Di Liang Lahat, Khatam 8.000 Kali Baca Qur’an

Sarkub Share:
Share

Ngaji di kuburanya sendiriSeorang Ulama Turki, Sayyidi Maula Hussein Sisemi sedang membaca al-Quran di liang lahat yang beliau persiapkan untuknya kelak.

Apa yang dilakukan oleh Sayyidi Maula Hussein Sisemi mengingatkan kita pada sebuah kisah tentang Habib Musthofa al-Muhdhor ‘alaihi rohmatulloh.

Tatkala Habib Musthofa mendengar kisah Robiatul ‘Adawiyah, seorang wali dan wanita sholehah yang menggali lubang kuburnya sendiri, lalu mengaji tiap hari di dalamnya hingga khotam sampai 7.000 kali baca al-Quran,

Maka sejak mengetahui hikayat tersebut, Habib Musthofa tak mau kalah, beliau pun membaca al-Quran sampai khotam 8.000 kali dalam lubang kuburnya sebelum beliau wafat,

Ketika ditanya, “mengapa kau sampai 8.000 kali ya habib?”.

Beliau menjawab, “bagaimana aku mau kalah dengan wanita, kalau wanita saja bisa 7. 000 kali, aku mesti lebih, maka aku khotamkan 8.000 kali”

Subhanalloh!

Pesan al-Maghfurlah Habibana Munzir bin Fuad al-Musawa:

“Jangan lewatkan seharipun tanpa membaca Quran, jadikan ia bacaan yang paling disenangi. Berkata Imam Ahmad bin Hanbal; cinta Alloh begitu besar pada pecinta al-Quran, dengan memahami atau tidak memahaminya”

Allohummaj’alnaa min ahlil Quran.

Ya Alloh, jadikanlah kami orang yang senantiasa membaca dan mengamalkan alquran.


Source Wangsit: Ahsanul Fuad on FM – Fiqh Menjawab

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

3 Responses

  1. Dian Kusumaningrum10/05/2016 at 14:04Reply

    Masya Allah..

  2. Syamsull Blegoh10/05/2016 at 15:26Reply

    Subhanallah….hebat …tapi.dari kalimatnya dia ada kesombongan yang timbul……

  3. Swara Qolbu14/05/2016 at 07:53Reply

    “bagaimana aku mau kalah dengan wanita, kalau wanita saja bisa 7. 000 kali, aku mesti lebih, maka aku khotamkan 8.000 kali”
    ini bukan kalam kesombongan. ini adalah kalimat iri yang diperbolehkan la hasada illa fiisnatain … alhadis. dan beliau dengan mengerahkan kemampuannya agar bisa meniru dan alhamdulillah malah melebihi. saya kira ana wa antum tak mampu. subhanalloh.

Tinggalkan Balasan