Aqiqah Dulu atau Qurban Dulu?

Sarkub Share:
Share

kambing-qurban

Pertanyaan:

Jika ada seorang anak yang belum di-aqiqah sampai dengan usia dewasa oleh orang tuanya. Baiknya yang didahulukan anak tersebut saat ini meng-aqiqahi dirinya atau melaksanakan Qurban Idul Adlha? Afri, Mahasiswa Unair Surabaya


Jawaban:

Ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar mengutip dari beberapa Tabiin bahwa aqiqah anak tersebut telah tercukupi dengan hewan qurban yang ia sembelih:

وَعِنْد عَبْد الرَّزَّاق عَنْ مَعْمَر عَنْ قَتَادَةَ " مَنْ لَمْ يَعُقّ عَنْهُ أَجْزَأْته أُضْحِيَّته " وَعِنْد اِبْنِ أَبِي شَيْبَة عَنْ مُحَمَّد بْن سِيرِينَ وَالْحَسَنِ " يُجْزِئ عَنْ الْغُلَام الْأُضْحِيَّة مِنْ الْعَقِيقَة " (فتح الباري لابن حجر – ج 15 / ص 397)
Dalam riwayat Abdurrazzaq dari Ma’mar dari Qatadah disebutkan: “Barangsiapa yang belum aqiqah maka dicukupi dengan qurbannya”. Dan dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah dari Muhammad bin Sirin dan Hasan al-Bashri disebutkan: “Hewan Qurban dapat mencukupi bagi seorang anak dari aqiqahnya” (Fath al-Bari 15/397)

Ada pula masalah khilafiyah dalam madzhab, yaitu melakukan qurban dan aqiqah secara bersamaan dengan menyembelih 1 kambing. Pendapat ini dikemukakan oleh Hasan al-Basri, Muhammad bin Sirin, Qatadah dan Hisyam (kesemuanya dari kalangan Tabi'in), begitu pula Madzhab Hanafiyah (Fathil Bari 12/13)
Ada pula pendapat ulama yang menyatakan tidak mencukupi. Hal ini adalah pendapat Madzhab Malikiyah dan Syafiiyah. Namun dikalangan Syafiiyah sendiri ada dua pendapat, menurut Ibnu Hajar al-Haitami tidak dapat mencukupi, sementara menurut Imam Ramli diperbolehkan niat qurban dan aqiqah (Itsmid al-Ainain fi ikhtilaf Syaikhain 77)

 

(Ust. Ma'ruf Khozin)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

6 Responses

  1. vitha08/10/2013 at 22:13Reply

    Assalamualaikum wr wb … mau bertanya kiyai … bolehkah seorang anak mengaqiqah I orang tuanya??? sedangkan si anak belum mengaqiqah I dirinya sendiri???
    atas jawabnya jazakumullah khairan katsiran

    • Author

      Tim Sarkub08/10/2013 at 22:47Reply

      Wa’alaikum salam wr wb.

      Aqiqah merupakan suatu sunnah muakadah yang menjadi urusan/tanggungjawab orangtua kita. Seorang anak tidak bertanggungjawab atas aqiqahnya sendiri (bukan urusannya si Anak).

      Adapun yang bertanggungjawab mengaqiqahi orang tua anda berarti kakek-nenek anda.

      wallahu a’lam bisshowab.

  2. ahmad11/10/2013 at 20:30Reply

    NU mengikuti yang mana dalm syafi’iyah kiyai,,,?????
    apakah dua2nya itu diikuti atau bgmn…..????

Tinggalkan Balasan