Keadilan Dan Alam Kubur

Sarkub Share:
Share

Siksa Alam KuburMerujuk dari rangkaian mutiara Tazdkirunnas , disebutkan di dalamnya kisah seorang lelaki muda yang di kenal sebagai Si Uban , karena seluruh rambut yg ada di tubuhnya menguban padahal umurnya masih sangat muda.

Lalu, orang-orang kampung yang merasa aneh dengan hal itu bertanya apa sebab dia bisa berwujud seperti itu. Si Pemuda itupun bercerita :

"Sesungguhnya beberapa waktu yang lalu, aku adalah seorang pencuri kain kafan. Setiap ada orang yang mati, terlebih ia orang kaya maka malam harinya aku bongkar kuburannya dan aku ambil kain kafannya lalu aku jual kain itu di pasar.

Suatu hari ,aku dengar kabar dari kota bahwa seorang Kadi (Hakim) meninggal dunia. Maka malam harinya aku berniat untuk mengambil kain kafannya .

"Sesampainya aku di depan kuburannya, tiba-tiba aku diperdengarkan suara dari dalam kuburnya." artinya,

Allah membuka unsur ruhaniah si pemuda dengan membuka hijab di hatinya sehingga dapat berinteraksi dengan alam barzakh yang merupakan alam ruh. Sebagaimana kita ketahui ada dua unsur dalam diri manusia. Jasmani dan ruhani.

Ketika seseorang Tidur misalnya maka unsur jasmaninya 'mati' tetapi unsur spiritnya menerawang dan berkelana kemana-mana. Memang sifat asli dari kita adalah Ruh , tetapi Allah memenjarakannya dalam bungkus jasad kita. Setiap saat ruh kita ingin terlepas diri penjara tersebut sampai ahirnya Kematian yang akan memerdekakannya dari kungkungan raga kita. Inilah termasuk rahasia dari sabda Rasul SAW :

"DUNIA ADALAH PENJARA BAGI SEORANG MUKMIN"

Dan sebenarnya untuk bisa terbebas itu banyak hal yg bisa di tempuh oleh Ruh . seperti TIDUR misalnya. Ini juga salah satu kesempatan darinya. Maka sabda Rasul SAW : " TIDUR ADALAH SAUDARA KEMBAR KEMATIAN"

Atau bisa juga jika kita "MEMATIKAN NAFSU DAN SYAHWAT" kita maka saat itu Ruh kita pun akan merdeka meskipun kita belum MATI yang hakiki dan tidak dalam keadaan TIDUR seperti tadi.

Sabda Rasul SAW :

" MUUTU QOBLA-AN TAMUUTU."  Matikanlah (Nafsu ammarah yang ada dalam ) dirimu sebelum kamu (benar-benar) Mati ragamu"

Dan terkadang pula tanpa sebab yang umum terjadi, Allah membuka dimensi ini bagi seseorang karena ingin menunjukkan hikmah tersendiri sehingga bisa menjadi ibroh atau perhatian bagi ummat manusia. Dan tampaknya dalam bingkai inilah pemuda itu mengalaminya }

Si pemuda melanjutkan : "Terdengar dua malaikat berkata satu sama lainnya. Wahai saudaraku, mari kita deteksi seluruh tubuh Hakim ini. Jika sampai ada satu titik dari tubuhnya yang tercium aroma kemaksiatan maka wajib bagi kita untuk menyiksanya saat ini juga.

Maka keduanya segera mengendus seluruh bagihan tubuh Hakim itu mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala. Berkatalah malaikat yg satunya:

"Betapa baiknya hakim ini. Seluruh tubuhnya bersih dari dosa dan kemaksiatan."

Tetapi mendadak malaikat yang satunya lagi berkata :

"Jangan tergesa-gesa dahulu. Coba kau rasakan dulu bagihan telinga kirinya ini. Aku mencium sedikit bau busuk kemaksiatan di dalamnya."

Maka mendekatlah temannya itu ke bagihan telinga kiri Hakim dan berserulah dia :

" Ya. Aku mencium bau busuk itu. Kalau begitu wajib bagi kita untuk mensiksa Hakim ini saat ini juga."

Maka malaikat itu segera meniup telinga si Hakim dan keluarlah api yang menyambar dari mulut malaikat itu, masuk kedalam telinga si Hakim dan sekejap api itu membakar dan meluluhlantakkan seluruh tubuhnya bahkan api itu menyambar dan membumbung ke segala penjuru bahhkan nyaris menyambar diriku. Akupun lari ketakutan dan saking takutnya seluruh rambut yang ada dlm diriku berubah memutih semua seperti yang kalian lihat ini "

Mendengar cerita si pemuda itu maka heranlah orang-orang itu. Mereka mengenal sang Hakim itu sebagai Hakim yang adil dan saleh. Tidak pernah terlihat di mata mereka hakim itu pernah melakukan dosa dan kesalahan sedikitpun. Maka demi melihat kejanggalan ini , mereka segera bertanya kepada Istri si Hakim apa yang sebenarnya terjadi. Sang Istri pun menjawab :

" Sungguh dia adalah seperti yang kita ketahui selama ini. Seluruh hidupnya selalu dalam keadaan Taat kepada Allah. Dia seorang Hakim yang selalu adil dalam keputusannya. Tetapi , semoga Allah mengampuninya, hanya sekali ia pernah alpa dalam majelis perhakimannya. Bukan mengenai hukum yang di putuskannya. Ia selalu memutuskan perkara dengan adil. Tetapi ia alpa dlm memperlakukan seorang Penuntut dan Terdakwa.

Hari itu si Terdakwa dia dudukkan di sebelah kirinya dan si Penuntut di sebelah kanannya. Tetapi ia biarkan letak duduk si terdakwa lebih jauh sedikit dari letak duduk si Penuntut. Sehingga jika keduanya bersuara maka si Terdakwa harus lebih keras suaranya di banding si Penuntut. Maka ketidaksamaan perlakuannya itu yang menyebabkannya mengalami siksa sebagaimana yang kalian ceritakan "

Berkaca dari kisah ini, betapa keadilan dan seluruh amal manusia akan diperhitungkan di alam akhirat bahkan dalam hal yang kita tdk menduganya sama sekali.

Lalu bagaimana degan kita. Hakim-hakim dan Pengusa kita, jika sedikit kealpaan yang tidak mempengaruhi keadilan yang diputuskannya saja mendapat siksa yang maha dahsyat sedemikian rupa ?

Sumber : Kiyai Muhajir Madad Salim, Mkub

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

One Response

  1. Bambang Wahyudiono30/03/2015 at 00:18Reply

    Pengalaman pribadi sewaktu ikut prosesi pemindahan kerangka jenazah famili dari makam blok "P" Kebayoran Baru yg sekarang berdiri dg megah Kantor Walikota JakSel, sbb.
    Pada waktu yg sdh ditetapkan maka, kita yg di tugaskan oleh klg untuk memindahkan 2(dua) kerangka jenazah telah hadir di blok makam.
    Bersamaan dg kita ternyata juga banyak klg lain yg hadir dg maksud yg sama.
    Keanehan terjadi, sewaktu penggalian sdh mencapai kedalaman tertentu, terlihat beberapa tulang belulang jenazah yg berserakan sehingga harus dengan teliti dan hati-hati agar tidak ada yg tertinggal.
    Namun ada juga tulang belulang yg ngumpul jadi satu lingkaran, dan yg paling aneh, ada satu galian makam yg baunya "busuk" bukan main, dan ternyata di galian makam itu ada air berwarna hitam kelam spt air comberan, padahal sepanjang pengamatan saya tidak ada got yg mengalir di situ.
    Dan yg paling aneh, adalah jenazah yg masih utuh bagaikan "mummy" balseman, di sertai kafin kafan yg masih utuh, hanya warnanya sdh lusuh berwarna kemerah-merahan.
    wallahu alammu bishshawab.

Tinggalkan Balasan