Keharuman Majelis Maulid Nabi SAW

Sarkub Share:
Share

Saya nukilkan perkataan Al-Imam Ibnu Al Jawzi rahimahullah mengenai keistimewaan majelis yang terdapat pembacaan shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad SAW. Imam Ibnul Jawzi adalah seorang ulama besar, muffasir dan muhaddits yang bermazhab Hanbali. Beliau yang nama penuhnya al-Imam al-’Allaamah al-Haafiz ‘Abdur Rahman bin Abul Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali bin ‘Ubaidillah al-Baghdadi al-Hanbali dilahirkan kira-kira dalam tahun 510H dan wafat pada 13 Ramadhan 597 H. Beliau meninggalkan banyak karangan sehingga dikatakan melebihi 400 buah karangan. Imam Ibnul Jawzi al-Hanbali rahimahullah menulis dalam karya beliau “Bustaanul Waa`idhziin Wa Riyaadhus Saami`iin” pada halaman 293 sebagai berikut:-

Telah diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: ” Tidaklah duduknya (yakni hadir) suatu kaum dalam sebuah majlis kemudian mereka berpisah atau pulang tanpa bershalawat ke atasku melainkan perpisahan mereka itu hanya bau busuk bangkai himar.” Apabila suatu majlis di mana para hadirin yang menghadirinya tidak bershalawat ke atas Junjungan Nabi SAW di dalamnya, akan menyebabkan mereka berpisah atau pulang itu bagaikan bau busuk bangkai himar (keldai), maka tidaklah mengherankan jika majlis yang di dalamnya diucapkan ucapan-ucapan shalawat ke atas Junjungan Nabi SAW akan menyebabkan para hadirin yang menghadirinya mendapat bau wangi yang paling harum dan paling baik. Dan yang sedemikian itu adalah karena Junjungan Nabi SAW adalah makhluk yang terbaik dan yang paling suci, yang mana apabila Baginda Nabi SAW bersabda dalam suatu majelis, niscaya penuhlah majelis tersebut dengan bau harum mewangi semerbak kasturi. Maka demikianlah juga pada majelis yang disebut di dalamnya terdapat Baginda Nabi SAW (yakni dengan bershalawat, mendengar hadis-hadis Baginda SAW, mendengar ajaran-ajaran Nabi SAW dan mendengar sirah atau kisah-kisah yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW), niscaya akan terbitlah bau harum semerbak mewangi yang menembus tujuh langit hingga ke arasy, keharumannya dicium oleh segala makhluk Allah yang ada di bumi selain daripada jin dan manusia. Seandainya manusia dan jin dapat mencium bau harum tersebut, niscaya lupalah mereka akan segala urusan penghidupan mereka, kerana terlalu sibuk menikmati kelezatan dan kenikmatan bau harum tersebut. Manakala, setiap malaikat dan makhluk Allah ta`ala selain jin dan manusia, yang mencium bau harum tersebut akan berdoa memohon keampunan untuk orang-orang yang hadir dalam majelis tersebut, dan akan dituliskan bagi mereka yang hadir itu pahala sebanyak bilangan makhluk Allah ta`ala yang mencium bau harum tersebut serta diangkat derajat mereka menurut bilangan makhluk-makhluk tersebut. Maka setiap orang masing-masing akan mendapat pahala yang sedemikian tadi tanpa memperkirakan berapa jumlah mereka yang berkumpul dalam maejlis tersebut, baik itu seorang ataupun seratus ribu orang, dan apa yang ada di sisi Allah dari pahala dan ganjaran adalah terlebih banyak lagi. Maka wahai pencinta-pencinta Rasulullah SAW hendaklah kamu bershalawat ke atas Sang Kekasih niscaya Allah Tuhan yang Maha Tinggi akan memberikan kamu minuman kerohanian penghubung kasih, memakaikan kamu dengan pakaian keindahan dan kesempurnaan serta menghiasi kamu dengan kitabnya yang mulia.“

Keharuman Majelis Maulid Nabi SAW

Perkataan Imam Ibnul Jawzi ini juga dinukil oleh Buya Habib Muhammad al-Maliki rahimahullah dalam karya beliau “Ma-dza fi Sya’baan” pada halaman 38 – 39. Maka janganlah bermalas-malas untuk menghadirkan diri kita dalam majelis di mana Junjungan Nabi SAW dipuji, disebut, disanjung, dicerita, dikisah, dishalawatkan serta diutus ucapan salam kesejahteraan.

 

(Tim Sarkub)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

2 Responses

  1. hersamb05/04/2013 at 20:10Reply

    lebih harum lagi diisi kajian Al Qur’an & Hadist, trus ada tanya jawabnya, biar jama’ahnya lebih paham Al Qur’an & Hadist

Tinggalkan Balasan