Adzab Menyebarkan Hoax

Sarkub Share:
Share

رأيت الليلة رجلين أتياني، فأخذا بيدي، فأخرجاني إلى أرض فضاء، أو أرض مستوية، فمرا بي على رجل، ورجل قائم على رأسه بيده كلوب من حديد، فيدخله في شدقه، فيشقه، حتى يبلغ قفاه، ثم يخرجه فيدخله في شدقه الآخر، ويلتئم هذا الشدق، فهو يفعل ذلك به

Artinya : “Semalam, saya kedatangan dua orang, lalu mereka meraih lengan saya, kemudian mengajak keluar menuju tanah lapang. Lantas di jalan kami melewati dua orang, seorang membawa gancu besi dan berdiri dekat dekat kepala yang satunya lagi. Lalu gancu tersebut dilesakkan ke dalam mulutnya, lalu ditarik sehingga robeklah pipi kanan hingga tengkuknya. Lalu ditarik gancu itu dari mulutnya, lalu dilesakkan lagi ke dalam mulut lalu robeklah pipi kiri hingga tengkuknya. Tiba-tiba kedua pipinya yang robek itu pulih kemabali seperti sedia kala, tapi kemudian di robek lagi, begitu seterusnya.”

Di akhir hadis, Malaikat yang mengantar Rasulullah SAW menjelaskan apa sebenarnya yang beliau lihat.

أما الرجل الأول الذي رأيت فإنه رجل كذاب، يكذب الكذبة فتحمل عنه في الآفاق، فهو يصنع به ما رأيت إلى يوم القيامة، ثم يصنع الله به ما شاء

Artinya : “Yang engkau lihat itu, Ya Rasulallah, orang yang pertama adalah seorang pembohong. Dia membuat berita bohong lalu dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia. Diapun dihukum sedemikian itu hingga hari kiamat, kemudian Allah memutuskan sesuai apa yang Allah kehendaki” (HR. Ahmad 20165 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Maka, kita perlu perhatikan baik-baik bagaimana Allah SWT akan menghukum orang yang menyebarkan kebohongan. Di zaman sosmed, betapa mudahnya orang melakukan kebohongan lalu menyebarluaskannya seperti yang disebutkan dalam hadis di atas. ”Membuat berita bohong lalu dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia” karena cukup dia share di sosial media atau melalui sms, atau jejaring sosial lainnya, berita itu sudah menyebar ke mana-mana. Dosanya merupakan dosa jariyah selama masih ada orang yang mempercayai kebohongan tersebut.

Maka bersikap hati-hati dalam menyebarkan berita adalah sikap yang bijak. Apalagi bila itu menyangkut agama.

WaLlahua’lam

Penulis : Tim Sarkub

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan