Kesaksian Tim Sarkub di KPI, Membungkam Jurnalisme Abal-abal Wahabi

Sarkub Share:
Share

mediasi-trans7Usai pertemuan mediasi antara Pihak Aswaja, KPI, MUI, dan Trans 7, media Wahabi ramai-ramai bikin berita versi mereka sendiri. Tujuannya cuma untuk menghibur diri mereka sendiri. Padahal datang ke lokasi pun tidak tapi media Wahabi sudah sesumbar bikin berita seenak perutnya sendiri.

Tulisan dibawah ini ditulis berdasarkan kisah nyata dan kesaksian salah seorang Jurnalis Tim Sarkub yang datang langsung mengikuti jalannya sidang di gedung KPI.

Saya tiba di lokasi sekitar pukul 14.45 dan langsung bertemu dengan Kiyai Ibnu Mas’ud, sesepuh Tim Sarkub, di depan pintu gerbang. Beliau saat itu berdiri bersama seorang laki laki muda bergamis putih dengan imamah di kepala, belakangan saya baru tahu kalau beliau adalah Habib Fachry Jamalullail dari FPI. Setelah memarkir motor, saya dan sohib karib saya, Irfan Murdianto segera naik ke lantai 6 gedung Bapeten tempat dialog antara tim redaksi Trans 7 dan pihak Aswaja yang melayangkan aduan kepada KPI. Sesampainya diatas ternyata telah hadir terlebih dahulu Ketua Umum Tim Sarkub KH. Thobary Syadzily al-Bantani, Koordinator Densus 99 Sarkub Habib Mushthofa bin Mohsen al-Jufri dan beberapa kawan sarkuber lainnya. Kepada kami KH. Thobary mewanti wanti agar tetap menjaga adab dan sopan santun selama berada di gedung tersebut.

 

Hanya selang sepuluh menit kemudian pertemuanpun dimulai, dan ternyata dari pihak Sarkub hanya lima orang saja yang  boleh masuk ke ruangan pertemuan. Yang masuk pertamanya hanyalah KH. Thobary dan Kyai Ibnu Mas’ud, sedang saya tetap berada diluar. Saya sempat bergumam dalam hati: “yahhhh… Gak bisa masuk ngelihat debat para ulama lagi…., ah nggak apa apa deh… yang penting bisa kopdar ama kawan kawan…”. Namun tak sampai lima menit kemudian Kyai Ibnu Mas’ud keluar memanggil saya dan seorang kawan yang memegang kamera digital untuk masuk. Memang beberapa jam sebelumnya saat akan berangkat ke gedung KPI tersebut beliau sudah mengamanahkan saya untuk membawa kamera. Namun karena saya tak memiliki kamera dan waktunya sangat mepet untuk mencari pinjaman handycam maka saya putuskan untuk merekam moment pertemuan ini hanya dengan aplikasi kamera dari tablet yang saya miliki.

Saya kemudian memasuki ruangan pertemuan yang tidak seberapa besar dengan sebuah meja melingkar di tengahnya. Di dalam telah hadir KH. Thobary, Habib Fachry Jamalulail, Habib Mushthofa mohsen al-Jufry dan Kiyai Ibnu Mas’ud. Disebelah kanan duduk Kiyai Anshori dahlan dan Kiyai Misbachul Munir dari Lembaga dakwah PBNU. Di depan saya persis duduklah para komisioner KPI yang berjumlah 4 orang. Sedangkan di sebelah kiri saya adalah tim redaksi Khazanah Trans 7 yang berjumlah 3 orang dan ustadz Haikal sebagai narasumber mereka. Sisanya adalah para crew Trans 7 yang ikut mengabadikan moment ini dengan kamera mereka yang tentunya jauh lebih canggih dari alat yang saya pakai serta beberapa orang lainnya. Begitu saya duduk tepat dibelakang KH. Thobary mata saya langsung tertuju kepada seraut wajah yang dua hari belakangan sangat familier bagi para facebooker Aswaja. Pemilik wajah yang entah kenapa selalu seperti sedang cemberut itu adalah Pracoyo Wiryoutomo, Wapimred Trans 7 yang di akun personal Facebooknya mengatakan bahwa orang orang yang menentang dakwah tauhid yang disiarkan melalui program Khazanah adalah orang orang yang sejenis dengan Abu Jahal dan Abu Lahab. Saya langsung menyalakan aplikasi kamera pada tablet saya dan lalu mulai merekam momen ini, beberapa kali saya zoom wajah Pak Pracoyo ini untuk memastikan memang dialah yang dua hari belakangan jadi trending topic di kalangan facebooker aswaja.

 

Pertemuanpun kemudian dimulai, seorang komisioner KPI menyampaikan kata sambutan tentang apa tujuan diadakannya dialog ini. Kemudian dia mempersilahkan pihak yang menyampaikan pengaduan untuk untuk berbicara. Yang pertama mendapat kesempatan berbicara adalah KH. Thobary dari tim Sarkub untuk menyampaikam keberatannya berkenaan dengam program Khazanah. KH. Thobary yang juga menjabat sebagai Ketua Lajnah Falakiyah PWNU Provinsi Banten, menyampaikan keberatannya dengan alur yang teratur dan nada bicara yang kalem namun tegas. Disetiap kata yang beliau ajukan pada tim Khazanah selalu beliau awali dengan kata “maaf” sebagai bentuk penghormatan pada lawan debatnya. Beliau mengatakan bahwa Khazanah sebaiknya jangan membahas hal hal yang bersifat furu’iyah, karena jika membahas furu’iyah maka sampai kiamat sekalipun tidak akan ada habisnya. Kemudian beliau masuk ke pokok permasalahan yang menjadi keberatannya para aswaja terhadap konten program Khazanah, yaitu mengenai masalah Tawasul yang dikatakan di program tersebut sebagai sebuah bentuk kesyirikan. Beliau memaparkan kesalahan Khazanah yang menggambarkan tawasul dan ziarah kubur dengan menampilkan orang yang menyembah pohon dan kuburan. Beliau mengajak tim khazanah agar jangan sembarangan saja mengutip dalil tanpa tahu dan mengkaji sumber sumber aslinya. Beliau kemudian menjelaskan kaidah kaidah ilmu hadits, menjelaskan metodologi tafsir dan lain sebagainya. Lalu beliau katakan bahwa amalan-amalan kami juga berdasarkan dalil dalil yang kuat dan shohih dan ada di dalam kitab kitab ulama klasik. Sebab bagi aswaja sumber hukum itu ada empat, yaitu Al-Qur’an, Sunnah, Ijma, dan Qiyas. Tak semua permasalahan di dalam hidup ini mesti ada detil dalilnya di dalam Al-Qur’an karena Al-Qur’an adalah sumber hukum yang sifatnya pure science. Beliau katakan juga bahwa akan teramat panjang jika harus membahas metodologi tafsir secara detil, membahas balaghoh misalnya… “Saya yakin kalau saya bahas balaghoh nggak akan ada yang faham disini, tapi saya nggak maulah pamer ilmu…..”, ujar beliau kepada tim Khazanah. Terakhir beliau mengeluarkan setumpuk kitab klasik milik beliau sebagai rujukan seperti Fathul bari dan lainnya kepada tim Trans 7.

 

Pembicara selanjutnya adalah Habib Fachry Jamalulail dari FPI. Berbeda dengan Kiyai Thobary yang berkata dengan lembut, Habib Fachry berkata dengan tegas, penuh semangat dan terkesan galak. Beliau langsung tanpa tedeng aling-aling mengatakan bahwa Tim Khazanah Trans 7 telah menuduh kaum aswaja yang notabene mayoritas di negeri ini sebagai pelaku Syirik karena bertawasul, merayakan Maulid dan melakukan ziarah kubur. Beliau lalu melanjutkannya dengan menjelaskan bahwa di dalam permasalahan agama Islam itu ada yang namanya Ushuludin alias masalah pokok agama dan ada yang namanya masalah Furu’udin atau cabang cabang agama. “Dalam masalah furu’iyah kita boleh berbeda, bahkan perbedaan itu adalah sebuah rahmat. Namun dalam permasalahan Ushuludin seluruh orang Islam harus sepakat, “muafiq”, sama… Tidak boleh ada perbedaan….! Masalah aqidah semua harus sama!” Tegas beliau. Beliau lalu mengatakan bahwa justru dengan adanya perbedaan maka kita harusnya ilmunya semakin bertambah, yang nggak biasa tawasul lalu melihat saudaranya bertawasul maka harusnya berkata “oh masih ada amalan yang tidak kami ketahui.., bukannya malah menyalahkan kami…”. Lalu beliau melanjutkan: “Sebagai contoh, kalau kita sholat berjamaah di mesjid itu kita akan temukan masing masing orang takbir ama tahiyatnya macem macem, ada yang tahiyatnya goyang goyang, ada yang tahiyatnya bulet bulet (*beliau mencontohkannya dengan jarinya), kami Aswaja tahiyat kami lempeng!” katanya dalam logat Betawi yang kental. “Lalu apakah setelah sholat kami lalu menyalahkan mereka yang tahiyatnya beda dengan kami…? Lu beda, Lu salah…, Lu syirik, Lu murtad.., Lu kafir…! Kan nggak….” lanjut beliau. Lantas beliau menjelaskan perihal tawasul, melalui segi etimologi bahasa arab dan melengkapinya dengan sebuah riwayat tentang Khalid bin walid r.a yang pernah bertawasul dan bertabaruk dengan 3 helai rambut Rasulullah dalam sebuah peperangan. Beliau lalu menjelaskan bahwa masih banyak masalah cabang cabang agama yang lainnya dimana kita harus berhati hati dalam menyikapinya seperti ziarah kubur. “Maaf, kalau antum bilang ziarah itu syirik lalu kenapa mesti sholat di mesjid Nabawi di Madinah…? Itu makam Nabi di dalam mesjid…, ngapain masih aja kesana..? “. Lalu beliau menjelaskan sedikit tentang ilmu tafsir dimana harus memperhatikan asbabul wurud maupun asbabun nuzulnya. “Haditsnya sama, Al-Qur’annya sama…. Tapi pemahamannya dimelencengin…, ini yang kami tidak suka…, Khazanah telah memfitnah kami dengan nyata, mengata ngatai kami dengan jelas bahwa kami adalah pelaku musyrik….!”. Terakhir beliau meminta supaya pihak Trans 7 untuk mengklarifikasi pernyataannya di program Khazanah yang memvonis syirik pelaku tawasul. “dan kalian harus meminta maaf kepada seluruh umat Islam di Indonesia, dalam hal ini Aswaja yang mayoritas di negeri ini…! Jika tidak, maka jangan salahkan kami umat Islam kalau ada tindakan…” tegasnya.

 

Disaat mengambil gambar Habib Fachry berbicara inilah saya sempat merekam sesuatu yang cukup menarik di meja tim redaksi Khazanah Trans 7. Posisi saya sebagai juru kamera dadakan cap menyan membuat saya bebas bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya di ruangan itu untuk mengabadikan moment pertemuan tersebut. Saat itu saya berdiri dengan tablet di tangan saya tepat dibelakang meja tim redaksi Khazanah. Mata saya tertegun melihat secarik kertas yang tampaknya adalah print out sebuah notes di Facebook yang sangat familier bagi saya. Kertas berisi notes tersebut tergeletak tepat diatas mejanya Pracoyo. Notes tersebut adalah notes yang baru saja malam sebelumnya saya share di akun Face book saya, yaitu notes dari KH. Agus Sunyoto pengurus PBNU. Tampak jelas foto profil akun Facebook beliau tercetak di kertas itu. Saya langsung menzoom kertas tersebut tepat pada saat Habib Fachry memulai pembicaraannya. Dalam hati saya bergumam: “pastilah tulisan ini yang akan dijadikan counter attack bagi aduan pihak aswaja…, tapi apa yang salah dengan tulisan itu ya…..?” tanya saya dalam hati.

Selanjutnya setelah sedikit kata dari salah seorang komisioner KPI yang menjelaskan metode penerimaan dan penindak lanjutan aduan dari masyarakat tampilah KH. Misbachul munir dari Pengurus besar Lembaga Dakwah NU sebagai pembicara selanjutnya. Beliau mengatakan betapa ngerinya tuduhan syirik kepada para pengamal sholawat Badar dan Sholawat nariyah. “Kasihan orang kampung pak…. hari hari sudah biasa baca sholawat Badar dan sholawat Nariyah jadi digolongkan musyrik karena ibadahnya…”. KH. Misbachul lalu melanjutkan bahwa lain kali Trans 7 harus lebih bijak dan hati hati dalam menyampaikan materi tayangannya. Beliau kemudian membacakan sepotong hadits yang menerangkan bahwa hal hal yang masih dalam persengketaan sebaiknya disikapi dengan bijak, tidak usah langsung memvonis syirik karena masih banyak yang perlu ditoleransi.

Setelah itu tibalah waktu bagi tim redaksi Khazanah Trans 7 untuk menjawab keluhan dan pengaduan dari para pembicara sebelumnya. Yang mewakili Trans 7 adalah Ibu Titin Rosmasari pemimpin redaksi tim Trans 7. Dia menceritakan bahwa seminggu sebelumnya pihak Trans 7 sudah dikomplain oleh Gus Nusron wahid dari GP Anshor. Wanita berjilbab ungu ini lalu menjelaskan bahwa mereka telah menemui Gus Nusron untuk melakukan pembicaraan dan telah mendapatkan beberapa masukan dari beliau. Dia lalu menerangkan dengan singkat mengenai program Khazanah sekaligus menyebutkan tim penasihatnya di program tersebut yaitu Ustadz Haikal, Ustadz Arifin, dan Ustadz Syarif, namun yang hadir saat itu hanya Ustadz Haikal saja. Bu Titin lalu menerangkan bahwa beberapa hari terakhir ini adalah hari yang cukup berat bagi mereka karena begitu banyak hujatan dan cacian yang ditujukan kepada mereka di media sosial terutama Facebook. Dan menurut dia apa yang beredar di masyarakat luas bahwa Khazanah telah mengatakan tidak boleh melantunkan sholawat badar, sholawat nariyah, tawasul dan ziarah kubur itu adalah tidak benar dan sudah terjadi pemelintiran berita di publik. Hal tersebutpun sudah disampaikannya kepada Gus Nusron Wahid saat mereka bertemu. Setelah berbicara singkat soal hal tersebut dia lalu mempersilahkan Ustadz Haikal sebagai penasehat dari tim ahli program Khazanah untuk menjawab keluhan, keberatan dan aduan dari Kyai Thobary, Habib Fachry, dan Kiyai Misbachul Munir.

 

Lalu Ustadz Haikalpun memulai jawabannya dengan mengatakan hal yang senada dengan Ibu Titin tadi bahwa berita mengenai acara Khazanah telah terjadi pemelintiran. Ustadz yang saat itu memakai baju batik berwarna hijau tersebut mengatakan bahwa mustahil mereka melarang Sholawat, yang ada adalah mereka bahkan menjelaskan keutamaan sholawat. Dia tampak sedikit emosional saat mengatakan: “….. Karena kami adalah pelaku tawasul…, kami adalah pecinta maulid…, karena kami bertahun tahun berguru kepada Al-mukharom Al-Habib Alwi Jamalulail…, karena kami adalah pecinta ahlul bait….!, hal ini membuat kami bertanya tanya kira kira siapa ya yang mengadu domba kita…?”.

Sontak saya nyengir dibalik tablet saya karena dalam hati saya berkata: “Kalo Ustadz Haikal sih mungkin memang iya pecinta maulid, tapi itu sosok berjenggot panjang dan tebal di dekatnya yang kemarin mengatakan di akun Facebooknya kami yang menentang dakwah tauhid program Khazanah adalah sejenis dengan Abu Jahal dan Abu Lahab apa iya juga suka Maulidan….? .Tampak oleh saya Pracoyo yang duduk selisih satu bangku darinya menjulurkan tangannya menyerahkan secarik kertas kepada Ustadz Haikal dan kertas tersebut adalah kertas yang berisi print out notes Facebook dari Kiyai Agus Sunyoto yang saya zoom beberapa saat sebelumnya. Lalu ustadz Haikal menjelaskan bahwa saat hari penayangan episode sholawatlah mereka sorenya mencoba menelusuri dari mana datangnya pernyataan yang memelintir konten khazanah tersebut. Mereka lalu menemukan notes dari Kiyai Agus Sunyoto yang mengatakan bahwa khazanah Trans 7 melarang orang melantunkan sholawat. Tambahnya lagi dia bahkan sempat berkomen di notes tersebut namun entah kenapa komennya kemudian dihapus oleh Kiyai Agus sunyoto. Dia lalu membantah notes tersebut dengan panjang lebar serta menjelaskan apa maksud konten dari episode episode Khazanah yang diprotes oleh masyarakat khususnya kalangan aswaja.

Ada hal menarik yang terjadi dalam sesi jawaban pihak tim redaksi Khazanah Trans 7 ini. Sesaat sebelum ustadz Haikal menjawab, Habib Fachry Jamalulail dengan tegas bertanya sambil menunjuk ke arah tim redaksi Trans 7: “Sebelum antum menjawab… Ane mau tahu dulu nih…. apa madzhab antum…? Kalo Wahabi bilang Wahabi….! Biar jelas kami berhadapan dengan siapa…”. Pertanyaan beliau ini tentunya tidak dijawab dengan langsung oleh ustadz Haikal, namun bagi saya jelas tampak bahwa pertanyaan Habib Fachry inilah yang membuat dia mengatakan dengan sedikit emosional kalau dia adalah pecinta maulid dan pecinta ahlu bait. Belakangan baru saya tahu bahwa nama guru yang disebutkan olehnya tadi, yaitu Habib Alwi Jamalulail ternyata adalah ayahanda dari Habib Fachry Jamalulail sendiri. Disinilah yang menurut saya membuat hal ini menjadi menarik, karena Trans 7 memajukan seorang Ustadz aswaja untuk menjawab protes dari kalangan aswaja sendiri. Padahal di media-media seperti Arrahmah.Com belakangan mereka sesumbar bahwa mereka punya tim ahli yang bahkan bergelar LC. Entah kemana ustadz ustadz lulusan timur tengahnya itu, yang jelas baik saya maupun Tim Sarkub lainnya yang hadir saat itu sebenarnya berharap ustadz-ustadz wahabilah yang maju membela program yang kental sekali corak wahabinya ini, bukannya seorang ustadz aswaja seperti ustadz Haikal.

Setelah itu perwakilan dari MUI menyampaikan pandangannya mengenai acara Khazanah. Dia mengatakan bahwa MUI tidak setuju dengan usulan sebagian masyarakat untuk menghentikan penayangan program Khazanah. Hal ini karena mengingat bahwa tayangan bernuansa agama Islam porsinya sangat sedikit di pertelevisian Indonesia. Namun MUI sepakat dengan pandangan pihak yang menyampaikan keberatan bahwa Khazanah sebaiknya tidak membahas hal hal yang bersifat furu’iyah dan memancing perdebatan serta menimbulkan keresahan dalam masyarakat. MUI mengatakan agar Khazanah bijak dalam menyampaikan materi tayangannya, harus adil dan cover both side serta tidak memihak kepada salah satu aliran apapun di dalam Islam. Perwakilan MUI itu juga mengatakan bahwa masih banyak materi yang bisa dibahas dan disampaikan, misalnya materi yang mengungkap musuh bersama umat Islam saat ini, atau tentang akhlaq, moral dan pesan anti narkoba kepada generasi muda. “Khazanah kan bisa membongkar kesesatan Ahmadiyah, Syiah rafidhoh atau Liberal yang mengesahkan nikah beda agama dan nikah sejenis misalnya….”.

Hal ini ditanggapi oleh KH. Thobary: “Jangan lagi nampilin Matahari mengelilingi bumi… Jangaaaan…. Malu kita… Duhhh… Anak SD aja bakalan ngetawain hal itu…”, sontak beberapa orang yang hadir di ruangan itu termasuk saya tertawa mendengar ucapan Kiyai Thobary. Sedangkan tim Khazanah menyetujui bahwa masih banyak materi lain yang bisa dibahas. Perwakilan MUI selanjutnya mengatakan bahwa jikalau terpaksa harus menayangkan permasalahan seputar khilafiyah dan furu’iyah maka Khazanah harus menyertakan narasumber yang berkompeten dari kedua belah fihak, jadi tidak hanya menampilkan narasi dan gambar saja. “Jika mau maka saya rasa para Kiyai dan Habaib yang hadir disini saat ini bisa dimintai nasehat dan bantuannya…” . Kata kata perwakilan MUI ini disambut meriah oleh para hadirin, termasuk Pak Pracoyo yang tampak tertawa renyah saat itu. Namun hal ini menurut saya hanyalah saran saja…., bukan berarti pihak Trans 7 benar benar akan melibatkan para Kiyai kita dalam menggarap materinya. Hal ini terbukti beberapa jam kemudian melalui pernyataan humas mereka yang dilansir oleh situs berita beraliran Wahabi Arrahmah.Com bahwa mereka telah memiliki tim ahli sendiri dan tidak ada rencana akan melibatkan para Kiyai atau Habib dari kalangan aswaja. “Tidak ada itu, kita sudah punya tim ahli sendiri, jumlahnya ada lima orang, diantaranya ustadz Arifin Nugroho,Lc,” ujar Anita Wulandari.

