Do’a Nabi Yunus

Sarkub Share:
Share

Sepenggal kisah nabi Yunus ’alaihissalaam meninggalkan sebuah pelajaran yang amat berharga bagi segenap umat manusia khususnya Mu’minin pada masa-masa sesudahnya. Mari kita ingat kembali apa yang dilafalkan nabi Yunus di dalam perut ikan Paus (huut, demikian disebutkan dalam Al-Qur’an), setelah putus asa dan meninggalkan kaumnya. Nabi Yunus berdo’a yang isinya sarat makna, mulai dari Pengesaan Allah, Pemaha-Sucian Allah, dan istighfar, pengakuan atas kesalahan yang telah ia perbuat; wujud dari taubat yang nabi Yunus lakukan. Yakni ia telah meninggalkan kaumnya dalam kesesatan dikarenakan mereka enggan atas seruannya, setelah sekian lamanya ia mendakwahi mereka ke jalan yang Allah ridha!!!!

Ya Allah begitu sabarnya nabi Yunus dan juga nabi-nabi yang Engkau utus tuk mengajak kaumnya ke jalanMu, jalan yang Engkau ridha….!
Allah….berikan kami kesabaran sebagaimana Engkau limpahkan kesabaran itu kepada generasi terdahulu yang Beriman kepadaMu…!

Apa sebenarnya yang dilafalkan Nabi Yunus di dalam kegelapan perut seekor ikan, di kedalaman Samudra itu????

Ketika itu nabi Yunus bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat seraya melafalkan :

لاَ إِ لهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحنَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّا لِمِيْنَ

“Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk dalam golongan orang-orang yang dhalim…!”

Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Yunus AS sewaktu berada di dalam perut ikan. Doa yang termaktub dalam QS.al-Anbiyâ’ ayat 87-88 ini juga dikenal dengan Ismul-Lah al-A’zham.

Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Jarir dan beberapa perawi Hadis yang lain dari Sa’ad bin Abi Waqqash AS disebutkan bahwa orang Islam yang berdoa dengannya untuk suatu urusan pasti dikabulkan oleh Allah AS.

Rasulullah SAW juga bersabda, “Siapa pun orang Islam yang membaca doa itu saat sedang sakit sebanyak 40 kali lalu dia mati, maka dia diberi pahalanya orang yang mati syahid. Apabila dia sembuh maka dosa-dosanya terampuni.” (HR.Al-Hakim)

Doa ini banyak terbukti istijabah-nya apabila rutin dibaca sebanyak 41 kali –tanpa pemisah – setelah salat Subuh selama 40 hari berturut-turut. Alhasil, ketika sedang punya urusan penting atau ditimpa masalah dianjurkan memperbanyak doa ini.

Sumber: Abwâbul-Faraj, Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

One Response

  1. Suyanto Andalan31/01/2014 at 07:33Reply

    semoga

Tinggalkan Balasan