebrutalan atas nama agama. Agama adalah kasih sayang, seperti yang dibawa junjungan kita Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam. Ketika beliau hadir ditengah masyarakat jahiliyah masa lampau beliau tidak exclusive atau menampakkan perbedaan dalam keseharian dengan masyarakat. Hanya satu yang membedakan yaitu keimanan, ketaqwaan dan ajaran Islam yang mulia yang dipegang teguh beliau dan para sahabat. Munculnya exclusivisme beliau tentang, hal ini terbukti beliau mengecam kelompok “khawarij” yang muncul pada masa beliau, termasuk cikal bakal Salafi Wahabi, yang tampil secara exlusive di tengah masyarakat.

    Saya mengatakan bahwa TIDAK BOLEH mengolok-olok terhadap orang yang berbeda pendapat, karena itu bagian dari ghibah. Tapi itu umum, tidak khusus masalah isbal seperti yang saudara maksudkan. Akan tetapi jika memberi pemahaman bahwa Isbal itu makruh, tidak isbal itu sunnah jika tidak bisa menjaga kesombongan (yang menurut hemat kami sudah tidak berlaku saat ini, karena pakaian sewajarnya adalah sudah lumrah/umum) saya lebih melihatnya sebagai majlisil ilmi. Sama juga bohong jika kita tidak isbal tapi kita sampaikan sebagai “kesombongan”, itu juga jatuh di hukum yang haram.

    Pemahaman Mazhab Syafi’iyyah, Makruh itu ada dua, yaitu Makruh Tahrim, dan Makruh Tanzih. Walaupun ada beberapa ulama membaginya lagi menjadi empat, tapi dua tambahannya mengacu pada kedua jenis makruh tersebut. Makna makruh memang dibenci, tapi bukan Haram. Ini yang saya tekankan kepada saudara. Makruh Tanzih, lebih dekat kepada halalnya suatu amaliah, seperti Tahlilan, Isbal dengan wajar, dan beberapa amaliah lain.

    Tentang Isbal jelas, karena adanya illat dari dalil yang muqayyad (mendukung) kebolehannya asal tidak sombong. Pada masa sekarang ini orang sombong dengan pakaian lebih karena model, merk ternama, trend dll. Tapi yang jelas bukan karena kelebihan kain seperti pemahaman saudara. Pakaian trend sekarang malah kekurangan kain, bukan kelebihan kain. Lihat saja dengan pakain sekarang cenderung terbuka dan mengumbar aurat. Bahkan ada kisah dalam suatu hadis, bahwa saat di Madinah, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam sangat malu memperlihatkan betisnya, karena beliau menggunakan kain (gamis) yang pendek. Ini pelajaran yang penting bagi kita semua. Agar kita harus belajar dengan benar, kepada ulama yang benar, tidak exclusive dan mengikuti ulil amri yang benar pula. Satu lagi ciri Warga Nahdhiyin juga adalah telah kukuh menerima Indonesia sebagai negara kesatuan yang berdaulat dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai Azas Negara dan Bangsa. Segala bentuk exclusivisme, apalagi sampai kejadian makar atau terorisme adalah musuh bersama bangsa ini.

    Kebenaran hakiki adalah milik Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  40. Marhadi18/05/2013 at 22:56Reply

    assalaamu’alaikum . . . .

    untuk saudara2ku jauhilah kata2 yang penuh dengan kedengkian satu sama lain,

    karena kita semua masih saudara, mari kita kedepankan kedewasaan dalam berdiskusi.

    http://muslim.or.id/manhaj/buku-putih-syaikh-muhammad-bin-abdul-wahab-1.html#

    • Mas Derajad18/05/2013 at 23:34Reply

      @Marhadi :

      Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

      Saya setuju untuk menjauhi kata mengolok-olok atau kata-kata yang mengandung kedengkian.

      Tapi apa maksud saudara menampilkan link situs muslim.or.id yang merupakan situs Salafi Wahabi yang juga suka menyalahkan amaliah Ahlus Sunnah Wal Jamaah ? Jika memang saudara akan menyampaikan sesuatu sampaikan saja dengan lugas dan jelas, sesuai artikel di situs ini.

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  41. santri NU18/05/2013 at 23:54Reply

    @masdrjd
    Terserah anda mau bilang sy santri palsu, abal2, atau apalah hujatan anda, sy tdk peduli. Tapi yg pasti sy tidak berdusta.

    Apa yg anda sampaikan tentang NU tdk semuanya benar jika melihat fakta yg terjadi dilapangan. Silahkan anda survey sendirilah.

    Adapun dlm hal bermasyarakat maka satu hal yg anda harus renungkan, nabi bersabda :
    “Berbedalah dengan orang musyrik, BIARKAN JENGGOT TUMBUH LEBAT dan POTONGLAH KUMIS”!
    Bagaimana pendapat anda??
    Bukankah nabi Mengajarkan kita untuk menampakkan perbedaan??

    sekarang apakah anda masih akan mencemooh dan berfikir negatif pada saudara muslim anda yg memakai pakaian tidak isbal padahal alasan mereka melakukan itu adalah karena mereka ingin Istiqomah menjauhi perbuatan makruh??

    Maka itu telah saya sampaikan bahwa bencilah pada hal2 yg memang patut dibenci, jangan Karena hasad dan dengki anda mencela dan membenci sunnah nabi.

  42. santri NU19/05/2013 at 00:04Reply

    @masdrjd
    Ada yg tertinggal,
    Dari awal sy telah sampaikan bahwa wawasan anda kurang, dan ternyata memang seperti itu.

    Maaf, banyak loh mas pesantren NU yg mengharuskan santri wanita untuk bercadar!! Itu berbeda loh dengan masyarakat!!

    Apa anda berani skarang mengatakan bahwa semua pesantren yg mengharuskan santri bercadar adalah PESANTREN WAHHABY ??
    Jika iya, maka … tepok jidat !!

  43. Mas Derajad19/05/2013 at 01:04Reply

    @Santri NU abal-abal :

    Saudara sering menyebut kata survey, fakta dan bahasa ilmiah lain. Tapi ketika ditanya Ponpes mana, Kyai siapa ? Saudara menghindar dengan alasan tidak perlu menunjukkan identitas dan alasan lainnya. Salafi Wahabi selalu menggunakan istilah NU, Ahlus Sunah Wal Jamaah untuk mengelabui orang lain agar mengikuti ajarannya. Dan mereka sudah kehabisan akal seperti juga pimpinannya yang menebar fitnah atas nama ulama Aswaja.

    Siapapun bisa mengatakan begitu. Membahas istilah fiqh saja saudara tidak menjawab. Silahkan pembaca lain yang menilai siapa Si Santri NU abal-abal ini.

    Kebenaran hakiki hanya milik Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad

  44. santri NU19/05/2013 at 01:26Reply

    @masdrjd
    Sekilas ni ya :
    Pernahkah anda berfikir kenapa kok bisa-bisanya orang seperti kalian memuja tukang dusta Idahram Orang yg ngaku syeikh itu ??
    Dimana OTAK kalian?? lempar buku fitnah terus ngumpet (disembunyikan) lalu dipuja2 ? Kok bisa ya ?

    Lalu ketika sy ikutan cara idahram dgn gak mau buka identitas, serentak orang macam drajad ramai2 menghujat ! Padahal sy gak Sampai JAHAT ngaku syeikh loh ? padahal sy gak ngomong dusta loh ! Kok bisa beda & terbalik ya plakuannya ??

    (Ini cuma sekil aja, gak ada hubungan dgn artikel diatas)

  45. sam kirun19/05/2013 at 06:59Reply

    dari tadi ane nyimak kok pertanyaan mas drajat gak dijawab2 sish am @santri nu ??
    Tanya A dijawab C, tanya B di jawab D. Gak nyambung. Ditanya itu malah bahas yang lain……. Ra mudeng blasss. Gak bisa jawab ayo gak tau??????

  46. Marhadi19/05/2013 at 07:42Reply

    @ santri NU & mas derajat :

    kok nyinggung2 ane?

    idahram itu ya marhadi …..(cuma dibalik aja kok)

  47. Mas Derajad19/05/2013 at 12:00Reply

    @Sam Kirun :

    Ya begitulah gayanya Mas. Hit and Run alias mbulet. Sekarang malah membahas Syaikh Idahram. Mereka ini terbakar hatinya, karena isi buku Syaikh Idahram hampir semuanya mengandung kebenaran. Dan Si Santri NU ini gayanya seperti Firanda, padahal ilmunya dengan Firanda saja masih jauh. Firanda saja sering memelintir ucapan ulama, bahkan ulama Saudi saja ada yang menggelarinya Al Kadzab.

    @Marhadi :

    😀

    Kebenaran hakiki hanya milik Allah
    Hamba Allah yang dhaif dan faqir
    Dzikur Ghafilin bersama Mas Derajad

  48. orangfakir19/05/2013 at 13:23Reply

    @ mas drajad
    gak usah ditanggapin lah kaum SAWAH itu, mereka memang sombong merasa paling suci merasa paling benar astagfirullah sukanya memang berdebat di dunia maya…kalo bisa face to face aja deh kalo mo berdebat..

  49. santri NU19/05/2013 at 20:06Reply

    @msdjd
    Percuma face to face sm orang macam anda2, bisanya main kroyokan. Kalo kalah main pukul + menghasut jamaah agar anrkis. Inget ga?? Jangan pura2 g tahu ya.

    semua sudah sy jawab, bahwa intinya makruh itu berbeda dengan mubah !! Apa lagi yg harus sy jawab??

    Yg ngomong ksana kemari itu bukan sy tapi drajad, apa hubungannya diskusi kita dengan NKRI dan UUD 1945 ??
    ngigo kali ya pak drajad ini ??

    Sy lg ngomongin isbal makruh dan contoh orang yg gak mau nunjukin identitas EH Pak drajad yg sok paling bener malah ngomongin NKRI dan UUD 1945 !! Jauh banget bro !!

    Parahnya lagi temen2nya pada ngebela dia !! Tepok jidat !!
    Udaj ngawur tapi msh dibela??

    • Yonoi19/05/2013 at 21:05Reply

      Sepertinya sarkub cs ini membenci wahhabi atau salafi atau apa kek namanya lebih karena kedudukan yang mungkin tergeser bila banyak orang meninggalkan bid’ah dan (maaf) amal kemusyrikan. Mudah-mudahan tidak, tapi karena syubhat saja.

      Ya Allah bukakanlah pintu hidayah bagi diriku dan saudara-saudaraku seiman dan berikan kami kemudahan dalam menerima kebenaran dari Mu.

      Mohon yang masih merasa Islam dan tidak takut menerima kebenaran meng-amin-kan ya…

    • Mas Derajad20/05/2013 at 09:27Reply

      @Santri NU abal-abal :

      Yang kroyokan siapa ? 😀 Itu saudara-saudara Aswaja menanggapi saudara karena saudara lari kemana-mana pembicaraannya. Makanya saudara-saudara Aswaja saling memperjelas ucapan saudara yang hit run. Gitu aja koq repot. 😀

      Ya saya ikuti jalan pikiran saudara Makruh berbeda dengan Mubah, tapi makruh yang terendah yaitu Makruh Tahrim masih boleh diamalkan (Mubah) dengan beberapa syarat (illat) yang jelas. Lebih jauh bedanya dengan haram.

      Hubungan pembahasan saya dengan NKRI dan 1945 adalah bahwa Nahdlatul Ulama sebagai wadah umat Islam di Indonesia santri-santrinya tidak bersikap exclusive. Kami membaur dengan semua golongan anak bangsa dalam negara kesatuan ini. Kami tidak exclusiv dengan menampakkan celana/kain cingkrang, menggunakan cadar, jidat hitam dll. Bentuk-bentuk exclusivisme merupakan sikap awal penolakan negara ini, yang ujung-ujungnya tindakan makar seperti Terorisme, Khilafah dan lain sebagainya. Dan itu semua harus “dilawan” Warga NU (Ahlus Sunnah Wal Jamaah) khususnya dan Umat Islam umumnya.

      Jelas hal tersebut berhubungan dengan penjelasan saya. Mungkin saudara saja yang pemikirannya memang hit and run alias mbulet yang tidak faham. Kasihan sekali. 😀

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikur Ghafilin bersama Mas Derajad

  50. santri NU19/05/2013 at 20:24Reply

    @mabud penipu
    Ya anda memang penipu, sok ilmiah tapi gak teliti dan tergesa-gesa. orang jahil yg baca komen anda jd tertipu, dan orang2 seperti andalah yg menyebabkan perpecahan ummat, ngomong sok keren tapi salah karena gak teliti !!

