Prihatin Yang Terpuji

Sarkub Share:
Share

" Wahai Salman, Surga  itu merindukan orang-orang yang prihatin dan sedih dalam mencari rizki yang halal "

Dari sayyidina Sa'id bin Musayyib, beliau berkata: Pada suatu hari sayyidina Ali ra keluar dari rumahnya beliau bertemu dengan Sayyidina Salman Al-Farisi rodliyallahu ‘anhu.

Berkata sayyidina Ali: "Bagaimana keadaan anda pada pagi hari ini?

Jawab sayyidina Salman: “Ya Amirul mu'minin, pagi ini saya prihatin dalam hal empat perkara.'" Sayyidina Ali bertanya  lagi: "Kenapa demikan?”.

Sayyidina Salmanpun menjawab: "Saya sedih anak-anak saya minta makan, Allah memerintahkan saya untuk beribadah, Syetan menggoda saya untuk bermaksiat Malakul maut akan merenggut nyawa saya"

Berkata sayyidina Ali: “Gembiralah Wahai Salman, karena sesungguhnya bagi anda dalam setiap perkara ini mendapat derajat di sisi Allah,

karena aku pada suatu hari pernah menghadap Rosulullah saw, beliau bersabda; "Bagaimana keadaanmu pagi hari ini,

Maka aku menjawab, "pagi hari ini hamba dalam keadaan prihatin terhadap empat kesedihan, yaitu dirumah hamba tidak ada sesuatu selain air dan hamba sedih tentang anak-anak hamba dan sedih tentang ta'at terhadap Allah dan sedih tentang akhir kehidupan hamba dan sedih tentang malakul maut yang sewaktu-waktu merenggut nyawa hamba.

Bersabda Rosululiah saw: "Gembiralah wahai Ali, sebab prihatin tentang keluarga adalah penghalang dari api neraka, dan prihatin tentang ta'at  adaiah aman dari siksa Allah, dan pnhatin tentang akhir kehidupan adalah jihad, dan itu adalah lebik baik dari pada ibadah 60 tahun, sedang prihatin terhadap malakul maut itu menjadi kifarat akan dosa-dosa."

Dan Ketahuilah wahai Ali, sesungguhnya rizki hamba itu tidak merugikan dan tidak ada manfaatnya, tetapi kamu mendapat pahala, jadilah kamu orang yang bersyukur, yang ta'at dan bertambah ta’atnya, nanti  kamu menjadi orang yang dekat dengan Allah.

Saya bertanya kepada Rosolullah: "Dalam hal apa hamba mesti selalu bersyukur  kepada Allah?

Bersabda Rosulullah saw: " Bersyukurlah karena dijadikan orang Islam.

Saya bertanya lagi; "Dalam hal apa saya harus selalu ta’at?

Rosulullah bersabda; Perbanyaklah olehmu membaca   لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ  (Tidak  ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertoloogan Allah swt)

Saya bertanya lagi; Dalam hal apa yang harus hamba tinggalkan?  

Jawab   Rosulullah; "Marah", karena meninggalkan marah itu memadamkan murka Allah yang Maha luhur keluhurannya dan memberatkan timbangan (amal pada mizan) dan membimbing kita ke surga.

Berkata Salman Al-Farisi r.a.; "Yaa Amirul  mu'minin, semoga Allah menambah kepada tuan {sayyidina Ali) kemulyaan, karena saya sedih dengan sebab perkara-perkara ini, terutama sebab keluarga"

Berkata sayyidina Ali: "Wahai Salman, aku mendengar Rosulullah  saw bersabda: “Barang siapa tidak memperhatikan keluarganya, maka tidak ada baginya bagian untuk masuk surga.

Berkata sayyidina Salman Al-Farisi: "Bukankah Rosulullah juga pernah bersabda, Orang yang berkeluarga itu tidak selamanya beruntung"

Berkata sayyidina Ali; "Wahai Salman, tidaklah demikian apabila orang itu mencari rizkinya untuk keluarga dengan rizki yang halal, maka niscaya la beruntung.." Wahai Salman, surga  itu merindukan orang-orang yang prihatin dan sedih dalam mencari rizki yang halal."

Dikutip Oleh: Tim Sarkub (www.sarkub.com)
dari
Kitab Al-'Usfuriyyah: 20

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan