Bikin Resah Warga, MTA Terancam Tak Diizinkan di Bojonegoro

Sarkub Share:
Share

mta bojonegoroOrganisasi masyarakat (Ormas) Majelis Tafsir Alquran (MTA) Gunungkidul terancam tak dapat menggelar pengajian di Kabupaten Bojonegoro. Hal itu menyusul protes dari warga Desa/Kecamatan Ngambon yang menganggap MTA menyesatkan. Sampai saat ini keberadaan Yayasan Majlis Tafsir Alquran (MTA) di Bojonegoro masih menuai kontroversi. Beberapa waktu lalu, di Kecamatan Ngambon pengajian ini sempat dibubarkan warga.

Kepala Desa (Kades) Ngambon, Qoharudin meminta semua pihak bisa menahan diri. Jangan sampai tindakan yang dilakukan menimbulkan efek negatif. Saat ditanya pokok permasalahan yang memicu kontroversi, Kades enggan memberikan penjelasan.

Sebelumnya telah dilakukan dialog antara warga Desa/Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro dan pihak Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) di Mapolsek Ngambon yang agaknya mulai menemui kesepahaman. Dialog tersebut dilakukan karena puluhan warga melakukan unjuk rasa memrotes keberadaan MTA yang dianggap meresahkan warga. Dialog difasilitasi oleh Kapolres Bojonegoro, AKBP Rakhmad Setijadi. Selain itu pihak Muspika hingga Kepala Desa Setempat turut membantu mengondisikan aksi protes warga tersebut.

pihak perwakilan warga meminta agar pihak MTA tidak mudah memvonis kepada masyarakat sekitar dengan istilah kafir, musrik dan istilah negatif lain dalam agama. Sebab hal itu akan membuat warga tersinggung dan merasa resah dengan keberadaan MTA.  Semoga pihak MTA juga bisa memahami hal tersebut, jika tidak ingin keberadaanya diusik.

Menurut Kepala Desa Ngambon, Koharudin, Kegiatan MTA biasanya dilakukan setiap seminggu sekali, biasanya menggunakan kitab khusus yang mereka miliki.

Kapolres Bojonegoro, AKBP Rakhmad Setyadi meminta sebelum menggelar kegiatan lagi, tokoh MTA supaya menyelesaikan masalah dengan tokoh masyarakat setempat. Kapolres mendorong mereka untuk menggelar dialog supaya tidak terjadi salah persepsi.

Perlu dikondisikan dulu supaya tidak selalu menimbulkan protes warga. Polisi hanya menjalankan tugas sesuai amanat undang-undang, sehingga kami akan tetap melindungi warga untuk mendapat keamanan dan kenyamanan," jelas Kapolres. Sedangkan keberadaan MTA di Bojonegoro mengganggug ketenangan dan kenyamanan warga karena dakwah MTA yang sering menghina amaliah-amaliah mayoritas warga yang merupakan Nahdliyyin.

Masalah ini sangat rentan karena beraroma SARA, tetapi menurut Kapolres agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, perlu duduk bersama mencari solusinya. MTA merupakan Ormas resmi , sedangkan masyarakat juga memerlukan ketenangan. Polisi menurutnya juga sangat dilematis untuk memberikan izin kegiatan berikutnya. Sehingga kegiatan MTA terancam tak mendapatkan izin di Bojonegoro.

Laporan: BlokBojonegoro.Com

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

15 Responses

  1. Abi Syifa19/05/2013 at 14:15Reply

    orang kondangan saja diizinkan apalagi orang ngaji. boleh…semangat ngaji terus.

  2. Abi Syifa19/05/2013 at 14:16Reply

    wong yang nyembah kubur saja boleh mosok yang ngaji tidak. semangat ngaji terus.

  3. Pencariilmu20/05/2013 at 06:31Reply

    Demikianlah umumnya keadaan umat Islam Indonesia , ribut tentang kebenaran, sementara yang salah , bengkok tidak sesuai norma norma agama maupunnorma kesusilaan tak pernah diributkan bahkan ditutupi, ataupun seakan akan tidak terjadi disekityarnya, misal…judi taruhan pertandingan sepak bola, menenggak miras di lingkungan biasa terjadi di tempat ronda, pergaulan remaja yg bebas terjadi di lingkungan spt remaja yg sedang apel / main di tempat pacarnya….perselingkuhan dgn tetangga…apa ada yg mendemo ? menegur saja sungkan ! bandingkan dng ada pengajian spt MTA ? di..oyak…ingin di bubarkan….Bagaimana….?dunia …benar2 terbalik….itulah kalau ber Islam hanya kulitnya sj…tidak sampai ke hati, Qolbu dan pikiran…..Meurut ayat ALLAH manusia disuruh berpikir, menggunakan akalnya….maka , mari kita gunakan akalkita dalam beribadah, beramal, sudah sesuai dengan yg dikehendaki ALLAH dan sesuai yg dicontohkan RASUL Muhammad tidak …? kalau tidak…itulah yg namanya BID’AH….mau marah….? dikatakan begitu …marah saja kpd yg menyampaikan hadist tsb……….

  4. aidin20/05/2013 at 09:06Reply

    yang resah warga mana, masak orang ngaji mrndalami al quran + hadist dibubarkan, sedang orang mabuk dan judi berbuat mesum tidak dibubarkan….. tabayun….dlu baru mengabarkan…

  5. Kakanda Raden Mas Isnaini20/05/2013 at 03:01Reply

    orang itu mbok seperti teman dari muhammadiyah yang bisa toleran,….lha wong ngajinya MTA iku ngawur.

  6. Sofan Abu Khaizar20/05/2013 at 04:45Reply

    ,,, BENAR, WAHHABI BUKAN DARI 'ISLAM' ,,,

    Mataku terbelalak begitu membaca sebuah postingan di sebuah grup. Dikatakan di situ:
    "WAHHABI BUKAN DARI ISLAM".

    Sesaat aku terdiam. Aku mencoba tetap tenang, sabar, tidak terbawa emosi. Aku pun berdoa semoga si penulis mendapat hidayah dari Allah di atas alhaq, bermanhaj dengan manhaj yang benar, mencintai Sunnah Nabi dan istiqomah di atasnya, aqidah dan tauhidnya lurus, serta berpegang dengan manhaj As-Salafush Sholeh. Aamiin yaa Mujiibassaailiin…..

    Wahai Dunia… Dengarkanlah!
    Mungkin benar, bahwa Wahhabi (para pemegang Manhaj Salaf) itu tidak berasal dari 'Islam'. Karena itulah para Wahhabi:

    1. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan memelihara jenggot, maka mereka pun berjenggot.

    2. Ketika Rasulullah melarang isbal (menurunkan kain sarung/celana di bawah mata kaki), maka mereka pun menaikkan kain pakaiannya di atas mata kaki, mereka takut isbal.

    3. Ketika Al-Qur'an dan Hadits shahih memerintahkan para wanita menutup aurat, maka para wanita Wahhabiyyah pun memakai pakaian yang lebar, tidak transparan, tidak berwarna-warni yang mencolok, bahkan memakai cadar.

    4. Ketika Rasulullah memerintahkan para lelaki agar sholat jama'ah di masjid, maka para lelaki Wahhabi pun sholat 5 waktu di masjid, kecuali ada udzur syar'i.

    5. Ketika Rasulullah memerintahkan agar kaum muslimin selalu menuntut ilmu agama, maka kaum Wahhabi pun selalu rutin bermajelis ilmu.

    6. Ketika Rasulullah melarang musik dan nyanyian, maka para Wahhabi pun menjauhi musik dan nyanyian.

    7. Ketika Rasulullah melarang gambar makhluq bernyawa, maka para Wahhabi pun tidak menggambar makhluq bernyawa (manusia dan hewan).

    8. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah melarang mendekati perzinaan, maka para Wahhabi pun tidak mau pacaran, dan sebisa mungkin menghindari ikhtilath.

    9. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah melarang perbuatan yang mubadzir dan mengancam jiwa, maka para Wahhabi pun tidak ada yang merokok.

    10. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah memerintahkan agar mentaati Ulil Amri (pemerintah) dalam kebaikan, maka para Wahhabi pun tidak mau memberontak kepada penguasa muslim yang sah, tidak pula demo di jalan-jalan.

    11. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah melarang tawassul dengan orang-orang mati, maka para Wahhabi pun tidak berdoa kepada mayit-mayit, ataupun sekedar bertawassul dengan mereka.

    12. Ketika Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa Dia istiwa' di atas 'Arsy, maka para Wahhabi pun meyakini bahwa Allah istiwa' di atas 'Arsy, bukan meyakini Allah ada dimana-mana, ataupun meyakini Allah bersatu di dalam hati manusia.

    13. Ketika Rasulullah tidak mencontohkan selamatan orang mati dengan 7, 40, 100, dan 1000 hari, bahkan ritual itu sejatinya berasal dari aqidah dan budaya Hindhu, maka para Wahhabi pun tidak melakukannya.

    14. Ketika Kitabullah dan As-Sunnah mengecam aksi-aksi anarkhis dan terorisme, maka para Wahhabi pun sangat menjaga darah, harta dan kehormatan kaum muslimin; serta tidak membunuh orang-orang kafir yang syariat tidak membolehkan untuk membunuhnya.

    15. Ketika Al-Qur'an dan Hadits shahih melarang segala macam perdukunan, sihir, klenik mistis, khurafat, dan takhayyul, maka para Wahhabi pun tak pernah berurusan dengan perkara syirik tersebut.

    16. Ketika Islam mengajarkan agar berbakti kepada orangtua, menyambung tali silaturrahim, menjenguk orang yang sakit, menolong fakir miskin, menyantuni anak yatim, maka para Wahhabi pun berusaha merealisasikannya.

    17. Ketika Islam melarang mabuk, judi, mencuri, zina, membunuh, maka para Wahhabi adalah kaum yang paling bersemangat meninggalkan itu semua.

    18. Ketika Islam mengajarkan agar sering bersholawat atas Nabi, maka para Wahhabi pun mencintai sholawat dan mengamalkannya. Tentunya sholawat yang syar'i, yang diajarkan oleh Nabi. Bukan sholawat bikinan syaikh tarekat yang isinya kerap mengandung unsur pengkultusan dan ghuluw yang tidak dibenarkan.

    19. Ketika Islam memerintahkan untuk ittiba' Rasul (mengikuti Rasul), maka para Wahhabi pun selalu berusaha meneladani Rasulullah dalam banyak hal, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.

    20. Ketika Islam mengajarkan agar mencari rezeki yang halal dan menjauhi riba, maka para Wahhabi pun adalah kaum yang paling gigih berusaha menjauhi riba dengan segala bentuknya.

    DLL…DLL…DLL…
    Masih banyak sisi lain yang menunjukkan betapa kaum Wahhabi itu dalam melakukan apa saja selalu karena bersandar kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah.

    Maka……dari realita dan fakta ini, maka saya sepakat bahwa Wahhabi BUKAN DARI 'ISLAM' (dalam tanda petik).

    Iya, Wahhabi bukan dari 'ISLAM'; yakni Islam yang beraroma kejawen, Islam abangan, Islam yang sudah berlumuran doktrin plus dogma para leluhur/nenek moyang yang kental dengan adat serta tradisi paganisme dan politheisme. Wahhabi memang sama sekali bukan dari 'Islam' ini.

    Melainkan…Wahhabi berasal dari ISLAM (tanpa tanda petik). Islam yang haq, yang diajarkan oleh Rasulullah dan para Shahabat.

    Barakallahu fiikum…..

  7. Bill Baa21/05/2013 at 01:28Reply

    waaah ustadz wahabi lagi dakwah nii, ketika islam melarang membunuh,maka para wahabi paling bersemangat dengan bom bunuh diri membunuh saudara muslimnya hehehe…,apalagi di point 12 ente sudah mentasjimkan Maha Pencipta ALLAH SWT, hati2 ente bisa kufur tanpa sadar

  8. pelaku BID'AH21/05/2013 at 17:25Reply

    MTA. Dilihat dari namanya memang bagus banget. sayang ajarannya satali tiga uang dengan sekte wahabi. Mereka boro-boro mengislamkan orang kafir, orang islam yg jelas2 ahlulqiblah dan bersaksi Allahurobbi dan Muhammad SAW bener2 utusanNya mereka kafirkan.

  9. Metha Novia21/05/2013 at 13:18Reply

    bawa2 partai segala?

  10. galau.astaghfirulloh22/05/2013 at 11:35Reply

    kampung e KH Anwar Zahid iki dimasuki mta jg tho

  11. hersamb22/05/2013 at 19:28Reply

    orang yg tidak sholat yg sebutannya kafir meskipun KTP nya Islam, kalau ndak mau disebut kafir ya ayo dirikan sholat….

  12. hersamb22/05/2013 at 19:29Reply

    orang yg tidak mau sholat ya sebutannya orang kafir meskipun KTP nya Islam, kalau ndak mau disebut kafir ya ayo dirikan sholat….

  13. Rahmad Santoso11/02/2014 at 08:42Reply

    hehehe…
    sampeyan mesti ngajine mek setengah2 ya mas, kok bilang nyembah kubur. itu ziarah mas, bukan nyembah.

  14. Rahmad Santoso11/02/2014 at 08:42Reply

    Metha Novia. muhamadiyah itu ormas mbak, bukan partai.

  15. Muhammad Aryan15/12/2015 at 07:56Reply

    MTA sesat..?? apakah ada alasan dan bukti yang kuat tidak..??
    Hanya mendengar dari orang katanya dan katanya saja.. Sungguh miris

Tinggalkan Balasan