    Pelajaran penting buat anda :
    Ngambil ilmu itu jangan cuma dari internet !!
    Hadiri majlis ta’lim !!

    Sy bicara ini itu tentang NU karena sy hadir di majlisnya. Bukan cuma katanya2 atau cm dari buku apalagi cuma dari internet.

    Terakhir, kl anda benar ingin kebenaran ya datang aja ke FPI d petamburan Beli dan simak DVDnya atau tanya langsung ke habibnya.

    Sy gak mau upload kajiannya karena itu sama juga ngebajak hasil karya orang lain. Sy santri NU loh jadi diajarkan untuk menjauhi yg MAKRUH apalagi yg haram.

    Yang Cinta Makruh jangan tersinggung ya!! Ehm ehm

    • A'an19/05/2013 at 22:33Reply

      @santri nu palsu/abal-abal

      kamu kok mbulet, ruwet, muter2 gk tau jln pulang……

  51. Yonoi19/05/2013 at 21:28Reply

    Mas Drajad.

    Banyak beberapa pernyataan anta yang nggak tepat. Banyak orang NU yang kemudian kembali ke dakwah tauhid dan mengikuti pemahaman kaum salaf (tanpa harus disebut salafi). Salah satu contohnya ustadz Zainal Abidin yang pernah diskusi dengan Said Aqil Munawar dan beberapa tokoh NU lailnnya. Suasananya ilmiyah dan tidak ngumpat-ngumpat kayak di sini.

    Berapa banyak orang yang menganggap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah pembawa aliran wahhabi yang keras, kejam, khowarij dlsb. tetapi sudahkah anda melihat apa yang dilakukan oleh seorang Habib di Jakarta Utara yang bughot (di masa lalu)? Apa yang dilakukan oleh FPI dengan menganiaya orang yang tidak sepaham? Apa yang dilakukan Banser dengan menakuti-nakuti anggota MTA dengan golok dan pamer ilmu kebal ketika memprotes?

    Semua itu tidak dilakukan oleh kami dan orang2 yang mencoba mengikuti pemahaman salafus sholeh. Kami masih belajar, terkadang ada diantara kami yang begitu bersemangat sehingga tanpa disadari seakan menyalahkan amalan orang lain.

    Ada juga yang mengaku salafi tapi kelakuannya bukan mengikuti kaum salafus sholeh, atau mengikuti berpakaian seperti salaf namun ternyata membom.
    Mengapa kami disamaratakan dengan mereka?

  52. santri NU20/05/2013 at 03:13Reply

    @A’an penghujat Ulama
    Sy lebih percaya Habib Rizieq yg mengatakan : “Syaikh Albani Ahli Hadits di Zaman ini” Dan memang seperti itulah kenyataannya dari pada percaya pada mas A’an yg bisanya cuma ngehujat ulama.

    Syaikh Albani adalah ulama yg tidak luput dari salah & khilaf, sama seperti ulama yg lain juga. Artinya tatkala Syaikh Albani khilaf ya luruskan saja kesalahnya BUKAN DICELA dan DIHUJAT pribadinya!! Tapi ingat juga kita harus teliti dlm mengkaji jangan2 malah kita yang salah.

    Sy pribadi kecewa dengan sebagian orang yg menyudutkan syaikh albani seperti di artikel ini.
    Di atas disebutkan fatwa kontroversial syaikh albani yaitu mengkafirkan kedua orang tua nabi??

    Maaf, ni alumnus AlAzhar (penulis artikel) apa gak pernah baca atau gimana sehingga wawasannya kurang tapi ngomong belaga ulama??

    Yg mengatakan ortu nabi musyrik itu bukan cuma syaikh Albani ! Tapi ulama dulupun banyak yg berkeyakinan seperti itu , diantaranya :
    1. Imam Nawawi
    2. Imam Baihaqi
    3. Imam Ibnul Jauzi
    4. Imam Abu Hanifah
    5. Imam Abu Ja’far At-Thabari
    Dll.

    Tapi kenapa yg dihujat HANYA syaikh Albani? Ayo fikir!
    Jwbnya HASAD & DENGKI !!

    • Mas Derajad20/05/2013 at 09:52Reply

      @santri NU abal-abal :

      Sekarang saudara bersembungi di bawah ketiak Habib Rizieq Shihab dengan alasan beliau mengakui Albani sebagai Muhaddits. Entah apalagi tujuan saudara abal-abal ini ? 😀 Saya tidak dalam kapasitas menilai ucapan Habib Rizieq, karena ada ikhtilaf yang cukup besar antara ulama Aswaja deperti dengan beliau ini. Namun kami tetap menghargai beliau sebagai ulama Aswaja, dengan harapan beliau juga bisa memberikan kontribusi terbaik bagi umat Islam dan Aswaja di Indonesia.

      Yang sangat menarik justru ucapan saudara yang makin kacau. yaitu dengan menyatakan : “Yg mengatakan ortu nabi musyrik itu bukan cuma syaikh Albani ! Tapi ulama dulupun banyak yg berkeyakinan seperti itu , diantaranya :
      1. Imam Nawawi
      2. Imam Baihaqi
      3. Imam Ibnul Jauzi
      4. Imam Abu Hanifah
      5. Imam Abu Ja’far At-Thabari
      Dll.

      Tapi kenapa yg dihujat HANYA syaikh Albani? Ayo fikir!
      Jwbnya HASAD & DENGKI !!”

      Tanggapan saya :

      Hampir semua ulama diatas beraqidah dengan Mazhab yang 4, walaupun yang nomor 1 – 5, hanya mengikuti 2 Mazhab diantaranya, yaitu Mazhab Imam Syafi’i dan Mazhab Imam Hamcali. Tapi yang sangat aneh, adalah Pak Albani. Dia malah menyatakan tidak perlu bermazhab, maka tidak sesuai jika disamakan.

      Mengenai mengatakan orang tua Nabi musyrik, jika memang dari Mazhab Syafi’i, unjukkan pada kami qaul beliau tentang hal tersebut. Itu adalah tuduhan yang kacau dan salah.

      Memang sukanya Salafi Wahabi memotong-motong ucapan ulama.

      Kebenaran hakiki hanya milik Allah
      Hamba Allah yang dhaif dan faqir
      Dzikur Ghafilin bersama Mas Derajad

  53. anak Muhammadiyyah20/05/2013 at 22:26Reply

    Ilustrasi pada artikel ini menurut saya kurang bijaksana dan kurang adab, karena yang dijelaskan adalah perbuatan, bukan menuduh apalagi sampe nunjuk batang hidung, adapun untuk ancaman memang itu ada di hadits2. Dan sekali lagi bukan juga
    langsung memvonis Si A di Neraka, Si B di Surga, bukan , bukan itu maksudnya.

    Mohon para ustadz/kyai di Tim Sarkub membaca syarah hadits yang berkaitan dengan hal tersebut.

  54. pernah ngobong01/06/2013 at 11:28Reply

    santri nu abal abal kemana nih……kabur ya

  55. Tim Sarkub03/06/2013 at 21:59Reply

    Podo keselek asep menyan mas Drajad, wkwkwkwk

  56. Hadi27/07/2013 at 23:27Reply

    Semoga artikel ini bermanfaat … 🙂
    Salafi itu bukan nama organisasi lho… kalau wahaby itu organisasi, nu itu organisasi, muhammadiyah itu juga organisasi, …. perlu kita tegaskan, salafi itu bukan organisasi.

    Jadi salafi nu, salafi wahabi, salafi muhamadiyah… nah seperti itu…
    Mohon untuk ustad disini menenrangkan mengenai hal tersebut, jangan sampai pembaca disini salah kaprah dalam menafsirkan salafi.

  57. nabil alfarisi20/09/2013 at 19:33Reply

    saya salafi (tp gk pake wahabi) juga lho…
    lebih seru liat komen2nya (isinya perdebatan terusss) drpada isi materinya..
    tinggalkan debat, karena gk akan ada habisnya..
    team sarkub kebnyakan menyan kayaknya

Tinggalkan Balasan