Berikut ini kami kutipkan fatwa-fatwa para Imam dan para Ulama mengenai aliran Syi’ah. Mereka itu mengeluarkan fatwa-fatwa setelah mempelajari dan mengetahui sampai dimana kesesatan Syiah. Bahkan dari mereka itu ada yang hidup dalam satu zaman dan satu daerah dengan orang-orang Syiah. Fatwa-fatwa para Imam dan Ulama ini kami kutip dari kitab “Ushul Mazhab Asy’Syiah Al-Imamiyah Al-Its’naasyariyah” oleh Dr. Nasir bin Abdullah bin Ali Al Ghifari.
Para Imam dan para Ulama tersebut dengan tegas menghukum Kafir orang-orang Rofidhoh atau orang-orang Syiah yang suka mencaci-maki dan mengkafirkan para sahabat, serta menuduh Siti Aisyah istri Rasulullah SAW berbuat serong dan berkeyakinan bahwa Al-Qur’an yang ada sekarang ini sudah tidak orisinil lagi (Muharrof).
Diantara para Imam dan para Ulama yang telah mengeluarkan fatwa-fatwa tersebut adalah :
Ibnu Katsir berkata, dalam kaitannya dengan firman Allah surat Al Fath ayat 29, yang artinya :
“ Muhammad itu adalah Rasul (utusan Allah). Orang-orang yang bersama dengan dia (Mukminin) sangat keras terhadap orang-orang kafir, berkasih sayang sesama mereka, engkau lihat mereka itu rukuk, sujud serta mengharapkan kurnia daripada Allah dan keridhaanNya. Tanda mereka itu adalah di muka mereka, karena bekas sujud. Itulah contoh (sifat) mereka dalam Taurat. Dan contoh mereka dalam Injil, ialah seperti tanaman yang mengeluarkan anaknya (yang kecil lemah), lalu bertambah kuat dan bertambah besar, lalu tegak lurus dengan batangnya, sehingga ia menakjubkan orang-orang yang menanamnya. (Begitu pula orang-orang Islam, pada mula-mulanya sedikit serta lemah, kemudian bertambah banyak dan kuat), supaya Allah memarahkan orang-orang kafir sebab mereka. Allah telah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar untuk orang-orang yang beriman dan beramal salih diantara mereka”.Beliau berkata : Dari ayat ini, dalam satu riwayat dari Imam Malik, beliau mengambil kesimpulan bahwa golongan Rofidhoh (Syiah), yaitu orang-orang yang membenci para sahabat Nabi SAW, adalah Kafir.
Beliau berkata : “Karena mereka ini membenci para sahabat, maka dia adalah Kafir berdasarkan ayat ini”. Pendapat tersebut disepakati oleh sejumlah Ulama. (Tafsir Ibin Katsir, 4-219)
روى الخلال عن ابى بكر المروزى قال : سألت ابا عبد الله عمن يشتم
( الخلال / السنة : ۲، ٥٥٧)
Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, ia berkata : “Saya bertanya kepada Abu Abdullah tentang orang yang mencela Abu Bakar, Umar dan Aisyah? Jawabnya, saya berpendapat bahwa dia bukan orang Islam”. ( Al Khalal / As Sunnah, 2-557).
Dalam kitab AS SUNNAH karya IMAM AHMAD halaman 82, disebutkan mengenai pendapat beliau tentang golongan Rofidhoh (Syiah) :
“Mereka itu adalah golongan yang menjauhkan diri dari sahabat Muhammad SAW dan mencelanya, menghinanya serta mengkafirkannya, kecuali hanya empat orang saja yang tidak mereka kafirkan, yaitu Ali, Ammar, Migdad dan Salman. Golongan Rofidhoh (Syiah) ini sama sekali bukan Islam.“
5. Imam Al-Bukhori
قال رحمه الله : ماأبالى صليت خلف الجهمى والرافضى
( خلق أفعال العباد :١٢٥)
Iman Bukhori berkata : “Bagi saya sama saja, apakah aku sholat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku sholat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan yang disembelih oleh mereka.” (Imam Bukhori / Kholgul Afail, halaman 125).
Al Khalal meriwayatkan, katanya : “Telah menceritakan kepadaku Harb bin Ismail Al Karmani, katanya : “Musa bin Harun bin Zayyad menceritakan kepada kami : “Saya mendengar Al Faryaabi dan seseorang bertanya kepadanya tentang orang yang mencela Abu Bakar. Jawabnya : “Dia kafir”. Lalu ia berkata : “Apakah orang semacam itu boleh disholatkan jenazahnya ?”. Jawabnya : “Tidak”. Dan aku bertanya pula kepadanya : “Mengenai apa yang dilakukan terhadapnya, padahal orang itu juga telah mengucapkan Laa Ilaaha Illalloh?”. Jawabnya : “Janganlah kamu sentuh jenazahnya dengan tangan kamu, tetapi kamu angkat dengan kayu sampai kamu turunkan ke liang lahatnya”. (Al Khalal / As Sunnah, 6-566)
7. Ahmad bin Yunus
Beliau berkata : “Sekiranya seorang Yahudi menyembelih seekor binatang dan seorang Rofidhi (Syiah) juga menyembelih seekor binatang, niscaya saya hanya memakan sembelihan si Yahudi dan aku tidak mau makan sembelihan si Rofidhi (Syiah), sebab dia telah murtad dari Islam”. (Ash Shariim Al Maslul, halaman 570).