 

Komisioner KPI lalu melanjutkan pandangan mereka tentang bagaimana membuat sebuah program yang baik. Habib Fachry kemudian kembali berbicara menanggapi pernyataan MUI dan komisioner KPI. Beliau mengatakan memang benar konten program bernuansa Islami sangatlah sedikit, namun jangan sampai yang sedikit itu ditumpangi oleh kepentingan kepentingan yang memecah belah umat dengan tudingan tudingan yang keji. Pembicaraan kemudian bergulir ke arah pembahasan betapa dahsyatnya komentar komentar tentang Khazanah seminggu terakhir ini di Facebook. Baik yang pro maupun kontra saling mencaci dan memaki satu sama lain dan pihak redaksi Khazanah merasa sangat tertekan dengan hal itu. Hal ini langsung mendapatkan tanggapan dari Habib Fachry Jamalulail yang lagi lagi berkata dengan sangat tegas dan bersemangat. “Kalo mau bicara Facebook asal antum tahu aja…., kami dibilang antek Yahudi oleh pendukung Khazanah karena dituduh melakukan praktek perdukunan…, nyembah kubur dan lain sebagainya…, apa antum pikir kami nggak sakit hati…?”. Saat Habib Fachry menyebut kata “antek Yahudi” sontak beberapa orang yang hadir termasuk Ustadz Haikal mengucapkan istighfar karena kaget.  Habib Fachry kemudian melanjutkan kata katanya: “Di mata kami Khazanah sudah cacat…, jadi tolong beresin apa yang udah antum buat, buktikan bahwa antum nggak seperti yang orang orang bilang…, caranya adalah dengan mengcounter dan membantah apa yang telah antum katakan sendiri.., jadi kalo kemarin antum bilang tawasul itu syirik maka sekarang antum harus bikin episode khusus yang membahas Perayaan Maulid, Tawasul, Sholawat dan Ziarah kubur…, kami ingin kepastian kapan tanggal penayangannya supaya bisa kami sampaikan kepada para Jamaah…”. Hal senada juga disampaikan oleh Kiyai Misbachul munir yang mengatakan jika manusia salah maka disuruh istighfar, namun kalau program TV salah maka harus membuat tayangan bantahan yang memperbaiki kesalahannya. Di sini Kiyai Thobary sempat memberi masukan sambil berkelakar bahwa kalau bisa naratornya diganti suara laki laki saja dan yang fasih tajwidnya karena bagi yang bisa bahasa Arab gatel rasanya kuping mereka mendengar pengucapan kata yang salah. “Lagian…. Kalo suaranya cewek itu bahaya…, nah orang bisa mikir: Wah merdu juga suaranya, pasti cakep nih orangnya… trus jadi merangsang dehhh… Suara perempuan itu aurat lhoooo…” kata Kiyai Thobary yang langsung membuat para hadirin tertawa sehingga ruangan sempat gaduh dan suasana yang tadinya tegang jadi mencair kembali. Selain itu Kiyai Thobary juga sempat menerangkan bukti tentang fatwa ulama wahabi Syeikh Abdul aziz bin Baaz yang memang memvonis syirik pelaku tawasul persis seperti yang ditayangkan kemarin di Khazanah. Beliau melanjutkannya dengan berkata: “Faham kami jelas ahlussunah wal jama’ah, bermadzhab kepada Imam yang empat dan beraqidah Asy’ariyah – Maturidiyah…, jadi kalo misalnya bicara aqidah Uluhiyah, Rububbiyah dan Asma wa shifat ya kami nggak pake konsep Tauhid itu…” tegasnya bersemangat.

Habib Musthofa Mohsen al-Jufry kemudian berbicara, beliau mengatakan bahwa di Jawa timur keadaan sudah memanas akibat dari episode episode Khazanah yang kemarin. Beliau lalu memperkenalkan sahabatnya Kiyai Anshori dahlan sebagai perwakilan masyarakat aswaja Jawa timur dan mempersilahkannya berbicara. Setelah memperkenalkan dirinya Kiyai Anshori dahlan langsung memulai pembicaraannya. Beliau mengatakan hal senada dengan Habib Musthofa bahwa keadaan memang memanas disana akibat episode Khazanah tentang tawasul, sholawat, dan ziarah kubur. “Sebenarnya banyak yang mau datang kesini, tapi saya larang… Saya bilang: sudah saya saja yang ke Jakarta nanti saya akan ceritakan kepada kalian hasil pertemuannya.., Alhamdulillah mereka mau…” ujarnya. Beliau lalu menjelaskan bahwa seharusnya tim Khazanah jangan membahas hal hal yang seperti kemarin karena sangat melukai perasaan mereka yang mengamalkan shalawat badar, shalawat nariyah, tawasul dan Ziarah kubur. Beliau kemudian mengajak tim Khazanah untuk saling bekerja sama dan menunjukkan wajah Islam yang sesungguhnya, yang damai, bersatu dan akur satu sama lain. Bahkan beliau mengatakan siap membantu Khazanah bersama para ulama yang hadir di pertemuan itu. Terakhir beliau menyampaikan permintaannya kepada tim Khazanah tentang kepastian kapan akan menayangkan klarifikasi mereka seperti yang diminta oleh Habib Fachry Jamalulail tadi, “buat oleh oleh ke Jawa timur…” katanya.

Selain itu ada sesuatu yang menarik yang disampaikan oleh Kiyai Anshori dahlan ini, sebuah hal yang membuat saya dan semua orang di dalam ruangan itu berdecak kagum. Beliau berkata: “Jujur aja ini saya kesini atas solidaritas kawan kawan yang tadinya pada mau datang semua kesini…. Ada yang ngasih saya uang lima belas ribu, sepuluh ribu…, lima ribu.., bahkan seribupun ada dan saya terima… Untuk ongkos…”. Bahkan ketua komisioner KPI sempat berkata : “hebat…”. Ya… Memang hebat…, sebuah militansi seorang Aswaja tulen yang harus kita teladani, yang rela bersusah payah datang jauh jauh hanya untuk berbicara kurang dari 10 menit untuk menyampaikan aspirasinya langsung di depan orang orang yang bersangkutan secara resmi.

 

Habib Fachry Jamalulail kemudian melengkapi perkataan Kiyai Anshori dahlan tersebut dengan mengatakan bahwa permintaannya sama dan senada dengan Kiyai Anshori. Beliau kembali menyampaikan permintaannya kepada tim Khazanah agar memastikan kapan Khazanah akan menayangkan tentang Perayaan Maulid, tawasul, sholawat dan ziarah kubur. Ustadz Haikal tampak sudah akan berbicara untuk menyanggupi memastikan kapan tanggalnya, namun disela oleh Ibu Titin Rosmasari Pimred Trans 7. Dialah yang kemudian menjawab pertanyaan dari Habib Fachry Jamalulail. Dia menjelaskan panjang lebar bahwa semua hal yang telah disampaikan oleh para ulama aswaja yang hadir di pertemuan itu akan menjadi evaluasi dan masukan yang sangat positif bagi Khazanah ke depannya. Mereka berjanji akan lebih berhati hati lagi dalam menayangkan sebuah topik yang bersifat furu’iyah. Dan tim redaksi Khazanah juga meminta maaf terhadap penayangan hal hal yang sensitif kemarin yang telah melukai perasaan sebagian besar Aswaja di Indonesia. Namun tak semudah itu mereka bisa langsung memastikan kapan akan menayangkan episode yang diminta oleh Habib Fachry Jamalulail tadi. Dia lalu menerangkan dengan singkat bahwa perlu ada koordinasi dulu dengan para ustadz tim ahli mereka dan tentunya perlu proses produksi yang memakan waktu. Oleh karena itu dia mengatakan kemungkinan Insya Allah dalam empat minggu ke depan barulah tayangan yang diminta oleh Habib Fachry dan ulama aswaja lainnya tersebut bisa ditayangkan di Khazanah Trans 7.

Pembicaraan kemudian diambil alih kembali oleh pihak KPI yang kemudian menyampaikan beberapa kesimpulan terkait pertemuan tersebut. Seorang komisioner KPI lalu menutup pertemuan antara elemen masyarakat Aswaja dan tim redaksi Trans 7 tersebut. Masing masing fihak lalu saling bersalaman satu sama lain dalam suasana yang akrab. Tampak oleh saya ustadz Haikal menghampiri Habib Fachry Jamalulail untuk melepas rasa rindunya kepada putera gurunya tersebut, keduanya tampak sangat akrab bahkan sempat bersalaman ala Arab segala (*menempelkan pipi masing masing). Pertemuan tersebut kemudian ditutup dengan foto bersama antara ulama Aswaja dari Tim Sarkub, FPI, Lembaga dakwah NU, wakil MUI, KPI, dan tim redaksi Khazanah Trans 7.

Semua yang saya tuliskan disini selain berdasarkan ingatan saya juga alhamdulillah berhasil saya abadikan dalam beberapa potongan video yang akan di upload nanti di grup ataupun di web nya Sarkub. Dan saya tergerak untuk menulis laporan pandangan mata ini setelah membaca berita di Arrahmah.com yang dengan sembarangan menjelaskan hasil pertemuan ini seenak perutnya sendiri. Perwakilan Arrahmah.Com, GemaIslam.Com ataupun media wahabi lainnya tak satupun hadir di pertemuan itu, namun jika anda membaca tulisan mereka maka nampak seakan akan mereka hadir disana. Bahkan mereka dengan lancang sekali mengatakan bahwa Khazanah agar tidak goyah dan tidak terpengaruh oleh bisikan-bisikan syetan yang menyesatkan. Sungguh sebuah perkataan yang keji mengingat tim Khazanahnya sendiri sudah meminta maaf secara terbuka dan berjanji untuk membetulkan kesalahan mereka tempo hari. Tampak sekali kalau mereka ingin kembali memanaskan suasana di dalam tubuh umat. Lagipula jika memang merasa berkepentingan akan kelangsungan dakwah tauhid (*versi wahabi) lantas kenapa pihak Arrahmah yang katanya adalah penegak tauhid ini tidak hadir ikut dalam pertemuan itu? Kenapa cuma berkoar koar lewat tulisan seakan akan mereka hadir disana saat itu padahal artikelnya ternyata di dapat dari copas alias nyatut dari gemaislam.com? Bukankah ini mirip tabiatnya burung beo…? Hadirpun tidak namun memutar mutar berita sesuai agenda kepentingannya sendiri berdasarkan berita hasil copy paste pula…, inilah yang namanya Jurnalisme burung beo. Semoga umat Islam khususnya Aswaja tidak terkecoh lagi dengan pemberitaan yang sejenis setelah membaca laporan pandangan mata saya ini.

 

Laporan Wartawan Sarkub:
(*Liga chaniago 20/04/2013)

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

67 Responses

  1. syaiba20/04/2013 at 23:23Reply

    jika saja ada info penjelasan di media tv apa itu syi’ah,wahabi, aswaja/sunni/salafiyah, pasti umat /org awam lbih cerdas dpt membedakan mana ajaran yg benar&yg salah ///karena dikitnya info ttg salafy wahabi ,&Karena kebodohan,banyak orang awam terutama anak muda mengira kaum salaf/salafiyah adalah sama dengan ‘SALAFY WAHABI’. padahal salafiyah adalah ahli sunnah, sedangkan wahabi adalah salaf palsu/ bukan salaf &bukan ahli sunnah

  2. M. Faizi20/04/2013 at 23:25Reply

    Terima kasih atas laporan. Saya sudah membaca dan merasa nyaman karena mendapatkan informasi dari sumber pertama. Saran saya, paragaraf jangan terlalu panjang agar laporan ini tidak cepat membosankan ketika dibaca.

  3. Bang Andre21/04/2013 at 00:43Reply

    Alhamdulillah wa syukrulillah…Akhirnya Tim Sarkub berhasil…
    Menurut saya Arrahmah.com itu dilaporin ja..krn telah melakukan pembohongan publik…klw terus2 dibiarkan akan berakibat sangat fatal nantinya utk perjuangan ASWAJA…

    Wasallam..

  4. golek surgo23/04/2013 at 13:27Reply

    info yang mantab. syukron tad atas infonya 🙂

  5. Rayhan23/04/2013 at 14:57Reply

    maaf untuk semua…
    Apakah tim aswaja, sarkub dan lainnya juga punya semangat seperti ini untuk penayangan acara2 yang berbau seks, pentas2 musik yg bikin iman melorot? yang jelas2 menghina ajaran islam…. juga sinetron2 yg merusak aqidah dan moral gnerasi muda islam…

    Pernah gak menkomplain acara2 seperti itu sesemangat mengkomplain acara Khazanah?

    • Author

      Tim Sarkub23/04/2013 at 18:38Reply

      kalau kami semua yang bergerak, lalu wahabi ngapain? duduk2 manis saja di rumah?

      • Zahdan Razzaq24/04/2013 at 12:03Reply

        Sarkub itu DIAM kl sama acara porno2an wong ketua NU nya (SYAIKH ALIM ULAMA SARKUB) aja bilang :
        “Situs porno secara hukum fikih tak berdosa, hanya makruh. Yang dosa itu yang membuat dan menjadi bintang porno,”
        belum puas tuh orang ngoceh lagi begini :
        “Ada satu juta Lady Gaga, ada satu juta Irsyad Manji, iman warga NU tidak akan berkurang, akhlaq warga NU tidak berkurang,”

        omongan yg sangat menjijikan sekali bukan ??

        • ita04/05/2013 at 17:02Reply

          klo 1x mgkn blm faham,,,,mgkn perlu diulangi jawaban tim sarkub
          “kalau kami semua yang bergerak, lalu wahabi ngapain? duduk2 manis saja di rumah?”
          gmn? fahaamm??
          cobalah buka pikiran anda, anda membandingkan sesuatu yg tdk proporsional yg tdk seharusnya dibandingkan dr segi hukum islam,,
          A=penayangan acara2 yang berbau seks, pentas2 musik yg bikin iman melorot? yang jelas2 menghina ajaran islam…. juga sinetron2 yg merusak aqidah dan moral gnerasi muda islam…
          B=penuduhan kafir terhadap muslimin yg melakukan tawasul,ta’ziah,maulid,,dst..

      • Abu Nawfal18/05/2013 at 16:26Reply

        Karena semua acara TV yang disebut bung Rayhan itu enak di mata, sedap di telinga dan “menyejukkan”.

        “wahabi” kan punya tv sendiri. cara mengkonter acara2 maksiat itu ya dengan cara dakwah.

      • anti syirik04/06/2013 at 14:12Reply

        SARKUB (SARJANA KUBURAN) sekutu FPI ternyata,hahahahahha

    • ahmad rabani24/04/2013 at 02:52Reply

      kerjaan wahabi cuma mengusik muslimin dan persatuan suku nusantara ajja

      • dika22/07/2013 at 00:25Reply

        aswaja damai2 aja tuh, justru wahabi yang suka bikin onar, karena mereka golongan bodoh yang ga bisa menerima perbedaan.

    • ita04/05/2013 at 20:07Reply

      klo 1x mgkn blm faham,,,,mgkn perlu diulangi jawaban tim sarkub
      “kalau kami semua yang bergerak, lalu wahabi ngapain? duduk2 manis saja di rumah?”
      gmn? fahaamm??
      cobalah buka pikiran anda, anda membandingkan sesuatu yg tdk proporsional yg tdk seharusnya dibandingkan dr segi hukum islam,,
      A=penayangan acara2 yang berbau seks, pentas2 musik yg bikin iman melorot? yang jelas2 menghina ajaran islam…. juga sinetron2 yg merusak aqidah dan moral gnerasi muda islam…
      B=penuduhan kafir terhadap muslimin yg melakukan tawasul,ta’ziah,maulid,,dst..

  6. dela24/04/2013 at 08:54Reply

    Koq gak pinter2, yang hadir ya itu2 aja, ya jelas mereka gak dateng kesana….. kalao dateng bisa habis dihajar.
    Muhamadiyah, persis, hidayatullah, non sufi, non NU, non fpi, MUI, dll itu hadir gak?..apa mereka gak dateng krn BUKAN ASWAJA. Bisa sebutin gak contoh siapa saja golongan ASWAJA yg anda maksud itu?

  7. syariah24/04/2013 at 09:24Reply

    Luar biasa perjuangan sarkub.. Semangat Ya.. biasalah orang2 bodoh kalau dikasih tahu pasti ngeyel. Tapi jangan patah semangat untuk terus memberitahukan kepada mereka mana yang bener… Bravo Sarkub

  8. andi derris24/04/2013 at 19:10Reply

    pantas saja waahabi kurang akhlak melihat tayangan porno imannya langsung hilang

  9. Wong Ndeso25/04/2013 at 00:38Reply

    Menyane kumendeng meneh… lanjjooot!

  10. Eko25/04/2013 at 22:27Reply

    Sebetulnya nasib penentang tauhid sudah jelas di hari kiamat, di surat Yasin yang sering dibacapun sudah jelas, andai saja kita mau menela’ah tafsirnya dengan pikiran dan hati yang jernih, pasti kita akan sadar, apakah kita berada di kelompok mayoritas yang akan masuk neraka atau minoritas yang masuk syurga.

    • Author

      Tim Sarkub26/04/2013 at 20:25Reply

      ooh sudah merasa ahli surga ya?

    • ita04/05/2013 at 17:20Reply

      benar semakin lama golongan itu akan semakin ngeyel menjauhkan kami dr kegiatan2 bid’ah hasanah,,,kemudian bisa saja kami akan menjadi minoritas,,,,
      tp kami berdoa semoga kami semua mendapat rahmat Allah walaupun dlm pandangan mereka amalan kami dianggap sesat,,,ini adl keyakinan kami,dan bukan tanpa dalil

      • anti syirik04/06/2013 at 14:25Reply

        katanya aswaja,kok,kok membenci sunah?

        • Author

          Tim Sarkub04/06/2013 at 18:36Reply

          maaf, kalau sunnahnya Muhammad bin Abdul Wahhab itu pantang bagi kami untuk ikuti. Kami ikut sunnahnya Nabi Muhammad SAW saja.

          terimakasih atas kunjungannya kemari

          • Apan06/06/2013 at 00:48

            sunah mana yang di ikutin oleh aswaja?????????
            sunah yang di buat-buat sendiri yg dibilang hasanah ?????

            lah emosi ojok lali ngurupke menyan lan cepet njaluk disuwuk ben ora waras
            (katanya aswaja kok malah mirip dukun)

  11. File26/04/2013 at 10:57Reply

    Walah.. kirain apa, koq bisa aku salah masuk. ini seirama dengan dulu aku pernah baca berita debat Kyai Idrus VS wahabi di Masjid Balikpapan (mungkin disitus yg sama dengan ini). Terus terang aku dulu di madura sejak kecil sudah disuguhi dongeng2 macem ginian, yaitu dongeng kebanggaan kelompok/kyai/pendekar/tokoh sendiri dan menjelekkan yg lain tanpa berimbang. dahulu antagonisnya adalah “Muhammadiyah”. waktu masih kecil sih tertarik dengerin dongeng2 itu seperti bangga gimana gitu. Tapi…. setelah kuliah?, yah mereka semua hanya sekedar dongeng belaka dan obrolan warteg pepesan kosong. dari dulu gak berubah.

  12. zahdan razzaq27/04/2013 at 09:59Reply

    Begitulah kalian !
    Giliran pembesar (tokoh)nya berbuat nista buru2 DIAM seribu bahasa. Atau bahkan sempet2nya dibela mati2an.
    Kasus habib homo gimana tuh ?
    Mau dilupain aja Kub ?

  13. zahdan razzaq27/04/2013 at 10:04Reply

    @andi deris
    Kira2 masih punya iman ga sih orang yg bilang melihat/menonton film porno gak dosa ?
    Kalo Ketuanya aja bilang gitu, kira2 gimana yg dibawahnya ya?

  14. zahdan razzaq27/04/2013 at 10:18Reply

    Ditunggu ya kupasan khusus habib homonya beserta aturan islam untuk menyelesaikannya dan tentu hukumannya juga. Undang juga pihak FPI ya.
    Soalnya sy lihat pada DIAM semua sih.

    • Kang Syam27/04/2013 at 14:52Reply

      Kang Zahdan… punya mulut tolong dijaga atau karma yang akan bicara…

  15. Avenx28/04/2013 at 11:57Reply

    Zahdan@ komen ente bikin ngakak..
    kayanya ente deh yg sering nonton film porno deh jangan-jangan ente malah homo..

  16. erwanto28/04/2013 at 13:31Reply

    wahabi tahlil bid’ah maulid bid’ah sholawat dilarang…lo bkin stasiun radio banyak lo pikir tu ada di zaman rosul ama para sahabat……dasar lo

  17. erwanto28/04/2013 at 13:33Reply

    wahabi dikit2 bid’ah tpi radio dia ada di mana2 kira2 ada di zaman rosul ama para sahabat ga tu…..

  18. zahdan razzaq28/04/2013 at 14:13Reply

    @kang Syam
    Mohon maaf kang syam, apa yg sy sampaikan bukan masalah furuiyyah, jd harusnya kalo pihak sarkub BENAR ingin menjaga agama ini maka kasus itulah yg harusnya dibesarkan bukan malah diam dan membiarkan!! Bukankah ini aneh ??
    Apa jadinya generasi muda NU jika ketua dan sebagian Kyai dan ust NU malah mengatakan melihat film/gambar porno tidak dosa ?
    Apa jadinya jika orang homo dipuja2 dan dianggap da’I?
    Apa jadinya jika ketua NU mencela sahabat nabi?
    Jika ketuanya saja sudah begitu, kira2 bagaimana bawahannya seperti sarkub ini ??

    • Abu Naum29/04/2013 at 15:18Reply

      Nah…lo jadi apa??

      So brainwhased, bloody Wahabi minded

    • Zaky14/05/2013 at 11:24Reply

      @zahdan razzaq
      jurus jaka sembung bawa golok, bahas kazanah islam dan arrahman kok ujungng2nya mencela sahabat, haduh nih orang bebal banget, sekolah ga? mana ada lagi bahas Bhs Indonesia malah di alihkan matematika.
      kalo ga bisa jwb ga usah mengalihkan dong.
      masalah pertanyaan andansudah di jawab semua, kalo anda mau cari jawaban cari sendiri di website, youtube juga ada. kalo anda hanya ingin menyalahkan dan bukan mencari jawaban ya masyaallah sombongnya antum. anda dateng kesini cuma bawa masalah aja

    • abu gosok bin abu abu sedikit putih kehijau-hijauan04/06/2013 at 20:48Reply

      @zahdan razzaq
      jawabannya gampang kang
      “jikalau sesuatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancuranya!”
      “bagaiman jadinya jika ilmu hadist ditangani oleh tukang servis jam seperti ngkong alabani” yang belajar secara otodidaks artinya tidak bersanad,sanadnya ga nyambung kekanjeng nabi.
      ***jika syechnya saja sudah begitu, kira2 bagaimana bawahannya seperti @wahabier ini ??
      INGET ORANG TUA/LELUHUR ANTUM DULU TUH GA ADA YANG WAHABI,SAYA YAKIN AINUL YAKIN KARENA ISLAM KE NUSANTARA MASUK INDONESIA OLEH PARA WALISONGO ITU ISLAM AHLUSUNAH WALJAMAAH.WAHABI ITU LAHIR BARU KEMARIN SORE…JANGAN SAMPAI ORANG TUA DAN LELUHUR KITA MENYESAL GARA2 MELAHIRKAN KITA NANTI DIAKHERAT…
      MARI BELAJAR SESUATU PADA AHLINYA,BELAJAR AGAMA PADA ULAMA YANG BERSANAD,JANGAN BERGURU SAMA GOOGLE,YAHOO,ARRAHMAH.COM,VOA-ISLAM.COM,MUSLIM.OR.ID DAN SEBAGAINYA.ATAUPUN USTADZ YANG AHLI BERDEBAT NAMUN BUTA HATI “MENGANGGAP ITU BID’AH/INI SYIRIK”PADAHAL DIA SENDIRI SUDAH BERAPA JUTA HADIST YANG SUDAH DIHAFAL?…KALAU ANTUM TANYA ANE SICH GAMPANG,BERAPA JUTA HADIST YANG ANE HAFAL? ANE PALING JAWAB ANE TAKLID AJA PADA GURU ANE YANG MENGIKUTI MADZHAB IMAM SYAFII YANG MU’TABAR…INGET MUMPUNG MASIH ADA KESEMPATAN,NAFAS KITA MASIH TERHELA,AYUK KITA BERDUYUN2 NGAJI AME PARA KYAI DAN ULAMA SALAFIYAH YANG SUDAH TERUJI KOMPETENSINYA DIBIDANG,ILMU AGAMA DLL…WALLAHU A’LAM…..

  19. Noobie29/04/2013 at 21:26Reply

    @zahdan : kalo logikanya seperti itu maka:
    Kalo ulamanya wahabi tukang ancurin kuburan sahabat nabi apa jadinya dengan pengikutnya
    Kalo Ulamanya wahabi berfatwa matahari mengelilingi bumi dan menghukumi kafir yang gk percaya apa jadinya dengan pengikutnya yg taklid buta.
    Kalo ulamanya wahabi suka memalsu kitab2 ulama apa jadinya dengan pengikutnya(pemujanya)
    Klo. Para ulama wahabi suka mengkafirkan dan menuduh sesat pada org yg gk sepaham dengannya apalagi pemujanya. Bisa2 bunuh orang pun mau

  20. zahdan razzaq30/04/2013 at 06:15Reply

    @noobi
    Logika seperti itulah yg sering digunakan oleh tim sarkub surakub yang menjadi pujaan anda.

  21. zahdan razzaq30/04/2013 at 06:20Reply

    @kang noobi
    Maaf ada yg kurang,
    Dan ketika logika seperti itu digunakan oleh tim sarkub, sayang sekali tidak ada jawaban seperti anda sebagai pengikutnya atau dengan kata lain anda semua diam !!

  22. faqir30/04/2013 at 16:27Reply

    Wahabi Konspirasi Yahudi
    Runtuhnya kekhalifahan, sejarah berdirinya Arab Saudi atas peran Yahudi dan Ulama Wahabi. Wahabi: konspirasi Yahudi meruntuhkan Islam dari dalam, merusak agama atas nama agama.
    http://www.youtube.com/watch?v=hLJdPOCdH0c&list=PLAFE5DA1698C8B3B2

    Salah dalam beraqidah jadi sebab ke Neraka, jika tahu salah dan dosa semoga dikuatkan untuk bertaubat. Maaf lahir dan batin

  23. Semut Lewat02/05/2013 at 16:00Reply

    alhamdulillah..
    udah jelas, tim khazanah telah meminta maaf, jadi jangan ribut2 lagi.. kita tau sama2,,

    ASWAJA MAJU!!

  24. Aswaja03/05/2013 at 08:34Reply

    Bener banget tuh wan, ini pasti Arahmah.com udah berkoar nih. Kalo jamannya Al Habib Ali Kwitang bagaimana ya ? apa ga diserbu tuh redaksi khazanah .

  25. Cak Yud05/05/2013 at 12:27Reply

    Situs ini layak sebagai: PROVOKATOR UMAT ISLAM. Sbb isinya hanya menghujat orang lain. Slogannya: SANTUN BERDAKWAH. Tapi isinya, tidak ada santunnya. NAUDZUBILLAHI MIN DZALIK.

  26. fiah07/05/2013 at 08:22Reply

    artikel yg menarik, cukup objektif, berusaha melaporkan apa adanya langsung dari TKP.. tapi tetap tercium sedikit aroma emosi juga. tetap damai saudara2ku, masalah beda pendapat itu wajar, krn ada begitu banyak kepala.

  27. Muhrodi Albahri07/05/2013 at 10:45Reply

    islam itu rahmatan lil alamin itu jelas…pokoknya yang tidak rahmatan lil alamin kerjanya nyalahin sesama islam. membid’ahkan orang muslim tanpa lihat dalilnya…inilah golongan umat sesat penghancur islam s..siapa itu? dialah golongan wahabi…mudah-mudahan mereka tobat kembali ke ASWAJA

    • dika22/07/2013 at 00:32Reply

      inilah golongan umat sesat penghancur islam s..siapa itu? dialah golongan wahabi…mudah-mudahan mereka tobat kembali ke ajaran yang benar, bukan ajaran dukun.

  28. iyyama hamyo07/05/2013 at 11:26Reply

    barakallah fii sarkubiyyin was sarkubiyyat……
    semoga sarkub semakin eksis membela sunnah
    Allahu Akbar…!

  29. Zaky14/05/2013 at 11:19Reply

    @zahdan razzaq
    jaka sembung bawa golok ini mah. cerita khazanah islam, malah ngelantur kemana-mana.
    kalo masalah mabok, pornografi itu udah jelas salah kenapa harus di terangin lagi, anda ini gimana, sekolah ga sih? kalo lagi pelajaran Bahasa mana mungkin bahas matematika segala :p

  30. bagong28/05/2013 at 16:32Reply

    Baca artikel ini bikin pusing kepala, mungkin bahasanya yang terlalu tinggi. Tapi tetap saja, selalu muncul wahabi….wahabi…..wahabi……! ini web abal2, maaf saya baru kenal sarkub. makin lama2 buka2 artikel…..otak jadi bebel…..

  31. Pembela Sarkubiyyah31/05/2013 at 14:11Reply

    hem… komennya orang wahabi kayak gitu ya… nyolott bgt…

    • Author

      Tim Sarkub31/05/2013 at 15:52Reply

      Dimaklumi saja kang,, Wahabi Alcingkrangi memang suka kebakaran jenggot

  32. Izoem El-Hanif02/06/2013 at 00:39Reply

    Soal Aqidah terserah ente-ente lah mau di golongan yang mana, mau NU, mau muhammadiyah, mau persis, mau JIL, mau FPI, mau soft wahabi, mau wahabi koprol jungkir balik,,,terseraaaahhhhh…Tapi kalo udah mulai merusak persaudaraan, memutus kekerabatan, merasa paling benar trus NGA-PLING2 SORGA,,,ya wis, kita berantem aja, jotos2san nganti nyonyor CANGKEM-MU,,,DJIAANNNNNCOOOOOOOOKKKKK

    • kromo08/06/2013 at 10:49Reply

      ya Allah……mulutmu mazbrow…

  33. kusmanta06/06/2013 at 20:08Reply

    Ilmiah, santun, sabar dalam memberi pemahaman, fa insya Alloh, hati akan terbuka, tetap semangat team SARKUB . . . .

  34. Kompasioner20/07/2013 at 06:09Reply

    Ck…ck…kapan ya tayangan2 porno dan semiporno serta sinetron2 bejat di TV2 diprotes kayak gini?

  35. Asap Menyan...31/08/2013 at 08:07Reply

    Maaf Nggih…
    Bukannya semua itu ciptaan Allah..
    Embuh wahbabi atau apapun… mbok jangan merasa sing paling benar atau punya sertifikat tanah di surga atau di neraka..yang masih belum tentu pasti..
    Mending sama-sama belajar untuk sangu numpak mikrolet ke alam akherat nanti..
    Mana yang di yakini monggo diamalkan dengan ikhlas…jangan menyalahkan orang lain..
    Kang Sarkub.. matur nuwun informasinya… sangat bermanfaat buat kami sekeluarga…
    hehehe…

  36. bukanu31/08/2013 at 14:48Reply

    Bagi yg mengharapkan tim Sarkub akan memprotes penayangan yg bersifat porno itu hanya mimpi belaka kenapa….tim Sarkub bergeraka kalo sampai menyimnggung periuk nasinya aja alias jgn sampe org. awam tdk mensedekahkan uangnya ke para Habib2 penipu itu…..

  37. ummat19/09/2013 at 08:16Reply

    Ya Allah.. mohon hentikan berdebat yang tidak berguna. Bersatulah kaum muslimin, bersatulah…

    http://aswaja.wordpress.com/2008/04/06/jeleknya-berdebat-berbantah-bantahan/

  38. ta'ab04/10/2013 at 08:49Reply

    untuk isi debatnya terserah masing2 orang lah menilainya, TAPI jelas ORANG2 YG MELIPUT DAN MENAYANGKAN debat2 ulama di khalayak umum seperti inilah yang jadi RACUN…..
    yaaa Ikhwan, cukuplah debat dan diskusi diurus para ulama, mereka punya ilmu, himakh dan kebijaksanaan….. dan seperti yang terbukti skarang, ketika hal2 seperti ini ditayangkan ke umum, orang2 saling cacimaki, omongan tak berdasar, memperkeruh suasana dan banyk mdhorot lainnya..
    tolog diperhatikan ini !!! bukan hanya untuk postingan ini, tapi juga posting2 lain yang ga mungkin diomongin satu2,,
    semoga Allah memberi kita petunjuk ….

  39. irfan firdaus09/11/2013 at 21:04Reply

    alhamdulillah. Terimakasih atas infonya.

  40. Bagas Fahmi Zulfiqar13/01/2014 at 07:36Reply

    ya bos harusnya kroni wahabiyiun hrs dibalancing jk tdk dia akn menabur racun dikalangan muslim indonesia yg mayoritas assyaf;ii dn alasy;ari,jk mereka terbuka mestinya mau belajar pada jumhur ulama sedunia,bahwa hakikat islam yg sesungguhnya lunak dn toleran trhdp budaya,bukan terputus sanadnya pd ibnu thaimiyyah,itupun tak semua fatwanya tak diamalkan,jelas ketika jelang komite hijaz ketamakan wahabiyyun hancurin situs2 islam diarab mereka kolaborasi dg bani su;ud membantai muslim lain,dn habaib, inilah kejahatan yg nyata,,,karna ulama wahabi dn bani su;ud takut pamornya kalah dg zuriah Rasul,jk kamu muslim tanyakan pd drmu siapa yg brhak mewarisi negara Rasul,pantaskah diwarisi org lain???

  41. rizvi27/03/2014 at 21:58Reply

    Isinya mantab,sayangnya gak ada videonya min.meturnuwon

  42. OmTong Al Hasan03/05/2014 at 03:38Reply

    Kalau memang Benar Orang-orang Wahabi Penganut Sunahny Rosulullah, Kenapa Sama Keluarganya Rosulullah Saja Membenci, sedangkan Rosulullah SAW Memerintahkan untuk tidak dengki, bagaimana Dikatakan pengikut sunnnah Wong sunah Rosulullah Yang KECIL aja mereka gak dijalankan KOK NGAKU-NGAKU AHLI SUNNAH, Kalau benar-benar Orang-orang Wahbai penganut sunnah pastilah ia tidak akan mudah menuduh kafir terhadap saudaranya sendiri yang islam, KARENA ANCAMAN DARI ROSULULLAH BERAT HEI ORANG-ORANG WAHABI….( KALAU MENUDUH SAUDARA ISLAM SENDIRI KAFIR, PADAHAL DIHADAPAN ALLAH SWT DIA TIDAK KAFIR, MAKA MENJADI KAFIRLAH ORANG YANG MENUDUH KAFIR DIHADAPAN ALLAH SWT.)…

  43. Imam Mawardi09/09/2014 at 02:07Reply

    lha wahabi itu anteknya Yahudi,,, mana mau sama Rosul dan ahlul bait,,,

  44. Aan Setiaone31/01/2015 at 02:06Reply

    jikalau cinta kpd rasul dan keturunanx dan berniat untuk mengamalkan sunnah-sunnahx yg murni dari Rasul bukan hasil pemikiran Aswaja versi Asy' ariyah sblum bertobat d sebut Wahabi…maka persaksikanlah oleh kalian, Aku adalah wahabiy

  45. Angga Catur Setya Nugraha19/07/2015 at 02:19Reply

    Taqlid buta ke mashap " ngabdul wahap" boooosss?

Tinggalkan Balasan