Lalu suatu waktu, orang kaya itu pun mendapatkan kebahagiaan. Maka bersenang-senanglah dia. Tapi ketika dia tak sengaja membaca tulisan di cincinnya itu lagi, “Hadza sayamurru (ini akan berlalu), dia menjadi rendah hati lagi. Hatinya tidak meluap-luap lagi.
Begitu juga ketika dia sedang marah, sedih, tertawa dan berbagai keadaan, dia selalu teringat tulisan yang terukir di cincinnya itu, sehingga dia menjadi tenang kembali. Lama-lama dia pun akhirnya bisa memetik pelajaran dari kata tersebut, bahwa semua yang ada di hidupnya ini tidaklah abadi, hanya sekejap saja dan akan berlalu.
Maka hidupnya pun pelan-pelan berubah. Ketika senang, marah, sedih dan seterusnya, dia tidak terlalu meluap-luap. Dia tetap menjalaninya dengan senang hati, sabar, selalu berdzikir kepada Allah SWT dan selalu bersyukur. Karena dia pun menyadari, bahwa ini semua akan berlalu.
Hikmah yang dipetik dari kisah ini adalah :
Tetaplah menyejukkan ketika Panas, Tetaplah menjadi manis di tengah kepahitan. Tetaplah merasa kecil meskipun telah menjadi Besar. Dan tetaplah tenang di tengah Badai yang paling Hebat. Selalu sabar, berdzikir kepada Allah dan bersyukur kepada Allah. “Hadza Sayamurru”.
Sumber : Thariqat Sarkubiyah
No Responses