أبو زرعة الرازى.
Beliau berkata : “Bila anda melihat seorang merendahkan (mencela) salah seorang sahabat Rasulullah SAW, maka ketahuilah bahwa dia adalah ZINDIIG. Karena ucapannya itu berakibat membatalkan Al-Qur’an dan As Sunnah”. (Al Kifayah, halaman 49).
Kemudian beliau berkata : ”Orang yang berpendapat bahwa Al-Qur’an yang ada ini telah diubah adalah benar-benar kafir dan mendustakan Rasulullah SAW”. (Al Fashl, 5-40).
12. AL QODHI IYADH
Beliau berkata : “Kita telah menetapkan kekafiran orang-orang Syiah yang telah berlebihan dalam keyakinan mereka, bahwa para Imam mereka lebih mulia dari pada para Nabi”.
Pertama: Karena mengkafirkan para pemuka kaum Muslimin (para sahabat Nabi). Setiap orang yang mengkafirkan seorang Muslimin, maka dia yang kafir. Dasarnya adalah sabda Nabi SAW, yang artinya : “Barangsiapa berkata kepada saudaranya, hai kafir, maka sesungguhnya salah seorang dari keduanya lebih patut sebagai orang kafir”.
Dengan demikian mereka (golongan Syiah) otomatis menjadi kafir.
Kedua: “Mereka telah mengkafirkan satu umat (kaum) yang telah ditegaskan oleh Rasulullah sebagai orang-orang terpuji dan memperoleh kehormatan (para sahabat Nabi)”.
Ketiga: Umat Islam telah Ijma’ menghukum kafir siapa saja yang mengkafirkan para tokoh dari kalangan sahabat.
Pertama : Menentang Allah.
Kedua : Menentang Rasulullah.
Ketiga : Menentang Syariat Islam yang suci dan upaya mereka untuk melenyapkannya.
Keempat : Mengkafirkan para sahabat yang diridhoi oleh Allah, yang didalam Al-Qur’an telah dijelaskan sifat-sifatnya, bahwa mereka orang yang paling keras kepada golongan Kuffar, Allah SWT menjadikan golongan Kuffar sangat benci kepada mereka. Allah meridhoi mereka dan disamping telah menjadi ketetapan hukum didalam syariat Islam yang suci, bahwa barangsiapa mengkafirkan seorang muslim, maka dia telah kafir, sebagaimana tersebut di dalam Bukhori, Muslim dan lain-lainnya.
16. PARA ULAMA SEBELAH TIMUR SUNGAI JAIHUN
Al Alusi (seorang penulis tafsir) berkata : “Sebagian besar ulama disebelah timur sungai ini menyatakan kekafiran golongan Itsna Asyariyah dan menetapkan halalnya darah mereka, harta mereka dan menjadikan wanita mereka menjadi budak, sebab mereka ini mencela sahabat Nabi SAW, terutama Abu Bakar dan Umar, yang menjadi telinga dan mata Rasulullah SAW, mengingkari kekhilafahan Abu Bakar, menuduh Aisyah Ummul Mukminin berbuat zina, padahal Allah sendiri menyatakan kesuciannya, melebihkan Ali r.a. dari rasul-rasul Ulul Azmi. Sebagian mereka melebihkannya dari Rasulullah SAW dan mengingkari terpeliharanya Al-Qur’an dari kekurangan dan tambahan”.
“Yaa Allah tunjukkanlah pada kami bahwa yang benar itu benar dan jadikanlah kami sebagai pengikutnya, dan tunjukkanlah pada kami bahwa yang batil itu batil dan jadikanlah kami sebagai orang yang menjauhinya.”
KANG IDIN12/10/2012 at 13:24
YaALLOH KUATKANLAH DAN BINGBINGLAH KAMI,PELIHARALAH KAMI DAN JAGALAH KAMI SERTA LINDUNGI KAMI DARI KESESATAN TUNJUKAN KAMI JALAN YG LURUS DAN DI RIDLOI OLEH MU AMIIIIN..
Ali Reza05/04/2013 at 18:00
Apakah semua Syiah mencaci dan mengkafirkan sahabat nabi saw.?
Tim Sarkub05/04/2013 at 19:29
Syiah Rafidhah gemar mencaci sahabat nabi.
wong jowo02/05/2013 at 21:30
apakah semua syiah dg berbagai mahzabnya semua sesat dan menyesatkan, tanpa terkecuali?
Tim Sarkub03/05/2013 at 20:09
SYI’AH ITU SESAT
faqir03/05/2013 at 10:17
NU adalah ormas Ahlussunah Wal Jama’ah/Sunni/Aswaja di Indonesia, walaupun tidak semua orang Sunni masuk dalam NU.
Untuk dapat membedakan seorang muslim tergolong Ahlussunah Wal Jama’ah/Sunni/Aswaja secara singkat dapat dilihat dalam:
1. Aqidah: mengikut Imam Abul Hasan Asy’ari atau Imam Maturidhi
Dikenal dengan aqidah 20 Sifat Wajib bagi Allah (Wujud, Qidam, Baqa, dst), dikenal juga dengan aqidah 50 sifat, karena terdapat 20 Sifat Wajib bagi Allah, 20 Sifat Mustahil/Muhal bagi Allah, 1 Sifat Jaiz/Boleh bagi Allah, 4 Sifat Wajib bagi Rasul, 4 Sifat Mustahil bagi Rasul, dan 1 Sifat Jaiz bagi Rasul. Sifat Allah ada banyak, tapi yang wajib diketahui adalah 20 Sifat Wajib yang disusun berdasarkan keterangan dari Al Qur’an. Imam Abul Hasan Al Asy’ari adalah Mujadid dalam bidang Aqidah dikurun/abad ke-3, karena kondisi umat memerlukan pembaharuan dalam aqidah, waktu itu berkembang sudah berkembang aqidah syi’ah, muktazilah, dan lainnya.
2. Fiqih: mengikut salah satu dari 4 Imam Mazhab; Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali
Untuk umat di wilayah Nusantara lebih banyak yang mengikut Imam Syafi’i. Imam Syafi’i adalah Mujadid dalam bidang Fiqih dikurun/abad ke-2, Mujadid kurun/abad 1 adalah Sayidina Umar bin Abdul Azis cucu Sayidina Umar bin Khotob, beliau mujadid dalam pemerintahan
3. Akhlaq/Tasawuf: mengikut Imam Al Ghazali, Imam Suyuti, atau Mursyid/Imam Tarekat.
Imam Al Ghazali adalah Mujadid dalam bidang Akhlaq/Tasawuf dikurun/abad ke-5.
Walaupun Imam-imam tersebut di atas hidup dalam masa yang berbeda namun satu dalam perjuangan Islam Ahlussunah Wal Jama’ah/Sunni/Aswaja, terjaga sampai saat ini dengan murid-murid yang belajar talaqi secara langsung dari guru yang bersanad/bersambung hingga Rasulullah SAW baik secara riwayat ilmu, pemahaman/penafsiran, bahkan keturunan.
Pada zaman ini Islam telah berwujud menjadi berbagai macam aliran, yang telah lama dikabarkan Nabi SAW yaitu menjadi 73 golongan, dalam hal pokok bersumber dari 73 golongan dalam pengamalannya mungkin sudah beratus/beribu golongan. Sedang umat Nasrani menjadi 72 golongan dan umat Yahudi menjadi 71 golongan.
Berkembangnya golongan Syiah, Wahabi dan lainnya tidak lepas dari konspirasi yang sangat dengki dengan orang Islam, karena Nabi Muhammad SAW tidak terlahir dari Bani Israel. Sehingga dirusakkanlah Islam itu baik dari dalam (dengan berbagai alirannya, politik demokrasi kekuasaan, dll) maupun dari luar (paham-paham yang merusak bahkan memerangi secara langsung)
Sebagai umat Islam kita diwajibkan untuk berkhusnuzhon pada sesama muslim, bahkan samapi dengan orang kafir, karena kita tidak tahu akhir hayat kita khusnul khotimah atau tidak, bagi mereka yang masih berada diluar golongan Ahlussunah Wal Jama’ah, kita berusaha menyampaikan kebenaran dan berdoa, hidayah sepenuh-Nya Allah SWT yang menentukan.
Bagi orang yang beriman pada Hari Akhir, berkatalah dengan yang baik atau lebih baik diam. Semoga bermanfaat, mohon maaf lahir dan batin.
Abu Nawfal25/05/2013 at 18:41
Kalau syiah rafidhah yang mengkafirkan para sahabat, maka tidak ada alasan untuk tidak melabeli mereka sesat. Sahabat adalah generasi terbaik Islam. Mungkin mas Faqir perlu membaca ulang artikel diatas, kenapa para ulama menyebut syiah itu sesat.
gussetya03/05/2013 at 14:29
Kalau kata saya mah…Binatang itu adalah manusia minus akal.
klo yang berilmu dikasih tahunya pakai dalil..klo buat saya yang awam, yang penting maksudnya bisa dipahami.
Rosmanidar Rosmanidar19/01/2015 at 15:01
ya allah lindungilah kami dari hal-hal yang engkau benci, jauhkan kami dari hal-hal yang kau keji. kokohkan dan kuatkanlah iman kami, aamiin