Belajar Ilmu Falak Dari Syeikh Azhari Lewat Mimpi

Sarkub Share:
Share

Makam Kiyai Azhari LengkongDi Kampung Lengkong Kyai Kabupaten Tangerang terdapat tiga makam keramat yang sering diziarahi orang, yaitu: 

1. Makam Syeikh Mustaqim bin Darda, ulama asal Yaman dan makamnya terletak di belakang mimbar masjid.

2. Raden Aria Wangsakara, ulama ahli falak cucu Raja Geusan Ulun (Raja Pertama Sumedang Larang). Raden Aria Wangsakara ini disebut juga Imam Wangsaraja atau Pangeran Wiraraja II.

3. Makam Syeikh Azhari bin Nashib, murid kesayangan sekaligus menantu Syeikh Mustaqim dari cucunya yang bernama Nyi Hj. Nasyi’ah. Makamnya terletak di bukit kecil berdampingan dengan makam Raden Aria Wangsakara. 

 

Syeikh Azhari ini keturunan ketujuh Raden Aria Wangsakara. Singkat cerita, pada hari Jum’at pagi setelah Hari Raya Idhul Fitri di tahun 2007 saya ziarah ke makam buyut saya, Syeikh Mustaqim bin Darda’ (ulama asal Yaman) di Kampung Lengkong Kyai Kota Tangerang. Ketika itu sedang turun hujan. Setelah selesai ziarah hujanpun belum reda. Dalam keadaan duduk bersila saya tertidur sebentar karena mata sangat mengantuk sekali. Dalam tidur itu saya bermimpi kedatangan Syeikh Azhari bin Nashib dan beliau menghampiri saya. Kemudian, beliau memberi saya ilmu falak. Setelah itu saya bangun dan tertegun sambil mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT. Karena, atas seizin-Nya dan tanpa disangka-sangka saya bisa bertemu langsung dengan buyut saya sendiri dari pihak ibu, meskipun hanya lewat mimpi.


Syeikh Azhari ini termasuk seorang waliyullah yang memiliki ilmu ladunni. Kalau orang bertanya tentang apa saja di bidang masalah agama, beliau langsung menengadahkan wajahnya ke langit. Dan seketika itu juga di langit sudah ada jawabannya dalam bentuk tulisan berbahasa Arab. Subhanallah !

Suatu hari pernah ada seorang miskin membawa minyak tanah yang berisi 2 liter yang dia beli dari warung. Kemudian, minyak tanah itu tumpah ke tanah. Dia menangis sedih, karena untuk membelinya kembali dia tidak mempunyai uang. Sedangkan, minyak tanah yang tumpah itu sangat dibutuhkannya. Kemudian, dia langsung menemui Syeikh Azhari yang tidak jauh dari rumahnya untuk diminta pertolongan. Dia mengadukan persoalan yang sedang dihadapinya. Setelah itu, Syeikh Azhari bersamanya bergegas menuju lokasi di mana minyak tanah itu tumpah. Tidak berpikir panjang lagi, beliau langsung memeras tanah yang ketumpahan minyak tanah. Setelah diperas tanah itu, minyak tanah itu kembali seperti semula, yaitu ada 2 liter. 

Dalam pembicaraan para ulama Banten, mereka pernah mempermasalahkan mengenai hukum haram dan halalnya makan ikan peda dan belum ada pemecahannya. Kemudian, mereka sepakat silaturrahim ke rumah kediaman Syeikh Azhari bin Nashib di Kampung Lengkong Kyai Tangerang. Setelah berada di rumah beliau dan disambut kedatangannya dengan penuh hormat, beliau langsung menyuruh makan mereka sebagaimana layaknya tamu datang dari jauh. Di dalam hidangan makanan itu di antaranya tersedia ikan peda. Tanpa banyak tanya lagi, tamu-tamu tersebut langsung menyantap hidangan yang telah disediakan beliau. Subhanallah, mau bertanya tentang hukum makan ikan peda, tapi sudah dijawab dahulu dengan menyuruh makan yang sudah terdsedia ikan peda.

Dan di antara karomah beliau yang lain yaitu: pada suatu malam hari beliau mengambil wudhu di sungai di atas punggung buaya.

Silakan Lihat link ini :

1. Sejarah Lengkong http://www.scribd.com/doc/90755044/SEJARAH-LENGKONG

2. Ulama Lengkong 2 http://ml.scribd.com/doc/90755076/Ulama-Lengkong-2

Sumber : Kisah Nyata Guru Besar Sarkub DR KH Thobary Syadzily Albantani, Mkub

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan