Ketika Gus Dur Bebaskan TKI dari Vonis Mati

Sarkub Share:
Share
ts2-gusdurPembelaan Gus Dur Terhadap TKI
 
"Gus Dur mampu menjebol dinding Kerajaan Arab Saudi dengan diplomasi tingkat tinggi dengan Raja Arab Saudi. Langkah ini membuat Siti Zaenab, lolos dari hukuman mati,"
 
Peran Abdurrahman Wahid, atau akrab disapa Gus Dur, melindungi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri tidak diragukan lagi. Gus Dur pernah menyelamatkan Siti Zaenab, TKI asal Desa Martajasah, Bangkalan, Madura, dari hukuman mati tahun 1999.
 
"Ada informasi yang masuk ke telinga Gus Dur. Waktu itu akan ada eksekusi. Kemudian keluarga Zaenab diundang langsung ke Istana oleh Gus Dur," kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, Selasa, 21 Juni 2011.
 
Untuk mencegah hukuman mati, selain mengirim surat, Gus Dur juga langsung menelepon Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdulaziz al-Saud. "Gus Dur cuma menelepon sekali saja, dan ditanggapi dengan baik," ujar Anis.
 
Menurut Anis, Gus Dur tahu karena peran raja di Arab Saudi adalah sangat sentral. Untuk itu, sebagai Kepala Negara waktu itu, Gus Dur melakukan hal yang tepat. "Di Arab, otoritas raja adalah segala-galanya. Kalau raja memberikan maaf, maka putusan eksekusi bisa dicegah," jelas Anis.
 
Dia menceritakan, waktu itu Gus Dur dalam komunikasinya tidak panjang lebar. Menurut Anis, Gus Dur langsung ke inti permasalahan. "Komunikasi itu layaknya Kepala Negara atas mandat konstitusi dan agama. Gus Dur langsung ke substansinya," ujar Anis.
 
Namun, bukan hanya Zaenab yang selamat dari hukuman mati. Gus Dur juga pernah menyelamatkan TKI yang bekerja di Malaysia dari ancaman hukuman mati. TKI itu adalah Adi bin Asnawi. Kasusnya juga sama, pembunuhan.
 
"Kali ini Gus Dur langsung berkunjung ke Malaysia untuk bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia (Abdullah Ahmad Badawi)," jelas Anis.
 
Adi adalah TKI asal Desa Kediri Kecamatan Kediri Lombok Tengah, NTB. Ia bisa kembali ke Tanah Air dan lolos dari hukuman gantung pada 9 Januari 2010.
 
Lolosnya Adi dari hukuman mati setelah melalui proses hukum yang panjang di Malaysia selama delapan tahun, 2002-2010. Adi dituduh terlibat dalam pembunuhan majikannya, Acin. Dia mulai bekerja di Malaysia sejak tahun 1996 pada Acin yang beralamatkan di Teluk Langsa Port Dicson Negeri Sembilan, Malaysia.
 
Peran Gus Dur melindungi TKI di Malaysia juga tak berhenti pada kasus Adi. Gus Dur juga pernah memperjuangkan 81 orang buruh migran Indonesia yang bekerja di Malaysia. Ke-81 buruh itu dideportasi.
 
"Mereka dipulangkan tanpa gaji setelah bekerja berbulan-bulan di Malaysia. Kemudian Gus Dur kembali ke Malaysia pada 5 Maret 2005 untuk bertemu Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak," ujar Anis.
 
Gus Dur waktu itu mengupayakan agar buruh yang dideportasi itu mendapatkan haknya. "Gus Dur seingat saya langsung melobi ke sana," tegas Anis.

Namun setibanya di Indonesia, ke-81 buruh itu juga tidak ditampung oleh pemerintah. "Buruh seharusnya ditampung Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, tapi tidak dilakukan. Alasannya tempatnya penuh. Kemudian Gus Dur menampungnya di Pondok Pesantrennya, Ciganjur," ujar Anis. (Sumber: nasional.news.viva.co.id)

 

 

 

Soal TKI, Pemerintah Harus Belajar dari Gus Dur

 

Pendiri dan Direktur Eksekutif Migrant CARE, Anis Hidayah, menilai mantan Presiden Abdurrahman Wahid mengajarkan pentingnya tindakan nyata dalam melindungi TKI di luar negeri.
 
"Gus Dur telah banyak memberikan pelajaran kepada bangsa ini bagaimana semestinya melindungi TKI. Bagi Gus Dur, perlindungan tak cukup dengan retorika dan beliau melakukan tindakan nyata itu," katanya di Surabaya, Sabtu.
 
Terkait Haul ke-4 Gus Dur pada 30 Desember 2013, ia mengingatkan pelajaran penting Gus Dur dalam perlindungan TKI yang patut ditiru para pejabat sekarang adalah tindakan nyata.
 
"Menurut Gus Dur, perlindungan TKI itu harus ada tindakan nyata yang menjelaskan makna perlindungannya. Bukan retorika apik, tapi sistemnya justru tidak melindungi," katanya.
 
Bahkan, Gus Dur merupakan sosok yang selalu hadir dan sekaligus menjadi tumpuan harapan para TKI dan keluarganya ketika keadilan tidak berpihak kepada mereka.
 
"Gus Dur mampu menjebol dinding Arab dengan diplomasi tingkat tinggi dengan Raja Arab. Langkah ini membuat Siti Zaenab, lolos dari hukuman mati," katanya.
 
Oleh karena itu, Hasan (kakak Siti Zaenab) menyatakan adiknya dibebaskan dari hukuman mati di Arab berkat Gus Dur. "Karena itu, ia dan kelaurga benar-benar kehilangan Gus Dur," katanya.
 
Tidak hanya itu, jasa luar biasa juga ditunjukkan Gus Dur pada kasus Adi bin Asnawi yang terancam hukuman mati di Malaysia. "Surat Gus Dur pada petinggi Malaysia membebaskan Adi," katanya.
 
Akhirnya, Adi bin Asnawi pun dipulangkan ke Indonesia pada 9 Januari 2010 saat Gus Dur telah wafat, sehingga Zakiyah (ibunda Adi bin Asnawi) mengaku sedih melihat TV ada kabar Gus Dur meninggal. "Saya bahagia Adi datang, tapi Gus Dur yang pergi," ucap Zakiyah.
 
Menurut Anis Hidayah, rumah Gus Dur di Ciganjur pun terbuka untuk TKI. Lebih dari 100 orang TKI yang menjadi korban deportasi dari Malaysia ditampung di Ciganjur pada tahun 2005.
 
Dalam kasus empat TKW yang disiksa tiga hari tiga malam di Arab Saudi hingga dua orang di antaranya meninggal seketika pada tahun 2008 juga tak luput dari pembelaan Gus Dur.
 
"Roni yang merupakan TKI korban deportasi dari Malaysia mengaku senang didatangi Gus Dur tanpa diminta. Juga, Lukman yang didatangi Gus Dur ketika mau dideportasi," katanya.
 
Ia menambahkan pembelaan Gus Dur juga berlanjut meski tidak menjadi presiden. "Hamid (suami Siti Tarwiyah yang meninggal karena disiksa di Arab) mengaku Gus Dur tetap peduli TKI," katanya.
 
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah juga memberikan bukti nya untuk perlindungan bagi 256 buruh migran yang kini terancaman hukuman mati di berbagai negara, di antaranya Malaysia, Arab Saudi, dan China. (Sumber: antaranews.com)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

3 Responses

  1. Mbah Moncol25/03/2014 at 02:57Reply

    Alfatehah utk Gus Dur…

  2. Aba Miftah30/03/2014 at 05:57Reply

    Tiada duanya dodok pemimpin sprti Gus Dur di Indonesia ini. Allohummaghfirlahu warhamhu waafihi wafu^anhu. Alfatekhah

  3. Bi-Moe Biez01/06/2014 at 06:14Reply

    Assalaamu 'alaikum. Ijin share kang admin …

Tinggalkan Balasan